BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
merupakan suatu siklus kegiatan yang dimulai perencanaan sampai evaluasi yang
saling terkait antara satu dengan yang lain. Kegiatannya mencakup perencanaan,
berlaku
kefarmasian
sakit
rumah sakit
sebagai berikut :
(tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya
tetap terjamin.
7
antara lain:
tidak baik
3. Mencegah kehilangan
1. Kehilangan karena:
2. Kerusakan:
memenuhi lima tepat, yaitu tepat barang, kondisi, jumlah, waktu dan
harganya.
lebih dahulu.
7 Mudah, yaitu :
ditempatnya.
penyimpanan.
Obat harus selalu disimpan di ruang penyimpanan yang layak. Bila obat
rusak, mutu obat menurun dan memberi pengaruh buruk bagi penderita. Beberapa
1. Gudang/tempat penyimpanan :
b. Gudang cukup besar untuk menyimpan semua persediaan obat dan cukup
terpisah/berbeda.
d. Struktur gudang dalam keadaan baik, tidak ada retakan, lubang atau
f. Gudang rapi, rak dan lantai tidak berdebu dan dinding bersih.
h. Udara bergerak bebas di gudang; kipas angin dan kawat nyamuk dalam
keadaan baik.
k. Jendela dicat putih atau mempunyai gorden serta aman dan mempunyai
teralis.
m. Terdapat lemari pendingin untuk obat tertentu dan dalam keadaan baik.
2. Dokumen pencatatan:
b. Buku stok
b. Pengaturan persediaan
4. Tablet, kapsul dan oralit disimpan dalam kemasan kedap udara dan
7. Obat rusak atau kadaluarsa dipisahkan dari obat lain yang masih baik dan
10. Untuk barang yang berat ditempatkan pada tempat yang memungkinkan
c. Penyimpanan khusus
2. Bahan kimia harusnya disimpan dalam bangunan khusus yang terpisah dari
gudang induk.
a. FIFO (First In First Out), yang berarti obat yang datang lebih awal harus
b. FEFO (First Expired First Out), yang berarti obat yang lebih awal
gabungan alat ilmiah dan rumit, dan difungsikan oleh berbagai kesatuan personel
terlatih dan terdidik dalam menghadapi dan menangani masalah medik modern,
yang semuanya terikat bersama-sama dalam maksud yang sama, untuk pemulihan
Sekarang ini rumah sakit adalah suatu lembaga komunitas yang merupakan
terapi, alat dan perbekalan serta fasilitas fisik kedalam suatu sistem terkoordinasi
13
hanya dianggap sebagai suatu tempat penderita ditangani, sekarang ini rumah
sakit dianggap sebagai suatu lembaga yang giat memperluas layanannya kepada
Komite Medik, Satuan Pengawas, dan berbagai bagian dari instalasi. Tergantung
pada besarnya Rumah Sakit, terdiri atas satu sampai empat wakil direktur. Wakil
direktur pada umumnya terdiri atas wakil direktur pelayanan medik, wakil
medik. SMF terdiri atas dokter umum, dokter gigi, dan dokter spesialis dari semua
disiplin yang ada disuatu rumah sakit. Komite medim adalah wadah nonstruktural
2.3.2 Personalia
Rumah Sakit harus memiliki tenaga tetap yang meliputi tenaga medis dan
Rumah Sakit, dan tenaga nonkesehatan. Rumah Sakit juga harus memiliki data
Rumah Sakit. Selain itu, Rumah Sakit dapat memperkerjakan tenaga tidak tetap
dan konsultan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangan.
Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit harus bekerja sesuai
keselamatan pasien.
secara paripurna.
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis
Sakit Kelas A ini telah ditetapkan sebagai tempat pelayanan rujukan tertingi (Top
yang menampung pelayanan rujukan dari rumah sakit kabupaten. Rumah sakit
pendidikan yang tidak termasuk kelas A juga diklasifikasikan sebagai rumah sakit
kelas B.
pelayanan kedokteran spesialis terbatas. Pada saat ini ada 4 macam pelayanan
spesialis ini yang disediakan yakni pelayanan penyakit dalam, pelayanan bedah,
Direncanakan rumah sakit kelas C ini akan didirikan disetiap ibukota kabupaten
Rumah Sakit Kelas D adalah rumah sakit yang bersifat transisi karena pada
suatu saat akan ditingkatkan menjadi rumah sakit kelas C. Pada saat ini
umum dan kedokteran gigi. Sama halnya dengan rumah sakit kelas C, rumah sakit
kelas D ini juga menampung pelayanan rujukan yang berasal dari Puskesmas.
Rumah Sakit Kelas E adalah rumah sakit khusus (Special Hospital) yang
menyelenggarakan hanya satu macam pelayanan kedokteran saja. Pada saat ini
banyak rumah sakit kelas E yang telah ditemukan. Misalnya rumah sakit jiwa,
rumah sakit kusta, rumah sakit paruh, rumah sakit kanker, rumah sakit jantung,
rumah sakit ibu dan anak, dan lain sebagainya yang seperti ini.
Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Garontalo
Terletak di area lahan seluas 54.000 M2. Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H.
Aloei Saboe Kota Gorontalo pertama kali di bangun pada tahun 1926 dan
dimanfaatkan sejak tahun 1929 dengan nama Rumah Sakit Umum Kotamadya
Gorontalo.
Pada tanggal 17 september tahun 1987 nama Rumah Sakit Kotamadya Gorontalo
di ubah menjadi Rumah Sakit Umum Prof. Dr. H. Aloei Saboe Gorontalo yang
1987. Nama tersebut diambil dari salah seorang perintis kemerdekaan putera
ALOEI SABOE yang memperoleh gelar adat (TAA LOO TINEPA LIPU).
Pada tahun 2002 terjadi perubahan struktur organisasi tata kerja Rumah
Sakit menjadi Badan Pengelola Rumah Sakit Umum Prof. Dr. H. Aloei Saboe
tanggal 25 Maret Tahun 2002. Tanggal 19 Maret 2001 adalah awal dimulainya
relokasi bangunan Rumah Sakit Umum Prof. Dr. H. Aloei Saboe dengan
Gedung Baru Rumah Sakit Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo. Pada tahun
2009 Rumah Sakit Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo ditetapkan sebagai
Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo telah dipimpin oleh 12 (dua belas) orang,
1. Visi
2. Misi
Untuk mewujudkan Visi maka ditetapkan Misi Rumah Sakit Umum Daerah
sebagai berikut :
f. Struktur Organisasi pada RSUD Aloei Saboe dapat dilihat pada lampiran.
19
Falsafah Pelayanan rumah sakit adalah bagian yang tidak terpisahkan dari
sistem pelayanan Kesehatan Rumah Sakit yang utuh dan berorientasi kepada
pelayanan pasien penyediaan obat yang bermutu dan terjangkau bagi semua
ekonomi farmasi.
berlaku.
masyarakat.
a. Visi
b. Misi
IFRS RSUD Prof.Dr.H.Aloei Saboe terdiri dari apotek dan depo sebagai
berikut :
1. Apotek umum
2. Apotek jamkesmas
b. Apotek CMU
d. Depo Apotek OK
Saboe
a. Obat jadi
b. Obat racikan
pemberian obat
21
formularium
pelayanan farmasi
22
WADIR UMUM
WADIR
& KEUANGAN
KELOMPOK PELAYANAN
Zamroni Agus, SE
KOMITE Dr. Medy Sarita
SMF
BIDANG BIDANG
PELAYANAN BIDANG UMUM &
KEPERAWATA BIDANG PERENCANAAN &
Dr. H. Bobi H. KEPEGAWAIAN BIDANG KEUANGAN
N MEDREG
Oko, M.Kes Drs. Hi. Kadir Patuma, Marwan Mursidi,
Janita Bulamei, Dr. Effendi Tilome,
S.Kep, NS MM S.Sos
S.IP, M.Kes
SUBBID
SUBBID
PELAYANAN MEDIS SUBBID BIMBINGAN & SUBBID RT. & SUBBID PENYUSUNAN
PERBENDAHARAAN
Dr. Sri A. Ibrahim, PELAY.KEPERAWATAN PRG & LAPORAN
PERLENGKAPAN Panawan Bilondatu,
M.Kes Abd. Wahab Pakaya, Balidin, S.Pd,M.Si
Yulvan Anggowa, SKM SE, M.Si
S.Kep, Ns
SUBBID MEDICAL
SUBBID PENUNJANG
SUBBID ETIKA & MUTU SUBBID KEPEG. & RECORD SUBBID VERIVIKASI
MEDIS
KEPERAWATAN DIKLAT Dr. Jefri Mustafa, Yanto Y Pontoh,
Linda S Mohammad,
Rosni, Amd.Kep Burhanudin dai MPH SE.AK
SKM
INSTALASI UPF
Irnawaty Dauda, Ssi. Apt Chitra Tandiawan, Ssi. Apt Ahmad Husain Palu, Ssi. MKES. Apt
Ka.Sub.Inst Pengelolaan Ka.Sub.Inst.Farmasi Ka.Sub.Inst Jaminan Mutu dan
Perbekalan Farmasi Pelayanan dan Farmasi Klinik
Pengemabangan SDM
Elida Tanio
Saida, Amd Unit Pengaduan
Pj. Gudang Obat
Yulan Yasin, Ssi. Apt
Pj. Gudang
Herlinda Rahman, S Farm. Apt
Pj. Apotek CMU
Jabatan
No Nama
IFRS FUNGSIONAL
Apt.M.Kes
Teknis
Teknis