Anda di halaman 1dari 2

Nama : M.

Irsyaddillah
Nim : 51806130014
Prodi : PBSI
Mata Kuliah : Fonologi
RANGKUMAN
“Gejala Fonemis”

A. Pengertian Gejala Bahasa

Gejala bahasa atau gejala fonemis  ialah peristiwa yang menyangkut bentukan-
bentukan kata atau kalimat dengan segala proses pembentukannya (Badudu, 1985:47).
Beberapa gejala bahasa ternyata banyak ditemukan di dalam bahasa gaul yang digunakan
remaja-remaja yaitu berupa penghilangan fonem (afaresis, sinkop, apokop), penambahan
fonem (efentesis, paragog), metasis, gejala adaptasi, akronim, singkatan.
A. Macam- macam Gejala Fonemis atau Gejala Bahasa
Gejala dalam Interferensi Bahasa
Hubungan yang terjadi antara kedwibahasaan dan interferensi sangat erat terjadi. Hal ini
dapat dilihat pada kenyataan pemakaian bahasa dalam kehidupan sehari-hari. Situasi
kebahasaan masyarakat tutur bahasa Indonesia sekurang-kurangnya ditandai dengan
pemakaian dua bahasa, yaitu bahasa daerah sebagai bahasa ibu dan bahasa Indonesia
sebagai bahasa nasional. Situasi pemakaian seperti inilah yang dapat memunculkan
percampuran antara bahasa nasional dan bahasa Indonesia. Bahasa ibu yang dikuasai
pertama, mempunyai pengaruh yang kuat terhadap pemakaian bahasa kedua, dan
sebaliknya bahasa kedua juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap pemakaian bahasa
yang pertama. Kebiasaan untuk memakai kedua bahasa lebih secara bergantian disebut
kedwibahasaan. Peristiwa semacam ini dapat menimbulkan interferensi
Gejala Metasis Bahasa
Gejala metasi adalah gejala yang memperlihatkan pertukaran tempat satu atau beberapa
fonem. Contoh gejala metasis, seperti:sapu menjadi usap, lekuk menjadi keluk, dan
berantas menjadi banteras.
 Gejala Adaptasi Bahasa
Adaptasi artinya penyesuaian. Kata-kata serapan yang diambil dari bahasa asing berubah
bunyinya sesuai dengan pendengaran atau ucapan orang Indonesia. Beberapa contoh
adaptasi bahasa asing (Inggris) menjadi bahasa gaul, seperti:merit dari married, plis dari
please, akting dari acting, dan hepi dari happy.
Gejala Hiperkorek
Gejala hiperkorek merupakan gejala pembentukan kata yang menunjukkan sesuatu yang
salah, baik ucapan maupun ejaan (tulisan). Contoh gejala hiperkorek, seperti:zaman
menjadi jaman, izin menjadi ijin, dan ijazah menjadi izazah.

Anda mungkin juga menyukai