Anda di halaman 1dari 3

PIDATO SAMBUTAN REKTOR

MAULID NABI MUHAMMAD SAW


di Mesjid Jamik Kampus Kopelma
Darussalam, Banda Aceh
Sabtu, 4 April 2015

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Alhamdulillahirabbil’alamin, wassalatu wassalamu ’ala asyrafil ambiyai
walmursalin, wa’ala alihi wasahbihi ajma’in.

Yang kami hormati...


Yang kami hormati...

Mari kita selalu memanjatkan puji dan syukur kita kepada Allah SWT,
Zat yang Maha membolak-balikkan hati dan pendirian, yang masih
menetapkan hati kita, di dalam keislaman dan keimanan, serta
menumbuhkan rasa kasih sayang antar sesama manusia, sehingga kita
semua bisa hadir hari ini dalam semangat yang sama sebagai saudara.
Salawat serta salam, mari kita sanjungkan kepada Rasulullah
SAW, tokoh yang memberi kita, semua teladan yang kita butuhkan,
untuk mengarungi kehidupan. Nabi Muhammad SAW adalah satu-
satunya manusia yang digaransi oleh Allah SWT dalam Al-Quran
sebagai tokoh yang pantas menjadi panutan. Oleh karena itulah, kami
meyakini bahwa tema peringatan Maulid kita hari ini, sangat sesuai
dengan kondisi kita sekarang, di mana banyak di antara kita secara
pelan namun pasti telah jauh meninggalkan cara hidup Rasulullah SAW.
Peringatan maulid yang kita laksanakan setiap tahun pun,
terkesan hanya memelihara tradisi perayaan saja. Tidak banyak di
antara kita yang benar-benar mengikuti, meniru dan berguru pada
baginda Rasulullah SAW. Beberapa di antara kita justru cenderung
menambah kurangkan berbagai rutinitas ubudiyah, yang telah diajarkan
oleh Nabi Muhammad SAW.
Sementara, beberapa di antara kita juga bahkan mungkin tidak
tahu persis bagaimana risalah Rasulullah SAW, dan bagaimana
sesungguhnya kehidupan beliau pada saat itu. Sehingga, tidak
mengherankan bahwa semakin sedikit dari kita yang benar-benar hidup
sesuai ajaran Rasulullah SAW.
Oleh karena itulah, kita semua berkumpul pada hari ini, untuk
mereview kembali kisah-kisah teladan yang ditinggalkan oleh Rasulullah
SAW, sehingga kita kembali dapat menjalani kehidupan yang sesuai
dengan syariat dan ajaran yang dituliskan dalam Al-Quran. Dan untuk
itulah, kita mengundang secara khusus Bapak Prof. Dr. Ir. KH.
Muhammad Nuh, DEA, untuk mendeskripsikan hikmah maulid pada hari
ini.
Saya ingin sekali mengungkapkan rasa terima kasih yang tak
terhingga kepada Bapak Prof. Muhammad Nuh, atas kesediaannya
untuk bersilaturrahmi dengan kami, dan menyampaikan tausiah maulid
pada hari ini. Saya juga ingin berterima kasih kepada seluruh civitas
akademika Universitas Syiah Kuala, serta masyarakat umum yang telah
berhadir pada acara ini.

Hadirin yang kami muliakan,

Pada hari ini, kita juga Insya Allah akan menganugerahkan


penghargaan Unsyiah Award, kepada 15 orang alumni Universitas Syiah
Kuala, yang menurut penilaian kami telah berkontribusi siginifikan untuk
pembangunan, untuk kemaslahatan masyarakat, dan juga secara tidak
langsung untuk Universitas Syiah Kuala.

Ini adalah penganugerahan penghargaan pertama dalam sejarah


Univesitas Syiah Kuala. Oleh karena itu, saya juga ingin mengucapkan
selamat kepada 15 orang yang mendapatkan penghargaan tersebut
pada hari ini.

Di akhir pidato ini, saya ingin kita semua berdoa dan berharap,
semoga Allah SWT selalu memberi kita hidayah untuk berada di jalan
yang benar, yang sesuai dengan ajaran Al-Quran. Dan semoga Allah
SWT mengampuni setiap kesalahan yang kita lakukan baik yang
terniatkan, ataupun yang tidak kita sengaja.

Amiiin, ya Rabbal alamiiin.


Wabillahitaufiq walhidayah, wassalamu’alaikum wr. wb.

Darussalam, 04 April 2015


Rektor Universitas Syiah Kuala,

Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M. Eng.


NIP. 19620808 1988031003

Anda mungkin juga menyukai