Anda di halaman 1dari 11

PROMOSI KESEHATAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN

PERILAKU MENGELOLA SAMPAH PADA IBU RUMAH


TANGGA

1
Syifa Laiyina Salfinaz Risan, 2Salsabila Putri Fajrani,
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Jakarta
Jl. K.H. Ahmad Dahlan, Cireundeu, Ciputat, Tangerang Selatan 15411
E-mail: jurnaljnmkm@gmail.com

ABSTRAK
Abstrak untuk Naskah Penelitian, Tinjauan Pustaka, dan Laporan Kasus dibuat dalam bahasa Indonesia
dan Inggris dalam bentuk satu paragraph maksimal 250 kata. Abstrak harus berisi Tujuan Penelitian,
Metode, Hasil Utama, dan Simpulan Utama. Abstrak dibuat ringkas dan jelas sehingga memungkinkan
pembaca memahami aspek baru atau penting tanpa harus membaca seluruh naskah.

Kata Kunci : Dicantumkan pada halaman yang sama dengan abstrak, pilih 3-5 kata yang dapat membantu
menysuun indeks, cetak miring, 10pt dan dipisahkan dengan tanda koma (,).

ABSTRACT
Abstracts for Research Scripts, Literature Review, and Case Reports are made in Indonesian and English
in the form of one paragraph of up to 250 words. The abstract should contain the Research Objectives,
Methods, Major Results, and Principal Summary. Abstracts are concise and clear to enable readers to
understand new or important aspects without having to read the entire script.

Keywords : Listed on the same page as the abstract, select 3-5 words that can help index, italicize, 10pt and
separated by commas (,).
PENDAHULUAN
Saat ini sampah masih menjadi masalah yang mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak.
Tidak hanya terkait pembuangan sampah tetapi juga terkait pengelolaan sampah itu sendiri. Masalah
sampah dapat menyebar ke berbagai sektor seperti sektor kesehatan, sektor sosial bahkan sektor ekonomi.
Pertambahan penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarkat menimbulkan bertambahnya volume,
jenis, dan karakteristik sampah. Namun, saat ini pengelolaan sampah belum sesuai dengan metode dan
teknik pengelolaan sampah yang baik sehingga menimbulkan dampak negative terhadap kesehatan
masyarakat dan lingkungan. Dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 dijelaskan yang dimaksud
dengan sampah merupakan sisa kegiatan sehari-hari manusia atau sisa proses alam yang berbentuk padat.
Selain itu dijelaskan pula yang dimaksud dengan penelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis,
menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penangan sampah.
Berdasarkan data UN Comtrade, pada tahun 2018 Jepang mengekspor sampah plastic dengan
volume 925.953 ton dan menjadikan Jepang sebagai negara pengekspor sampah plastic terbesar di dunia.
Selain negara Jepang, yang menjadi dengan pengekspor sampah plastic terbesar di dunia adalah Amerika
Serikat (AS) sebesar 811.420 ton dan Jerman sebesar 701.539 ton (1). Pada tahun 2021 Indonesia
diperkirakan menghasilkan sampah sebanyak 76.335 ton per hari atau setara dengan 27.862.731 ton per
tahun. berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) komposisi sampah
didominasi oleh 30% sampah sisa makanan, 15,37% sampah plastic, 12,5% sampah kayu, 11.93%
sampah kertas atau karton, 6,33% sampah logam, 6,04% sampah kain, sisanya merupakan terdiri dari
berbagai jenis sampah seperti kaca, karet dan lain-lain. Provinsi yang menyumbang angka timbunan
sampah tahunan tertinggi di Indonesia adalah Jawa Tengan sebanyak 5,2 juta ton sampah pertahun, Jawa
Barat sebanyak 4,5 juta ton sampah pertahun dan DKI Jakarta sebanyak 3 juta ton sampah pertahun (2).
Banyaknya jumlah sampah yang dihasilkan dalam harian maupun tahunan menimbulkan masalah
yang cukup serius. Saat ini masih terdapat banyak masyarakat yang membuang sampah begitu saja ke
tempat sampah tanpa dipilah terlebih daluhu. Timbunan sampah di tempat pembuangan akhir menjadi
malah tersendiri karena menimbulkan pencemaran. Saat ini masalah tersebut masih sulit diatasi baik oleh
pemerintah, masyarakat maupun rumah tangga itu sendiri, terutama ibu rumah tangga yang kegiatannya
sangat erat berkaitan dengan aktivitas rumah tangga khususnya dapur, menghasilkan sampah yang
nantinya akan dikelola oleh ibu rumah tangga tersebut (3).
Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku ibu rumah tangga dalam melakukan pengelolaan
sampah yang mereka hasilkan di rumah. Salah satu dari beberapa faktor tersebut adalah tingkat
pengetahuan ibu rumah tangga dalam melakukan pengelolaan sampah. Perbedaan tingkat pengetahuan
seseorang di pengaruhi oleh tingkat pendidikan, pekerjaan, umur, lingkungan dapat mempengaruhi
perilaku, sikap dan tindakan seseorang dalam melakukan segala hal terutama dalam pengelolaan sampah,
sehingga perbedaan tingkat pengetahuan menyebabkan perbedaan dalam cara mengelola sampah dan
limbah rumah tangga.
Untuk mengatasi masalah tersebut maka harus dilakukan promosi kesehatan dengan pendekatan
berupa pengelolaan sampah dengan baik beserta upaya pemanfaatan sampah agar menimbulkan nilai
tambah dan keuntungan. Salah satunya dengan melakukan 3R (reduce, reuse, recycle). Upaya lain yang
dapat dilakukan adalah pengelolaan bank sampah. Bank sampah dapat menjadi wadah yang digunakan
oleh berbagai pihak guna meingkatkan kesadaran masyarakat dalam hal gaya hidup sehat dan bersih.
Selain itu, tujuan dari pengadaan bank sampah adalah sebagai sarana untuk menambah pendapatan
keluarga. Tujuan ini dapat menarik perhatian keluarga dari kalangan menengah ke bawah yang memiliki
masalah ekonomi (4).
Tujuan penulisan manuskrip tinjauan pustakan ini adalah untuk mengetahui upaya promosi
kesehatan yang dapat dilakukan sebagai upaya peningkatan perilaku mengelola sampah pada ibu rumah
tangga.

METODE
Metode penelitian pada manuskrip tinjauan pustaka ini adalah studi literatur atau studi
kepustakaan. Penulis mencari bahan tulisan dari berbagai sumber literatur seperti buku, jurnal ilmiahm,
artikel ilmiah, hasil laporan statistik pemerintah dan website instansi kepemerintahan. Jurnal dan laporan
statistik pemerintah menjadi sumber gambaran tingkat timbunan sampah. Buku dan artikel ilmiah sebagai
sumber pembahasan terkait promosi kesehatan dalam upaya peningkatan pengelolaan sampah.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Dalam penulisan manuskrip ini terdapat enam artikel mengenai pengelolaan sampah yang
dijadikan acuan dalam rentang waktu mulai dari tahun 2013 sampai dengan 2022. Seluruh artikel tersebut
diterbitkan pada jurnal terindeks seperti Google Scholar, Garuda dan SINTA. Pada hasil ditemukan
bahwa adanya pengaruh peran promosi kesehatan baik penyuluhan maupun pelatihan terhadap
pengetahuan ibu rumah tangga tentang pengelolaan sampah.

Tabel 1. Faktor – Faktor yang berhubungan dengan Perilaku Ibu Rumah Tangga Terhadap
Mengelolah Sampah Tahun 2013 – 2022.

No Nama Variabel Jumlah Ada Hubungan Tidak Ada % yang Memiliki


Penelitian Hubungan Hubungan
1 Pengetahuan 7 7 0 100%
2 Sikap 3 2 1 50%
3 Pendidikan 4 1 3 25%
4 Pekerjaan 2 2 0 100%
5 Peran Pemerintah 1 1 0 100%
6 Umur 2 0 2 0
7 Dukungan Keluarga 1 1 0 100%
8 Sarana Prasarana 4 4 0 100%
9 Penghasilan 1 1 0 100%

Berdasarkan penelitian terdahulu, dinyatakan bahwa terdapat sebanyak 7 jumlah penelitian


tentang faktor pengetahuan dengan 7 penelitian (100%) yang menunjukkan semua penelitian memiliki
hubungan dengan perilaku ibu rumah tangga terhadap mengelola sampah. Kemudian terdapat 3 jumlah
penelitian mengenai faktor sikap dengan 2 penelitian (50%) yang memiliki hubungan dan hanya 1
penelitian yang tidak memiliki hubungan dengan perilaku ibu rumah tangga terhadap mengelola sampah.
Lalu, terdapat juga 4 jumlah penelitian mengenai faktor sarana dan prasarana dengan 4 penelitian (100%)
yang menunjukkan semua penelitian memiliki hubungan dengan perilaku ibu rumah tangga terhadap
mengelola sampah. Kemudian dapat diketahui juga beberapa penelitian mengenai faktor lain yang juga
memiliki hubungan dengan perilaku ibu rumah tangga terhadap mengelola sampah tetapi tidak begitu
memberikan pengaruh dibandingkan dengan 3 faktor yaitu faktor pendidikan, umur, dan dukungan
keluarga.
Faktor utama yang pertama adalah Pengetahuan. Pengetahuan baik dan memiliki perilaku yang
tidak baik dalam mengolah sampah disebabkan oleh faktor kurangnya informasi mengenai cara
pengolahan
sampah yang baik. Menurut Azwar (2001) seseorang yang berpengetahuan baik tentang pengelolaan
sampah diartikan sebagai pengetahuan yang terdiri dari pengertian sampah, jenis sampah, sumber
sampah,
faktor yang mempengaruhi produksi sampah, pengaruh sampah terhadap kesehatan, masyarakat dan
lingkungan, syarat tempat sampah, kegiatan operasional pengelolaan sampah dan alat yang digunakan
dalam pengelolaan sampah dan cara membuang sampah, maka mereka akan mempunyai perilaku baik
pula. 7470-16380-1-PB.pdf
Faktor utama yang kedua adalah sikap. Dalam buku “Attitude Structure and Function”, diartikan
bahwa sikap merupakan sesuatu yang khusus dimiliki seseorang dan memiliki kapasitas untuk
mengartikan stimulus yang berbeda untuk merespons dengan baik atau tidak baik terhadap suatu objek,
orang, institusi, peristiwa, atau aspek lainnya yang nantinya akan mengarahkan seseorang untuk
berperilaku seperti apa. Faktor utama yang terakhir, yaitu sarana dan prasarana. diketahui bahwa sebagian
besar responden menyatakan sarana dan prasarana kurang memadai. Dari hasil penelitian, sarana yang
disediakan oleh pemerintah seperti tempat sampah belum dibedakan atas jenisnya.
Sementara itu, dapat dilihat pada tabel 2 tentang metode/media promosi kesehatan yang
dilakukan oleh beberapa peneliti untuk merubah perilaku ibu rumah tangga terhadap mengelolah sampah.
Didapatkan bahwa pada tahun 2017 dilakukannya program/kegiatan promosi kesehatan untuk
meningkatkan perilaku ibu terhadap pelaksanaan pelatihan mengelolah sampah dan dilakukanlah metode
penyuluhan. Ternyata, metode tersebut berhasil untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu dalam
mengelolah sampah. Pada tahun 2019 dilakukan program/kegiatan dengan tujuan meningkatkan
kesadaran dan kepedulian terhadap sampah dengan metode menyebarkan leaflet dan poster, diskusi yang
menyebabkan pengetahuan meningkat. Kemudian, pada tahun 2020 dilakukan kegiatan promosi
kesehatan untuk meningkatkan pemahaman tentang pengelolahan sampah dengan metode
sosialisasi,pendampingan dan konseling yang menyebabkan pengetahuan ibu meningkat dan keaktifan
kader untuk memotivasi ibu rumah tangga.

Tabel 2.Gambaran Program/Kegiatan Promosi Kesehatan untuk Meningkatkan Perilaku Ibu


Rumah Tangga Terhadap Mengelolah Sampah pada Tahun 2013 – 2022
No Tahun Tujuan Promosi Metode & Media Hasil Promosi
1 2013 Meningkatkan pemahaman a. Penyuluhan dan Peningkatan Pemahaman
tentang pengelolaan sampah pelatihan. mengolah sampah.
b. Ceramah
c. Media
elektronik dan
media Massa.
2 2017 Meningkatkan peran serta a. Penyuluhan Peningkatan peran serta
masyarakat dalam b. Pelatihan masyarakat.
pelaksanaan tindakan nyata
program kebersihan
lingkungan
3 2018 a. peningkatan sarana a. Penyuluhan ibu Peningkatan Keterampilan
dan prasarana kader ibu rumah tangga tentang
b. Meningkatnya b. Sosialisasi dan pemanfaatan sampah.
pengetahuan pendampingan.
masyarakat dalam
system penanganan
sampah yang
dilakukan ibu rumah
tangga
4 2019 Mengubah perilaku (gaya) a. Menyebarkan Peningkatan peran serta
hidup bersih dan sehat Leaflet dan masyarakat mengolah
guna sekaligus menata poster sampah.
lingkungan menjadi asri dan
nyaman
5 2019 meningkatkan kesadaran dan a. Pemberian Peningkatan Kesadaran Ibu
kepedulian terhadap Media Audio Rumah Tangga
lingkungan di sekitar Visual
tempat tinggal b. Pemberian
Media Booklet
6. 2020 Meningkatkan pemahaman a. Sosialisasi dan Peningkatan Pmahaman
tentang pengelolaan sampah Pendampingan mengolah sampah

b. Konseling
7. 2022 Meningkatkan pemahaman a. Penyuluhan Peningkatan Pemahaman
tentang pengelolaan sampah mengelolah sampah

Tabel 3. Kesesuaian Program Promosi Kesehatan dengan Faktor Perilaku Ibu Rumah Tangga
Terhadap Mengelola Sampah pada Tahun 2013 – 2022
No Tahun Metode/Media Hasil Promosi Faktor Utama Kesimpulan
1 2013 a. Penyuluhan dan Peningkatan a. Pengetahuan Penelitian ini
pelatihan. Pemahaman b. Sikap menemukan 56,8%
b. Ceramah mengolah c. Sarana ibu rumah tangga
c. Media elektronik sampah. Prasarana memiliki
dan media Massa. pengetahuan yang
tidak baik dalam
mengelola sampah
dan 60,8% ibu rumah
tangga memiliki
perilaku yang tidak
baik terhadap
pengelolaan sampah.
Pengetahuan dan
perilaku yang kurang
dipengaruhi oleh
informasi dan
kegiatan penyulusan
kepada masyarakat
yang kurang
2017 a. Penyuluhan Peningkatan a. Pengetahuan Penelitian ini
b. Pelatihan peran serta b. Sikap menemukan 65,69%
c. Sarana
masyarakat. Prasarana ibu rumah tangga
tidak menangani
sampahnya dengan
baik. Hal ini
dikarenakan meski
penyuluhan sudah
dilakuka namun
karena mereka tidak
memahami materi
dengan baik dan
kurangnya contoh
penerapan penangan
sampah dengan baik.
2018 a. Penyuluhan ibu Peningkatan a. Pengetahuan Penelitian ini
kader Keterampilan b. Sikap menemukan 67,86%
b. Sosialisasi dan ibu rumah c. Sarana
ibu rumah tangga
pendampingan. tangga Prasarana
tidak tahu penerapan
sistem penanganan
sampah yang baik
dan 87,5% ibu rumah
tangga tidak terampil
memanfaatkan
sampah terutama
sampah anorganik.
Penyebab masalah
ini diakibatkan oleh
kurangnya sosialisasi
dari dinas terkait
tentang cara
penanganan maupun
pemanfaatan sampah.
2019 a. Menyebarkan Peningkatan a. Pengetahuan Penelitian ini
Leaflet dan poster peran serta b. Sikap menemukan 53% ibu
masyarakat c. Sarana
rumah tangga masih
mengolah
sampah. Prasarana berada pada kategori
sedang cenderung
tinggi. Tingginya
persentase ini
dikarenakan adanya
informasi terkait
bahaya sampah yang
tidak dikelola dengan
baik melalui
pengadaan bank
sampah. Sebanyak
66% ibu rumah
tangga mengikuti
penyulusan maupun
pelatihan terkait
pengelolaan sampah
rumah tangga.
Manfaat positif dari
kegiatan bank
sampah dan
tingginya partisipasi
ibu rumah tangga
sangat berpengaruh.
2020 a. Sosialisasi dan Peningkatan a. Pengetahuan Penelitian ini
Pendampingan Pemahaman b. Sikap menemukan 52,8%
mengolah c. Sarana
b. Konseling perilaku ibu rumah
sampah Prasarana
tangga terhadap
pengelolaan sampah
rumah tangga
sebagian besar dalam
kategori buruk
2022 a. Penyuluhan Peningkatan a. Pengetahuan Penelitian ini
Pemahaman b. Sikap menemukan 39,72%
mengelolah c. Sarana
ibu rumah tangga
sampah
Prasarana berada pada katerogi
kurang baik dan
26,03% pada
kategori ridak baik
tentang pengelolaan
sampah. Hal ini
dikarenakan
kurangnya
penyuluhan tentang
pengelolaan sampah
pada masyarakat.

Tingkat Pengelolaan Sampah oleh Ibu Rumah Tangga


Berdasarkan penelitian terdahulu didapati masih kurangnya tingkat pengetahuan ibu rumah
tangga terhadap pengelolaan sampah maupun cara pengelolaan sampah. Berdasarkan kesimpulan dari
penelitian terdahulu yang menyebabkan rendahnya tingkat pengelolaan sampah oleh ibu rumah tangga
adalah tidak ada atau kurangnya promosi, penyuluhan dan pelatihan terkait pengelolaan sampah di
masyarakat.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Ririn dan Surahma, sekitar 56.8% ibu rumah tangga
memiliki tingkat pengetahuan tidak baik tentang pengelolaan sampah. Tingkat ini dipengaruhi oleh
kurangnya informasi dan masih jarangnya kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh petugas terkait
pengelolaan sampah (5). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hamsir dkk tentang pengetahuan
ibu rumah tangga dalam penerapan pengelolaan sampah didapati hasil sebanyak 67,68% responden tidak
mengetahui penerapan pengelolaan sampah yang baik dan hanya terdapat 12s,5% responden yang
terampil dalam pemanfaatan sampah terutama sampah anorganik. Kurangnya penyuluhan dan tidak
adanya informasi terkait pengelolaan sampah menjadi dasar dari masalah ini (6).
Pada penelitian yang dilakukan oleh Solihin dkk, sebesar 53% responden berada pada kategori
sedang, pada ibu rumah tangga mengetahui bahaya sampah yang tidak dikelola dengan baik. Selain itu
sebanyak 66% responden mengaku mendapatkan pengetahuan tentang pengelolaan sampah melalui
penyuluhan maupun pelatihan terkait pengelolaan sampah oleh ibu rumah tangga. Selain itu pengetahuan
yang didapt oleh para ibu rumah tangga juga berasal dari kegiatan sosialisasi bank sampa (7).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Luffianas dkk, sebesar 39,72% pengelolaan sampah oleh ibu
rumah tangga berada pada kategori kurang baik dan sebesar 26,07% pada kategori tidak baik. Hal ini
dikarenakan ibu rumah tangga pada penelitian ini menganggap bahwa sampah hanya untuk dibuang dan
dibiarkan saja tanpa perlu dilakukan pengelolaan sampah (8)..

KESIMPULAN
Kesimpulan berisi ringkasan dari uraian hasil dan pembahasan dan menjawab tujuan dari
penelitian.

SARAN
Dikarenakan mengelolah sampah adalah hal yang penting, maka sampah yang tersedia dari ibu
rumah tangga ada hubungan yang bermakna pada variabel perilaku dengan pengetahuan, sarana prasarana
dan juga sikap. Perlu adanya peningkatan sosialisasi kepada masyarakat tentang peraturan pemerintah No.
81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Dan Sampah Sejenis Sampah Rumah
Tangga. Dengan penjelasan diatas, maka penulis menyarankan kepada ibu rumah tangga agar bersedia
dan meningkatkan kesadarannya lagi mengenai sampah. Dan kepada pemerintah atau promotor juga
jangan pernah bosan menyuarakan serta menyediakan sarana pentingnya mengelolah sampah.

UCAPAN TERIMAKASIH
Pertama – tama penulis mengucapkan ucapan terima kasih kepada dosen yang membimbing kami
dan sekaligus menjadi dosen dari mata kuliah “Promosi Kesehatan”, yakni Bapak Luqman Effendi, S.
Sos., M. Kes yang telah mendedikasikan waktunya dalam menaungi dan mengarahkan penulis sehingga
makalah ini dapat selesai dengan baik. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada peneliti terdahulu
yang telah menghibahkan karya ilmiahnya untuk peneliti selanjutnya bisa mengembangkan gagasan yang
belum di teliti atau masih diragukan. Tak luput juga, penulis mengucapkan terima kasih kepada Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta atas penyediaan perpustakaan, sehingga
penulis dapat dengan tenang mengerjakan manusript ini.

DAFTAR PUSTAKA
1. Wahyuni S. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Rumah Tangga dengan Tindakan
Pengelolaan Sampah Berbasis 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) di Desa Tenggulun
Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2019. Media Bina Ilm [Internet]. 2019;13(12):1935–40.
Available from: http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI
2. Kemeterian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. SIPSN - Sistem Informasi Pengelolaan
Sampah Nasional [Internet]. 2022 [cited 2022 Jul 6]. Available from:
https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/public/data/komposisi
3. Hayat, Zayadi H. Model Inovasi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga. JU-ke (Jurnal
Ketahanan Pangan). JU-ke (Jurnal Ketahanan Pangan), [Internet]. 2018;2(2):131–41.
Available from: issn: 2654-2811
4. Khaira M, Hasanah U, Hayati I. Peran Bank Sampah dalam Meningkatkan Pendapatan Ibu
Rumah Tangga di Desa Sait Buttu Kec. Pematang Sidamanik. J Pengabdi Kpd Masy.
2020;2(2):187–95.
5. Setyowati R, Mulasari SA. Pengetahuan Dan Sikap Ibu Pengolahan Sampah Rumah
Tangga. Kesmas, J Kesehat Masy Nas. 2013;7(12):562–6.
6. Ahmad H, Sulasmi, Taha L. Media Implementasi Riset Kesehatan PENERAPAN
SISTEM PENANGANAN SAMPAH PADA IBU RUMAH TANGGA DI
KELURAHAN UNTIA KEC. BIRINGKANAYA Hamsir Ahmad 1 , Sulasmi 2 ,
Haderiah 3 dan La Taha 4. 2018;14–8.
7. Solihin MM, Muljono P, Dwi S. Partisipasi Ibu Rumah Tangga dalam Pengelolaan
Sampah melalui Bank Sampah di Desa Ragajaya, Bojonggede-Bogor Jawa Barat. J Ilmu
Lingkung. 2019;17(3):388.
8. Luffianas F, Agatha T, Noviadi P, Sampah P, Tangga R. THE CHARACTERISTICS OF
HOUSEWIVES IN HOUSEHOLD WASTE MANAGEMENT IN BOM BERLIAN
ROAD , VILLAGE PANGKALAN BALAI Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes
Kemenkes Palembang ( email penulis korespondensi : kamsul.mdh@gmail.com ).
2022;2(1).

Anda mungkin juga menyukai