OLEH :
DELLA SAFITRI (14220160020)
PEMBALUTAN
PEMBALUTAN Adalah tindakan untuk menyangga atau menahan
bagian tubuh agar tidak bergeser atau berubah dari posisi anatomis.
BAGAIMANA ?
1. Bebat tekan untuk
DENGAN APA ? perdarahan eksternal
1. Kassa 2. Balutan donat untuk
2. kain stabilisasi benda yang
3. menancap
ALAT DAN
BAHAN
2. Dasi adalah mitella yang berlipat – lipat sehingga berbentuk seperti dasi
Pembalut ini dapat dibuat dari kain katun, kain kassa, flanel atau bahan elastis.
Yang paling sering adalah dari kassa, hal ini karena kassa mudah menyerap air,
darah dan tidak mudah bergeser (kendor)
Pembalut ini untuk merekatkan penutup luka, untuk fiksasi pada sendi yang terkilir,
untuk merekatkan pada kelainan patah tulang. Khusus untuk penutup luka, biasa
dilengkapi dengan obat anti septik
5. Pembalut yang spesifik
a. Snelverband
adalah pembalut pita yang sudah ditambah dengan kassa penutup luka dan steril,
baru dibuka pada saat akan dipergunakan, sering dipakai pada luka – luka lebar
yang terdapat pada badan.
b. Sufratulle
adalah kassa steril yang telah direndam dengan obat pembunuh kuman. Biasa
dipergunakan pada luka – luka keci
6. Kassa steril
Adalah kassa yang dipotong dengan berbagai ukuran untuk menutup luka kecil
yang sudah diberi obat – obatan (antibiotik, antiplagestik)
PROSEDUR PEMBALUTAN
1. Perhatikan tempat atau letak yang akan dibalut, apakah ada luka
terbuka atau tidak, bagaimana luas luka tersebut
2. Pilih jenis pembalut yang akan dipergunakan (dapat salah satu atau
kombinasi)
3. Sebelum dibalut, jika luka terbuka perlu diberi desinfektan atau dibalut
dengan pembalut yang mengandung desinfektan
4. Jika ada dislokasi, maka diperlukan tindakan reposisi
5. Tentukan posisi balutan
6. Usahakan posisi balutan yang paling nyaman untuk kegiatan pokok
korban. Tidak mengganggu peredaran darah, misalnya pada balutan
berlapis, lapis yang paling bawah letaknya disebelah distale.
7. Tidak mudah kendor atau lepas
PEMBIDAIAN
PEMBIDAIAN Adalah sebuah cara yang bertujuan agar anggota badan dalam
keadaan terfiksasi dan terimobilisasi.
Apa Tujuannya ?
1. Imobilisasi
2. Mengurangi nyeri
3. Mencegah kerusakan jaringan lunak, pembuluh darah & syaraf di
sekitarnya
CATATAN :
Gejala
Gejala :
Nyeri, kelainan bentuk,
pembengkakan, dan tidak dapat
digerakkan
Tindakan :
Pembidaian dilakukan mulai dari
lutut sampai melewati mata kaki
atau hanya sebatas pada mata
kaki
MACAM-MACAM CARA IDAI
PADA BAGIAN TUBUH YANG
PATAH
PATAH TULANG LENGAN
PATAH TULANG LENGAN
ATAS (BRANCHII)
BAWAH/PERGELANGAN
TANGAN (ORBITA)
CATATAN :
Gejala :
Dapat menimbulkan kelumpuhan
permanen.
Tindakan :
1.Pastikan korban dalam posisi
anatomis.
2.Letakkan pada Long Spine
Board
3.Rujuk ke fasilitas kesehatan
segera.
PATAH TULANG PANGGUL (PELVIS)
Gejala :
1.Gejala syok
2.Korban tidak mungkin bisa berjalan
3.Patah tulang panggul mungkin mengenai alat dalam yang
sulit dikenali, jika mengenai vesica urinaria, maka akan terjadi
hematuria.
Tindakan:
1.Bila korban dalam keadaan syok, lakukan penanganan syok.
2.Dapat dilakukan pemasangan gurita disekitar pinggul (bukan
sekitar perut) untuk mengurangi perdarahan dalam
3.Pasang bantal antara ke-2 tungkai penderita
4.Evakuasi korban menggunakan Long Spine Board
5.Rujuk ke fasilitas kesehatan segera.
PATAH TULANG PANGGUL (PELVIS)
Gejala :
1.Kadang dapat menimbulkan perdarahan dalam (sekitar patahan tulang) yang hebat
sehingga terjadi syok
Tindakan:
1.Pasang bidai mulai dari pinggul hingga ke kaki (minimal 7 pembalut)
2.Bila patah pada bagian atas paha, maka bidai luar harus sampai pinggang
PATAH TULANG SEKITAR
PATAH TULANG TELAPAK
PERGELANGAN KAKI
KAKI
TINDAKAN :