Manuscript received: 11 June 2021; Received in revised form: 28 February 2022; Accepted: 8 April 2022
Abstrak
Lapangan F3 Cekungan Southtern North Sea Netherlands merupakan lapangan minyak dan gas yang
memiliki struktur patahan dan stratigrafi yang kompleks akibat adanya pergerakan kompresional
tektonik selama era Kapur Akhir dan Tersier. Informasi keberadaan patahan dapat bertindak sebagai
perangkap atau migrasi yang kemudian sangat berpengaruh pada produksi minyak dan gas serta proses
injeksi. Analisa atribut seismik similarity dan curvature digunakan untuk interpretasi keberadan struktur
patahan untuk memperoleh informasi keberadaan patahan bawah permukaan lapangan F3 Netherlands.
Interpretasi hasil kalkulasi atribut similarity memperlihatkan patahan ditandai dengan nilai minimum
similarity 0,77, 0,68 dan 0,66 pada sayatan waktu Z = 400ms, 1700ms dan 1800ms. Nilai maksimum
most post positive curvature mempresentasikan adanya blok patahan naik dan nilai maksimum most
negative curvature mempresentasikan adanya blok patahan turun pada sayatan waktu yang sama.
Berdasarkan kalkulasi aribut similarity dan curvature dapat di interpretasi patahan besar pada Top
Zechstein hingga Upper Pliocene dan keterdapatan patahan beruntun pada Top Zechstein hingga Base
Lower Createceous yang merupakan patahan akibat terbentuknya intrusi kubah garam Zechstein.
Abstract
F3 Southern North Sea Netherlands Basin field is an oil and gas field that has a complex fault structure
and stratigraphy due to compressional tectonic movements during the Late Cretaceous and Tertiary
eras. Information on the presence of faults can act as a trap or migration which then greatly affects oil
and gas production and the injection process. A seismic attribute analysis of similarity and curvature
was used to interpret the presence of fault structures to obtain information on the presence of subsurface
faults in the F3 Netherlands field. The interpretation of the similarity attribute calculation results shows
that the faults are marked with a minimum similarity value of 0.77, 0.68, and 0.66 at the time slices Z
= 400ms, 1700ms, and 1800ms. The maximum value of most post-positive curvature represents the
presence of an ascending fault block and the maximum value of the most negative curvature represents
the presence of a descending fault block at the same time incision. Based on the similarity and curvature
attribute calculations, it can be interpreted that the major faults in Top Zechstein to Upper Pliocene and
the presence of successive faults on Top Zechstein to Base Lower Cretaceous are faults due to the
formation of the Zechstein salt dome intrusion.
Pendahuluan
waktu antara Jurassic sampai Cretaceous kompresional tektonik selama kurun waktu
(Sørensen et al., 1997; Overeem et al., Kapur Akhir dan Tersier menyebabkan
2001). Pengembangan struktural dan lapangan F3 memiliki struktur patahan
pengendapan yang didominasi oleh rifting besar dan struktur statigrafi yang kompleks
dari era Mesozoic dengan fase post-rift sag (Schroot and Haan, 2003).
Cenozoic dan beberapa pergerakan
Gambar 2. Sistem hidrokarbon bawah permukaan North Sea (de Jager and Geluk, 2007).
Berdasarkan sistem hidrokarbon bawah hijau) menunjukkan asal source rock yang
permukaan North Sea pada Gambar 2. berasosiasi dengan reservoar minyak/ gas
Keberadaan batuan sumber utama untuk (de Jager and Geluk, 2007).
minyak terdapat pada Formasi Posidonia
shale, berada pada era Mesozoic. Posidonia Sumber tambahan untuk minyak terjadi di
shale kemudian terakumulasi ke dalam bawah Jurassic Aalburg dan Formasi
beberapa bagian reservoar utama di Triassic Sleen paling atas. Sumber ini
Formasi Vieland sandstone. Ini menjadi memiliki tipe yang mirip dengan Posidonia
sebuah channel yang terletak pada kurun shale, tetapi kurang potensial. Batuan
waktu awal Cretaceous. Keberadaan sumber lain untuk minyak terjadi di
batuan sumber utama untuk gas terdapat Permian Z2 Carbonate dan Coppershale.
pada Formasi Westphalian coals, berada Sementara banyak minyak menunjukkan
pada era Paleozoic. Westphalian coals karbonat Zechstein ditemukan selama
kemudian juga terakumulasi ke dalam pengeboran. Kedua sumber ini telah
beberapa bagian reservoar utama di memberikan kontribusi hanya secara lokal
Formasi Vieland sandstone dan terlihat ke terlalu banyak akumulasi (yaitu
sebagai hidrokarbon dangkal. Petroleum Stadskanaal, Gieterveen dan E13-1). Ini
system daerah penelitian secara jelas dapat bukan hanya karena ketebalannya yang
dilihat pada Gambar 2 (panah merah dan terbatas, tetapi juga karena minyak dari
batuan sumber yang terjebak di reservoir maksimum (Kumar and Sain+, 2018).
Zechstein atau Rotliegend memiliki Similarity (S) diantara dua segmen pada (xa,
peluang besar untuk terbawa keluar oleh ya) dan (xb, yb), pada waktu t dapat
kelimpahan gas berikutnya gas dari dinyatakan sebagai
Westphalian (Cameron and Ziegler, 1997). |𝑎−𝑏|
S = 1- |𝑎|+|𝑏| (2)
Atribut Curvature
dengan
Atribut curvature mengukur seberapa
lengkung struktur sesar dan lipatan 𝑢 (𝑥𝐴, 𝑦𝐴 , 𝑡 + 𝑡1 )
mengalami kelengkungan tertentu, 𝑢 (𝑥𝐴, 𝑦𝐴 , 𝑡 + 𝑡1 + 𝑑𝑡)
a= (3)
berdasarkan turunan kemiringan struktur. 𝑢 (𝑥𝐴 , 𝑦𝐴 , 𝑡 + 𝑡2 − 𝑑𝑡)
Struktur curvature biasa digunakan untuk
[ 𝑢 (𝑥𝐴, 𝑦𝐴 , 𝑡 + 𝑡2 ) ]
memahami struktur dengan kompleks
𝑢 (𝑥𝐵, 𝑦𝐵 , 𝑡 + 𝑡1 )
(sesar dan rekahan) dan memperhatikan
footwall dan hanging-wall pada setiap 𝑢 (𝑥𝐵, 𝑦𝐵 , 𝑡 + 𝑡1 + 𝑑𝑡)
b= (4)
sesar. Sifat atribut curvature sensitif 𝑢 (𝑥𝐵 , 𝑦𝐵 , 𝑡 + 𝑡2 − 𝑑𝑡)
terhadap perubahan sudut sehingga jika [ 𝑢 (𝑥𝐵, 𝑦𝐵 , 𝑡 + 𝑡2 ) ]
sebuah struktur mengalami deformasi akan
memiliki perubahan sudut kelengkungan Similarity dengan nilai mendekati 1 adalah
sehingga dapat dihitung nilai curvature. segmen tras seismik yang mengidentifikasi
Ketika gelombang seismik menyentuh gelombang dengan kemiripan identik.
bidang batas maka akan terpantul kembali Similarity dengan nilai mendekati 0
ke permukaan. Bidang batas yang mengartikan tidak ada kemiripan segemen
mengalami kelengkungan memiliki laju tras seismik (Tingdahl and de Rooij, 2005).
perubahan sudut (𝑑𝜔) terhadap panjang
busur (𝑑𝑆) yang merupakan jari-jari Metode Penelitian
kelengkungan (R). Maka nilai curvature
dapat dinyatakan sebagai: Metode yang digunakan adalah metode
seismik atribut yang diterapkan pada data
𝑑𝜔 2𝜋 1
𝐾 = = =𝑅 (1) daerah penelitian yang terdiri dari data
𝑑𝑆 2𝜋𝑅
seismik Migration F3 North Sea
Apabila kelengkungan sebuah garis Netherlands dengan inline berjumlah 650
semakin besar makan semakin besar nilai yaitu 100-750 dan crossline berjumlah 950
curvature dan sebaliknya (Nielsen 1920; yaitu 300-1250 menggunakan software
Marcus 1932). OpendTect. Interval pencuplikan sampel
(sample rate) 4 ms dalam format SEG-Y.
Similarity Metode seismik atribut dapat
Similarity membandingkan bentuk dideskripsikan sebagai semua informasi
gelombang seismik yang berdekatan dari data seismik mencakup besaran
menggunakan teknik seperti korelasi spesifik dari geometri, kinematika,
silang, kemiripan dan pengukuran struktur dinamika, atau stastistik. Atribut juga
eigen setelah menganalisis kemiringan dan didefinisikan sebagai sifat kuantitatif dan
azimuth. Secara sederhana atribut ini deskriptif data seismik yang dapat
mengukur derajat kemiripan diantara dua ditampilkan dalam skala yang sama dengan
atau lebih tras seismik. Similarity data aslinya (Brown, 2004).
mengukur kemiripan dari dua segmen tras
seismik u (x,y,t) (Tinghdal, 2003). Output Metode dimulai dengan membuat steering
dari atribut similarity berkisar antara 0 dan cube dip pada setiap inline dan crossline
1. 0 mengacu pada minimum kesamaan dari volume amplitudo seismik. Algoritma
jejak dan 1 mengacu pada kesamaan jejak gradien phase steering dikembangkan oleh
Berdasarkan Gambar 4 pada peta sayatan similarity 0,66 yang ditunjukkan oleh garis
waktu Z = 1700ms memiliki nilai berwarna hitam yang memperlihatkan lebih
maksimum similarity 0,97 dan detail dari tras segmen seismik dengan
memperlihatkan beberapa lapisan gelombang amplitudo yang berbeda yang
mengalami deformasi dengan nilai dapat diidentifikasi sebagai sesar beruntun.
Sedangkan pada blok similarity yang tidak bahwa blok lapisan tersebut merupakan
ditunjukkan dengan garis berwarna hitam lapisan yang berbeda dari sekitarnya dan
memperlihatkan adanya perbedaan tras mengalami deformasi dalam skala luas atau
segmen seismik tidak identik dengan luasan dapat diinterpretasikan sebagai intrusi.
yang besar yang dapat diinterpretasikan
Kemudian deformasi atau pun sesar yang identik pada sayatan waktu Z = 1800ms
teridentifikasi pada sayatan waktu Z = yang terlihat pada Gambar 5. Pada
1700ms dapat dilihat trendnya bertambah gelombang tidak identik yang ditunjukkan
dan lebih detail pada sayatan waktu Z = oleh garis berwarna hitam dengan trend
1800ms dengan nilai maksimum similarity yang lebih tipis dan memanjang
yang sama yakni nilai maksimum 0,97 dan diinterpretasikan sebagai sesar, sedangkan
minimum 0,66. Adanya penambahan untuk gelombang tidak identik yang tidak
panjang trend diakibatkan gelombang ditandai dengan garis hitam merupakan
amplitudo masih teridentifikasi tidak blok lapisan dalam skala luas yang
merupakan lapisan yang berbeda dari garam pada Formasi Zechstein yang
sekitarnya dan dapat diinterpretasikan menyebabkan terbentuknya sesar-sesar
sebagai intrusi. Intrusi ini terlihat juga pada yang mengalami kemenerusan pada Top
sayatan waktu Z = 1700ms. Apabila Zechstein hingga Base Lower Cretaceous
ditinjau berdasarkan geologi regional maka di sekitar zona intrusi.
blok tersebut merupakan intrusi kubah
Peta sayatan waktu Z= 1800ms pada Sama halnya dengan atribut similarity, pada
Gambar 8 memperlihatkan bertambahnya atribut curvature ini dapat terlihat bahwa
trend most positive curvature tinggi terdapat blok yang memiliki nilai
mengindikasikan adanya blok sesar yang kelengkungan berbeda dari sekitarnya yang
naik yang dapat diidentifikasi beberapa memperlihatkan intrusi dari kubah garam
sesar yang terdeteksi yang ditunjukkan oleh pada Formasi Zechstein. Sedangkan
panah berwarna merah. Most positive sebaran nilai kelengkungan tinggi yang
curvature tinggi ini mengindikasikan terdapat pada peta sayatan waktu Z=
adanya blok yang mengalami sesar naik. 400ms, 1700ms dan 1800ms yang tidak