Anda di halaman 1dari 11

ISSN: 2579-5821 (Print)

ISSN: 2579-5546 (Online)


URL address: http://journal.unhas.ac.id/index.php/geocelebes
DOI: 10.20956/geocelebes.v6i1.14080

Jurnal Geocelebes Vol. 6 No. 1, April 2022, 1 – 11

INTERPRETASI SESAR BERDASARKAN ATRIBUT


SIMILARITY DAN CURVATURE DI LAPANGAN F3
NETHERLANDS

Nadea Arie Saragih1*, Faizar Farid2, Juventa1


1
Program Studi Teknik Geofisika, Fakultas Sains dan Teknologi , Universitas Jambi, Jl. Jambi – Muara Bulian
Km. 15 36361, Jambi, Indonesia.
2
Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi , Universitas Jambi, Jl. Jambi – Muara Bulian Km. 15
36361, Jambi, Indonesia.

*Corresponding author. Email: deeys476@gmail.com

Manuscript received: 11 June 2021; Received in revised form: 28 February 2022; Accepted: 8 April 2022

Abstrak
Lapangan F3 Cekungan Southtern North Sea Netherlands merupakan lapangan minyak dan gas yang
memiliki struktur patahan dan stratigrafi yang kompleks akibat adanya pergerakan kompresional
tektonik selama era Kapur Akhir dan Tersier. Informasi keberadaan patahan dapat bertindak sebagai
perangkap atau migrasi yang kemudian sangat berpengaruh pada produksi minyak dan gas serta proses
injeksi. Analisa atribut seismik similarity dan curvature digunakan untuk interpretasi keberadan struktur
patahan untuk memperoleh informasi keberadaan patahan bawah permukaan lapangan F3 Netherlands.
Interpretasi hasil kalkulasi atribut similarity memperlihatkan patahan ditandai dengan nilai minimum
similarity 0,77, 0,68 dan 0,66 pada sayatan waktu Z = 400ms, 1700ms dan 1800ms. Nilai maksimum
most post positive curvature mempresentasikan adanya blok patahan naik dan nilai maksimum most
negative curvature mempresentasikan adanya blok patahan turun pada sayatan waktu yang sama.
Berdasarkan kalkulasi aribut similarity dan curvature dapat di interpretasi patahan besar pada Top
Zechstein hingga Upper Pliocene dan keterdapatan patahan beruntun pada Top Zechstein hingga Base
Lower Createceous yang merupakan patahan akibat terbentuknya intrusi kubah garam Zechstein.

Kata Kunci: Cekungan Souhthern North Sea; Curvature; F3 Netherlands; Similarity.

Abstract
F3 Southern North Sea Netherlands Basin field is an oil and gas field that has a complex fault structure
and stratigraphy due to compressional tectonic movements during the Late Cretaceous and Tertiary
eras. Information on the presence of faults can act as a trap or migration which then greatly affects oil
and gas production and the injection process. A seismic attribute analysis of similarity and curvature
was used to interpret the presence of fault structures to obtain information on the presence of subsurface
faults in the F3 Netherlands field. The interpretation of the similarity attribute calculation results shows
that the faults are marked with a minimum similarity value of 0.77, 0.68, and 0.66 at the time slices Z
= 400ms, 1700ms, and 1800ms. The maximum value of most post-positive curvature represents the
presence of an ascending fault block and the maximum value of the most negative curvature represents
the presence of a descending fault block at the same time incision. Based on the similarity and curvature
attribute calculations, it can be interpreted that the major faults in Top Zechstein to Upper Pliocene and
the presence of successive faults on Top Zechstein to Base Lower Cretaceous are faults due to the
formation of the Zechstein salt dome intrusion.

Keywords: Curvature; F3 Netherlands; Similarity; Southern Basin North Sea.

© 2022 Dept. of Geophysics Hasanuddin University


1
Interpretasi Sesar Berdasarkan Atribut Similarity dan Curvature …

Pendahuluan

Lapangan F3 (ditunjukkan oleh persegi kompresial tektonik selama era Kapur


hitam pada Gambar 1) merupakan lapangan Akhir dan Tersier (Laban, 1995). Massa es
minyak dan gas yang berada pada yang terdapat pada sebagian besar wilayah
Cekungan Southern North Sea Netherlands berasal dari Skandinavia dan
Netherlands. Cekungan ini mengalami Inggris, hanya area 52o30’LS yang tidak
pengembangan struktural dan ditemukan massa es tersebut. Pasokan es ini
pengendapan yang didominasi oleh rifting mempengaruhi sesar yang sudah ada
pada era Mesozoik dengan fase post-rift sag sebelumnya dan pergerakan tektonik garam
Kenozoikum dan beberapa pergerakan (Cameron and Ziegler, 1997).

Gambar 1. Area studi lapangan F3 (Ter Borgh et al., 2019).


Informasi keberadaan jebakan atau memetakan patahan kecil dan rekahan di
perangkap hidrokarbon (sesar) menjadi bawah resolusi data seismik, sehingga
perhatian utama dalam dunia eksplorasi. mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk
Sesar dapat bertindak sebagai perangkap mengidentifikasi dan memetakan sesar
hidrokarbon atau sebagai migrasi pada set data seismik yang lebih luas
hidrokarbon. Minyak dan gas yang (Nielsen 1920; Marcus 1932). Berdasarkan
terbentuk pada source rock akan hal tersebut maka dilakukan interpretasi
mengalami migrasi ke batuan reservoir menggunakan atribut-atribut tersebut untuk
yang terbentuk akibat adanya sesar, maka mengetahui keberadaan sesar pada
dari itu keberadaan sesar sangat Lapangan F3 Cekungan Southern North
mempengaruhi produksi minyak dan gas Sea Netherlands.
serta mempengaruhi proses pemboran
(Alfredo and Sulistyanto, 2015). Geologi F3 Netherlands
F3 adalah sebuah blok di kawasan Southern
Informasi keberadaan sesar dapat dilakukan North Sea Netherlands, merupakan bagian
dengan melakukan interpretasi pada data dari cekungan North Sea. Lapangan F3
seismik dan memanfaatkan atribut geometri adalah lapangan yang sudah dilakukan
yaitu similarity dan curvature (Tingdahl, akuisisi seismik 3D untuk eksplorasi
2003). Atribut curvature dan similarity minyak dan gas yang terbentuk pada kurun
meningkatkan fitur stuktur lebih jelas dan

© 2022 Dept. of Geophysics Hasanuddin University


2
Saragih, Farid, dan Juventa/ Jurnal Geocelebes Vol. 6 No. 1, April 2022, 1 – 11

waktu antara Jurassic sampai Cretaceous kompresional tektonik selama kurun waktu
(Sørensen et al., 1997; Overeem et al., Kapur Akhir dan Tersier menyebabkan
2001). Pengembangan struktural dan lapangan F3 memiliki struktur patahan
pengendapan yang didominasi oleh rifting besar dan struktur statigrafi yang kompleks
dari era Mesozoic dengan fase post-rift sag (Schroot and Haan, 2003).
Cenozoic dan beberapa pergerakan

Gambar 2. Sistem hidrokarbon bawah permukaan North Sea (de Jager and Geluk, 2007).

Berdasarkan sistem hidrokarbon bawah hijau) menunjukkan asal source rock yang
permukaan North Sea pada Gambar 2. berasosiasi dengan reservoar minyak/ gas
Keberadaan batuan sumber utama untuk (de Jager and Geluk, 2007).
minyak terdapat pada Formasi Posidonia
shale, berada pada era Mesozoic. Posidonia Sumber tambahan untuk minyak terjadi di
shale kemudian terakumulasi ke dalam bawah Jurassic Aalburg dan Formasi
beberapa bagian reservoar utama di Triassic Sleen paling atas. Sumber ini
Formasi Vieland sandstone. Ini menjadi memiliki tipe yang mirip dengan Posidonia
sebuah channel yang terletak pada kurun shale, tetapi kurang potensial. Batuan
waktu awal Cretaceous. Keberadaan sumber lain untuk minyak terjadi di
batuan sumber utama untuk gas terdapat Permian Z2 Carbonate dan Coppershale.
pada Formasi Westphalian coals, berada Sementara banyak minyak menunjukkan
pada era Paleozoic. Westphalian coals karbonat Zechstein ditemukan selama
kemudian juga terakumulasi ke dalam pengeboran. Kedua sumber ini telah
beberapa bagian reservoar utama di memberikan kontribusi hanya secara lokal
Formasi Vieland sandstone dan terlihat ke terlalu banyak akumulasi (yaitu
sebagai hidrokarbon dangkal. Petroleum Stadskanaal, Gieterveen dan E13-1). Ini
system daerah penelitian secara jelas dapat bukan hanya karena ketebalannya yang
dilihat pada Gambar 2 (panah merah dan terbatas, tetapi juga karena minyak dari

© 2022 Dept. of Geophysics Hasanuddin University


3
Interpretasi Sesar Berdasarkan Atribut Similarity dan Curvature …

batuan sumber yang terjebak di reservoir maksimum (Kumar and Sain+, 2018).
Zechstein atau Rotliegend memiliki Similarity (S) diantara dua segmen pada (xa,
peluang besar untuk terbawa keluar oleh ya) dan (xb, yb), pada waktu t dapat
kelimpahan gas berikutnya gas dari dinyatakan sebagai
Westphalian (Cameron and Ziegler, 1997). |𝑎−𝑏|
S = 1- |𝑎|+|𝑏| (2)
Atribut Curvature
dengan
Atribut curvature mengukur seberapa
lengkung struktur sesar dan lipatan 𝑢 (𝑥𝐴, 𝑦𝐴 , 𝑡 + 𝑡1 )
mengalami kelengkungan tertentu, 𝑢 (𝑥𝐴, 𝑦𝐴 , 𝑡 + 𝑡1 + 𝑑𝑡)
a= (3)
berdasarkan turunan kemiringan struktur. 𝑢 (𝑥𝐴 , 𝑦𝐴 , 𝑡 + 𝑡2 − 𝑑𝑡)
Struktur curvature biasa digunakan untuk
[ 𝑢 (𝑥𝐴, 𝑦𝐴 , 𝑡 + 𝑡2 ) ]
memahami struktur dengan kompleks
𝑢 (𝑥𝐵, 𝑦𝐵 , 𝑡 + 𝑡1 )
(sesar dan rekahan) dan memperhatikan
footwall dan hanging-wall pada setiap 𝑢 (𝑥𝐵, 𝑦𝐵 , 𝑡 + 𝑡1 + 𝑑𝑡)
b= (4)
sesar. Sifat atribut curvature sensitif 𝑢 (𝑥𝐵 , 𝑦𝐵 , 𝑡 + 𝑡2 − 𝑑𝑡)
terhadap perubahan sudut sehingga jika [ 𝑢 (𝑥𝐵, 𝑦𝐵 , 𝑡 + 𝑡2 ) ]
sebuah struktur mengalami deformasi akan
memiliki perubahan sudut kelengkungan Similarity dengan nilai mendekati 1 adalah
sehingga dapat dihitung nilai curvature. segmen tras seismik yang mengidentifikasi
Ketika gelombang seismik menyentuh gelombang dengan kemiripan identik.
bidang batas maka akan terpantul kembali Similarity dengan nilai mendekati 0
ke permukaan. Bidang batas yang mengartikan tidak ada kemiripan segemen
mengalami kelengkungan memiliki laju tras seismik (Tingdahl and de Rooij, 2005).
perubahan sudut (𝑑𝜔) terhadap panjang
busur (𝑑𝑆) yang merupakan jari-jari Metode Penelitian
kelengkungan (R). Maka nilai curvature
dapat dinyatakan sebagai: Metode yang digunakan adalah metode
seismik atribut yang diterapkan pada data
𝑑𝜔 2𝜋 1
𝐾 = = =𝑅 (1) daerah penelitian yang terdiri dari data
𝑑𝑆 2𝜋𝑅
seismik Migration F3 North Sea
Apabila kelengkungan sebuah garis Netherlands dengan inline berjumlah 650
semakin besar makan semakin besar nilai yaitu 100-750 dan crossline berjumlah 950
curvature dan sebaliknya (Nielsen 1920; yaitu 300-1250 menggunakan software
Marcus 1932). OpendTect. Interval pencuplikan sampel
(sample rate) 4 ms dalam format SEG-Y.
Similarity Metode seismik atribut dapat
Similarity membandingkan bentuk dideskripsikan sebagai semua informasi
gelombang seismik yang berdekatan dari data seismik mencakup besaran
menggunakan teknik seperti korelasi spesifik dari geometri, kinematika,
silang, kemiripan dan pengukuran struktur dinamika, atau stastistik. Atribut juga
eigen setelah menganalisis kemiringan dan didefinisikan sebagai sifat kuantitatif dan
azimuth. Secara sederhana atribut ini deskriptif data seismik yang dapat
mengukur derajat kemiripan diantara dua ditampilkan dalam skala yang sama dengan
atau lebih tras seismik. Similarity data aslinya (Brown, 2004).
mengukur kemiripan dari dua segmen tras
seismik u (x,y,t) (Tinghdal, 2003). Output Metode dimulai dengan membuat steering
dari atribut similarity berkisar antara 0 dan cube dip pada setiap inline dan crossline
1. 0 mengacu pada minimum kesamaan dari volume amplitudo seismik. Algoritma
jejak dan 1 mengacu pada kesamaan jejak gradien phase steering dikembangkan oleh

© 2022 Dept. of Geophysics Hasanuddin University


4
Saragih, Farid, dan Juventa/ Jurnal Geocelebes Vol. 6 No. 1, April 2022, 1 – 11

BG berdasarkan analisis gradien data tidak identik dan gelombang amplitudo


amplitudo dalam domain horizontal dan identik. Berdasarkan Gambar 3
vertikal. Algortima BG digunakan untuk memperlihatkan respon atribut similarity
menghitung dip dalam sub-volume kecil. pada sayatan waktu Z = 400ms dari volume
Karena Algoritma BG sensitif terhadap similarity. Nilai similarity tinggi mendekati
noise, diaplikasikan filter median pada 1 adalah tras segmen seismik yang
steering cube yang sudah dibuat. Steering mengidentifikasikan gelombang dengan
cube sebagai dasar untuk memfilter volume amplitudo identik dan nilai similarity lebih
seismik yang berorientasi struktural, rendah hingga mendekati nol menghasilkan
meningkatkan atribut multi-trace dan gelombang yang tidak identik. Respon nilai
dalam pembuatan atribut curvature gelombang tras segmen seismik yang
nantinya. Pada proses ini, steering cube berbeda diakibatkan adanya perbedaan
dengan filter median menjadi dasar untuk kemiringan dan azimuth yang dapat
kalkulasi atribut similarity dan volume diidentifikasi bahwa terdapat blok lapisan
seismik steering BG sebagai data input yang mengalami deformasi atau perubahan
untuk melakukan kalkulasi atribut struktur yang kemudian dapat diinterpretasi
curvature dan respon kalkulasi atribut akan sebagai sesar naik atau turun. Pada sayatan
ditampilkan pada sayatan waktu permukaan waktu Z = 400ms dari volume similarity,
dengan struktur yang lebih jelas. nilai maksimum similarity 0,94 dan nilai
similarity minimum 0,77 ditunjukkan oleh
Hasil dan Pembahasan garis berwarna hitam yang memperlihatkan
bahwa terdapat lapisan yang mengalami
Atribut similarity menggunakan teknik deformasi dan kemudian dapat
korelasi silang, kemiripan dan pengukuran diidentifikasi sebagai sesar. Sesar ini
setelah menganalisis kemiringan dan mengalami kemenerusan dari Top
azimuth tras segmen seismik untuk Zechstein hingga Upper Pliocene.
mengidentifikasi gelombang amplitudo

Gambar 3. Peta sayatan waktu similarity Z=400ms.

Berdasarkan Gambar 4 pada peta sayatan similarity 0,66 yang ditunjukkan oleh garis
waktu Z = 1700ms memiliki nilai berwarna hitam yang memperlihatkan lebih
maksimum similarity 0,97 dan detail dari tras segmen seismik dengan
memperlihatkan beberapa lapisan gelombang amplitudo yang berbeda yang
mengalami deformasi dengan nilai dapat diidentifikasi sebagai sesar beruntun.

© 2022 Dept. of Geophysics Hasanuddin University


5
Interpretasi Sesar Berdasarkan Atribut Similarity dan Curvature …

Sedangkan pada blok similarity yang tidak bahwa blok lapisan tersebut merupakan
ditunjukkan dengan garis berwarna hitam lapisan yang berbeda dari sekitarnya dan
memperlihatkan adanya perbedaan tras mengalami deformasi dalam skala luas atau
segmen seismik tidak identik dengan luasan dapat diinterpretasikan sebagai intrusi.
yang besar yang dapat diinterpretasikan

Gambar 4. Peta sayatan waktu similarity Z=1700ms.

Gambar 5. Peta sayatan waktu similarity Z=1800ms.

Kemudian deformasi atau pun sesar yang identik pada sayatan waktu Z = 1800ms
teridentifikasi pada sayatan waktu Z = yang terlihat pada Gambar 5. Pada
1700ms dapat dilihat trendnya bertambah gelombang tidak identik yang ditunjukkan
dan lebih detail pada sayatan waktu Z = oleh garis berwarna hitam dengan trend
1800ms dengan nilai maksimum similarity yang lebih tipis dan memanjang
yang sama yakni nilai maksimum 0,97 dan diinterpretasikan sebagai sesar, sedangkan
minimum 0,66. Adanya penambahan untuk gelombang tidak identik yang tidak
panjang trend diakibatkan gelombang ditandai dengan garis hitam merupakan
amplitudo masih teridentifikasi tidak blok lapisan dalam skala luas yang

© 2022 Dept. of Geophysics Hasanuddin University


6
Saragih, Farid, dan Juventa/ Jurnal Geocelebes Vol. 6 No. 1, April 2022, 1 – 11

merupakan lapisan yang berbeda dari garam pada Formasi Zechstein yang
sekitarnya dan dapat diinterpretasikan menyebabkan terbentuknya sesar-sesar
sebagai intrusi. Intrusi ini terlihat juga pada yang mengalami kemenerusan pada Top
sayatan waktu Z = 1700ms. Apabila Zechstein hingga Base Lower Cretaceous
ditinjau berdasarkan geologi regional maka di sekitar zona intrusi.
blok tersebut merupakan intrusi kubah

Gambar 6. Peta sayatan waktu most positive curvature Z= 400ms.


Most positive dan negative curvature Sebaran nilai kelengkungan yang tinggi
berasal dari semua curvature normal untuk menunjukkan adanya perbedaan kuat
melakukan kalkulasi nilai positive kemiringan struktur dengan lapisan di
curvature dan negative curvature. Most sekitarnya yang mengindikasikan
positive curvature tinggi mengindikasikan terjadinya deformasi penyebab berubahnya
adanya blok sesar yang naik dan nilai most sudut kemiringan. Pada sayatan waktu Z=
negative curvature tinggi mengindikasikan 400ms terdapat sebaran kelengkungan
blok sesar turun. Atribut curvature tinggi yang ditunjukkan oleh garis
mengukur seberapa lengkung struktur berwarna hitam dengan nilai most positive
mengalami deformasi baik patahan, lipatan curvature yang mengindentifikasikan
atau bentuk deformasi lainnya yang adanya blok yang mengalami sesar.
mengalami kelengkungan tertentu,
berdasarkan turunan kemiringan sturktur. Struktur geologi sering menunjukkan
Dikarenakan positive curvature cenderung kelengkungan dengan panjang gelombang
mendefinisikan antiklin dan negative berbeda, dan kelengkungan yang memiliki
curvature mendefiniskan siklin, blok sesar panjang gelombang berbeda dapat
yang naik dan turun dapat dibedakan memberikan perspektif yang berbeda dari
dengan melihat struktur simetris dari geologi yang sebenarnya sama. Terlihat
struktur yang asimetris. Gambar 6 pada Gambar 7, peta sayatan waktu most
memperlihatkan positive curvature yang positive curvature Z= 1700ms. Nilai most
ditampilkan pada sayatan waktu Z = positive curvature tinggi memperlihatkan
400ms. Tanda garis berwarna hitam panjang gelombang pendek yang kemudian
menunjukkan maksimum most positive dapat dilihat bahwa kelengkungan
curvature bernilai 0,00067. maksimum dengan nilai 0,00 dengan
gelombang pendek ini memiliki deliniasi
dengan nilai kelengkungan berbeda.

© 2022 Dept. of Geophysics Hasanuddin University


7
Interpretasi Sesar Berdasarkan Atribut Similarity dan Curvature …

Perbedaan nilai kelengkungan ini akan kelengkungan berbeda. Namun pada


memberikan perspektif bahwa deformasi analisisnya deformasi tersebut dapat
yang ditunjukkan oleh panah berwarna diindentifikasi sebagai struktur geologi
hitam merupakan struktur yang mengalami yang sama yakni sesar, namun memiliki
deformasi berbeda karena memiliki nilai perbedaan sudut kemiringan.

Gambar 7. Peta sayatan waktu most positive curvature Z= 1700ms.

Gambar 8. Peta sayatan waktu most positive curvature Z= 1800ms.

Peta sayatan waktu Z= 1800ms pada Sama halnya dengan atribut similarity, pada
Gambar 8 memperlihatkan bertambahnya atribut curvature ini dapat terlihat bahwa
trend most positive curvature tinggi terdapat blok yang memiliki nilai
mengindikasikan adanya blok sesar yang kelengkungan berbeda dari sekitarnya yang
naik yang dapat diidentifikasi beberapa memperlihatkan intrusi dari kubah garam
sesar yang terdeteksi yang ditunjukkan oleh pada Formasi Zechstein. Sedangkan
panah berwarna merah. Most positive sebaran nilai kelengkungan tinggi yang
curvature tinggi ini mengindikasikan terdapat pada peta sayatan waktu Z=
adanya blok yang mengalami sesar naik. 400ms, 1700ms dan 1800ms yang tidak

© 2022 Dept. of Geophysics Hasanuddin University


8
Saragih, Farid, dan Juventa/ Jurnal Geocelebes Vol. 6 No. 1, April 2022, 1 – 11

ditandai dengan garis hitam sesar di sekitarnya ataupun depresi akibat


menggambarkan rekahan yang tidak perubahan diagenesis.
terlokalisasi yang dapat diakibatkan oleh

Gambar 9. Peta sayatan waktu most negative curvature Z= 400ms.

Gambar 10. Peta sayatan waktu most negative curvature Z= 1700ms.


Pada atribut curvature most negative dengan nilai maksimum kelengkungan
curvature yang dilakukan sayatan pada 0,00037 yang mengindikasikan adanya
waktu yang sama dengan most positive blok turun dan Z= 1800ms yang
curvature yakni Z= 400ms pada Gambar 9, memperlihatkan kemenerusan blok yang
1700ms pada Gambar 10 dan 1800ms pada turun pada patahan tersebut lebih detail
Gambar 11. Pada sayatan waktu most panjang trend-nya bertambah. Sayatan
negative curvature Z= 400ms maksimum waktu most negative curvature Z= 1800 ms
kelengkungan bernilai 0,00015 yang merupakan sesar dengan nilai maksimum
memperlihatkan blok turun dari sesar naik kelengkungan 0,00 yang mengindikasikan
yang sudah teridentifikasi sebelumnya pada adanya blok pada waktu 1800 ms ini masih
most positive curvature. Pada sayatan menjadi bagian sesar yang terdeteksi pada
waktu most negative curvature Z= 1700ms sayatan waktu Z=1700 ms. Sesar-sesar

© 2022 Dept. of Geophysics Hasanuddin University


9
Interpretasi Sesar Berdasarkan Atribut Similarity dan Curvature …

beruntun ini tidak terdeteksi mengalami maksimum positive curvature tinggi


kelengkungan dikarenakan nilai maksimum mengidentifikasi struktur yang mengalami
most negative curvature bernilai nol yang naik dan nilai most negative curvature
berarti menunjukkan zero curvature. tinggi mengidentifikasikan adanya blok
Perbedaan hasil analisa hasil atribut most yang ataupun akibat adanya sesar atau pun
positive curvature dan most negative deformasi lainnya.
curvature menunjukkan bahwa nilai

Gambar 11. Peta sayatan waktu most negative curvature Z= 1800ms.

Kesimpulan menyediakan software berlisensi


OpendTect yang penulis gunakan sebagai
Interpretasi keberadan sesar pada Lapangan software pengolahan data.
F3 Netherlands terdeteksi dengan nilai
similarity minimum 0,66 dan maksimum Daftar Pustaka
0,97 dengan nilai most positive curvature
maksimum 0,00067 dan most negative Alfredo, A. and Sulistyanto, D. 2015.
curvature maksimum 0,00037. Analisis Sifat Patahan (Sealing-
Kemenerusan sesar dapat diinterpretasikan leaking) Berdasarkan Data Tekanan,
berada pada Top Zechstein hingga Upper Decline Curve, dan Connectivity
Pliocene dan terdapat sesar beruntun pada Injection pada Lapangan Dima. In:
Top Zechstein hingga Base Lower Seminar Nasional Cendekiawan
Createceous yang merupakan sesar akibat 2015, Jakarta, Indonesia, pp.116-125
terbentuknya intrusi kubah garam https://media.neliti.com/media/publi
Zechstein. cations/171439-ID-analisis-sifat-
patahan-sealing-leaking-b.pdf
Ucapan Terimakasih Brown, A.R. 2004. Interpretation of Three-
Dimensional Seismic Data (6th
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Edition). Memoir 42. American
DGB Earth Science, Netherlands yang Association of Petroleum geologists,
telah memberikan akses publik dalam Tulsa, OK, USA.
penggunaan data F3 Netherlands sebagai Cameron, N. and Ziegler, T. 1997. Probing
bahan penelitian. Terimakasih kepada the lower limits of a fairway: further
Tenaga Pendidik Program Studi Teknik pre-Permian potential in the southern
Geofisika Universitas Jambi karena sudah North Sea. Geological Society

© 2022 Dept. of Geophysics Hasanuddin University


10
Saragih, Farid, dan Juventa/ Jurnal Geocelebes Vol. 6 No. 1, April 2022, 1 – 11

(London) Special Publication 123: central and southeastern Southern


123–141. North Sea areas. Marine and
https://doi.org/10.1144/GSL.SP.199 Petroleum Geology. 14(2), pp.99-
7.123.01.08 123. https://doi.org/10.1016/S0264-
de Jager, J. and Geluk, M.C. 2007. 8172(96)00052-9
Petroleum Geology. Geology of the Schroot, B.M. and Haan, H.B. 2003. Intra-
Netherlands. Royal Netherlands Carboniferous tectonics of the
Academy of Arts and Sciences, Southern Southern North Sea Basin.
Amsterdam, 241, p.264. In: Fifteenth International Congress
Kumar, P.C. and Sain, K. 2018. Attribute on Carboniferous and Permian
amalgamation-aiding interpretation Stratigraphy, August 10-16 Utrecht,
of faults from seismic data: An abstract no. 319, p. 479-480.
example from Waitara 3D prospect in Tingdahl, K. M., 2003. Improving seismic
Taranaki basin off New Zealand. chimney detection using directional
Journal of Applied Geophysics. 159, attributes, in: Nikarvesh, M.,
pp. 52-68. Aminzadeh, F., Zadeh, L.A, (eds.)
https://doi.org/10.1016/j.jappgeo.201 Soft Computing and Intelligent Data
8.07.023 Analysis in Oil Exploration,
Laban, C. 1995. The Pleistocene Developments in Petroleum science.
glaciations in the Dutch sector of the 51, pp. 157-173.
Southern North Sea. A synthesis of https://doi.org/10.1016/S0376-
sedimentary and seismic data. Ph.D. 7361(03)80013-4
thesis, University of Amsterdam. Tingdahl, K. and de Rooij, M. 2005. Semi-
https://www.researchgate.net/publica automatic detection of faults in 3D
tion/241874061_The_Pleistocene_gl seismic data. Geophysical
aciations_in_the_Dutch_sector_of_t Prospecting. 53, pp. 533-542.
he_North_Sea_A_synthesis_of_sedi https://doi.org/10.1111/j.1365-
mentary_and_seismic_data 2478.2005.00489.x
Marcus, H. 1932. Die Theorie elastischer
Gewebe und ihre Anwendung auf die
Berechnung biegsamer Platten unter
besonderer Berücksichtigung der
trägerlosen Pilzdecken. Berlin:
Springer.
Nielsen, N.J. 1920. Bestemmelse af
spændinger i plader ved anvendelse
af differensligninger. Copenhagen:
Gad.
Overeem, I., Weltje, G.J., Bishop-Kay, C.
and Kroonenberg, S.B. 2001. The
Late Cenozoic Eridanos delta system
in the Southern Southern North Sea
Basin: a climate signal in sediment
supply. Basin Research. 13, pp.293–
312. https://doi.org/10.1046/j.1365-
2117.2001.00151.x
Sørensen, J.C., Gregersen, U., Breiner, M.
and Michelsen, O. 1997. High-
frequency sequence stratigraphy of
Upper Cenozoic deposits in the

© 2022 Dept. of Geophysics Hasanuddin University


11

Anda mungkin juga menyukai