Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA ANAK DENGAN


SINDROM NEFROTIK
DIAN PRATAMA/NIM : 20101440120029
DEFINISI
Nefrotik sindrom merupakan gangguan klinis ditandai oleh peningkatan protein dalam urin secara
bermakna (proteinuria), penurunan albumin dalam darah, edema, dan serum kolesterol yang tinggi
dan lipoprotein densitas rendah (hiperlipidemia). Tanda-tanda tersebut dijumpai di setiap kondisi
yang sangat merusak membran kapiler glomerulus dan menyebabkan peningkatan permeabilitas
glomerulus (Brunner & Suddarth, 2001)

ETIOLOGI
Penyebab sindrom nefrotik dibagi menjadi dua menurut Muttaqin, 2012 adalah:
• Primer, yaitu berkaitan dengan berbagai penyakit ginjal, seperti glomerulonefritis, dan nefrotik
sindrom perubahan minimal
• Sekunder, yaitu yang diakibatkan infeksi, penggunaan obat, dan penyakit sistemik lain, seperti
diabetes mellitus, sistema lupus eritematosus, dan amyloidosis
PATOFISIOLOGI
Kelainan yang terjadi pada sindrom nefrotik yang paling utama adalah proteinuria sedangkan yang
lain dianggap sebagai manifestasi sekunder. Kelainan ini disebabkan oleh karena kenaikan
permeabilitas dinding kapiler glomerulus yang sebabnya belum diketahui yang terkait dengan
hilangnya muatan negative gliko protein dalam dinding kapiler. Pada sindrom nefrotik keluarnya
protein terdiri atas campuran albumin dan protein yang sebelumnya terjadi filtrasi protein didalam
tubulus terlalu banyak akibat dari kebocoran glomerolus dan akhirnya diekskresikan dalam urin
(Latas, 2002 : 383)..

MANIFESTASI KLINIS
Adapun manifestasi utama sindrom nefrotik adalah edema. Edema biasanya lunak dan cekung bila
ditekan (pitting), dan umumnya ditemukan di sekitar mata (periorbital), pada area ekstremitas
(sekrum, tumit, dan tangan), dan pada abdomen (asites). Gejala lain seperti malese, sakit kepala,
iritabilitas dan keletihan umumnya terjadi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Penegakan diagnosis sindrom nefrotik tidak ditentukan dengan hanya penampilan klinis. Diagnosis
sindrom nefrotik dapat ditegakkan melalui beberapa pemeriksaan penunjang berikut yaitu urinalisis,
pemeriksaan sedimen urin, pengukuran protein urin, albumin serum, pemeriksaan serologis untuk
infeksi dan kelainan immunologis, USG renal, biopsi ginjal, dan darah

PENATALAKSANAAN MEDIS
Pengobatan SN terdiri dari pengobatan spesifik yang ditujukan terhadap penyakit dasar dari
pengobata non-spesifikuntuk mengurangi proteinuria, mengontrol edema dan mengobati komplikasi.
• Diuretik : diuretik kuat misalnya furosemide (dosis awal 20-40 mg/hari) atau golongan tiazid
dengan atau tanpa kombinasi dengan potassium sparing diuretic digunakan untuk mengobati
edema dan hipertensi.
• Diet : diet untuk pasien SN sebagian besar terdiri dari karbohidrat. Diet rendah garam, rendah
lemak harus diberikan.
• Terapi obat : terapi khusus untuk sindrom nefrotik adalah pemberian kortigosteroit yaitu
prednison selama 4-6 minggu.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
 Identitas Klien
• Umur
• Jenis kelaminAgama
• Suku/bangsa
• Status
• Pendidikan
• Pekerjaan
 Riwayat Kesehatan
• Keluhan utama: Kaki edema, wajah sembab, kelemahan fisik, perut membesar (adanya acites)
 Riwayat Kesehatan Sekarang
• Kaji berapa lama keluhan adanya perubahan urine output
• Kaji onset keluhan bengkak pada wajah atau kaki apakah disertai dengan adanya keluhan pusing
dan cepat lelah
• Kaji adanya anoreksia pada klien
• Kaji adanya keluhan sakit kepala dan malaise
 Riwayat Kesehatan Dahulu
• Apakah klien pernah menderita penyakit edema?
• Kaji riwayat dirawat dengan penyakit diabetes melitus dan penyakit hipertensi pada masa sebelumnya?
• Kaji tentang riwayat pemakaian obat-obatan masa lalu dan adanya riwayat alergi terhadap jenis obat
 Riwayat Kesehatan Keluarga
• Kaji adanya penyakit keturunan dalam keluarga seperti DM
 Kebutuhan bio-psiko-sosio-spiritual
• Pola nutrisi dan metabolisme: Anoreksia, mual, muntah.
• Pola eliminasi: Diare, oliguria.
• Pola aktivitas dan latihan: Mudah lelah, malaise
• Pola istirahat tidur: Susah tidur
• Pola mekanisme koping :  Cemas, maladaptif
• Pola persepsi diri dan konsep diri : Putus asa, rendah diri
 Pemeriksaan Fisik
• Status kesehatan umum
• Keadaan umum: klien lemah dan terlihat sakit berat
• Kesadaran: biasanya compos mentis
• TTV: sering tidak didapatkan adanya perubahan.
• Pemeriksaan sistem tubuh
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipervolemia berhubungan dengan Gangguan mekanisme regulasi
(D.0022)
2. Gangguan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan kelebihan
volume cairan (D.0192)
3. Defisit Nutrisi berhubungan dengan Ketidakmampuan mengabsorbsi
nutrien (D.0019)
4. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan Kelemahan (D.0056)
INTERVENSI KEPERAWATAN

DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI


KEPERAWATAN HASIL
Hipervolemia b/d Gangguan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hipervolemia (I.03114)
mekanisme regulasi (D.0022) keperawatan diharapkan Observasi
keseimbangan cairan meningkat • Periksa tanda dan gejala
dengan kriteria hasil : hipervolemia
• Edema menurun • Identifikasi penyebab
• Turgor kulit membaik hipervolemia
• Berat badan membaik • Monitor intake dan output cairan
• Monitor status hemodinamik
Terapeutik
• Batasi asupan cairan dan garam
• Tinggikan kepala tempat tidur 30-
40º
Edukasi
• Ajarkan cara membatasi cairan
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian diuretik
INTERVENSI KEPERAWATAN

DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI


KEPERAWATAN HASIL
Gangguan integritas Setelah dilakukan tindakan Perawatan Integritas Kulit
kulit/jaringan b.d. kelebihan keperawatan diharapkan integritas (I.11353)
volume cairan kulit dan jaringan meningkat Observasi
dengan kriteria hasil : • Identifikasi penyebab gangguan
• Kerusakan jaringan menurun integritas kulit (mis. Perubahan
• Nyeri menurun sirkulasi, perubahan status nutrisi,
peneurunan kelembaban, suhu
lingkungan ekstrem, penurunan
mobilitas)
Terapeutik
• Ubah posisi setiap 2 jam jika tirah
baring
Edukasi
• Anjurkan meningkatkan asupan
nutrisi
INTERVENSI KEPERAWATAN

DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI


KEPERAWATAN HASIL
Defisit Nutrisi b/d Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi (I.03119)
Ketidakmampuan mengabsorbsi keperawatan diharapkan status Observasi
nutrien (D.0019) nutrisi membaik dengan kriteria • Identifikasi status nutrisi
hasil : • Identifikasi alergi dan intoleransi
• Indeks Masa Tubuh membaik makanan
• Nafsu makan membaik • Monitor berat badan
Terapeutik
• Lakukan oral hygiene sebelum
makan ,jika perlu
• Fasilitasi menentukan pedoman
diet
Edukasi
• Ajarkan diet yang diprogamkan
Kolaborasi
• Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumalh kalori dan
jenis nutrien yang dibutuhkan,jika
perlu
INTERVENSI KEPERAWATAN

DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI


KEPERAWATAN HASIL
Intoleransi Aktivitas b/d Setelah dilakukan tindakan Manajemen Energi (I.05178)
Kelemahan (D.0056) keperawatan diharapkan toleransi Observasi
aktivitas meningkat dengan kriteria • Identifikasi gangguan fungsi tubuh
hasil : yang mengakibatkan kelelahan
• Monitor kelelahan fisik dan
• Perasaan lemah menurun emosional
• Kekuatan tubuh bagian atas Terapeutik
meningkat • Sediakan lingkungan nyaman dan
• Kekuatan tubuh bagian bawah rendah stimulus
meningkat • Berikan aktivitas distraksi yang
menenangkan
Edukasi
• Anjurkan tirah baring
• Ajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
Kolaborasi
• Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan asupan
makanan
TERIMA KASIH

BAB 1 BAB 2 BAB 3 BAB 4

Anda mungkin juga menyukai