Anda di halaman 1dari 24
BUPATI KETAPANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI KETAPANG NOMOR : 32 TAHUN 2019 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI KABUPATEN KETAPANG DALAM PENGELOLAAN ‘SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA Menimbang : a. b Mengingat: 1. 2} DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KETAPANG: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 7 ayat (5) Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, menyatakan bahwa Kebijakan dan Strategi Daerah Dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga den Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga ditetapkan dengan Peraturan Bupati; . bahwa berdasarkan _pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapken Peraturan Bupati tentang Kebijakan dan Strategi Daerah Kabupaten Ketapang Dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undeng-Undang Nomor 3 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat I di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9 Tambahan Lemberan Negara Republik Indonesia Nomor 352) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 1820 ); Undang-Undang Nomor 18' Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4851); Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lemberan Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 188, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5347); 5, Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sempah Rumah Tangga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 223); 6. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.10/MENLHK/SETJEN.PLB.0/4/2018 tentang Pedoman Penyusunan Kebijakan dan Strategi Daerah Pengelolaan Sampah dan Sampah Sejenis Rumah Tangea; 7. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Sampah ( Lembaren Daerah Kabupaten Ketapang Tahun 2015 Nomor 1); 8. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Deerah Tahun 2016 ~ 2021 (Lembaran Daerah Kabupaten Ketapang Tahun 2016 Nomor 11 sebagaimana diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2019 tentang perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016 - 2021 (Lembaran Daerah Tahun 2019 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 37 ). MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN BUPATI KETAPANG TENTANG KEBIJAKAN DAN’ STRATEGI KABUPATEN KETAPANG DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati Ketapang ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Ketapang. 2. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanean urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 3. Bupati adalah Bupati Ketapang. 4, Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Linglkungan Hidup yang selanjutnya disebut Dinas PERKIM.LH adalah unsur pelaksana urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah di bidang perumahan, pemuliman dan lingkungan hidup berdasarkan atas otonomi dan tugas pembantuan. 5. Sampah Rumah Tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga yang tidak termasuk tinja dan sampeh spesifik. . Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga adalah Sampah Rumah Tangga yang berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya. . Sumber Sampah adalah asal timbulan sampah. . Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga yang selanjutnya disebut Jakstranas adalah arah kebijakan dan strategi dalam pengurangan den penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga tingkat nasional yang terpadu dan berkelanjutan. . Kebjjakan dan Strategi Daerah Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga yang selanjutnya disebut Jakstrada adalah arah kebijakan dan strategi dalam pengurangan dan penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga tingkat deerah provinsi dan daerah kabupaten/kota yang terpadu dan berkelanjutan. BAB II MAKSUD, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP Bagian Kesatu Pasal 2 Maksud ditetapkannya Peraturan Bupati ini adalah sebagai pedoman dalam pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga di Kabupaten Ketapang Bagian Kedua Pasal 3 Tujuan ditetapkan peraturan ini adalah untuk : @. Mewujudken Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga secara terencana, terpadu dan terprogram dalam rangka mewujudkan Kabupaten Ketapang Bebas Sampah; dan b. Melindungi kesehatan masyerakat dan meningkatkan fungsi kualitas Lingkungan Hidup di Kabupaten Ketapang Bagian Ketiga Pasal 4 Ruang Lingkup Peraturan Bupati ini meliputi : a. arah Jakstrada b. penyelenggaraan Jakstrada c. pendanaan d. ketentuan penutup BAB IIL ARAH JAKSTRADA Bagian Kesatu Umum Pasal 5 (1) Jakstrada memuat : a. Arah kebijakan pengurangan dan penanganan Sampeh Rumah Tangga dan Sampeh Sejenis Sampah Rumah Tangga; dan b. Strategi, program, dan target pengurangan dan penanganen Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangge. (2) Jakstrada kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dalam periode waktu mulai tahun 2018 sampai dengan tahun 2025. Bagian Kedua Arah Kebijakan Kabupaten dalam Pengurangan dan Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga Pasal 6 (1) Arah kebijaken pengurangan dan penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a meliputi peningkatan kinerja di bidang : a. pengurangan Sampah Rumeh Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga; dan b. penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. (2) Pengurangan Sampeh Rumeh Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah ‘Tangga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hurufa dilakcukan melalui: a. pembatasan timbulan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampeh Rumah Tangga; b. pendauran ulang Sampah Rumeh Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga; dan/atau c. pemanfaatan kembeli Sampah Rumah Tangga dan Sampeh Sejenis Sampah Rumah Tangga. (3) Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampeh Sejenis Sampah Rumah Tangga sebagaimana dimeksud pada ayat (1) hurufb dilakukan melalui: e. pemrosesan akhir. Bagian Ketiga Strategi, Target, dan Program Kabupaten dalam Pengurangan den Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga Pasal 7 (1) Strategi pengurengan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah ‘Tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) hurufb adalah + @. melaksanakan norma, standar, prosedur, dan Iciteria dalam pengurangan b. Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangge; penguatan koordinasi dan kerja sama antara Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten; . penguatan komitmen lembaga eksekutif dan legislatif di pusat dan daerah Galam penyediaan anggaran pengurangan Sampah Rumah Tangga den Sampah Sejenis Sampah Rumah Tanggas |. peningketan kapasitas kepemimpinan, kelembegaan, dan sumber daya Prantisia dalam upaya pengurangan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga; . pembentukan sistem informasi; penguatan keterlibatan masyarakat melalui komunikasi, informasi, dan edukasi; . penerapan dan pengembangan sistem insentif dan disinsentif dalem pengurangen Sampeh Rumah Tangga dan Sampeh Sejenis Sampah Rumah Tangea; dan |. penguaten komitmen dunia usaha melalui penerapan kewajiban produsen Salam pengurangan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. (2) Strategi penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangea sebagaimana dimakeud dalam Pasal 5 eyat (1) huruf b adalah : a. b. melaksanakan norma, standar, prosedur, dan Imiteria dalam penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tanges; penguatan Koordinasi dan kerja sama antera Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten; . penguatan komitmen lembaga eksekutif dan legislatif di_provinsi dan Kabupaten dalam penyediaan anggaran penengenen Sampah Rumah Tangge dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga; _ peningkatan kapasitas kepemimpinan, kelembagaan, dan sumber, days Rranusia dalam penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampeh Scjenis Sampah Rumah Tangga; . pembentukan sistem informasi; penguatan keterlibaten masyarakat melalui komunikasi, informasi, dan edukasi; . penerapan den pengembangan skema investasi, operasional, dan pemeliharaan; . penguatan penegakan hukum; |. penguatan keterlibaten dunia usaha melalui kemitraan dengan Pemerintah; | penerapan telmologi penanganan Sampah Rumeh Tanga dan Sempah Bejenis Sampah Rumah Tangga yang ramah linglcungan dan tepat guna dan Kk. penerapan dan pengembangan sistem insentif dan disinsentif dalam penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah. Tangga. Pasal 8 (1) Target pengurangan dan penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b meliputi : a. pengurangan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga sebesar 30% (tiga puluh persen) dari angka timbulan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga sebelum adanya kebijakan ‘dan strategi nasional pengurangan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga di tahun 2025; dan b. penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga sebesar 70% (tujuh puluh persen) dari angka timbulan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga sebelum adanya kebijakan dan strategi nasional penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga di tahun 2025. (2) Target pengurangan dan penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Pasal 9 Jakstrada sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 sampai dengan Pasal 8 dilaksanaken melalui program sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB IV PENYELENGGARAAN JAKSTRADA, Bagian Kesatu Umum Pasal 10 (1) Jakstrada sejalan dengan rencana pembangunan jangka panjang Kabupaten Ketapang dan rentana pembangunan jangka menengah Kabupaten Ketapang. (2) Penyusunan Jakstrada sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selain berpedoman kepada Jakstranas dan juga berpedoman kepada Jakstrada Provinsi. Bagian Kedua Jakstrada Pasal 11 (1) Dalam penyelenggaraan Jakstrada, Bupati sesuai kewenangannya bertugas untuk : a. melaksanakan Jakstrada dan mengkoordinasikan penyelenggaraan Jakstrada; b. melaksanakan periantauan dan evaluasi pelaksanaan Jakstrada kabupaten; ¢. menyampaikan hasil pelaksanaan Jakstrada kabupaten kepada Gubernur paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun. (2) Bupati bertanggung jawab dalam pengadaan teneh, sarana, dan prasarane pengelolaan Sampah Rumah Tengga dan Sampak Sejenis Sampal Rumah Tangga di daerah kabupaten sesuai dengan ketentuan peraturan ‘perundeng- undangan. Pasal 12 (1) Pemantauan sebegaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) huruf b dilalcukan untulc mendapatican informasi mengenai capaian pengurangan dan penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga di daerah kabupaten. (2) Capaian pengurangan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga sebagaimana dimeksud pada ayat (1) diukur dengan indikator : a. besaran penurunan jumlah timbulan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga per kapita; b. besaran peningkatan jumlah Sampah Rumah Tengga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tengga terdaur ulang di Sumber Sampah; dan c. besaran peningkatan jumlah Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga termanfaatkan kembali di Sumber Sampah. (9) Capaian penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diukur dengan indikator : a. besaran peningketan jumlah Sampeh Rumah Tangga dan Sampah Scjenis Sampah Rumah Tengge yang terpilah di Sumber Sampah; b. besaran penurunan jumleh Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampeh Rumah Tangga yang diangicut ke tempat pemrosesan alchir; c. besaran peningketan jumleh Sampeh Rumah Tengga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga yang diangkut ke pusat pengolahan Sampah Rumah Tanega dan Sampah Sejenis Sampah Rumeh Tangga untuk menjadi bahan aku dan/atau sumber energi; 4d, besaran peningketan jumlah Sampah Rumeh Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga yang terolah menjadi bahan baku; c. besaran peningkatan jumlah Sampeh Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga yang termanfaatkan menjadi sumber energi; dan { besaran penurunan jumlah Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga yang terproses di tempat pemrosesan aki. (4) Hasil pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) disusun dalam bentuk laporan Jakstrada. (5) Terhadep laporan Jakstrada sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilakukan evaluasi yang dikoordinasiken oleh Bupati melalui : a. pembandingan antara capaian dengan target perencanaan; dan b. identifikast dan. penyelesaian hambatan pelaksanean. (6) Hasil evaluasi digunakan sebagai dasar perbailan Jakstrada. BABV PENDANAAN Pasal 13 Pendanaan penyelenggaraan Jakstrada dapat berasal dari Anggaran Pendapatan fen Belanja Daerah dan sumber dana lainnya yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 14 Peraturan Bupati ini mulai berlait pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahicen pengundangen Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Ketapang. Ditetapken di Ketapang pada Tanggal 15 Agustus 2019 BUPATI KETAPANG, Td MARTIN RANTAN Diundangkan di Ketapang Pada tanggal 15 Agustus 2019 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KETAPANG Ttd FARHAN BERITA DAERAH KABUPATEN KETAPANG TAHUN 2019 NOMOR 32 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM 4SBKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KETAPANG " EDI RADIANSYAH, SH., MH Pembina Tk, 1 NIP. 19700617 200003 1 001 Salinan Peraturan Bupati ini disampaikan kepada 1. Menteri Negara Linglcungan Hidup den Kehutanan di Jakarta: 2. Gubernur Kalimantan Barat di Pontianak: 3. Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permulimen dan Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang di Ketapangt 4. Kepala Bagian Hukum SETDA Kabupaten Ketapang di Ketapangi Ox‘9€S' OF 82‘L60'87, LO°COL9L pLECE'SS os‘ee0'e% £8°06L'0% L9°b09'8T. vO'vLb'OT Fadejoy wopednqUy wssTwL | yeumy yedureg syuofog yedureg wep essuey, yeuny, yedures ueduemsuod o3re], WOE YT VLE WI eve WET LOT ST Seuensyep wrejep wssue,, Yeung yedures syuofos yedureg uep esduey, young yedureg ueduemBuag BIEL, TO‘68L'TOT pb‘Lve'0O1 6£°968"86 Br'Ley L6 2O'CLE'S6 6L'€0S'r6 SE*E0' 86 6'SZS'T6 (ante /uoy) Suede uoqednqey eaduey, you yedureg syuofeg yedureg uep vasavy, yeumy yedureg yedureg uepnquiyy wu9}Od SGOZ vEOG €60G TEO0E 0ZO0G, 6108 B10. NOHVL AOLVAIGNI Suedejoy uojednqvy wAduey, yeumy Yeduieg Sjuofog qedureg wep waTTEL, youMY Yedureg uvFuvindug BI NV VIA NALVdN AVA VOONVL HVINNA HVdNVS SINGS HVdNVS NVC VOONVL HVINNA HVdVS NVNVONVNGd NVC NVONVINONGd LADNVL VOONVL HVA HVdWVS SINAPAS HVdNVS NVC VOONVL HVA HVdNVS NVVIOTADNGd WV'TIVC ONVAVLAN NALVANAVA IOALVALS NVC NVAVCISa ONVINGL 610% NOHVL GE YONON ONVdVad Lvdnd NVanlvadd I NValdNVT [00 1 £00002 41900261 ‘dIN IAL BUyquted # umyny Sequyt eAuyse weuop rensos ueUTTeS NWINVa NLLAVAL PML ONVAVLaN Livan ‘Suede}yoy vayednqey vasuE J, TeeseTs | 89'9re1L | Ov'SOTTL Qe6ZT' TL | 96'6TO'TL | PB‘LL8°0L g9'8tb'bs | vO'ETS'99 yeumny yedureg sruofos yedureg uep easuel, YeUNy _ qyedures weuesueued 821, Seuensyer urejep wasaw, YOL MIL WoL %EL bh, YL %o8 %EL eres as eee yedureg weuesueuod BIEL, (ange; /ao}) Soedejoy uoqednqey easuey, yeu to‘egz:tor | be‘2be"00r | 6e'968"86 | Br‘ZEY'L6 | ZO'CLE'SO | 64°E0S'76 ge'ezores | ve‘szs't6 | _yedureg sruofes yedures uep vaduvy, yeony yedures yedureg uejnquiyy, Isu3}0d a4 EOE £60, GEOG 1006 0Z0% 6107, S10G NOHVL MOLVAIGNI Fuodoioy wpednqey wABaK,, Tou qeduEg Stuo!os YoduES wep wAsUB,, yeouTA qedureg uvuedieued 1981, Il que uayrwamey | HTM yeuporg Hiaaidt | SPH ‘qemg uameuey | HTTP ow ‘souKcr garg mqreamy | TUDE ' sour comstorey weligay ueumsndod (7 “wane cqeurns qodures squofos yodures wep easing, quer yedures weBremBuod waa, Boodexoy merep (Soqourpem aqeonoesd§— | ywamyqedums | wey, yout sgorpnoa ‘epaddeg, | Srecteree, qoog) wud jedan Buek uwBureBon | syuofos qedures edu yore wemeumest | “HTML "wares Poqousjn wae Mee ‘uep wae, ‘suo ysuyiodd HTT seu a]aleh-|edh- [ey ‘woumgoq repays Bavin ye wep weunensied (2) quumy yedures | _yodures wep] aedares Tweivemdued | ware, qeamat woqejoBuog opouyoy, weBaequmaBued (| wreTep eUSUEH ‘yedaos TEREST TSU] wep ‘mpocord | uescanzod| ‘ueqeduresiag ueepopBueg | “repuTys “euTION wep whount efouyl seauequotuag teed] MeSTWSION | _wePeAPEA| vuvia ~|Se0t | peat [See |zzor |Teoe jozoe|étou| st07| loxnunanaa wonmas| Anus oul t20 avavs VEDOE waves | avavens |-o4| voz - 8T0% NOHV.L VOONVL HVA HVaMVS SINGCaS HVaNVS NVC VODNVL HVHOY HVANYS NVVIOTIONEE NVIVE ONVAVISH NELVANOVH OUIVELS MVE NVIVETEDE MVEDONS VOONVJ, HV HENS: SINAPaS HVANVS NVC VODNVI HVINOA HYGNVS NVWIOTHONSE + NVIVE ONVaVISIX NEIVANAV TOTLVALS NVC NVXVEIEOL ONVLNGLL 610% NOHVi, 76 YOWON ‘pNVAVESDE Liane NVANLVeaA er UaT weqeruTesiad wecid || = |e || & ese } ot || @ we verepoBuad ysasour equoy (e ‘ueyediress0q, __| _ merrepoSuieg Pojouyjoy, weBrequiBued (E TTT TT Pe yr Tt yt rt eH qedues yuna juouaetear UNEUTGued armpeed | 1 | ¢ tirt- tet - tet aa, mp yodures 3yueq UwsMpLEGUIOg & ewr | s|+|+{ejete|-|- | mn run rredures req wremauoqured (2 uoypduresag wevjopoBueg wrepect vaduwy, youn Yedams sruofos yedureg wep vaBuvy, qouma yedures Hrrwpped ‘ueBiremfuag serfoy, TUBA UATE cua | tr} r jt} rye ryt - OH {sroran p Sparen Seve ressup top ywand ywxHsuNEP owxrteoy uUOS BoomENTEIET vpoddos, ‘urepep tesoup wep ywendp Cea qedaros weajopiBued wreyep setsoBOT sem |x fx fu ft ft ft rex, ‘up sanajasyo yoeruUTOG WeverBoed (e yore ey gexermssoy weg wero ueNwrosiog (| seve ede wom wai alalulelsfe]-|-| oa BNE | oe | ve | oe | oe | o@ | or | eworemen aaa eee Slajals[ele]-[-| = e € © € € € t @ xodun0jay Rlalulals|e}- es eee eta spe |e] om (ecto spe toe et | et | oF 9 b @ = - yun ( sodusoy ) rum yedures reg] ~ qedures Buen temepaod (4 clelefafele} eta] wn sd gue | see | abe | sve | sve won qepeqy yedunay, ~ aha ae a rhrlefade| sn ae v wan) sede - sor) en eas | wen ror | in ee T | en rae oor tia} mn eon FA we |x| in Smale? ye] aun omen are & s wen dd / seqszoaray, ~ efs| wn ie by | Ob 2% | s% 70, eqehyusrpy TEOPS ~ es 8 © 2 E)\o Gg g B reed peior yp ynserd Buctrey weBoUMBuad - welecleefwefocfecfer| - | sem Sean cawunsoy | st} et jor} e | 9) + | & oar sontng [MRE ve [ve foe [vee |e] 2 | oom ‘suede «rrumpoa | 95 | 23 | ab | oe | OF | Se | Se | falters: seqqamy weeunsdued ~ quent epodde, rong 00T | o00T | o00T | o00t | OooT | 00ET | OO8T cost an ‘yyuwflio sepyoo Borequy - yedures ugnqumy weseyequied (© qudureg ueejopsBued mmo yeqarehooy wy9g werd (S vere wom |" pelelelelejelele| = cpdaee od med See weed qorede wendareway weyeyBurted (y |__| 8 yodums wep vABuey trou ry Wind Seung’ epeddug | searq rt | cpt] ti]: jt] - weyeuresoy qedums weueBueued uepexeuag (2 detest qedures wevjopoBuag “qseyrmmi0y, _ worea weesekrey wera wopeNaRIe (1 yerour wepering ropexedsent mmpjour weqeduresog weeopBuad] —— UBAHLIO}O3L |_| ‘roursy wesixoqeaBag UrbsBON| weyentuod (| uwBuroduy ywemLOSF uunists UsBuop HeRISEBUEIO Baek Yau, osteuotsesedy tap w93ee) quam Yoder sxuafos our uop wilkrey yours Yeduaes weTqe|OAII optrasoy BTU wep umrofaeEBuog wys|s zesep somg ‘epeddeg ‘yrrTy| seu thr{rtririr}-] - woumyoq| ejep peuorsau Barrel weBrequeBuad (e — En ooo mppour dnpry weunyBur] wezesnod| somo; MES | ‘wep uesmmootag woepnaBdag wesBoxd| _uEyREUDqWIA @ “TY wosssostIRR wep weyeyoBund “ueyengeBI ‘aoqadumBuog “coro Rnd Baws wiBiaeg, qommey qudones sasha wasaa ‘uno | wasast yedaros wep witiany, roar qodaresS HioRad Wind | ‘ATW EE ueuetieneg snag, cedmqUET/souRET ‘wepszueWOy “MHD sour T T v v t T T * rey jo Bururen uveuesyopg (o uegedaesing ser wo (e wabuey, NPI wesssosuOE prema Noses op teyojoBung “meyne(BueBue ee ADIVLON ‘see, ‘uondumiuag ‘weqepurag ‘wop waaay, ‘Seaqanmdsey odor, ndyou ack witeroy yong — | Yuma Yodures ‘gem ‘ear | wre edu stuafos wedurog wep wBdu, ates ‘unt coma ‘epeddvg| song | ¢ |e | + |» | © |e | o | - | wereumooy | gem qedumg ueueBueug oeqoapy (e ao yedumeg e esep seq wemoreBuaa werenaENL USHEISOS (t| crop uevBoqMIO.SH Fwoper@oy| “ereurduapmodon, ryejour woqedaresiog weMOye uA] sepsedex ‘houny uvBrequadueg wex2oid| —_ueyexauiued vaavin |St0e |pe0z | et0e |ezo7 |Feoz [oxox |6toz | stow lowaxpawaa xouas| VEY, soe [0 avaxvs mNvepoua Tomas: some Tug TIES BN Tet aon fe ‘pod, toad qudianoe ump vee tours econ op vito watu2, TrouvStrood atin cesar ‘Tepow uemeuCug ‘wep yetsos quavef Sungai mrejour ware ‘aavorwes | vpodéea | oz | ot_| er | st | sr | or | s | _¢ | vues wrod quan mqejed ues wayward (0 Vas 1woorserodo wep ueunBerequied pe ‘wrojep Feeysoauog Buck wyseAs syesoppedsuy ‘epaddog | wpodée | 1 | 1 | rj ttt} - | - |= non wepog ueBuop yenuToRd sme @

Anda mungkin juga menyukai