Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RESUME

KEPERAWATAN MATERNITAS I

DISUSUN OLEH:

NAMA : BELA AYU FITRIANA

NIM: S20117

KELAS : S20C

DosenPengampu: Ns Neny Utami M.Kep, Sp.Mat

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2021/2022


PROMOSI KESEHATAN SISTEM REPRODUKSI PEREMPUAN

 Promosi Kesehatan
Adalah upaya meningkatkan kemampuan masyarakat ber-PHBS melalui pembelajaran
dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat agar mereka dapat menolong dirinya sendiri
serta mengembangkan kegiatan yang bersumberdaya masyarakat, sesuai sosial budaya
setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.
(SK Menkes No. 1193/Menkes/SK/X/2004).

 Ruang Lingkup Promosi Kesehatan


(Ottawa Charter, 1986)
 Pengembangan kebijakan public yang mendukung kesehatan (build healty public
policy)
 Menciptakan lingkungan yang mendukung (create supportive environment)
 Memperkuat gerakan masyarakat (strengthen community action)
 Mengembangkan kemampun perorangan (develop personal skill)
 Menata kembali arah pelayanan kesehatan (reorient health service)
 Strategi Promosi kesehatan
Masyarakat menolong diri sendiri perilaku mencegah dan mengatasi masalah kesehatan
 Gerakan pemberdayaan (G)
 Bina suasana (B)
 Advokasi (A)
 Kemitraan (K)
 Sepanjang Siklus Kehidupan Perempuan

KONSEP DETEKSI DINI PENYAKIT DALAM KONTEKS KESEHATAN


PEREMPUAN
 Sejarah Deteksi Dini
 Banyaknya kasus kematian ibu/ wanita
 Suatu sistem deteksi dini telah diusulkan untuk memfasilitasi pengenalan,
diagnosis, dan perawatan untuk wanita yang menderita suatu penyakit
 National Partnership for Maternal Safety mendefinisikan Kriteria deteksi dini
pada ibu, kemudian membuat daftar parameter abnormal yang menunjukkan suatu
kondisi tertentu sehingga dapat langsung dievaluasi oleh pemberi layanan saat
melihat klien tersebut.
(Mhyre, J. M., Oria, R. D., Hameed, A. B., Lappen, J. R., & Alton, M. E. D.
(2014))
 Definisi
o Usaha untuk mengidentifikasi/ mengenali penyakit atau kelainan yang secara
klinis belum jelas, dengan menggunakan tes (uji), pemeriksaan, atau prosedur
tertentu.
o Pengertian Deteksi dini adalah teknologi atau kebijakan atau suatu prosedur
terkait yang dirancang untuk memprediksi suatu bahaya yang tidak diinginkan
 Tujuan
 Mengidentifikasi penyakit pada stadium yang lebih awal atau menemukan adanya
kelainan.
 Mengetahui adanya penyimpangan atau kelainan sedini mungkin dan segera
dilakukan upaya promotif, preventif, ataupun kuratif
 Mengurangi morbiditas ibu dan mortalitas, serta meningkatkan hasil klinis
 Melacak parameter fisiologis dan mengembangkan morbiditas dan menentukan
batasan yang dicapai sehingga hasilnya dapat di evaluasi oleh pelayanan
kesehatan dan dapat dilakukan evaluasi.
(Badan Pengembangan & Pemberdayaan SDM Kesehatan Kemenkes RI, 2015)

 Pelaksanaan Deteksi Dini


Kegiatan deteksi dini dilaksanakan di Puskesmas dengan rujukan ke rumah sakit
kabupaten/kota dan rumah sakit tingkat provinsi. Kegiatan pokoknya adalah advokasi dan
sosialisasi, pelatihan pelatih (training of trainers), pelatihan provider di kabupaten/kota,
pelatihan kader diPuskesmas, promosi, pelaksanaan skrining, pencatatan dan pelaporan
(surveilans), serta monitoring dan evaluasi.
Wahidin, M. (2015)

Kapan Deteksi Dini Di lakukan?


 Konsepsi dan masa kehamilan
 Deteksi dini pada ibu hamil yang berisiko, akan dapat menurunkan angka
kematian ibu 
 Deteksi Tingkat Risiko Kehamilan dengan Metode Fuzzy Mamdani & Simple
Additive Weighting
 Maternal Early Warning Scores (MEWS)

(Badan Pengembangan & Pemberdayaan SDM Kesehatan Kemenkes RI, 2015; Wulandari,
Susanto, & Susanto, 2018; Nair, S., Dockrell, L., & Colgain, S. Mac. (2018)

 Pubertas
 Deteksi dini masalah kesehatan reproduksi pada remaja, terutama yang terkait
dengan tanda awal pubertas, keluhan pada organ reproduksi dan perkembangan
pubertas.
 Kuesioner Kesehatan reproduksi untuk mengidentifikasi secara dini masalah
kesehatan reproduksi pada remaja
 Melakukan penyuluhan dan bimbingan pada remaja putri; melalui UKS, PKPR,
pemberian tablet tambah darah (fe) seminggu sekali (bisa menggunakan app
“ceria” untuk rapor TTD)

Masa lansia

• Klimakterium : masa peralihan antara masa reproduksi dan masa senium. 

• Masa senium : masa setelah menopause.  Berlangsung 3-5 tahun setelah menopause.

• Masa menopause : tidak ada lagi menstruasi atau saat haid terakhir

Anda mungkin juga menyukai