Anda di halaman 1dari 2

Ciri-Ciri Kebahasaan Teks Diskusi

Ciri-ciri kebahasaan teks diskusi sebagai berikut.


1. Menggunakan Kalimat Argumentatif
Teks diskusi berisi kalimat-kalimat yang bersifat argumentatif. Kalimat argumentasi adalah kalimat
yang berisi gagasan pribadi yang dikembangkan oleh penulisnya berupa pendapat, ide, dan opini.
Tujuan kalimat argumentasi adalah meyakinkan dan memengaruhi pembaca atau pendengar agar
memiliki pendapat yang sama dengan penulis. Oleh karena itu, penulis harus menyertakan fakta atau data
yang mendukung gagasannya saat menyampaikan kalimat argumentasi tersebut.
2. Menggunakan Kata Kajian dan Kata Populer
Kata kajian adalah kata yang perlu ditelaah lebih jauh lagi artinya karena tidak bisa langsung
dipahami oleh semua orang. Kata kajian digunakan untuk suatu pengkajian atau kepentingan keilmuan.
Kata-kata kajian yang juga disebut kata ilmiah diserap dari bahasa asing atau daerah.
Ciri-ciri kata kajian sebagai berikut.
a. Hanya dikenal orang tertentu (ilmuwan, cendekia).
b. Dipakai dalam kegiatan-kegiatan ilmiah.
Kata-kata populer adalah kata-kata umum digunakan dalam masyarakat. Arti kata-kata populer
atau umum diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat. Kata tersebut digunakan dalam percakapan
sehari-hari.
Ciri-ciri kata populer sebagai berikut.
a. Mudah diketahui, dimengerti, dan dipakai oleh masyarakat luas.
b Dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
Perhatikan contoh kata-kata kajian dan kata-kata populer berikut!
Kata Kajian. Kata Populer

karbon zat arang

ion partikel

grafit barang tambang yang rupanya seperti arang batu (untuk pensil dan
sebagainya)

emisi pemancaran cahaya, panas, atau elektron dari suatu permukaan benda
padat atau cair; pemancaran

3. Menggunakan Konjungsi
Konjungsi atau kata penghubung adalah kata yang menghubungkan kata-kata, bagian-bagian kalimat,
atau kalimat-kalimat dalam sebuah wacana. Berdasarkan fungsinya, konjungsi dikelompokkan ke dalam
dua bentuk sebagai berikut.
a. Konjungsi Antarklausa
Konjungsi antarklausa adalah kata hubung yang menghubungkan dua buah klausa atau
lebih. Ada tiga macam konjungsi antarklausa, yaitu konjungsi korelatif, konjungsi subordinatif,
dan konjungsi koordinatif.
1) Konjungsi Korelatif
Konjungsi ini menghubungkan dua buah klausa yang memiliki hubungan sintaksis setara.
Contoh konjungsi korelatif antarklausa yaitu baik. . . maupun, tidak . . . tetapi, dan bukan
. . . melainkan.
2) Konjungsi Subordinatif
Konjungsi ini menghubungkan dua buah klausa yang memiliki hubungan sintaksis yang tidak
sama (bertingkat). Contoh konjungsi jenis ini adalah jika, agar, karena, dan meskipun.
3) Konjungsi Koordinatif
Konjungsi ini sama dengan konjungsi korelatif. Konjungsi ini menghubungkan dua buah
klausa yang sejajar, tetapi konjungsi ini hanya terjadi pada klausa-klausa yang sederhana. Contoh
konjungsi koordinatif yaitu dan, tetapi, serta atau.
b. Konjungsi Antarkalimat
Konjungsi antarkalimat adalah kata hubung yang menghubungkan antara satu kalimat dan kalimat lain
sehingga menjadi logis. Macam-macam konjungsi antarkalimat sebagai berikut.
 1) Konjungsi yang menyatakan konsekuensi atau akibat, misalnya dengan demikian, akibatnya, dan
konsekuensinya.
 2) Konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan pernyataan kalimat sebelumnya, misalnya walaupun
demikian, sungguhpun demikian, dan meskipun demikian.
 3) Konjungsi yang menyatakan lanjutan dari peristiwa atau keadaan pada kalimat sebelumnya, misalnya
sesudah itu, setelah itu, dan selanjutnya.
 4) Konjungsi yang menyatakan adanya peristiwa atau keadaan lain di luar dari yang telah dinyatakan
sebelumnya, misalnya tambahan pula, lagi pula, dan selain itu.
 5) Konjungsi yang menyatakan kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya, misalnya sebaliknya.
 6) Konjungsi yang menyatakan keadaan yang sebenarnya, misalnya sesungguhnya dan bahwasanya.
 7) Konjungsi yang menguatkan keadaan sebelumnya, misalnya bahkan.
 8) Konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan keadaan sebelumnya, misalnya namun dan akan
tetapi.
 9) Konjungsi yang menyatakan akibat, misalnya oleh karena itu dan oleh sebab itu.
10) Konjungsi yang menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya, misalnya
sebelum itu.

Anda mungkin juga menyukai