Anda di halaman 1dari 4

MATERI PEMBIDAIAN

Pembidaian adalah penangan pertama dalam menghadapai kasus patah tulang.

Tujuan pembidaian adalah sebagai berikut :


 Mencegah terjadi pergeseran pada bagian ujung tulang yang patah
 Mengurangi akan terjadinya cedera pada bagian tulang yang patah
 Memberikan istirahat pada bagian tulang yang patah, sehingga mengurangi rasa nyeri pada tulang

Ada 4 jenis bidai untuk patah tulang:

 Bidai Keras
Umumnya bahan bidai ini terbuat dari kayu, alumunium, plastik, karton dan bahan-bahan lain yang berbahan
kuat dan ringan. Umumnya bidai ini yang paling baik dan bagus digunakan dalam keadaan darurat. Hanya saja
bahan yang dapat memenuhi persyaratan di lapangan sangat sulit. Contohnya yaitu bidai udara, bidai kayu

 Bidai Traksi
Bentuk dari bidai traksi bervariasi berdasarkan dari pembuatan. Bidai traksi hanya dipergunakan oleh tenaga
yang sudah terlatih khususnya. Umumnya bidai traksi dipakai pada bagian patah tulang paha.

 Bidai Improvisasi
Bidai ini dibuat dari bahan yang ringan dan cukup kuat buat menopang tulang yang patah. Pembuatan dari
bidai ini tergantung dari kesetediaan bahan dan kemampuan si penolong dalam mengimprovisasi bidai
tersebut.

 Bidai Gendongan dan Bebat


Pembidain ini dilakukan dengan cara menggunakan pembalut. Kain yang biasa dipakai adalah Mitela (kain
segitiga) yang berguna untuk membuat tubuh si penderita menghentikan gerakan pada bagian yang cedera.
Contohnya seperti gendongan lengan.

Jenis-jenis bidai gendongan dan bebat ada 2 yakni :


Bidai lunak (self-splint), seperti bantal atau selimut yang digulung, berguna terutama untuk menstabilkan
fraktur pergelangan kaki, tangan, dan lain-lain.
Bidai anatomic atau swa-bidai merupakan suatu bidai yang menggunakan bagian tubuh yang tidak cedera
untuk diikatkan pada bagian tubuh yang cedera ex : jari yang cedera diikatkan pada ke jari disebelahnya,
lengan yang cedera diikatkan ke dada, atau satu tungkai diikatkan ketungkai satunya.

Persiapan Untuk Pembidaian


Periksalah pada bagian tubuh yang nantinya dipasang bidai dengan sangat teliti dan cek status vaskuler dan
neurologis beserta jangkauan gerakan yang dibuat. Pilih bidai yang tepat sesuai kasus.

Alat-Alat Penting Untuk Dilakukan Pembidaian


 Bidai yang terbuat dari bahan kayu atau bahan lain yang kuat dan ringan
 Pembalut segitiga
 Kasa steril

Prinsip-Prinsip Dalam Pembidaian


1. Pembidaian dilakukan dengan pendekatan melalui dua sendi, dimana sendi di sebelah proksimal dan distal
fraktur
2. Perlunya untuk memeriksa adanya luka terbuka dan tanda-tanda patah/dislokasi pada bagian yang tertutupi
oleh pakaian dari korban
3. Periksa adanya gangguan pada vaskuler dan neurologia pada bagian distal yang terjadi cedera sebelum dan
sesudah adanya pembidaian
4. Tutup luka yang ada dengan kasa steril
5. Jangan memindahkan penderita sebelum melakukan pembidaian
6. Berikan bantalan lembut pada bagian yang dipakaikan bidai kaku
7. Periksa hasil pembidaian memastikan bidai tidak longgar dan menjamin bidai terpakai dengan baik
8. Perhatikan dengan teliti respon fisik maupun psikis pasien

Syarat-syarat pembidaian
1. Siapkan alat alat selengkapnya.
2. Sepatu dan seluruh aksesoris korban yang mengikat harus dilepas.
3. Bidai meliputi dua sendi tulang yang patah, sebelumnya bidai diukur dulu pada anggota badan kontralateral
korban yang sehat.
4. Ikatan jangan terlalu keras atau terlalu longgar.
5. Sebelum dipasang, bidai dibalut dengan kain pembalut.
6. Ikatan harus cukup jumlahnya, dimulai dari sebelah atas dan bawah tulang yang patah.
7. Kalau memungkinkan anggota gerak tersebut ditinggikan setelah dibidai.
Prosedur Untuk Pembidaian
 Bidai Keras
1. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan dalam pembidaian
2. Lepas segalal sesuatu yang mengganggu proses pembidaian. Contohnya sepatu, aksesoris, jam, dan lain-
lain
3. Untuk pembidaian melalui dua sendi perlu diukur panjang bidai pada sisi kontralateral pasien yang tidak
mengalami kelainan atau normal
4. Tempatkan bidai di bawah lengan yang cedera pada posisi tegak. Kassa gulung sebaiknya dipasangkan di
tangan untuk mempertahankan posisi normal tangan
5. Ikatkan bidai pada gulungan kassa atau dua perban segi tiga yang dilipat menjadi pengikat.
6. Gunakan perban segitiga untuk membuat bebat yaitu untuk menopang lengan yang cedera
7. Ikat ujunga-ujung perban segitiga dan ikatkan bebat ke siku
8. Gunakan perban segitiga yang dilipat menjadi pengikat yang lebar untuk mengikatkan bebat dan bidai ke
dada.
9. ikatan bidai perlu dipastikan tidak ketat maupun longgar

 Bidai Traksi
Tidak bs dipraktekkan krn alat tidak ada dilabor Univ. pahlawan

 Bidai Improvisasi
Sesuai kebutuhan dan kondisi luka atau fraktur, karena yang diperlukan dalam bidai improvisasi adalah
kreatifitas sipenolong menggunakan alat bidai yang tersedia.

 Bidai Gendongan dan Bebat


o Bidai anatomic
1. Gunakan perban segitiga untuk membuat bebat yang akan ditopangkan kelengan yang cedera
2. Ikat ujung-ujung perban segitiga dan ikatkan bebat pada siku
3. Gunakan perban segitiga yang dilipat menjadi pengikat yang lebar untuk mengikat bebat dan lengan ke
dada

o Bidai lunak
1. Gunakan gulungan selimut atau bantal yang dilipat untuk membidai lengan yang cedera pada posisi
tegak
2. Ikat bidai dengan beberapa perban segitiga yang dapat dilipat menjadi pengikat
3. Gunakan perban segitiga untuk membuat bebat untuk menopang lengan yang cedera
4. Ikat ujung-ujung perban segitiga dan ikatkan bebat pada siku
5. Gunakan perban segitia yang dilipat menjadi pengikat yang lebar untuk mengikatkan bebat dan bidai ke
dada.

Catatan :
- supaya tidak terjadi komplikasi ketika melakukan pembidaian. Perlu dicek kembali bagaimana status korban saat
pembidaian.
- Untuk penangan lebih lanjut perlu dibawa ke rumah sakit atau menggunakan obat tradisional menyembuhkan
patah tulang. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menambah ilmu mengenai pembidaian pada patah
tulang.
DAFTAR TILIK
PEMBIDAIAN

Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :

PENILAIAN
NILAI 1 ( Satu ) : Perlu Perbaikan
Langkah atau tigas dikerjakan dengan benar atau tidak berurutan
Nilai 2 ( Dua ) : Mampu
Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan tetapi kurang tepat, pembimbing perlu membantu
atau mengingat
Nilai 3 ( Tiga ) : Mahir
Langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tanpa ragu-ragu serta berurutan sesuai prosedur.

Beri Tanda Ceklist pada kolom penilaian

NILAI
NO LANGKAH KERJA
1 2 3
1 Menyiapkan peralatan :
- 5 buah Mitela (kain segitiga)
- Kassa
- Spalak tangan
- Spalak/ Bidai kaki
- Perban gulung
- Perban elastis+perekat
- Bantal lunak/ selimut
2 - Perawat melepaskan semua aksesoris dan memakai handscoon
- Perawat melepaskan aksesoris yang melekat pada pasien (jam tangan,
cincin, gelang, dll)
3 Bidai keras :
a. Tempatkan bidai di bawah lengan yang cedera pada posisi tegak,
tempatkan tangan pada posisi normal diatas bidai
b. Ikat bidai dengan kassa gulung, dimulai dari siku ke pergelangan tangan
c. Buat bebat dengan mitela, letakkan tangan yang sudah dibidai pada mitela
d. Ikat ujung-ujung bebat pada belakang leher/ tengkuk
e. Ikat ujung

4 Bidai anatomik
a. Ambil perban segitiga/ mitela dan buat bebat
b. Ikat ujung mitela di bagian tengkuk, letakkan kassa dibawah ikatan ujung
mitela sebagai alas.
c. Ikat bebat pada ujung siku sebagai penahan siku
d. Ambil mitela dan buat memanjang dan lebar, letakkan melingkari dada
kemudian ikatkan bebat dan tangan ke dada.
e. Ikat ujung bebat pada siku untuk menahan siku
f. Ikatkan bebat ke dada menggunakan perban segitia

5 Bidai lunak :
a. Bentuk bantal atau selimut menjadi gulungan dan dapat digunakan
sebagai bidai
b. Ikat bidai selimut / bantal ke tangan yang cedera, ikat dengan
menggunkan beberapa mitela
c. Gunakan mitela untuk menggendong tangan tersebut dan ikat ujung mitela
pada belakang leher/tengkuk dan alas ikat itu dengan kassa
d. Ikat ujunga mitela pada siku untuk menahan siku
e. Buat mitela menjadi memanjang dan lingkarkan pada dada korban, ikat
bebar/mitela dan bidai kedada.
6 Pastikan ikatan bidai tidak longgar dan tidak ketat
7 Cek kondisi lengan, kaki, atau organ yang terpasang bidai dari kondisi kram
otot, cyanosis, oedema karena ikatan bidai terlau ketat
8 Rapikan alat jika tindakan pembidaian sudah selesai

Jumla h Nilai x 4
Nilai= = ...........
10

DOSEN

(…................…………………………)

Anda mungkin juga menyukai