Anda di halaman 1dari 20

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rawat Jalan

BAB I Pendahuluan

Rumah Sakit menurut UU RS Tahun 2009 adalah institusi pelayanan


kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yaitu pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat
darurat.
Mengacu kepada peraturan perundang-undangan tersebut diatas,
penyelenggaran pelayanan kesehatan di rumah sakit mempunyai karakteristik dan
organisasi yang komplek. Berbagai jenis tenaga kesehatan dengan perangkat
keilmuannya masing-masing berinteraksi satu sama lain.
Agar rumah sakit dapat menyelenggarakan pelayanan secara paripurna maka
diperlukan pedoman pengorganisasian unit kerja.

BAB II Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka

2.1 Status Hukum, Sejarah Berdiri Dan Perkembangan Rumah Sakit


Menurut sejarahnya Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Majalengka berdiri sekitar tahun 1911 namun bagaimana proses dan siapa
pendirinya belum ada penelitian tentang hal ini sehingga tidak diketahui secara
pasti.
Namun yang jelas pada tahun 1962 seorang berkebangsaan Jerman, dr.
Heinz Time Germal tercatat menjadi direktur pertama Rumah Sakit
Majalengka. Kemudian pada tahun 1965 dr.Heinz Time Germal kembali ke
negerinya dan untuk sementara pimpinan Rumah Sakit Majalengka dipegang
oleh Kepala Dinas Kesehatan Dati II Majalengka, yaitu dr. Ie Tiong Bie atau
dikenal dengan nama dr. Iwan Satibi. Pada saat itu, Rumah Sakit Umum
Daerah Majalengka merupakan Rumah Sakit Kelas D. Pada tahun 1966 dr.
Dadang Sulaeman Rusyidi yang berasal dari Tasikmalaya diangkat menjadi
Direktur RSUD Majalengka yang kedua dan beliau memimpin sampai
tahun 1972.
Setelah kepemimpinan dr. Sulaeman Rusyidi berakhir, kursi
kepemimpinan diganti oleh dr. Muchyidin Hanafi Sutisna Sanjaya yang pada
waktu itu juga menjabat sebagai Kepala Dinas kesehatan Dati II Majalengka
menggantikan dr. Iwan satibi yang pensiun tahun 1980. Pada tahun 1984, dr.
Muchyidin Hanafi Sutisna Sanjaya digantikan oleh direktur penggantinya,
yaitu dr. Gufron Amali yang memimpin sampai dengan tahun 1997 (pensiun).
Dalam masa kepemimpinan beliau, Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka
berubahnya statusnya dari Kelas D menjadi Kelas C berdasarkan SK
Menkes No. 105/Menkes/SK/II/tahun 1988.
Pada periode selanjutnya, pimpinan dipegang sementara oleh dr. H.
Endang Suhenda sebagai pelaksana hrian (PLH) selama 1 tahun sampai tahun
1997. Pada pertengahan tahun 1997 dilantik direktur definitif, yaitu dr. Irama
Nirwana Lubis, M.Kes. dan berakhir tahun 1998 karena beliau meninggal
dunia selama masih menjabat dan selanjutnya direktur dijabat lagi oleh dr.
Endang Suhenda sebagai pelaksana teknis (PLT) yang berakhir sampai Bulan
Maret 2013, karena pada bulan tersebut dilantik lagi direktur definitif, yaitu
dr.H.Maman Suparman Gani, MARS.
Kepemimpinan dr.H.Maman Suparman Gani, MARS berakhir sampai
tahun 2003 sehubungan dengan adanya mutasi direktur karena beliau menjadi
Direktur RSUD Cideres dan sebagai penggantinya adalah dr. H. Eddy Rudianto
M.Kes yang semula menjadi Direktur RSUD Cideres.
Kepemimpinan dr. H. Eddy Rudianto M.Kes berakhir pada tahun 2006
karena beliau memasuki masa pensiun dan kemudian digantikan oleh dr. H.
Hamdi, M.Kes. kepemimpinan beliau juga berakhir sampai pensiun yaitu
tanggal 1 September 2008 yang langsung digantikan secara definitif oleh dr.H.
Asep Suandi, M.Epid.
Pada akhir tahun 2008 seiring adanya pergantian bupati dari Bupati Tuti
Hayati Anwar, SH, M.Si kepada H. Sutrisno, SE, M.Si terjadi mutasi kepala
SKPD pada Bulan Februari Tahun 2009. dr. H. Asep Suandi, M.Epid dimutasi
ke RSUD Cideres dan RSUD Majalengka dijabat oleh H. Alimudin, S.Sos,
MM terhitung Tanggal 25 Februari 2009 s/d 30 Oktober 2011, beliau adalah
direktur pertama yang berasal dari non dokter. Tanggal 1 November 2011 H.
Alimudin, S.Sos.MM dimutasi Ke Dinas Kesehatan Majalengka digantikan
dr.H. Asep Suandi, M.Epid.

2.2 Lokasi dan Geografis


Secara geografis terletak 6033’40”LS dan 1014’20”-1036’42”BT dengan
batas wilayah sebagai berikut :
- Utara : Kabupaten Indramayu
- Selatan : Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya
- Barat : Kabupaten Sumedang
- Timur : Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Cirebon.
Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka berlokasi  di Jl . Kesehatan No .
77 Kelurahan Majalengka Wetan, Kecamatan Majalengka, Kabupaten
Majalengka. Adapun batas batas lahan yang dimiliki RSUD Majalengka yaitu :
- Sebelah Utara      :  Pemakaman Umum
- Sebelah Selatan   :  Jl . Kesehatan ( Pemukiman Penduduk )
- Sebelah Timur     :  Permukiman Penduduk
- Sebelah Barat      :  Gang. Marjali ( Pemukiman Penduduk)
Dengan Luas Lahan 41.240 M2  Catchment area RSUD Majalengka
meliputi jangkauan wilayah III Cirebon, Kuningan, Indramayu, Sumedang.
Ciamis dan Tasikmalaya Akses pelayanan tersebut meliputi :
Sebelah Barat : Mencapai jangkauan wilayah Kecamatan, Panyingkiran,
Kadipaten, Jatutujuh, serta wilayah perbatasan Kabupaten
Sumedang dan Kabupaten Indramayu.
Sebelah Timur : Mencapai jangkauan wilayah Kecamatan Cigasong,
Rajagaluh, Sindangwangi serta wilayah Perbatasan dengan
Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Kuningan
Sebelah Utara :  Mencapai jangkauan wilayah Kecamatan Dawuan. Jatiwangi,
serta wilayah perbatasan kabupaten Indramayu dan Kabupaten
Cirebon.
Sebelah Selatan :  Mencapai jangkauan wilayah Kecamatan Maja, Talaga,
Cikijing dan perbatasan dengan Kabupaten Ciamis.
2.3 Nature of Business Rumah Sakit
Perubahan menjadi Rumah Sakit Badan layanan Umum memberikan
legalitas untuk melaksanakan pelayanan kesehatan secara strategis dan
komprehensif. Pengelolaan keuangan yang mandiri dan masih mendapat bantuan
atau subsidi untuk tenaga pegawai negeri sipil dan investasi modal memberikan
tantangan bagi manajemen untuk melakukan inovasi dan memperluas pangsa
pasar serta image bagi rumah sakit tidak hanya melayani golongan menegah ke
bawah tetapi juga golongan menengah ke atas.
Hal tersebut diterjemahkan dengan kebijakan dari manajemen untuk
pembuatan rencana bisnis dan anggaran yang lebih fokus terhadap inovasi
peningkatan pelayanan baru baik sarana fisik maupun pola layanan dengan
segmen tertentu.

BAB III Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan RSUD Majalengka

3.1 Visi
Visi : “ Menjadi Rumah Sakit Terpercaya dan Pilihan Utama di
Kabupaten Majalengka Tahun 2013”.
Definisi operasional Terpercaya yaitu : pelayanan rumah sakit yang prima,
professional, terjangkau, cepat, ramah, aman dan nyaman, refresentatif, dan
bermutu dengan mengutamakan pelayanan kepada masyarakat sehingga mampu
memberikan pelayanan kesehatan sehingga pelanggan percaya akan tujuan
pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah majalengka disbanding dar rumah sakit lain
di Kabupaten Majalengka, dan menjadi pilihan utama dari masyarakat Majalengka.
3.2 Misi
Sejalan dengan visi RSUD Majalengka, maka dirumuskan beberapa misi
yang pada prinsipnya lebih bersifat tujuan jangka panjang dari suatu organisasi dan
berfungsi untuk memberikan tuntunan yang teguh dalam pengambilan keputusan,
adapun misinya adalah sebagai berikut :
1. Memberikan pelayanan secara professional, bermutu dan terjangkau;
2. Mengupayakan peningkatan sarana prasarana rumah sakit yang memadai;
3. Mewujudkan peningkatan sumber daya manusia rumah sakit; dan
4. Mengembangkan system informasi rumah sakit yang berbasis IT yang handal.
3.3 Falsafah
“ MELAYANI DENGAN IKHLAS”
Penjelasan : Melayani pasien dengan Tulus dan Ikhlas dengan dilandasi kejujuran
serta bertanggung jawab atas pelayanan yang diberikan.
3.4 Nilai
Rumah sakit mengutamakan peningkatan kinerja pelayanan kepada masyarakat
serta mengutamakan keselamatan pasien ( Pasien Savety).
3.5 Tujuan
Tujuan dari RSUD Majalengka adalah:
1. Meningkatkan jumlah jenis dan mutu pelayanan rumah sakit serta
meningkatkan cakupan pelayanan rumah sakit;
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia rumah sakit serta iklim dan
kinerja yang kondusif;
3. Meningkatkan mutu pelayanan dan terjangkau oleh masyarakat
4. Meningkatkan kelengkapan sarana dan prasarana pelayanan rumah sakit untuk
mewujudkan penyelenggaraan administrasi serta SIM RS yang handal; dan
5. Meningkatkan kerjasama / kemitraan / lintas program / lintas sector terkait.
C
O
&
,M
S
W
Y
L
P
T
R
G
N
U
E
K
ID
B
A
BAB IV Struktur Organisasi Rumah Sakit
BAB V Struktur Organisasi Instalasi Rawat Jalan

STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI RAWAT JALAN


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MAJALENGKA
Perda Kab. Majalengka No. 10 Tahun 2009

DIREKTUR
dr. H. ASEP SUANDI, M.Epid
NIP. 19640518 198903 1 007

BAGIAN T U

KOMITE MEDIK
KA. INSTALASI RAWAT JALAN BIDANG
IMAS MASUROH, S.Kep.,Ners
KOMITE NIP. 19710204 199403 2 001
KEPERAWATAN SMF

INSTALASI

KLINIK KLINIK KLINIK


KLINIK SARAF KLINIK BEDAH
PENY. DALAM BEDAH ORTOPEDI KEBIDANAN

KLINIK KLINIK GIGI & KLINIK


KLINIK T H T KLINIK MATA
KULIT & KELAMIN BEDAH MULUT KB & LAKTASI

KLINIK KLINIK
KLINIK ANAK KLINIK GIZI KLINIK R M
KES. MENTAL P2TB & UMUM

BAB VI Uraian Jabatan

6.1 Kepala Instalasi Rawat jalan


Nama Jabatan : Kepala Instalasi Rawat Jalan
Unit Organisasi : Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka
Kebijakan : 1. Harus mempunyai dedikasi tinggi, tegas dan mampu
mengkoodinasikan bawahannya
2. Harus mampu mengawasi dan mengendalikan kegiatan
perawatan di rawat jalan sesuai dengan standar
3. Mempunyai SK penugasan Direktur
Kedudukan : Secara administrasi dan fungsional berada dibawah
Direktur
Misi Jabatan Tercapainya pengawasan dan pengendalian kegiatan
pelayanan keperawatan di rawat jalan sesuai dengan
standar
Tugas Pokok : Merencanakan, mengkoordinasikan, menggerakan dan
mengawasi kegiatan pelayanan keperawatan di rawat
jalan
Kualifikasi : 1. Status kepegawaian PNS
Jabatan 2. Lulusan S1 Keperawatan dengan pengalaman kerja
minimal 2 tahun
3. Lulusan DIII Keperawatan dengan pengalaman kerja
minimal 5 tahun
4. Pengalaman kerja sebagai kepala ruangan minimal 2
tahun
Uraian Tugas : a. Fungsi Perencanaan
1. Mendata tenaga perawatan dan kualifikasinya di
tiap klinik
2. Mendata sarana dan prasarana di tiap klinik
3. Mengumpulkan data cakupan pelayanan dari tiap
klinik
4. Menganalisis kebutuhan : Tenaga, Pendidikan &
Pelatihan, Sarana & Prasarana
5. Membuat usulan permintaan kebutuhan : Tenaga,
Pendidikan & Pelatihan, Sarana & Prasarana
kepada Direktur melalui Ka. Seksi Keperawatan
b. Fungsi Penggerakan dan Pelaksanaaan
1. Menyampaikan kebijakan bidang pelayanan dan
keperawatan kepada pelaksana perawatan di tiap
klinik
2. Melakukan orientasi perawat baru serta penempatan-
nya
3. Melakukan bimbingan dan pembinaan terhadap per-
awat dalam penatalaksanaan pelayanan keperawatan
dan pengadministrasian
4. Melakukan bimbingan dan petunjuk mengenai peng-
gunaan dan pemeliharan sarana prasarana
c. Fungsi Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian
1. Melakukan supervise ke tiap klinik untuk menge-
tahui pelaksanaan pelayanan keperawatan dan per-
masalahan-permasalahan serta penyelesaiannya
2. Mengawasi pengunaan alat dan sarana
3. Mengawasi kegiatan laporan cakupan pasien ke
bagian Rekam Medis
4. Mengadakan rapat berkala atau sewaktu-waktu den-
gan perawat dan pelaksana administrasi
5. Mengikuti pertemuan dengan manajerial dalam
rangka evaluasi kegiatan pelayanan.
Wewenang : 1. Meminta informasi dari kepala instalasi lain dan petun-
juk dari Bidang Pelayanan & keperawatan
2. Mengatur dan membina bawahan
3. Menyusun usulan kebutuhan tenaga dan sarana
4. Melaksanakan SOP keperawatan
Nama Jabatan : Pelaksana Keperawatan Rawat Jalan
Bawahan
Hubungan : 1. SMF dalam konsultasi medic dan tindakan medic
Kerja 2. Bidang Pelayanan dan Keperawatan dalam rangka eval-
uasi program pelayanan dan keperawatan
3. Kepala Seksi Keperawatan dalam tangung jawab
asuhan keperawatan
4. Urusan Rumah Tangga dalam pengadaan barang
5. IPSRS dalam dalam perbaikan alat kesehatan
6. Instalasi Rekam Medik dalam pelaporan dan pendoku-
mentasian
Kondisi Kerja : 1. Tempat kerja daam ruangan tertutup
2. Beresiko bahaya stress
Perangkat Kerja : 1. Kebijakan dan Penetapan Drektur
2. Prosedur SAK
3. Literatur Keperawatan
4. Fasilitas Keperawatan
Bahan Kerja : 1. Pedoman Kerja
2. Perencanaan dan Program Kerja
3. Laporan Kegiatan

6.2 Tupoksi Pelaksana Perawat Poliklinik


Nama Jabatan : Perawat Pelaksana Poliklinik
Unit Organisasi : Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka
Kebijakan : 1. Harus mempunyai pengetahuan dan keterampilan
dalam asuhan keperawatan
2. Mempunyai SK penugasan Direktur
Kedudukan : Secara administrasi dan fungsional berada dibawah
Kepala Seksi Keperawatan dan secara teknik
operasional berada dibawah Kepala Instalasi Rawat
Jalan
Tanggungjawab : Bertanggungjawab kepada Kepala Instalasi Rawat Jalan
Tugas Pokok : Melaksanakan asuhan keperawatan di unit rawat jalan
Kualifikasi : Pendidikan DIII Keperawatan
Jabatan
Uraian Tugas : 1. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan poliklinik untuk
kelancaran pelayanan
2. Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien
3. Membantu dalam pemeriksaan dokter khususnya mem-
berikan penjelasan tentang tindakan
4. Memberikan penyuluhan kepada pasien dan keluarga
pasien untuk melaksanakan program kesehatan
5. Melaksanakan pendokumentasian sesuai system yang
berlaku di rawat jalan
6. Menyiapkan dn memelihara alat kererawatan dan alat
lainnya di ruang rawat jalan agar selalu siap pakai.
7. Membantu dan menyiapkan peningkatan mutu
pelayanan Rumah sakit.
8. Menciptakan hubungan baik dengan tim kesehatan lain
di unit kerja.
9. Memelihara kebersihan ruangan dan lingkungan.
10. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh
Kepala instalasi atau Ruangan / Bidang Keperawatan.
11. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang
Keperawatan.
12. Memegang rahasia jabatan
Wewenang : 1. Meminta petunjuk dari Kepala Instalasi Rawat Jalan
dalam pelayanan keperawatan
2. Meminta petunjuk dari Kepala Seksi Keperawatan
dalam Asuhan keperawatan
Hubungan Kerja : 1. Kepala Bidang Keperawatan.
2. Kepala Instalasi Rawat Jalan.
3. Unit Ruangan
Kondisi Kerja : 1. Tempat kerja dalam ruangan tertutup.
2. Beresiko bahaya stress.
3. Menghadapi kemungkinan infeksi nasokomial
Perangkat Kerja : 1. Kebijakan dan penetapan Direktur
2. Prosedur SAK.
3. Literatur Keperawatan.
4. Fasilitas Keperawatan
Bahan Kerja : 1. Uraian tugas.
2. Perencanaan dan Program Kerja.
3. Laporan Kegiatan.
4. Standar Asuhan Keperawatan

6.3 Tupoksi Pelaksana Perawat Gigi


Nama Jabatan : Perawat Pelaksana Klinik Gigi
Unit Organisasi : Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka
Kebijakan : 1. Harus mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam
asuhan kesehatan gigi dan mulut
2. Mempunyai SK penugasan Direktur
Kedudukan : Secara administrasi dan fungsional berada dibawah Kepala
Seksi Keperawatan dan secara teknik operasional berada
dibawah Kepala Instalasi Rawat Jalan
Tanggungjawab : Bertanggungjawab kepada Kepala Instalasi Rawat Jalan
Tugas Pokok : Melaksanakan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut di Klinik
Rawat Jalan
Kualifikasi : Pendidikan DIII Kesehatan Gigi
Uraian Tugas : 1. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan poliklinik untuk ke-
lancaran pelayanan
2. Memberikan asuhan kesehatan gigi dan mulut kepada
pasien
3. Membantu dalam pemeriksaan dokter khususnya memberi
penjelasan tentang tindakan
4. Memberikan penyuluhan kepada pasien dan keluarga
pasien untuk melaksanakan program kesehatan Gigi;
5. Melaksanakan pendokumentasian sesuai system yang
berlaku di rawat jalan
6. Menyiapkan dan memelihara alat kesehatan gigi dan mulut
dan alat lainnya di ruang rawat jalan agar selalu siap pakai.
7. Membantu dan menyiapkan peningkatan mutu pelayanan
Rumah sakit.
8. Menciptakan hubungan baik dengan tim kesehatan lain di
unit kerja.
9. Memelihara kebersihan ruangan dan lingkungan.
10. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh Kepala
instalasi atau Ruangan / Bidang Keperawatan.
11. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang
Kesehatan Gigi dan Mulut
12. Memegang rahasia jabatan
Wewenang : 1. Meminta petunjuk dari Kepala Instalasi Rawat Jalan dalam
pelayanan kesehatan gigi dan mulut
2. Meminta petunjuk dari Kepala Seksi Keperawatan dalam
Asuhan kesehatan gigi dan mulut
Hubungan Kerja : 1. Kepala Bidang Keperawatan.
2. Kepala Instalasi Rawat Jalan.
3. Unit Ruangan
Kondisi Kerja : 1. Tempat kerja dalam ruangan tertutup.
2. Beresiko bahaya stress.
3. Menghadapi kemungkinan infeksi nasokomial
Perangkat Kerja : 1. Kebijakan dan penetapan Direktur
2. Prosedur Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
3. Literatur Kesehatan Gigi dan Mulut
4. Fasilitas Kesehatan Gigi dan Mulut
Bahan Kerja : 1. Uraian tugas.
2. Perencanaan dan Program Kerja.
3. Laporan Kegiatan.
4. Standar Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut

6.4 Administrasi Rawat Jalan


Nama Jabatan : Petugas Administrasi Rawat jalan
Unit Organisasi : Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka
Kebijakan : 1. Harus mampu mencatat dan mengendalikan kegiatan
pengadministrasian data pasien di rawat jalan
2. Mempunyai SK penugasan Direktur
Kedudukan : Secara administrasi dan fungsional berada dibawah
Kepala Seksi PEP dan secara teknik operasional berada
dibawah Kepala Instalasi Rekam Medik
Tanggungjawa : Pelaksana Administrasi dalam melaksanakan tugasnya :
b 1. Mengkoordinasikan tugasnya kepada kepala Insta-
lasi Rawat Jalan
2. Bertanggungjawab kepada Kepala Instalasi RM
Tugas Pokok : Melaksanakan pengadministrasian pasien di unit rawat
jalan
Kualifikasi : Pendidikan minimal SLTA
Jabatan
Uraian Tugas : 1. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan poliklinik untuk
kelancaran pengadministrasian pasien rawat jalan
2. Memasukkan data pasien antrian pasien ke daftar pasien
poliklinik di Billing System dan mencatat pasien di
buku register
3. Mengentry semua tindakan dokter,tindakan perawat,
data konsul penunjang dan diagnose pasien di Billing
System
4. Mengisi dan melengkapi identitas rekam medis pasien
rawat jalan
5. Mencatat pasien yang masuk dan keluar di buku regis-
trasi
6. Mencatat, merekapitulasi dan melaporkan kunjungan
pasien ke instalasi rekam medic setiap bulan
7. Membantu dan menyiapkan peningkatan mutu
pelayanan Rumah sakit.
8. Menciptakan hubungan baik dengan tim kesehatan lain
di unit kerja.
9. Memelihara kebersihan ruangan dan lingkungan.
10. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh
Kepala instalasi rawat jalan
11. Memegang rahasia rekam medic
Wewenang : 1. Meminta petunjuk dari Kepala Instalasi Rawat Jalan
dalam hal koordinasi tugas dan tanggung jawannya;
2. Meminta petunjuk dari Kepala Instalasi Rekam Medic.
Hubungan : 1. Kepala Instalasi Rawat Jalan
Kerja 2. Bagian Keuangan
3. Kepala Instalasi Rekam Medic
4. Unit kerja terkait lainnya
Kondisi Kerja : 1. Tempat kerja dalam ruangan tertutup.
2. Beresiko bahaya stress.
3. Menghadapi kemungkinan infeksi nasokomial
Perangkat : 1. Kebijakan dan penetapan Direktur
Kerja 2. Prosedur dan tatalaksana pengadministrasian pasien
rawat jalan
3. Fasilitas pengadministrasian pasien rawat jalan
Bahan Kerja : 1. Uraian tugas.
2. Perencanaan dan Program Kerja.
3. Laporan Kegiatan.

6.5 Inventaris Rawat Jalan


Nama Jabatan : Petugas Inventaris Rawat jalan
Unit Organisasi : Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka
Kebijakan : 1. Harus mampu mencatat dan mengendalikan kegiatan in-
ventarisasi alat di rawat jalan
2. Mempunyai SK penugasan Direktur
Kedudukan : Secara administrasi dan fungsional berada dibawah
Kepala Sub. Bag Perlengkapan dan secara teknik
operasional berada dibawah Kepala Instalasi Rawat
Jalan
Tanggungjawa : Pelaksana Inventaris dalam melaksanakan tugasnya
b Bertanggungjawab kepada kepala Sub Bagian
Perlengkapan
Tugas Pokok : Melaksanakan inventarisasi alat di unit rawat jalan
Kualifikasi : Pendidikan minimal SLTA
Jabatan

Uraian Tugas : 1. Menyiapkan fasilitas, alat dan bahan yang diperlukan


klinik untuk kelancaran pelayanan pasien rawat jalan;
2. Membuat pengajukan kebutuhan rutin bulanan setiap
bulan atau sewaktu-waktu jika diperlukan sesuai dengan
SPO pengajuan barang;
3. Mencatat barang yang diterima kedalam buku peneri-
maan dan mengarsipkan Surat Bukti Barang Keluar
(SBBK);
4. Mencatat pengeluaran barang didalam buku pengelu-
aran dan mencatat stok akhir bulan sebagai bahan pen-
gajuan bulan berikutnya;
5. Mengecek kondisi Alat / barang dan mengisi kondisi
barang tersebut didalam buku Inventaris bulanan
meliputi data penambahan, pengurangan dan data
barang yang rusak atau hilang;
6. Membuat pengajuan perbaikan apabila ada barang yg
perlu perbaikan sesuai SOP pemeliharaan
7. Memelihara atau menjaga barang – barang Inventaris
8. Membantu dan menyiapkan sarana dan prasarana dalam
rangka peningkatan mutu pelayanan Rumah sakit.
9. Menciptakan hubungan baik dengan tim kesehatan lain
di unit kerja.
10. Memelihara kebersihan ruangan dan lingkungan.
11. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh Sub.
Bag Perlengkapan atau Kepala instalasi rawat jalann
Wewenang : Meminta petunjuk dari Kepala Instalasi Rawat Jalan dalam
hal pelaksanaan tugasnya.
Hubungan : 1. Kepala Instalasi Rawat Jalan
Kerja 2. Bagian Perlengkapan
3. Bagian Gudang
4. Unit kerja terkait lainnya

Kondisi Kerja : 1. Tempat kerja dalam ruangan tertutup.


2. Beresiko bahaya stress.
3. Menghadapi kemungkinan infeksi nasokomial
Perangkat : 1. Kebijakan dan penetapan Direktur
Kerja 2. Prosedur dan tatalaksana pengajuan alat dan bahan
3. Prosedur Pemeliharaan alat
4. Fasilitas penginventarisasian alat dan bahan
Bahan Kerja : 1. Uraian tugas.
2. Perencanaan dan Program Kerja.
3. Laporan Kegiatan.

BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA

Dalam penyelenggaraan pelayanan instalasi rawat jalan mempunyai pola tata


hubungan kerja sebagai berikut, dengan
1. SMF dalam konsultasi medic dan tindakan medic;
2. Bidang Pelayanan dan Keperawatan dalam rangka evaluasi program pelayanan
dan keperawatan;
3. Kepala Seksi Keperawatan dalam tangung jawab asuhan keperawatan;
4. Komite keperawatan dalam proses kredensial tenaga perawat;
5. Urusan Rumah Tangga dalam hal pengadaan barang;
6. IPSRS dalam dalam perbaikan alat kesehatan;
7. Instalasi Rekam Medik dalam pelaporan dan pendokumentasian.

BAB VIII POLA KETENAGAAN KUALIFIKASI TENAGA

Jumlah ketenagaan di instalasi rawat jalan berdasarkan perhitungan


analisis beban kerja yang harus dihitung satu tahun sekali yang komponennya
adalah jenis uraian tugas,beban kerja, berapa lama mengerjakan tugas tersebut,
berapa kali mengerjakan tugas tersebut dalam waktu satu minggu atau satu bulan
atau satu tahun.
Adapun kualifikasi dari tenaga yang harus ada di instalasi rawat jalan adalah
sebagai berikut :
No Tenaga Kualifikasi Tenaga
1 Kepala Instalasi - Status kepegawaian PNS
- Lulusan S1 Keperawatan dengan pengalaman kerja
minimal 2 tahun
- Lulusan DIII Keperawatan dengan pengalaman kerja
minimal 5 tahun
- Pengalaman kerja sebagai kepala ruangan minimal
2 tahun
2 Perawat - Pendidikan DIII Keperawatan
- Mempunyai keteramilan khusus sesuai dengan
klinik tertentu :
 Bedah : rawat luka
 Mata :
3 Perawat Pendidikan D III Kesehatan Gigi
Kesehatan Gigi
4 Bidan Pendidikan D III Kebidanan
5 Administrasi Pendidikan Minimal SLTA
Mampu mengoperasikan komputer
6 Inventaris Pendidikan minimal SLTA

BAB IX KEGIATAN ORIENTASI

Kegiatan orientasi di instalasi rawat jalan adalah kegiatan pengenalan


lingkungan instalasi rawat jalan yang dilakukan kepada petugas yang baru
mapun mahasiswa yang meliputi :
1. Perawat/petugas lain yang akan bekerja di instalasi rawat jalan diorientasikan
terhadap organisasi, uraian tugas sesuai jenis tenaga, pola tata hubungan kerja,
lingkungan kerja;
2. Mahasiswa yang akan praktek di instalasi rawat jalan diorientasikan terhadap
organisasi rawat jalan, lingkungan kerja, kegiatan pelayanan yang ada di instalasi
rawt jalan.
BAB X Pertemuan/Rapat

Pertemuan / Rapat terdiri dari :


1. Rapat Rutin
Rapat Rutin diselenggarakan pada :
Waktu : Setiap Sabtu Mingggu ke - dua setiap bulan
Jam : 10.00 - selesai
Tempat : Aula RSUD Majalengka
Peserta : Perawat, Bidan dan Petugas Klinik
Materi : - Evaluasi kunjungan
- Hambatan pelayanan
- Pembahasan pemecahan masalah dan tindak lanjut
2. Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu
hal yang perlu dibahas segera.

BAB XI Pelaporan

1. Laporan Bulanan
Kunjungan klinik berdasarkan cara bayar, jenis kunjungan, keterangan
pulang dan data 10 besar penyakit dari setiap klinik yang dilaporkan ke
Direktur melalui Instalasi Rekam Medik.
2. Laporan Triwulan & Semester
Trend Kunjungan klinik berdasarkan cara bayar, jenis kunjungan,
keterangan pulang dari setiap klinik yang dilaporkan ke Direktur melalui Instalasi
Rekam Medik.
3. Laporan Tahunan
- Kunjungan klinik berdasarkan cara bayar, jenis kunjungan, keterangan
pulang dan data 10 besar penyakit satu tahun dari setiap klinik yang
dilaporkan ke Direktur melalui Instalasi Rekam Medik;
- Laporan kegiatan Instalasi yang dilaporkan ke Direktur melalui Kepala
Seksi PEP, dengan sistematika :
BAB I Pendahuluan, Berisi Latar Belakang Dan Tujuan;
BAB II Gambaran Umum Instalasi berisi Struktur Organisasi, Tupoksi,
Mekanisme Kerja / Alur, Ketenagaan, Sarana Prasarana,
Kebijakan Pelayanan Dan Program Kegiatan Instalasi Rawat Jalan
Tahun sebelumnya;
BAB III Pelaksanaan dan Evaluasi Kegiatan Instalasi Rawat Tahunan
Berisi Input, Proses dan Output/Outcome;
BAB IV Permasalahan dan upaya tindak lanjut, berisi
Permasalahan dari input, proses dan output/outcome serta upaya
tindak lanjutnya;
BAB V Penutup, berisi rangkuman hasil evaluasi kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai