Anda di halaman 1dari 2

A.

Refleksi dan Translasi


1. Refleksi
Refleksi (pencerminan) merupakan transformasi yang Cermin
memindahkan titik menurut sifat-sifat cermin Pencerminan
Objek Bayangan
biasanya terhadap sebuah garis tertentu yang bertindak sebagai
cermin. Untuk memahami bentuk refleksi, perhatikan gambar di
samping.
a. Bentuk objek sama dengan bentuk bayangan.
b. Jarak objek ke cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin.
c. Garis yang menghubungkan objek dan bayangan tegak lurus
dengan cermin. Ilustrator: Arif Nursahid
Pada refleksi juga digunakan pendekatan koordinat. Perhatikan
bentuk refleksi dan bayangannya pada gambar berikut.
a. Refleksi terhadap sumbu X b. Refleksi terhadap sumbu Y c. Refleksi terhadap titik asal
Cermin
Y Y Y
F
3 A 4 3

B′ 2 3 2
C′ C E
1 2 1
Cermin X X
1
–3 –2 –1 0 1 2 3 –3 –2 –1 0 1 2 3
X
–1 –1
–3 –2 –1 0 1 2 3 E′
B –2 –2
D –1 D′
–3 C′ –2 –3 F′
–3

d. Refleksi terhadap garis y = x e. Refleksi terhadap garis y = –x


Y Y
4 3
in

y = –x
m
er

3 G′ y=x 2 J′
C

H I
2 1
G J X
1
X –3 –2 –1 0 1 2 3
–1
–3
–2 –1 0 1 2 3 4
–1 H′ –2
I′
–2 –3
Cermin
–3

Ilustrator: Arif Nursahid


f. Refleksi terhadap garis x = 2 g. Refleksi terhadap garis y = 2
Y Cermin Y
4 3

3 N′ 2
K K′ M′
2 1
Cermin
1 y=2
X
–1 0 1 2 3 4 5 M X
N
L′ L
–1 –3 –2 –1 0 1 2 3
–2
x=2
Ilustrator: Arif Nursahid
a. Pada gambar a diketahui titik A(2, 3) dan titik B(–1, –2) direfleksikan terhadap sumbu X
menghasilkan titik A′(2, –3) dan titik B′(–1, 2).
b. Pada gambar b diketahui titik C(3, 2) dan titik D(–2, –1) direfleksikan terhadap sumbu Y
menghasilkan titik C′(–3, 2) dan titik D′(2, –1).
c. Pada gambar c diketahui titik E(2, 1) dan titik F(–3, 3) direfleksikan terhadap titik asal O(0, 0)
menghasilkan titik E′(–2, –1) dan titik F′(3, –3).
d. Pada gambar d diketahui titik G(3, 1) dan titik H(–1, 2) direfleksikan terhadap garis y = x
menghasilkan titik G′(1, 3) dan titik H′(2, –1).
e. Pada gambar e diketahui titik I(2, 1) dan titik J(–2, 0) direfleksikan terhadap garis y = –x
menghasilkan titik I′(–1, –2) dan titik J′(0, 2).
f. Pada gambar f diketahui titik K(1, 2) dan titik L(5, –1) direfleksikan terhadap garis x = 2
menghasilkan titik K′(3, 2) dan titik L′(–1, –1).
g. Pada gambar g diketahui titik M(2, 1) dan titik N(–2, 0) direfleksikan terhadap garis y = 2
menghasilkan titik M′(2, 3) dan titik N′(–2, 4).
Secara umum, hasil refleksi titik (x, y) pada bidang koordinat dapat dirumuskan seperti pada
tabel berikut.
Koordinat
Refleksi Hasil Refleksi
Semula
Sumbu X (x, y) (x, –y)
Sumbu Y (x, y) (–x, y)
Titik asal (x, y) (–x, –y)
Garis y = x (x, y) (y, x)
Garis y = –x (x, y) (–y, –x)
Garis x = h (x, y) (2h – x, y)
Garis y = k (x, y) (x, 2k – y)

2. Translasi
Translasi merupakan transformasi yang memindahkan titik atau bangun tersebut dengan cara
menggeser dengan jarak dan arah tertentu. Untuk memahami bentuk translasi, perhatikan gambar
berikut.
C

P T
C
T B
A′
P
A B
Ilustrator: Arif Nursahid

Translasi T menggeser titik P ke titik P′. Translasi T juga Y


5
menggeser segitiga ABC ke segitiga A′B′C′. Titik P′ dinamakan hasil A′
4
translasi titik P oleh T. Segitiga A′B′C′ dinamakan hasil translasi
3
segitiga ABC oleh T. Pada translasi juga digunakan pendekatan B′
2
koordinat. Pada bidang koordinat, suatu translasi dinyatakan sebagai 1 B
pasangan bilangan (a, b). Bilangan a menyatakan jarak pergeseran X
–5 –4 –3 –2 –1 0 1 2 3 4
searah sumbu X, yaitu ke kanan untuk a positif dan ke kiri untuk a –1
negatif. Bilangan b menyatakan jarak pergeseran searah sumbu Y, –2

yaitu ke atas untuk b positif dan ke bawah untuk b negatif. Perhatikan –3


–4
bidang koordinat pada gambar di samping. Titik A(0, 0) ditranslasikan
–5
oleh T = (2, 4). Artinya titik A digeser ke kanan sejauh 2 satuan, lalu Ilustrator: Arif Nursahid
ke atas sejauh 4 satuan sehingga bergeser ke titik A′(0 + 2, 0 + 4) =
A′(2, 4). Selanjutnya, titik B(3, 1) ditranslasikan oleh T = (–5, 1). Artinya titik B digeser ke kiri sejauh
5 satuan, lalu ke atas sejauh 1 satuan sehingga bergeser ke titik B′(3 – 5, 1 + 1) = B′(–2, 2).
Secara umum, translasi titik P(x, y) oleh T = (a, b), yaitu pergeseran titik P(x, y) sejauh a searah
sumbu X (ke kanan atau ke kiri) dan sejauh b searah sumbu Y (ke atas atau ke bawah) sehingga
menghasilkan titik P′(x + a, y + b).

Anda mungkin juga menyukai