Anda di halaman 1dari 1

Reid dalam Yeok-Hua (1998) mengemukakan lima tahapan collaborative learning yaitu

enggagement, exploration, transformation, presentation dan reflection. Tahapan pertama


dalam collaborative learning adalah enggagement guru mengatur kelas dan membuat
kesepakatan belajar menggunakan collaborative learning, pada tahapan ini guru mengambil
peran penting dalam membagi kelompok-kelompok berdasarkan kemampuan akademik.
Pembagian kelompok yang tepat menentukan keberhasilan belajar siswa. Tahapan kedua
adalah exploration di mana siswa mengeksplorasi berdasarkan ide awal dan informasi. Pada
tahapan ini siswa menggali informasi dengan menggunakan semua potensi yang di miliki,
informasi tersebut dianalisis, dievaluasi dan disentesis di dalam pikiran kemudian membuat
kesimpulan sendiri untuk didiskusikan dengan kelompok. Perbedaan tiap-tiap individu pada
satu kelompok dalam cara menggali informasi dan proses menarik kesimpulan sementara
secara individu dibolehkan dalam collaborative learning. Tahapan ketiga transformation yaitu
transformasi pengetahuan dari siswa prestasi tinggi ke siswa prestasi rendah dalam bentuk
saling bertukar pikiran. Setelah semua siswa memiliki kesimpulan individu dari informasi
yang di peroleh, dilanjutkan dengan mendiskusikan dan membandingkan kesimpulan tiap-
tiap individu dalam satu kelompok agar terjadi transformasi pengetahuan. Tahapan
transformasi pengetahuan ini juga bisa dilakukan ketika melakukan penyelidikan secara
berkelompok. Harapan dari kegiatan transformasi ini adalah adanya kesadaran sendiri dari
siswa kemampuan akademik rendah untuk bertanya kepada siswa kemampuan akademik
tinggi. Tahapan keempat presentation dimana siswa melakukan presentasi kelompok yang
diamati, dicermati, dibandingkan hasilnya dan ditanggapi oleh kelompok lain. Kegiatan ini
akan memberikan kesempatan untuk setiap kelompok membandingkan hasil yang di peroleh
dengan kelompok lain sebagai informasi tambahan untuk menarik kesimpulan akhir. Tahapan
ke lima reflection yaitu proses tanya jawab antar kelompok dan membuat kesimpulan.

Berdasarkan Peraturan menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 40 Tahun 2021 tentang
Penugasan guru sebagai kepala sekolah
(Sullivan & Glanz, 2005). Sedangkan menurut Achenson (1987)
Okhale, (1995)
(Burress, 2015) (Eijl, 2005:61).
Reid dalam Yeok-Hua (1998)

Anda mungkin juga menyukai