DEFINISI
Kusta merupakan penyakit infeksi yang kronik,
dan penyebabnya ialah Mycobacterium leprae
yang bersifat intraseluler obligat
Saraf perifer sebagai afinitas pertama kulit dan
mukosa traktus respiratorius bagian atas organ
lain, kecuali susunan saraf pusat
EPIDEMIOLOGI
Penyebaran penyakit kusta dari suatu tempat ke
tempat lain sampai tersebar di seluruh dunia,
tampaknya disebabkan oleh perpindahan
penduduk yang terinfeksi penyakit tersebut
Di Indonesia penderita anak-anak < 14 tahun
didapatkan 11,39% tetapi anak < 1 tahun
jarang sekali, frekuensi tertinggi terdapat pada
kelompok umur antara 25-35 tahun
ETIOLOGI
Kuman penyebab adalah Mycobacterium leprae
yang ditemukan oleh G.A. HANSEN pada tahun
1874 di Norwegia
M. leprae berbentuk kuman dengan ukuran 3-8
m x 0,5 m, tahan asam dan alkohol serta
positif-Gram
PATOGENESIS
MANIFESTASI KLINIS
LEPROMATOSA
(LL)
Lesi
- Bentuk
Makula
Infiltrat difus
Papul
Nodus
- Jumlah
Tidak terhitung,
praktis tidak ada
- Distribusi
kulit sehat
- Permukaan Simetris
- Batas
Halus berkilat
- Anestesi
Tidak jelas
Tidak ada sampai
tidak jelas
BTA
- Lesi kulit
- Sekret
hidung
Tes lepromin
Banyak (ada
globus)
Banyak (ada
globus)
BORDERLINE
LEPROMATOSA (BL)
Makula
Plakat
Papul
Sukar dihitung,
masih ada kulit
sehat
Hampir simetris
Halus berkilat
Agak jelas
Tak jelas
MID BORDERLINE
(BB)
Plakat
Dome-shapped
(kubah)
Puched out
Dapat dihitung,
kulit sehat jelas
ada
Asimetris
Agak kasar, agak
berkilat
Agak jelas
Lebih jelas
Banyak
Biasanya negatif
Agak banyak
Negatif
Negatif
Biasanya negatif
TUBERKULOID (TT)
LESI
- Bentuk
Makula saja;
makula dibatasi
- Jumlah
infiltrat
Satu, dapat
- Distribusi beberapa
Permukaa Asimetris
n
Kering bersisik
- Batas
Jelas
Anestesia
BTA
- Lesi kulit
Tes
lepromin
BORDERLINE
TUBERCULOID (BT)
Makula dibatasi
infiltrat; infiltrat
saja
Beberapa atau satu
dengan satelit
Masih asimetris
Kering bersisik
Jelas
INDETERMINATE (I)
Hanya makula
Satu atau beberapa
Jelas
Variasi
Halus, agak berkilat
Dapat jelas atau
dapat tidak jelas
Tak ada sampai
tidak jelas
Biasanya negatif
Dapat positif lrmah
atau negative
Jelas
Hampi selalu
negatif
Positif kuat (3+)
DIAGNOSIS KLINIS
MENURUT WHO (1995)
1. Lesi kulit
(makula datar, papul
yang meninggi,
nodus)
2. Kerusakan saraf
(menyebabkan
hilangnya
sensasi/kelemahan
otot yang dipersarafi
oleh saraf yang
terkena)
PB
MB
- 1-5 lesi
- Hipopigmentasi/erit
ema
- Distribusi tidak
simetris
- Hilangnya sensasi
yang jelas
- > 5 lesi
- Distribusi lebih
simetris
- Hilangnya sensasi
kurang jelas
- Banyak cabang
saraf