Anda di halaman 1dari 3

Nama : Resta Noviana

NPM : E1G021014

Matkul : PSDAL

1. Pandangan saya tentang “KONFLIK LAHAN ANTARA MASYARAKAT


DENGAN PERUSAHAAN”
konflik lahan antara masyarakat dengan perusahaan yang terjadi di sungai
mandau, Kabupaten Siak, Provinsi Riau pada masa pemerintah orde baru pimpinan
soeharto selama 32 tahun ini menurut saya, di era reformasi sekarang pihak yang
lemah (masyarakat) harus berani melawan pihak yang kuat (perusahaan) karena
dengan berbagai cara, mulai tuntutan biasa, protes bahkan demontrasi.Oleh karena itu
konflik merupakan persoaalan yang sangat penting dalam pengelolaan hutan. Konflik
ini disebabkan karena ada banyaknya kepentingan dalam pengelolaan sumberdaya
alam hutan baik kepentingan masyarakat, swasta dan pemerintah yang saling
berkaitan satu sama lain. Untuk itu supaya tidak terjadi konflik lagi yang harus
dilakukan adalah mencari solusi dengan tujuan yang pertama, konflik tidak boleh
dipandang sebagai suatu fenomena politik, namun harus dilihat sebagai suatu
fenomena sosial. Yang kedua, konflik memiliki suatu siklus hidup yang tidak berjalan
linear. Yang ketiga, penyebab-penyebab suatu konflik tidak dapatdi reduksi kedalam
suatu variabel tunggal dalam bentuk suatu proposisi kausalitas bivarat. Solusi yang
tepat adalah yang pertama, dengan melakukan perluasan lahan kebun guna untuk
keperluan ketahanan pangan dan penggelontoran modal pasca melemahnya investasi
kehutanan telah berdampak kepada hilangnya hak dan ruang kelola rakyat atas
sumber-sumber kehidupan, maka ketika konflik terjadi masing-masing pihak
cenderung mengambil langkah masing-masing sehingga tindakan ini meminimalisir
akan terjadinya konflik. Yang kedua, mediasi ulang guna sebagai ruang dalam
penyelesaian konflik-konflik yang terjadi di dalam masyarakat. Yang ketiga,
mengutamakan kearifan lokal karena kearifan lokal merupakan produk budaya masa
lalu yang patut di jadikan pegangan hidup secara terus menerus,meskipun berasal dari
daerah lokal tetapi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sangat universal yang
dipahami sebagai gagasan-gagasan, nilai-nilai, pandangan-pandangan yang bersifat
bijaksana, penuh kearifan, dan bernilai baik untuk diikuti oleh anggota masyarakat
sehingga bisa menyelesaikan sengketa/konflik yang terjadi antara masyarakat di
Kecamatan Sungai Mandau dengan PT. RAPP.

2. Pandangan saya tentang “KONFLIK LAHAN ANTARA MASYARAKAT


DENGAN PT. INTI KAMPARINDO SEJAHTERA (STUDY KASUS PADA
LOKASI LAHAN DI DESA DANAU LANCANG KECAMATAN TAPUNG
HULU KABUPATEN KAMPAR )”
konflik lahan antara masyarakat dengan PT. INTI KAMAPARIND
SEJAHTERA yang beradadi Desa Lancang, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten
Kampar. Menurut saya, konflik pertanahan yang terjdi pada aras lokal ini bukanlah
faktor yang terjadi secara terpisah. Konflik pertanahan akan terjadi dimanapun ,
tatala pihak-pihak yang memiliki kepentingan besar mempertahankan haknya yang
paling benar dan mengkesampingka faktor-faktor lain.Oleh karena itu usaha
pencegahan, penanganan dan penyelesaiannya harus memperhitungkan berbagai
aspek baik hukum maupun non-hukum. Konflik ini terjadi karena adanya hubungan
sosial, ekonomi, politik yang aarnya adalah perebutan atas sumber-sumber
kepemilikan, status sosial dan kekuasaan yang jumlah ketersediaannya sangat
terbatas dengan pembagian yang tidak merata di masyarakat. Dari konflik ini kita
tidak bisa menyalahkan salah satu pihak karena dari dulu masyarakat bercocok
tanam berpindah-pindah dan tidak mempunyai surat apapun diatas lahan tersebut.
Begitu pun dengan PT NTI KAPARINDO SEJAHTERA (IKS) ini telah menggarap
tanah dengan posisi tanah tersebut telah di tanami tanaman oleh masyarakat dan
sampai sekarang belum ada kepastian mengenai lahan tersebut milik siapa. Maka
dari itu agar konflik ini segera terselesaikan, kita perlu beberapa bentuk proses
pengelolaan konflik yaitu yang pertama, Avoidance( pihak-pihak yang berkonflik
saling menghindari dan mengharapkan konflik ini selesai). Yang kedua, Informal
Problem Solving ( adalah pihak-pihak yang berkonflik setuju dengan pemecahan
masalah yang diperoleh secara informal). Yang ketiga, Negosiation ( mencari jjalan
keluar dan pemecahan secara orml). Yang ke empat, Mediation ( adalah munculnya
kedua pihak yang dianggap bisa membantu para pihak berkonflik dalam
penyelesaian secara damai. Bukan hanya itu ada juga solusi lain diantaranya yang
diberi diantaranya: perkebunan agar diberikan tapal batas yang jelas, beberapa
kebijakan pemerintah terhadap izin perkebunan, menghilangkan dasar konflik dari
mereka yang sedang berkonflik, kompromi, perdamaian dan melihat mediasi
nasihat-nasihat pihak ketiga tersebut tidak mengikat pihakpihak yang terlibat
konflik, namun cara penegendalaian ini kadang-kadang menghasilkan penyelesaian
yang cukup efektif.

3. Pandangan saya tentang konflik “Masyarakat dengan Pemerintah”


Kali ini konflik nya yaitu tentang sengketa tanah adt di indonesia, berdasarkan
Undang-Undang Pokok Agraria tahun 1960 dalam pasal 5 : menyatakan bahwa, huum
Agraria yang berlaku atas bumi, air dan ruang angkasa, ialah hukum adat. Dan dalam
pasal 17 adanya pengakuan sistem kepemilikan tanah secara bersama/komunal,
namun pemberlakan hukum adat tersebut tidak bertentangan dengan kepetigan bangsa
ayang artinya, bila kepentinga bangsa menghendaki, hukum adat dapat saja
dikalahkan. masyarakat hukum adat dipengaruhi oleh politik hukum pemerintah,
tanpa dipengaruhi hukum pun masyarakat akan mengalami perubahan baik secara
cepat maupun secara lambat artinya tidak ada ataupun masyarakat yang statis
(berhenti) pada suatu titik tertentu di dalam perkembangannya. Penyeba konflik
tersebut dilatarbelakangi oleh keadaan yaitu pertama, terjadi ketimpangan penguasaan
tanah yang cukup tajam pada dua desa penelitian. Kedua, perlawanan petani muncul
yang disebabkan beberapa faktor; (a) kebijakan disektor perkebunan yang cenderung
lebih menguntungkan pemilik modal besar, (b) kapitalisasi sektor perkebunan
menyebabkan disatu pihak terakumulasinya tanah di bawah penguasaan pemilik
modal besar, di sisi lain petani menjadi termarginalkan, (c) kondisi social ekonomi
petani yang buruk karena tanah sebagai sumber mendapatkan nafkah hidup
penguasaannya didominasi oleh sekelompok kecil pemilik modal. Lebih jauh lagi dia
menyimpulkan \ bahwa perlawanan petani di dua Desa didasari keinginan melepaskan
diri dari keadaanya yang subsistens akibat ketidakadilan struktur agrarian dalam
rangka memperbaiki dan meningkatkan taraf hidupnya. Saran saya pada konflik ini,
Kepada seluruh elemen terkait khususnya institusi pemerintahan mulai dari
pemerintah Kabupaten Sinjai , Provinsi Sul-Sel hingga Nasional, agar dapat
mempertimbangkan situasi objektif tuntutan masyarakat . Hal ini ditujukan agar dapat
menemukan satu resolusi konflik yang berkeadilan bagi kedua belah pihak yang
terlibat dalam konflik tersebut. Konflik Masyarakat Adat dan Negara.... 48
Sosioreligius Volume III No. 1 Juni 2017 2. Kepada pihak Pemerintah agar dapat
meningkatkan perhatian terhadap problem-problem masyarakat sekitar, terutama pada
persoalan kebutuhan masyarakat, dukungan terhadap kegiatan-kegiatan
kemasyarkatan serta instansi pemerintahan desa dan kecamatan setempat. 3.
Diharapkan kepada seluruh pimpinan organisasi STP agar dapat mengkoordinasikan
seluruh anggota masyarkat yang dinaungi oleh organisasi. Hal ini ditujukan untuk
lahirnya sinergitas antara kepentingan masyarakat dan pemerintah dalam solusi yang
akan dihasilkan agar tidak ada lagi konflik yang berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai