Anda di halaman 1dari 24

PEMASAN

GAN
BIDAI
DAN
BALUTAN
KELOMPOK 1
Sarjana Keperawatan
ANGGOTA KELOMPOK 1 :
1. Desi Alis Tiara (S20113)
2. Veriningrat Nurul Ikhsani (S20114)
3. Dewi Kurniawati (S20115)
4. Endah Purnamasari (S20116)
5. Bela Ayu Fitriana (S20117)
6. Safirra Putri Meirani (S20118)
7. Isnaini Faridatul Rahmawati (S20120)
8. Dwi Nofitasari (S20121)
9. Brasilia Wahyu Prihatini (S20122)
10. Malyta Delvia Anggraini (S20123)
11. Hani Firmansyah (S20124)
01 PENGERTIAN 03
BALUT BIDAI
Balut adalah suatu benda Bidai adalah suatu alat
yang dapat berbentuk kain yang bersifat kaku atau
ataupun kassa bersih yang keras yang digunakan
digunakan untuk menutup pada patah tulang.
luka.

02
04
PEMBALUTAN PEMBIDAIAN
Pembalutan adalah suatu Pembidaian adalah
tindakan menggunakan tindakan mengimobilisasi
balut untuk menutup luka bagian tubuh yang
atau menghentikan mengalami cedera,
perdarahan agar tidak menggunakan bidai
terjadi infeksi. sebagai imobilisator.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa
Balut bidai adalah penanganan
umum trauma ekstremitas atau
immobilisasi dari lokasi trauma
dengan menggunakan penyangga
misalnya splinting (spalk).
Balut bidai adalah jalinan bilah
(rotan, bambu) sebagai kerai
(untuk tikar, tirai penutup pintu,
belat, dsb) atau jalinan bilah
bambu (kulit kayu randu, dsb)
untuk membalut tangan patah
dan sebagainya.
TUJUAN TUJUAN
PEMBALUTAN PEMBIDAIAN
Untuk menutup luka dan Untuk mencegah bertambah
menghentikan pendarahan parahnya suatu luka patah tulang,
agar luka tidak terkontaminasi mengurangi nyeri dan mengurangi
dan menimbulkan infeksi. timbulnya kecacatan, selain itu
Selain itu bertujuan untuk bertujuan untuk mengistirahatkan
mencegah pembengkakan, anggota badan yang cidera dan
membatasi pergerakan, dan mempercepat penyembuhan.
mengikat bidai.
INDIKASI PEMASANGAN BIDAI
DAN BALUTAN
1. Pada klien patah tulang terbuka dan tertutup
2. Dislokasi persendian
01
PROSEDUR
PEMASAN
GAN
BIDAI
Persiapan pasien
 Diberi penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan
 Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan dan keadaan

Persiapan perawat
 mencuci tangan sebelum
melakukan tindakan
 Memakai sarung tangan/masker

Persiapan alat
 Bidai dengan ukuran sesuai kebutuhan
 Kasa steril dan desinfektan
 Verban/ Mitella
Tahap pra
interaksi
 Menyiapkan alat – alat didekatkan pada klien
Perawat cuci tangan
 Memakai sarung tangan jika diperlukan

Tahap orentasi
 Memberi salam dan senyum kepada klien
 Menjelaskan kegiatan dan tujuan yang akan dilakukan
 Menjelaskan waktu yang akan dibutuhkan
 Menjelaskan kerahasiaan bila perlu pasang tirai
 Mengatur posisi klien
Tahap Kerja
 Melihat
Melihat bagian
bagiantubuh mana
tubuh yang akan
mana yang  Melakukan pembidaian dengan
dibidaidibidai
akan melewat dua sendi
 Melepaskan pakaian atau perhiasan yang  Hasil pembidaian :
 Melepaskan pakaian atau perhiasan
menutupi tempat untuk mengambil tindakan  Harus cukup jumlahnya, dimulai
 yang menutupi
Memperhatikan tempat
tempat yanguntuk
akan dibidai
mengambil
dengan menjawabtindakan
pertanyaan berikut dari bagian bawah tempat yang
Bagian tubuh yang
 Memperhatikan mana yang akan
tempat patah
Apakah ada luka terbuka atau tidak
dibidai dengan menjawab  Tidak kendor dan keras
Bagaimana luas luka tersebut
pertanyaan
 Apakah perluberikut
membatasi gerak bagian
 Bagian
tubuh atautubuh
tida yang mana
Apakah ada luka terbuka atau
tidak
Bagaimana luas luka tersebut
 Apakah perlu membatasi gerak
bagian tubuh atau tidak
Tahap terminasi
 Merapikan klien dan alat – alat
 Mencuci tangan
 Memperhatikan keadaan umum klien
 Mendokumentasikan tindakan
Cara Pemasangan
Bidai
01 Bidai Pada Kasus Patah Tulang Lengan Atas
1. Pasanglah bidai di sepanjang lengan atas dan
berikan balutan untuk mengikatnya. Kemudian
dengan siku terlipat dan lengan bawah merapat ke
dada, lengan digantungkan ke leher.
2. Apabila patah tulang terjadi di dekat sendi siku,
biasanya siku tidak dapat dilipat. Dalam hal ini
dipasang juga bidai yang meliputi lengan bawah,
dan biarkan lengan dalam keadaan lurus tanpa
perlu digantungkan ke leher

 
02 Bidai pada Kasus Patah Tulang Lengan Bawah

1. Pasanglah sepasang bidai di sepanjang lengan bawah.


Bidai ini dapat dibuat dari dua bilah papan, dengan
sebilah papan di sisi luar dan sebilah lagi di sisi dalam
lengan. Dapat pula dipergunakan bidai dengan
setumpuk kertas koran membungkus lengan.  
2. Berikan alas perban antara lengan dan bidai untuk
mengurangi rasa sakit.  
3. Ikat bidai-bidai tersebut dengan pembalut  
4. Periksa apakah ikatan longgar atau terlalu keras
menjepit lengan sehingga pasien merasa lengannya
menjadi lebih sakit.  
5. Gantungkan lengan yang patah ke leher dengan
memakai mitella.
03 Bidai pada Kasus Patah Tulang Paha
Sepasang bidai dipasang memanjang dari pinggul hingga ke kaki.
 
1. Apabila bagian yang patah berada di bagian atas paha maka bidai sisi
luar harus dipasang sampai pinggang.

2. Apabila bagian yang patah berada di bagian bawah paha maka bidai
cukup sampai panggul.
02
PROSEDU
R
PEMASAN
GAN
BALUTAN
6. Membalut
luka/cedera 1. Menanyakan
sesuai dengan penyebab luka
jenis pembalut
yang dipilih
2. Memperhatikan
5. Menentukan posisi tempat/letak yng
balutan akan dibalut

4. Memilih jenis 3. Mempertahankan


balut yang akan bentuk bagian tubuh
digunakan yang akan dibaut
TUJUAN PEMBALUTAN
Mempertahanka Untuk
n bidai atau kasa menghentikan
penutup pendarahan dan
menahan
pembengkakan
Immobilisasi, Mempertahanka
mempertahankan n keadaan asepsi
bagian tubuh
yang cidera agar
tidak bergerak
HAL-HAL YANG HARUS
DIPERHATIKAN DALAM
MEMBALUT
1. Balutan harus rapi dan menutup luka
2. Balutan tidak terlalu longgar karena pembalut akan bergeser
terutama pada bagian yang bergerak. Periksa setiap 15 menit
untuk mengetahui apkah balutan terlalu kencang, anggota tubuh
yang di balut pucat, teraba dingin, terasa baal atau kesemutan
3. Simpul balutan yang rata agar tidak menekan kulit dan simpul
balutan dilakukan pada sisi yang tidak mengalami injuri
MACAM- MACAM
PEMBALUT LUKA
Plester
Plester biasanya dipergunakan untuk
menutup luka yang telah diberi antiseptik,
juga dapat dipakai merekatkan penutup
luka dan difiksasi pada sendi yang terkilir

Pembalut Segitiga (Mitella)


Kain berbentuk segitiga sama kaki dengan
ukuran 90 cm,digunakan untuk
menggantung bagian tubuh yang cidera

Pembalut Pita
Biasannya untuk membalut jari,
pergelangan tangan/kaki, kepala, lengan,
paha, pinggul, dada dan perut
TEKNIK PENGGUNAAN
PEMBALUT PITA

1. Balutan Sirkuler 2. Balutan Pucuk Rebung


(Spiral Bndage) (Spiral Reverse Bndage)
berbentuk silinder Untuk bagian tubuh yang berbentuk
kerucut
Lanjutan..

3. Balutan Rekurens 4. Balutan Angka 8


(Recurrent Bandage) Digunakan pada
Dilakukan pada kepala atau persendian
ujung jari.
Lanjutan Teknin Balut dengan Mitella

Membalut Dada Membalut Sendi


Siku/ Sendi Lutut
Menggendong
Lengan
Referensi Youtube

https://youtu.be/M1s4G4r-YiQ

https://youtu.be/f5pD5_xsrro

https://youtu.be/NJfwWOLM6Zk
Thank
you

Anda mungkin juga menyukai