Anda di halaman 1dari 3

Halo teman-teman, kebetulan sekali saya habis baca buku apik banget.

Niatnya mau berbagi,


buku ini isinya daging tok. Tentang prinsip dasar kepemimpinan ala jawa. Filosofi hastabrata
namanya berasal dari bahasa sansekerta. Hasta artinya delapan, brata artinya perilaku/tindakan
pengendalian diri. Sederhananya ada 8 unsur/watak wantuning pemimpin, yang kalau menguasai
8 unsur ini kita akan menjadi seorang pemimpin yang bijaksana. Tapi kali ini saya tidak akan
bahas dari sudut pandang sebagai pemimpin. Yang tenyata, 8 unsur ini sangat istimewa buat saya
dan teman-teman perempuan semuanya.

Yang pertama ada watak bumi,(hambeg kisma) perempuan harus berwatak bumi. Bumi itu
jembar/amba, bisa menumbuhkan apa saja. Mampu menghidupi berbagai makhluk hidup. Bumi
itu selalu menempatkan diri dari bawah, menjadi pijakan semua makhluk hidup. Bumi adalah
symbol ketabahan. Perempuan harus memiliki watak bumi:pemikiran yang luas, hati yang
tenang, watak yang jembar tidak gumunan. Tidak kagetan. Tidak mudah terprovokasi. Tapi
justru luwes dan menyenangkan. Tabah, lembah manah, tapi terus menumbuhkan, itu adalah
bumi.

Kedua, matahari (hambeging suryo). Perempuan harus punya watak matahri. Perempuan dengan
watak matahari akan terus jadi penerang. Ia mampu menyirnakan segala kegelapan, kapanpun
dimanapun, itu sebabnya perempuan harus banyak belajar. Matahari memberi kehangatan.
Perempuan yang berwatak matahari akan selalu konsisten, teguh pada janji tidak gemrungsung.
Persis seperti perjalanan matahari. Sesuai dengan orbit yang telah dikodratkan tuhan. Terus
bercahaya dan istiqomah, adalah watak matahari. Itu sebabnya perempuan harus seneng sinau,
harus tresno sama ilmu, mencari pengetahuan setinggi tingginya, tidak dipaksakan sesuai dengan
kemampuan masing-masing.

Ketiga, watak bintang (hambeg kartika). Perempuan harus seperti bintang. Walau dihempas
apapun tetap teguh, tidak terombang ambing. Mau diterpa sindhung riwut alias angin prahara ia
harus tetap bersinar. Perempuan dengan watak bintang mampu menghibur yang sedang sedih,
bisa menuntun yang sedang bingung, mampu menjadi sinar diantara kegelapan. Ia memiliki cita-
cita teramat tinggi, tidak hanya untuk diri sendiri tapi kemakmuran orang banyak. Akan selalu
menunjukkan kualitas dirinya dalam menghadapi segala macam kerumitan hidup. Perempuan
dengan watak bintang, semakin disakiti orang lain, semakin bersinar. Semakin diremehkan orang
lain, semakin gilang gemilang. Semakin ditinggalkan, semakin bersinar. Semakin gelap malam,
semakin terang bintang.

Keempat, watak rembulan (hambeg candra). Rembulan itu terrang, tapi tentram. Rembulan
membuat terang, tapi tidak membuat panas suasana. Perempuan dengan watak rembulan akan
selalu sejuk, dan teduh tutur katanya. Rembulan selalu terjaga. Perempuan dengan watak
rembulan akan selalu “ileng lan waspada”. Orang dengan watak rembulan, hatinya dipenuhi rasa
optimisme dan syukur. Bulan sabit pasti purnama. Lakuning bulan sangat tenang. Mereka selalu
percaya, setelah kesedihan pasti ada bahagia. Setelah kerumitan, pasti ada keberuntungan.
Tenang dan bercahaya, itulah watak rembulaan.

Kelima, watak samudra (hambeging segoro). Perempuan dengan watak samudra, memiliki
ketulusan yang tanpa batas. Tidak sambatan, tidak gampang mengeluh. Bisa menampung segala
keluh kesah siapapun tanpa terbebani sedihnya. Samudra menggambarkan air yang sangat luas,
yang didalamnya mennyimpan kekayaan yang sangat bernilai. Perempuan dengan watak
samudra, akan selalu tenang menghadapi apapun. Ia terbiasanya menyimpan potensi kekayaan
didalam dirinya. Tidak norak, tidak pamer. Punya banyak pengetahuan tapi elegan. Watak
samudra akan sangat bijaksana. Dalam dunia perwayangan, watak samudra adalah bima, sang
werkudara. Iamampu menutupi ilmunya yang luas, sehingga dapat menyesuaikan diri secara
sempurna dimanapun ia berada. Hatinya luas, pengalamannya. Tenang, lembut, tapi memiliki
kekuatan yang dahsyat, itulah watak samudra.

Keenam, watak langit (hambeg akasa), watak langit adalah melindungi dan mengayomi tanpa
pilih kasih. Perempuan dengan watak langit akan seneng ngemong. Penuh welas asih. Bisa
melihat semua persoalan dengan sudut pandang yang luas.

Ketujuh, watak angin (hambeg maruta) watak angin adalah tidak dapat dilihat, tapi bisa
dirasakan kehadirannya. Bisa menyusup kemanapun. Perempuan dengan watak angin memiliki
perasaan yang halus dan empati yang tinggi. Ia bisa merasakan yang oranglain rasakan. Sangat
teliti dan hati-hati, penuh kecermatan. Selalu membawa kesejukan.

Kedelapan, watak api (hambeg agni), api bersifat mematangkan dan meleburkan sesuatu.
Perempuan dengan watak api, akan pandai mengolah segala kesulitan menjadi pelajaran
berharga. Ia terus mematangkan mental, batin, danjiwanya. Watak ini selalu mrantasi ing gawe,
menyelesaikan apa yang menjadi tanggung jawabnya.

Watak bumi, matahari, bintang, rembulan, samudra, langit, angin, dan api. Tentu bukan perkara
mudah. Tetapi juga tidak sulit. Semuanya bisa dipelajari. Poro sepuh memberikan kita wejangan,
agar kita tidak lupa, di atas segalanya. Tugas kita adalah terus bermanfaat bagi oranglain. Dan
kebermanfaatan itu harus kita tempuh dengan watak kita yang sebaik-baiknya. Seindah-
indahnya. Kedelapan unsure tadi bisa kita pakai tidak hanya ketika menjadi pemimpin. saat
menjadi ibu rumah tangga, pengasuh, guru, penulis, jadi apapun selagi kita masih hidup di muka
bumi ini.

Anda mungkin juga menyukai