Rumusan kasus dan atau masalah pokok yaitu penyalahgunaan dana yang diberikan pemerintah pusat
kepada desa-desa yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan desa melalui berbagai UMKM atau
kegiatan sejenisnya supaya dapat maju di tingkat lokal, nasional maupun internasional. Pada konteks
juga disebutkan terdapat desa yang tidak memenuhi persyaratan untuk diberikan bantuan tersebut,
jumlahnya pun tidak sedikit. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak di Asia
Tenggara. Jumlah pulau yang dimiliki oleh Indonesia adalah sebanyak 17.508 pulau dengan keseluruhan
luas wilayahnya adalah sebesar 1,904,569 km2. Pulau-pulau utama Indonesia adalah Pulau Sumatera,
Pulau Kalimantan, Pulau Jawa, Pulau Sulawesi dan Pulau Papua. Sebagai Negara Kepulauan Terbesar di
dunia, Indonesia juga merupakan salah satu negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia. Hal
ini juga menyebabkan kurangnya pengawasan dan pemantauan akan desa2 yang direncanakan
mendapat dana bantuan.
Kepala Subdit pejabat pengelola informasi dan dokumentasi polda Sultra, perwakilan yang menjelaskan
bahwa terdapat 23 desa yang telah dicek dan 2 diantaranya berupa desa fiktif
Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah yang ikut membantu proses penelurusan kasus
tersebut
Oknum-oknum yang ada di daerah yang melakukan pemalsuan data ataupun pelaporan yang tidak
sesuai untuk mendapatkan bantuan dana desa
A. Bentuk penerapan dan pelanggaran terhadap nilai-nilai dasar PNS, dan Pengetahuan tentang
kedudukan dan peran PNS dan NKRI oleh setiap aktor yang terlibat berdasarkan konteks deskripsi kasus.
B. Dampak tidak diterapkannya nilai-nilai dasar PNS dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran
PNS dalam NKRI berdasarkan konteks deskripsi kasus
Nilai-nilai dasar PNS yaitu Beroritentasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif,
kolaboratif. adapun pelanggaran nilai-nilai dasar PNS yaitu Akuntabel, kompeten, dan kolaboratif.
Harusnya PNS dapat menjalankan setiap nilai-nilai dasar PNS dalam setiap kegiatan dan aktivitas yang
dilakukan di lingkungan kerja. Supaya ada rasa memiliki dan menjaga terhadap tugas dan kewajiban
yang di lingkungan kerja kita. Pelanggaran yang dilakukan pada kasus tersebut menyebabkan terjadinya
kasus Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Seperti pada kasus deskripsi tersebut diatas, terdapat oknum yang
tidak akuntabel sehingga melaporkan desa fiktif yang bahkan tidak ada penduduknya. Pada nilai
kolaboratif juga terdapat kekurangan, sehingga kurangnya kontrol dari atas ke bawah, sehingga terdapat
laporan palsu yang diusulkan supaya oknum tersebut mendapat keuntungan pribadi
Korupsi merupakan tindakan atau perbuatan penyalahgunaan uang negara untuk kepentingan pribadi
atau orang lain. Korupsi berakibat merugikan negara dan merusak sendi-sendi perekonomian negara,
hal ini juga mengakibatkan rusaknya moral bangsa, sehingga dapat menimbulkan kesan jika tidak
mengikuti jejak seniornya, dianggap berada di jalan yang salah. Korupsi juga menyebabkan rusaknya
sendi-sendi kehidupan bermasyarakat dan memperlambat tujuan nasional.
Dalam mewujudkan sebuah strategi pemberantasan tindak pidana korupsi yang efektif dan efektif perlu
adanya nilai kolaboratif dari hulu sampai hilir. Hal ini juga dibutuhkan partisipasi masyarakat umum
untuk membantu proses pengawasan ini. Untuk pencegahan tindak korupsi , perlu tidakan yang
transparan dan bebas dari konflik kepentingan, menumbuhkan kesadaran masyarakat akan dampak
korupsi dan mensosialisasikannya. Apabila tidak diterapkannya nilai-nilai dasar PNS dan pengetahuan
tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI dalam kasus ini menjadi tidak tercapainya fungsi, tugas,
dan kedudukan PNS sebagai pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan.
Gagasan alternatif pemecahan masalah berdasarkan konteks kasus tersebut antara lain :
2. Memperkuat salah satu nilai dasar PNS yaitu Nilai Kolaboratif dengan memperkuat koodinasi
dan pelaksanaan pengawasan program dana desa. Hal ini untuk mengantisipasi adanya desa fiktif yang
hanya berorientasi pada pendanaan dari pusat. Adanya desa fiktif merupakan kesalahan kolektif karena
pembentukan desa melibatkan eksekutif dan legislatif.
3. Pengusutan kasus secara baik sampai ke akar-akarnya, hal ini butuh kerjasama dari berbagai
pihak seperti pada contoh kasus dari Kepolisian, KPK, pemerintah daerah dan lain sebagainya.
4. Menciptakan komitmen bersama untuk menghentikan atau hal-hal yang mengakibatkan tindak
KKN
1. Membutuhkan waktu yang panjang dan konsistensi untuk melakukan penanaman nilai-nilai
dasar PNS tersebut, karena hal ini perlu diterapkan secara berkala
2. Memperkuat komitmen, ketelitian dan ketegasan untuk menindak oknum-oknum yang
menyalahgunakan wewenangnnya atau tugasnya. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga dan membuat
jera oknum-oknum tersebut
3. Kerjasama antar pihak yang konsisten, trasnparan, serta tidak dipegaruhi oleh kepentingan-
kepentingan dari luar
4. Supaya nilai-nilai dasar PNS menjadi kebiasaan yang selalu muncul pada setiap kegiatan dan
dalam melayani masyarakat