Anda di halaman 1dari 3

Nama : Bela Ayu Fitriana

NIM : S20117

Kelas : S20C

Matkul : Keperawatan Anak II

Dosen Pengampu : Noerma Shovie Rizqiea S.Kep.,Ns.,M.Kep

1. SINDROM NEFROTIK
No Dx Tanda dan Gejala Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi TTD
Keperawatan
1. Hipervolemia  Berat badan Tujuan : Manajemen Hipervolemia
(D.0022) meningkat dalam Keseimbangan cairan Meningkat (L.03020) (I.03114)
waktu singkat Kriteria Hasil : Observasi :
 Terdapat edema pada 1) Asupan cairan meningkat  Periksa tanda dan gejala hypervolemia (Edema)
bagian mata 2) Haluaran urine meningkat  Identivikasi penyebab hypervolemia
 Adanya 3) Edema menurun  Monitor intake dan output cairan
pembengkakan pada 4) Dehidrasi menurun Terapeutik :
bagian perut (perut 5) Berat badan membaik  Timbang berat badan setiap hari pada waktu yang
buncit) sama
 Batasi asupan cairan dan garam
Edukasi :
 Anjurkan melapor jika haluan urine <0,5
Ml/kg/jam dalam 6 jam
 Anjurkan melapor jika BB bertambah >1 kg dalam
sehari
 Ajarkan cara mengatasi cairan
Kolaborasi :
 Kolaborasi penggantian kehilangan kalium akibat
diuretik

2. Berat badan Berat badan dan panjang Tujuan : Manajemen berat badan
lebih badan lebih dari presentil Ambulansi membaik (L.05038) (I.03097)
(D.0018) 95 (pada anak <2 tahun) Kriteria Hasil : Observasi :
atau IMT pada presentil  Berat badan membaik  Identifikasi kondisi kesehatan pasien yang dapat
ke 85-95 (pada anak 2-18  Tebal lipatan kulit membaik mempengaruhi berat badan
tahun) Terapeutik :
 Hitung berat badan ideal pasien
 Hitung presentasi lemak dan otot pasien
 Fasilitasi menentukan target berat badan yang
realistis
Edukasi :
 Jelaskan hubungan antara asupan makanan,
aktivitas fisik, penambahan berat badan dan
penurunan berat badan
 Anjurkan melakukan pencatatan asupan makan,
aktivitas fisik, dan perubahan berat badan
 Anjurkan mencatat berat badan setiap minggu, jika
perlu.
3. Intoleransi  Frekuensi jantung Tujuan : Manajemen energi
aktivitas meningkat >20% dari Toleransi aktivitas meningkat (L.05047) (I.05178)
(D.0056) kondisi istirahat Kriteria hasil : Observasi :
 Tekanan darah  Frekuensi nadi meningkat  Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
berubah >20% dari  Keluhan lelah mengakibatkan kelelahan
kondisi istirahat  Dispnea saat aktivitas  Monitor kelelahan fisik dan emosional
 Gambaran EKG  Dispnea setelah aktivitas  Monitor pola dan jam tidur
menunjukkan iskemia  Tekanan darah  Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama
 Frekuensi napas melakukan aktivitas
 EKG iskemia Terapeutik :
 Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
 Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif
 Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
Edukasi :
 Anjurkan aktivitas secara bertahap
 Ajarkan strategi koping untuk mengurangi
kelelahan
 Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan
gejala kelelahan tidak berkurang

Kolaborasi :
 Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan.

2. GLUMERULONEFRITIS AKUT
No Dx Tanda dan gejala Tujuan dan kriteria hasil Intervensi TTD
Keperawatan
1. Gangguan  Distensi kandung Tujuan : Manajemen eliminasi urine
eliminasi urin kemih Eliminasi urin membaik (I.04152)
(D.0040)  Berkemih tidak (L.03019) Observasi :
tuntas Kriteria hasil :  Identifikasi tanda dan gejala retensi atau
 Volume residu urin  Sensasi berkemih meningkat inkontinensia urine
meningkat  Desakan berkemih menurun  Identifikasi factor yang menyebabkan retensi atau
 Distensi kandung kemih menurun inkontinensia urine
 Berkemih tidak tuntas menurun  Monitor eliminasi urine
 Volume residu urine menurun Terapeutik :
 Enuresis menurun  Catat waktu-waktu dan haluaran berkemih
 Batasi asupan cairan, jika perlu
 Ambil sampel urine tengah
Edukasi :
 Ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran kemih
 Ajarkan mengukur asupan cairan dan haluaran
urine
 Ajarkan mengenali tanda berkemih dan waktu
yang tept untuk berkemih
 Ajarkan terapi modalitas penguatan otot-otot untuk
berkemih
 Anjurkan minum yang cukup jika tidak ada
kontraindikasi
Kolaborasi :
 Kolaborasi pemberian obat supositoria uretra jika
perlu

2. Risiko perfusi - Tujuan : Pencegahan syok


renal tidak Perfusi renal meningkat (I.02068)
efektif (L.02013) Observasi :
(D.0016) Kriteria hasil :  Monitor status kardiopulmonal
 Tekanan arteri rata-rata membaik  Monitor status oksigenasi
 Kadar urine nitrogen darah membaik  Monitor status cairan
 Kadar kreatinin plasma membaik  Monitor tingkat kesadaran dan respon pupil
 Nyeri abdomen menurun  Periksa riwayat alergi
 Jumlah urine meningkat Terapeutik :
 Mual menurun  Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi
 Muntah menurun oksigen >94%
 Distensi abdomen menurun  Pasang kateter urine untuk menilai produksi urine,
jika perlu
 Lakukan skin test untuk mencegah reaksi alergi
Edukasi :
 Jelaskan penyebab/ factor risiko syok
 Jelaskan tanda dan gejala awal syok
 Anjurkan melapor jika menemukan/merasakan
tanda dan gejala awal syok
 Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
 Anjurkan menghindari allergen
Kolaborasi :
 Kolaborasi pemberian IV, jika perlu
 Kolaborasi pemberian antiinfalamasi, jika perlu

3. Risiko infeksi - Tujuan : Pencegahan infeksi


(D.0142) Tingkat infeksi menurun (I.14539)
(L.14137) Observasi :
Kriteria hasil :  Monitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik
 Demam menurun Terapeutik :
 Kemerahan menurun  Berikan perawatan kulit pada area edema
 Nyeri menurun  Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
 Bengkak menurun pasien dan lingkungan pasien
 Kadar sel darah putih membaik  Pertahankan teknik aseptic pada pasien beresiko
tinggi
Edukasi :
 Jekasjan tanda dan gejala infeksi
 Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
 Ajarkan etika batuk
 Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka
operasi
 Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
 Anjurkan meningkatkan asupan cairan
Kolaborasi :
 Kolaborasi pemberian imunisasi jika perlu

Anda mungkin juga menyukai