Anda di halaman 1dari 11

Vol.1 No.

2 Desember 2021 Geo Khatulistiwa: Jurnal Pendidikan Geografi dan Pariwisata ISSN : 2808-2974

A N A L I S I S S IS T E M P E N GE L O L A A N SA MP A H D I T E M P A T
PEMBUANGAN AKHIR (TPA) RASAU JAYA DESA KUALA DUA
KECAMATAN SUNGAI RAYA KABUPATEN KUBU RAYATAHUN
2021
Sendy Sandyka Rukmana1, Ajun Purwanto2, Paiman3
1,2,3)
Fakultas Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan Sosial
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan
e-mail: sendy081998@gmail.com1), ajunpurwanto@gmail.com2), paimangeo@gmail.com3)

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui Sistem Pengelolaan Sampah Di Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) Rasau Jaya Desa Kuala Dua Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya
Tahun 2021. Subjek penelitian ini terdiri dari mandor sekaligus pengelola TPA yang ada di Rasau
Jaya, Masyarakat sekitar TPA Rasau Jaya serta pemulung yang ada di TPA Rasau Jaya dan terdiri dari
15 informan, sedangkan objek penelitian ini adalah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rasau Jaya.
Teknik pengumpulan data peneliti menggunakan teknik observasi langsung, komunikasi langsung,
dan studi dokumenter dengan alat pengumpulan data berupa panduan observasi, panduan wawancara
dan stuudi dokumenter.Teknik analisis data menggunakan teknik analisis Model Interatif &
Huberman dan teknik analisis keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi
teknik.Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data maka dapat di tarik kesimpulan secara umum
bahwa sistem pengelolaan sampah belum optimal karena masih menggunakan sistem Open Dumping
yaitu penumpukan sampah di atas tanah terbuka sehinggga kelihatan seperti bukit-bukit sampah yang
tinggi.

Kata Kunci : Sistem Pengelolaan Sampah

ABSTRACT
The purpose of this study in general is to find out the Waste Management System at the
Rasau Jaya Final Disposal Site (TPA) in Kuala Dua Village, Sungai Raya District, Kubu Raya
Regency in 2021. The subjects of this study consisted of the foreman and manager of the TPA in
Rasau Jaya, the community around the TPA Rasau Jaya and scavengers in the TPA Rasau Jaya
and consisted of 15 informants, while the object of this research was the final disposal site (TPA) of
Rasau Jaya. Data collection techniques researchers used direct observation techniques, direct
communication, and documentary studies with data collection tools in the form of observation
guides, interview guides and documentary studies.The data analysis technique used the Interatif &
Huberman Model analysis technique and the data validity analysis technique used source
triangulation and technical triangulation. Based on the results of research and data processing, it
can be concluded that in general the waste management system is not optimal because it still uses
the Open Dumping system, namely the accumulation of garbage on open ground so that it looks
like tall garbage hills.

Keywords: Waste Management System

7
PENDAHULUAN yang utama diantaranya produksi sampah
Sampah menurut Undang-Undang terus meningkat, keterbatasan lahan Tempat
No.18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Pembuangan Akhir (TPA) dan teknelogi
Sampah, disebutkan bahwa sampah adalah proses yang tidak efesien dan berwawasan
sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses lingkungan serta tidak terkoordinasi dengan
alam yang berbentuk padat atau semi padat baik. Hal ini terjadi di kawasan Tempat
berupa zat organik atau anorganik bersifat Pembuangan Akhir (TPA) Rasau Jaya.
dapat terurai atau tidak dapat terurai yang Jalan paku Alam yang terletak di Desa
dianggap sudah tidak berguna lagi dan Kuala Dua Kecamatan Sungai Raya
dibuang kelingkungan.Menurut Widjajanti, kilometer 24. Di jalan tersebut merupakan
2009 (dalam Dien Amalia Ilma 2009) satu-satunya Tempat Pembuangan Akhir
sampah merupakan suatu buangan yang (TPA) sampah di Kabupaten Kubu Raya.
dihasilkan dari suatu proses produksi baik TPA ini sering disebut tempat pembuangan
industri maupun domestik (rumah tangga), akhir (TPA) Rasau Jayakarena jarak yang
lebih dikenal sebagai sampah yang kurang lebih 500 meter dari Desa Rasau
kehadirannya pada suatu saat dan tempat Jaya. TPA Rasau Jaya ini mempunyai luas
tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena 3,6 hektar. Saat ini TPA Rasau Jaya
tidak memiliki nilai guna maupun nilai menampung pembuangan sampah 4
ekonomis. kecamatan dari 9 kecamatan yang ada di
Menurut SNI 03-3241, 1994, Tempat Kabupaten Kubu Raya.
Pembuangan Akhir (TPA) adalah sarana Secara umum di Indonesia terdapat dua
fisik untuk berlangsungnya kegiatan sistem pengelolaan sampah, yaitu Sanitary
pembuangan akhir sampah berupa tempat Landfill dan Open Dumping. Sistem
yang digunakan untuk mengkarantina pengelolaan sampah yang digunakan Tempat
sampah kota secara aman. Dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rasau jaya adalah
Pembuangan Akhir (TPA) inilah sarana sistem pengelolaan Open Dumping, Open
fisiknya berakhir suatu proses untuk Dumping ini sistem pembuangan yang
menyimpan dan memusnahkan sampah sangat sederhana dengan cara membuang
dengan cara tertentu sehingga dampak sampah begitu saja di tanah terbuka dan
negatif yang ditimbulkan pada lingkungan sampah-sampah yang berserakan di rapikan
dapat dihilangkan atau dikurangi. Terlebih menggunakan exavator di naikan di atas
dengan terus meningkatnya kegiatan tumpukan sampah tanpa adanya tindak lanjut
penduduk perkotaan yang besar, lahan sehingga TPA Rasau Jaya dinilai dapat
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah menimbulkan dampak negatif yang lebih
Vol.1 No. 2 Desember 2021 Geo Khatulistiwa: Jurnal Pendidikan Geografi dan Pariwisata ISSN : 2808-2974

luas. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tidak di implementasikan dengan sungguh-


Rasau Jaya diperlukan lahan yang luas sungguh dan itu juga membuat pengelolaan
untuk tempat pembuangan sekaligus sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
dilakukan pengelolaan sampah yang baik Rasa Jaya semakin menambah timbunan
agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi sampah dan akan semakin terus bertambah
masyarakat sekitar dan lingkungan. Selain setiap harinya.
itu masalah biaya operasional yang tinggi Menurut Dinas Pekerjaan Umum dan
dalam pengelolaan sampah, mengakibatkan Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan
terbatasnya upaya pemerintah Kubu Raya Kawasan Permukiman dalam Bidang
dalam pengelolaan sampah TPA Rasau Jaya. Kebersihan jumlah kendaraan yang ada di
Pemerintah telah mengeluarkan UU TPA Rasau Jaya sebanyak 96 unit dan
No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan sampah yang paling banyak di hasilkan oleh
Sampah yang mana mengatur tentang Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rasau
pengelolaan sampah yang terkait dengan Jaya adalah sampah organik. Sampah-
perubahan paradigma pengelolaan sampah sampah yang ada di TPA Rasau jaya
pembagian kewenangan dan juga serta semuanya tercampur menjadi satu baik itu
penyelenggaraannya. Undang-Undang ini sampah organik maupun non organik
mengamanatkan bahwaseluruh Pemerintah sehingga dilihat dari kasat mata sampah
Kota/Kabupaten yang masih menggunakan terlihat seperti bukit yang tinggi. Volume
TPA cara OpenDumping inipun harus sampah yang masuk setiap harinya ke
merencanakan penutupannya paling lama Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rasau
setahun sejak diberlakukannya UU tersebut Jaya adalah 180,27 m3/hari dan sampah yang
dan harus menutup TPAtersebut serta masuk pun kebanyakan sampah dari rumah
menggantinya dengan landfill yang lebih tangga sehingga peran pemulung dalam
baik, yaitu yang dikenal sebagai Sanitary meminimalisisr sampah tidak menunjukkan
Landfill paling lama sejak berlakunya UU pengurangan volume timbunan sampah di
tersebut diundangkan. Tempat pembuangan Akhir (TPA) Rasau
Meskipun Pemerintah atau pihak yang Jaya.
berwewenang telah membuat sistem
pengelolaan sampah menurut Undang- METODE
Undang 18 Tahun 2008 kenyataan nya di Penelitian ini menggunakan metode
lapangan sangat lah jauh berbeda sebab deskriptif kualittaif. Menurut Sugiyono
seiring tidak sejalan dengan apa yang sudah (2015) penelitian kualitatif adalah metode
di rencana kan dan disusun serta di harapkan penelitian yang berdasarkan pada filsafat

9
postpositivisme yang diguankan untuk dan Penataan Ruang Kab.Kubu Raya
meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dalam Bidang Kebersihan.
dimana peneliti adalah sebagai instrument 2. Triangulasi Teknik
kunci, teknik pengumpulan data dengan Teknik triangulasi ini bisa
triangulasi, analisis data bersifat induktif dilakukan oleh seorang peneliti dengan
atau kualitatif dan hasil penelitian kualitatif cara mengumpulkan data sejenis tetapi
lebih menekankan makna daripada menggunakan teknik pengumpulan data
generalisasi.Bentuk penelitian ini yaitu berbeda. Menurut Sugiyono (2015)
survey, untuk rencana penelitian, setelah menyatakan “Triangulasi teknik untuk
dilakukan pengumpulan data dengan cara menguji kreabilitas data dilakukan
menyusuninstrumen daftar pertanyaan yang dengan cara mengecek data kepada
diajukan pada responden kemudian data sumber yang sama dengan teknik
diolah dengan metode deskriptif dengan berbeda”. Artinya dimana peneliti
pendekatan kualitatif, data yang terkumpul menggunakan beberapa teknik seperti
diolah dan di interpretasikan secara deskriftif observasi, wawancara, dan studi
oleh peneliti. Dalam penelitian kualitatif, hal dokumentasi untuk sumber data yang
penting yang harus diperhatikan adalah sama secara bersamaan.
validitas data dan untuk mengetahui validitas Selanjutnya teknik analisis data yang
tersebut maka penelitian ini menggunakan digunakan dalam penelitian ini adalah
model trigulasi data. Adapun teknik metode deskriptif kualitatif. Menurut
triangulasi yang digunakan untuk menguji Nasution dalam (Sugiyono, 2015), analisis
validitas data dalam penelitian ini yaitu telah dimulai sejak merumuskan dan
sebagai berikut : menjelaskan masalah sebelum terjun ke
1. Triangulasi Sumber lapangan dan berlangsung terus sampai
Teknik triangulasi sumber menurut penulisan penelitian. Pengelolahan data
Meleong (Iskandar, 2013) yaitu dalam penelitian ini dilakukan dengan 3
“Membandingkan atau mengecek ulang tahap yaitu :
drajat kepercayaan suatu informasi yang 1. Reduksi Data (Data Reduction)
diperbolehkan melalui waktu dan alat Reduksi data merupakan proses
yang berbeda”.Teknik triangulasi sumber kegiatan menyeleksi, memfokuskan dan
ini wawancara mendalam kepada menyederhanakan data sejak awal
beberapa informan yaitu pemulung, pengumpulan data sampai penyusunan
masyarakat dan Dinas Pekerjaan Umum laporan. Menurut Sugiyono (2015),
Reduksi data adalah kegiatan
Vol.1 No. 2 Desember 2021 Geo Khatulistiwa: Jurnal Pendidikan Geografi dan Pariwisata ISSN : 2808-2974

merangkum, memeilik hal-hal pokok, catatan lapangan atau peninjauan


memfokuskan pada hal-hal yang penting, kembali, penguji kebenaran data dan
dicari tema dan polanya dan membangun kecocokannya. Maka kegiatan
yang tidak perlu. Data yang telah di selanjutnya adalah menyusun laporan
reduksi akan memberikan gambaran hingga pada akhir pembuat menarik
lebih jelas dan lebih mudah untuk kesimpulan. Seperti yang telah di
melakukan pengumpulan data. Dalam hal sebutkan di atas bahwa komponen dalam
ini proses reduksi data dilakukan dengan analisis interaktif adalah data reduction,
cara mengumpulkan data dari hasil data display dan conclution drawing atau
wawancara warga, pemulung, dinas verification, Milles And Huberman
kesehatan dan setelag itu dokumentasi, (dalam Sugiyono 2015).
kemudian dipilih dan dikelompokkan Analisis data yang dilakukan adalah
berdasarkan kemiripan data. menggunakan “Model Interaktif Miles
2. Penyajian Data (Data Display) and Huberman” dengan tiga komponen
Dalam penelitian kualitatif, yaitu Reduksi data, Penyajian data, dan
penyajian data bisa dilakukan dalam Penarikan kesimpulan. Langkah-langkah
bentuk uraian singkat, bagian, hubungan analisis data yang dilakukan sebagai
antar kategori atau sejenisnya. Dalam hal berikut :
Sugiyono, (2015) mengatakan “Bentuk a. Untuk menjawab fokus pertama
data tampilan data kualitatif yang serimg “Bagaimana sistem pengelolaan
digunakan di masala lalu adalah teks sampah pada tempat pembuangan
naratif”. Dalam hal ini peneliti menyusun akhir (TPA) Rasau Jaya Desa Kuala
kembali data berdasarkanklasifikasi dan Dua Kecamatan Sungai Raya
masing-masing topik dipisahkan Kabupaten Kubu Raya” yaitu:
kemudian topik yang sama disimpan 1) Reduksi Data : Data primer dan
dalam satu tempat. Dan data tersebut sekunder yang telah terkumpul,
disajikan secara desktiptif berdasarkan kemudian dipilih lalu setelah itu
aspek yang diteliti. dikelompokkan berdasarkan
3. Penarikan Kesimpulan (Verification) kemiripan data. Data yang
Penyimpulan data atau penarikan digunakan untuk menjawab fokus
kesimpulan ini merupakan langkah dan subfokus yaitu data hasil
terakhir dalam teknik analisis data wawancara dengan pengelola
sebuah penelitian kualitatif.Penyimpulan sekaligus pengawas TPA Rasau
data merupakan tinjauan ulang pada Jaya.

11
2) Penyajian Data : Data yang sudah wawancara dan hasil dokumentasi
direduksi kemudian disajikan terhadap dampak timbunan
dalam hasil observasi lapangan, sampah terhadap masyarakat dan
wawancara denganpengelolaan pemulung di TPA Rasau Jaya.
serta pengawas TPA dan 3) Kesimpulan Data : Kesimpulan
dokumentasi tersebut berupa fakus dan sub fokus penelitian
data-data serta foto yang kedua berdasarkan reduksi data,
didapatkan di dalam Bidang dan penyajian data maka akan
Kebersihan dan TPA Rasau Jaya. dilakukan analisis dampak
3) Penarikan Kesimpulan : Menarik timbunan sampah yang dirasakan
kesimpulan fokus dan subfokus masyarakat sekitar dan pemulung
pada penelitian yang berdasarkan yang di TPA Rasau Jaya.
reduksi data, dan penyajian data
HASIL DAN PEMBAHASAN
maka akan dilakukan analisis
Tempat pembuangan akhir
sistem pengelolaan sampah di
(TPA)sampah di Kabupaten Kubu Raya
TPA tersebut untuk mengetahui
masih menggunakan sistem open dumping
sistem prngelolaan sampah yang
yang mana sistem tersebut masih lah sangat
ada di TPA Rasau Jaya.
sederhana yaitu sampah dibuang pada lokasi
b. Untuk menjawab subfokus kedua
yang sudah ditetapkan dan di tempat tersebut
“Bagaimana dampak timbunan
tumpukan sampah di rapikan kemudian
sampah terhadap masyarakat sekitar
dirapikan serta bagian terbawah sampah
di Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
dinaikkan ke tumpukan teratas menggunakan
Rasau Jaya” yaitu :
excavator yang akan dilaksanakan tidak
1) Reduksi Data : Data yang telah
menentu karena keterbatasan operator alat
terkumpul, kemudian dipilih dan
berat tersebut.
setelah itu dikelompokkan
Lokasi tempat pembuangan kahir
berdasarkan kemiripan data. Data
(TPA) yang telah di tentukan oleh
yang digunakan untuk menjawab
Pemerintah Daerah Kabupaten Kubu Raya
fokus dan subfokus yaitu hasil
yaitu Desa Kuala Dua Kecamatan Sungai
wawancara masyarakat sekitar
Raya Km 24. Lahan yang digunakan sebagai
sekitar dan pemulung yang ada di
tempat pembuangan akhir (TPA) awal
TPA Rasau Jaya.
mulanya merupakan lahan kosong milik
2) Penyajian Data : Penyajian data
warga sekitar, namun dibeli oleh Pemerintah
dilakukan dengan hasil observasi,
Vol.1 No. 2 Desember 2021 Geo Khatulistiwa: Jurnal Pendidikan Geografi dan Pariwisata ISSN : 2808-2974

Daerah Kubu Raya dan kemudian lahan Kabupaten Kubu Raya No.31 Tahun 2014
tersebut di peruntukkan untuk lokasi TPA Tentang pengamanan, Penyelenggaraan, dan
dan dilengkapi fasilitas jalan sendiri yang serta Pengelolaan Sampah di Kabupaten
memiliki dua jalur akan tetapi satu jalur jalan Kubu Raya. Dalam pasal 20 Peraturan
tersebut di tutup dan sudah dipenuhi oleh Bupati menyatakan bahwa masyarakat
sampah. sekitar harus membuang sampah pada tempat
Saluran yang ada di TPA Rasau Jaya yang disediakan dan jadwal yang sudah
adalah parit yang berada di sisi depan dan ditentukan dalam Peraturan Bupati mulai
belakang TPA tersebut, seharusnya dibangun pukul 18.00 WIB sampai pukul 06.00 WIB.
saluran drainase khusus lindi agar limbah Apabila masyarakat tidak melaksanakan atau
dari TPA tersebut juga tidak mengalir ke tidak mengindahkan peraturan tersebut akan
parit yang ada walaupun sudah berapa tahun dikenakan sanksi berupa tindak pidana
tidak digunakan dikarenakan sumbat dan ringan, berupa uang paksa, dan pembekuan
untuk serapannya mengandalkan tanah dan sementara izin usaha bagi pengusaha.
pohon yang ada. Masyarakat sekitar TPA Timbunan sampah TPA Rasau Jaya
Rasau Jaya tidak menggunakan air parit akan dapat menyebabkan berbagai macam
tetapi bau air parit tersebut menguap permasalahan baik itu dari masalah langsung
sehingga sangat mengganggu udara yang maupun tidak langsung bagi penduduk kota
dihirup. terutama daerah di sekitar tempat
Kegiatan yang biasa dilakukan di penumpukan sampah Rasau Jaya. Dampak
lokasi TPA Rasau Jaya adalah positif bagi masyarakat sekitar TPA Rasau
pembongkaran sampah dari kendaraan Jaya yaitu bagaikan ladang perekonomian
pengangkut sampah, lalu pemilahan sampah yang sangat produktif. Banyaknya tumpukan
yang dilakukan oleh pemulung serta sampah anorganik di TPA Rasau Jaya telah
pemerataan sampah yang dilakukan menimbulkan inisiatif baru dan mereka
menggunakan excavator.Operasional TPA menganggap tumpukan sampah tersebut
Rasau Jaya dilakukan oleh pihak Pemerintah adalah ladang perekonomian bagi mereka
Daerah Kubu Raya yaitu Dinas Pekerjaan dengan cara mengumpulkan sampah
Umum dan Penataan Ruang Kabupaten anorganik.
Kubu Raya Bidang Kebersihan. Dampak langsung dari penangan
Pemeritah kota telah sampah yang kurang bijaksana diantaranya
menetapkanPeraturan Daerah Nomor 09 akan menimbulkan berbagai macam masalah
Tahun 2013 Tentang Pengelolaan Sampah di dan pengelolaan sampah yang kurang baik
Kabupaten Kubu Raya dan Peraturan Bupati dapat membentuk lingkungan yang kurang

13
menyenangkan bagi masyarakat seperti bau jalan.Dari hasil wawancara hal ini pun di
yang tidak sedap, pemandangan yang buruk benarkan oleh Bapak M. Marli. A.S pada
karena sampah berceceran dimana-mana dan tanggal 4 April 2021 pukul 10.16 pada
kesehatan pun terganggu seperti gatal-gatal pertanyaan nomor 4 dan beliau mengatakan,
yangdirasakan oleh masyarakat sekitar. Hal ”Yang saya jengkelkan adalah sampah sering
ini didukung oleh dari hasil wawancara berceceran dan di rumah pun banyak lalat
dengan masyarakat sekitar TPA Rasau Jaya sehingga susah kalau ada acara keluarga di
yang diterangkan oleh Bapak M. Marli.A.S rumah”.
pada tanggal 4 April 2021 pada pukul 10.16 Pernyataan tersebut pun dibenarkan
WIB, pada pertanyaa nomor 3 dimana bapak oleh Ibu Reka dari hasil wawancara pada
M. Marli. A.S mengatakan bahwa, tanggal 6 April 2021 pukul 11.15 WIB pada
“Sering mengalami gatal-gatal tetapi itu pertanyaan nomor 4 dan Ibu Reka
entah dari TPA atau bukan tetapi saya sering mengungkapkan,
mengalami gatal-gatal”. “Banyaknya lalat di dalam rumah dan susah
Kemudian hal ini juga dibenarkan oleh jika ada acara keluargadan apalagi sampah
Ibu Ayu dari hasil wawancara pada tanggal 4 yang banyak berjatuhan”.
April 2021 pada pukul 11.14 WIB, Dan dibenarkan oleh Ibu Yusherli dari
pertanyaan nomor 3 dimana Ibu Ayu hasil wawancara pada tanggal 6 April 2021
mengatakan bahwa, pukul 12.00 WIB di pertanyaan nomor 4 dan
“Sering mengalami gatal-gatal di badan dan Ibu tersebut mengatakan bahwa,
di kaki tetapi gatal itu dari mana saya tidak “Banyaknya lalat di dalam rumah setiap hari
tau”. dan sampah pun terkadang sering berjatuhan
Dan dibenarkan juga oleh Ibu Yusherli dikarenakan banyak muatan dan tutupnya
dari hasil wawancara pada tanggal 6 April tidak terlalu rapat maka dari itu sampah nya
2021 pada pukul 12.00 WIB, pada berceceran”.
pertanyaan nomor 3 Ibu Yusherli Selain itu, TPA Rasau Jaya juga
mengatakan, termasuk sumber bau sehingga menghirup
“Jika gatal-gatal adalah hal yang biasa udara yang tidak segar dan hasil wawancara
dirasakan oleh warga sekitar dan itu dengan Bapak M. Marli. A.S pada tanggal 4
termasuk saya sendiri mengalaminya”. April 2021 pukul 10.16 pada pertanyaan
Selain dampak dari kesehatan, maka nomor 7 beliau mengatakan,
TPA Rasau Jaya juga menimbulkan masalah “Kadang-kadang sumber bau dan kadang-
sosial seperti lingkungan yang kurang asri kadang tidak.Baunya itu saat sampah di
karena sampah yang di bawa berjatuhan di keruk dan baunya akan menyebar”.
Vol.1 No. 2 Desember 2021 Geo Khatulistiwa: Jurnal Pendidikan Geografi dan Pariwisata ISSN : 2808-2974

Kemudian hal ini dibenarkan oleh Ibu Rasau Jaya, maka dapat di tarik kesimpulan
Ayu dari hasil wawancara pada tanggal 4 secara umum bahwa Sistem Pengelolaan
April 2021 pukul 11.14, pertanyaan nomor 7 Sampah di Tempat Pembuangan akhir (TPA)
di mana Ibu tersebut mengatakan bahwa, Rasau Jaya Desa Kuala Dua Kecamatan
“Pastinya sumber bau karena hari-hari Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya Tahun
menghirup udara seperti itu dan baunya 2021 masih menggunakan sistem open
setiap hari.Tetapi baunya paling kuat pada dumping yang mana sampah dibuang begitu
saat sampah di keruk dengan excavator”. saja tanpa ada perlakukan lebih lanjut dan
Walaupun tinggal didekat dengan TPA hanya di rapikan serta sampah paling bawah
Rasau Jaya masyarakat sekitar sudah terlihat dikeruk dan dinaikan ke paling atas. Hal ini
memiliki imunitas atau kekebalan, misalnya ditunjukkan dengan hasil observasi,
warga teteap bisa makan dan minum sambil wawancara serta dokumentasi bahwa sistem
mencari (pemulung) sampah yang masih pengelolaan sampah yang belum efektif
layak untuk dijual bahkan juga sudah banyak menimbulkan dampak bagi
terbiasa jika ada makanan sisa atau tinggal masyarakat sekitar. Kesimpulan untuk fokus
separuh diambil dan dimakan bahkan mereka dan subfokus penelitian adalah sebagai
juga dapat menjalankan aktivitas dengan berikut :
lancar merasa aman dan juga tidak 1. Pengelolaan sampah pada tempat
mempermasalahkan meskipun tinggal pembuangan akhir (TPA) Rasau Jaya
disekitaran TPA Rasau Jaya. Desa Kuala Dua Kecamatan Sungai Raya
Meskipun ada sebagain warga non Kabupaten Kubu Raya belum optimal
pemulung dari hasil wawancara yang merasa karena masih menggunakan sistem open
terganggu karena bau dari timbunan sampah dumping, memilih sistem tersebut karena
di TPA Rasau Jaya tersebut, akan tetapi belum ada alat untuk pengolahan
mereka menyadari bahwa TPA Rasau Jaya sampah. Kegiatan yang biasa dilakukan
ada jauh sebelum mereka bermukim di dilokasi TPA Rasau Jaya adalah
tempat tersebut dan memilih bermukim di pembongkaran smapah dari kendaraan
desa kuala dua karena juga tidak jauh dari pengangkut sampah dan setelah
sekolah. kendaraan pengangkut sampah tiba di
lokasi TPA Rasau Jaya maka pemulung
SIMPULAN berlari untuk memilih dan memilah
Berdasarkan dari keseluruhan sampah dan barulah pemerataan sampah
pembahasan tentang sistem pengelolaan yang dilakukan menggunakan excavator
sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) milik pemerintah yang dilaksanakan

15
tidakmenetu karena keterbatasan alat lanjut dari Pemerintah Daerah.Dampak
berat. Adapun permasalahan pengelolaan ekonomi yang ditimbulkan oleh masyarakat
persampahan TPA Rasau Jaya adalah terutama bagi para pemulung adalah dari
sebagai berikut : timbunan smapah tersebut mereka
a. Kondisi geografis wilayah Kabupaten mendapatkan keuntungan dengan mencari
Kubu Raya yang dipisahkan oleh barang-barang beka khususnya sampah
perairan sehingga masih minimnya anorganik seperti botol-botol plastik, botol
ketersediaan sarana dan prasarana kecap dan lainnya.Kemudian mereka
pelayanan semua ibu kota kecamatan. kumpulkan dan dijual untuk mencukupi
b. Kesadaran masyarakat membuang kebutuhan sehari-hari baik itu untuk makan
sampah pada tempatnya masih dan minum bahkan untuk biaya pendidikan
minim. anak yang sedang bersekolah.
c. Disiplin masyarakat masih kurang 2. Persoalan yang mendasar emngapa
dalam hal jadwal membuang sampah mereka menjadi pemulung adalah karena
di TPS yang disediakan oleh faktor ekonomi dan penghasilan yang
pemerintah. didapatkan lumayan besar perbulannya
d. Tingginya penduduk yang dapat mencapai Rp 500.000,00 – Rp
menyebabkan banyaknya sampah 2.000.000,00.
sampah yang dihasilkan rumah
tangga. DAFTARPUSTAKA
e. Kurangnya alat untuk mengolah Amidun dan Nurwati.(2019). Pemanfaatan
sampah. Sampah Plastik Menjadi Kerajinan
Dampak yang di timbulkan dari Tangan Guna Meningkatkan
timbunan sampah terhadap masyarakat Kreativitas Warga sekitar. Jakarta.
sekitar maupun pemulung yang ada di TPA Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat.
Rasau Jaya adalah berbgai macam 2 (1), 66-79.
permasalahan yaitu dampak dari kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
lingkungan dan ekonomi.Masyarakat dan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan
pemulung sering mengalami gatal-gatal pada Permukiman dalam Bidang Kebersihan
kulit dan bau yang ditimbulkan dari 2021.
timbunan smapah TPA Rasau Jaya sangat Moleong, J. Lexy. (2014). Metode Penelitian
mengganggu masyarakat sekitar dan banyak Kualitatif.Bandung : PT Remaja
truk yang membawa sampah bececeran atau Rosdakarya
berjatuhan di jalan raya tanpa ada tindak
Vol.1 No. 2 Desember 2021 Geo Khatulistiwa: Jurnal Pendidikan Geografi dan Pariwisata ISSN : 2808-2974

Nasution, Nurul Hikmah. (2007). Analisis Sukoharjo Kecamatan Margorejo


Sistem Pengelolaan Sampah Di TPA Kabupaten Pati. Jurusan Geografi,
Terjun kecamatan Medan Marlenan Kota Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Medan.Medan : Universitas Sumatera Semarang.
Utara. Sugiyono. (2015). Metode Penelitian
Ilma, Dien Amalia. (2009). Inovasi Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Pembuatan Limbah Plastik Menjadi Kualitatauf, dan R&D. Bandung :
Kerajinan Tangan Hiasan Bunga. Jurnal Alfabet.
Ilmiah. Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-3241-
Peraturan Daerah Nomor 09 Tahun 2013 1994. Tentang Tata Cara Pemilihan
Tentang Pengelolaan Sampah di Lokasi TPA.
Kabupaten Kubu Raya dan Peraturan Tabrani Husein, Aliamin. 2016. Sistem
Bupati Kabupaten Kubu Raya No.31 Pengelolaan Sampah di Tempat
Tahun 2014 Tentang pengamanan, Pembuangan Akhir (TPA) MuaraFajar
Penyelenggaraan, dan Pengelolaan Kota Pekanbaru. Universitas Riau.
Sampah di Kabupaten Kubu Raya. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
Prastanti, Aji Novia. (2015). Pemanfaatan 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah.
Sebagai Objek Wisata Edukatif Di Desa

17

Anda mungkin juga menyukai