Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Tubuh manusia, seperti tubuh hewan, terdiri atas sistem, yang terdiri atas organ-
organ, yang terdiri atas jaringan-jaringan, yang terdiri atas sel-sel. Di dalam
melakukan aktifitas sehari-hari pastinya kita melakukan banyak gerakan.
Kemampuan yang dimiliki oleh manusia untuk bergerak tentunya dikarenakan
adanya organ-organ yang mendukung tubuh manusia untuk melakukannya. di
dalam biologi, kerjasama organ-organ tersebut dikenal dengan sistem gerak.

Sistem gerak meliputi tulang/rangka, otot, serta sendi-sendi. Sering kali kita
melakukan gerak , tetapi kurang menyadari adanya sistem yang mempergerakan
tubuh kita. Banyak sistem yang menggerakan tubuh kita seperti di bantu
otot ,rangka,tulang,daging,dan lain sebagainya.

Tanpa semua itu kita tidak dapat bergerak dan melakukan aktifitas layaknya
manusia lain. Otot, daging, rangka, dan tulang sangat berperan penting dengan
tubuh kita dan saling berpengaruh. Otot, daging, tulang dan rangka adalah alat
sistem gerak manusia. Berdasarkan penjelasan diatas penulis dapat menyimpulkan
dan mengambil judul makalah “GANGGUAN SISTEM GERAK MANUSIA PADA
BAGIAN TULANG”

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian gerak pada manusia?


2. Apa macam-macam alat gerak pada manusia?
3. Apa itu rangka dan fungsinya ?
4. Apa macam-macam kelainan pada sistem gerak tulang manusia?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian gerak manusia


2. Mengetahui macam-macam alat gerak manusia
3. Mengetahui rangka dan fungsinya
4. Mengetahui macam-macam kelainan pada sistem gerak manusia

D. Manfaat

    Gangguan sistem gerak manusia pada bagian tulang adalah pembahasan yang
penting di mana memberi kita wawasan tentang gangguan system gerak pada
manusia dan mengetahui apa saja system gerak pada manusia .

     Sangat penting mengetahui hal ini karena sistem gerak pada manusia ada pada
diri kita masing-masing yang setiap harinya kita gunakan untuk melakukan aktivitas
berat maupun ringan. Setidaknya kita mengetahui sedikit tentang sistem gerak pada
diri kita sendiri dalam makalah ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Gerak pada Makhluk Hidup

Manusia dan hewan memiliki perilaku gerak yang tidak jauh berbeda. Manusia dan
hewan sama-sama menunjukkan gerakan-gerakan yang mudah diamati. Namun,
bagaimana dengan gerak pada tumbuhan? Tumbuhan melakukan gerakan sesuai
dengan rangsang yang diperoleh. Rangsangan tersebut dapat berupa bahan kimia,
suhu, gravitasi bumi, atau intensitas cahaya yang diterima. Bagaimana tumbuhan
dapat dikatakan bergerak? Bagian apa saja dari tumbuhan yang dapat bergerak?

Gerak menutup daun tumbuhan putri malu merupakan tanggapan terhadap


rangsang. Arah menutupnya daun putri malu akibat rangsang adalah tetap. Jika
daun putri malu dikenai rangsang maka akan terjadi aliran air yang menjauhi daerah
yang terkena rangsang. Adanya aliran air ini menyebabkan kadar air di daerah yang
terkena rangsang berkurang, sehingga tekanan turgornya mengecil. Akibatnya, daun
putri malu akan menutup dan tampak seperti layu. Tekanan turgor adalah tekanan
yang disebabkan oleh isi sel terhadap dinding sel pada sel tumbuhan. Jika kita amati
dengan seksama, ternyata tumbuhan juga melakukan gerakan. Meskipun gerakan
pada tumbuhan cenderung lambat, namun masih dapat diamati perbedaannya.
Misalnya gerakan yang muncul pada tumbuhan putri malu. Tumbuhan putri malu
akan tampak menguncup saat kita menyentuhnya. Meskipun tidak ada perpindahan
tempat, namun tumbuhan putri malu tersebut masih dianggap bergerak karena
gerakan pada organisme tidak selalu merupakan gerak berpindah tempat.
Bagaimana dengan tumbuhan lainnya? Apakah juga melakukan gerak? Bagaimana
tumbuhan-tumbuhan tersebut dapat bergerak? Gerakan-gerakan seperti apa saja
yang dilakukan?

  1. Macam – Macam Gerak

 Gerak tumbuhan berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi gerak endonom,


gerak higroskopis, dan gerak esionom.
 Gerak endonom (gerak spontan) adalah gerak tumbuhan yang tidak
memerlukan rangsang dari luar atau tidak diketahui penyebabnya. Rangsangan
pada gerak endonom diduga berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri.
 Gerak higroskopis adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh
perubahan kadar air di dalam sel sehingga terjadi pengerutan yang tidak merata.
 Gerak esionom adalah gerak tumbuhan yang disebabkan oleh adanya
rangsangan dari lingkungan sekitar.
 Gerak esionom dibagi menjadi gerak tropisme (yang terdiri dari gerak
geotropisme, hidrotropisme, tigmotropisme, fototropisme, dan gerak
kemotropisme), gerak taksis (yang terdiri dari gerak kemotaksis dan fototaksis),
dan gerak nasti (yang terdiri dari gerak niktinasti, fotonasti, seismonasti,
termonasti, dan nasti kompleks.
 Hewan melakukan gerakan khas sesuai dengan habitat serta adaptasi fisiologi
dan morfologinya ya. Meskipun tidak ada perpindahan tempat, namun
tumbuhan putri malu tersebut masih dianggap bergerak karena gerakan pada
organisme tidak selalu merupakan gerak berpindah tempat. Bagaimana dengan
tumbuhan lainnya? Apakah juga melakukan gerak? Bagaimana tumbuhan-
tumbuhan tersebut dapat bergerak? Gerakan-gerakan seperti apa saja yang
dilakukan?

Benda dan makhluk hidup yang bergerak mengikuti hukum Newton tentang gerak.

Hukum I Newton membahas tentang kecenderungan benda untuk


mempertahankan keadaan gerak atau diamnnya (inersia) atau .

Hukum II Newton menjelaskan tentang percepatan gerak sebuah benda


berbanding lurus dengan gaya yang diberikan, namun berbanding terbalik
dengan massanya atau

Hukum III Newton menjelaskan tentang gaya aksi reaksi pada dua benda. Ketika
benda pertama mengerjakan gaya ( ke benda kedua, maka benda kedua tersebut
akan memberikan gaya (yang sama besar ke benda pertama namun berlawanan
arah). tation

Newton

B. Pengertian Sistem Gerak Pada Manusia

Sistem gerak adalah sistem dalam tubuh yang terdiri dari persendian, otot dan
tulang-tulang yang bergabung membentuk rangka dan berguna untuk memberikan
bentuk tubuh, memudahkan manusia untuk melakukan aktivitas, seperti berlari,
berjalan, menari. Berikut komponen-komponennya :

1 . Komponen Sistem Gerak Dalam Tubuh Manusia

a. Rangka (Tulang)

Rangka atau tulang pada tubuh manusia termasuk salah satu alat gerak pasif karena
tulang baru akan bergerak bila digerakkan oleh otot. Sedangkan unsur pembentuk
tulang pada manusia adalah unsur kalsium dalam bentuk garam yang direkatkan
oleh kolagen. Fungsi sistem gerak adalah mendukung tubuh manusia untuk
bergerak. Sehingga manusia dapat melakukan aktivitas, seperti berjalan, berlari,
menari dan lain-lain.

b. Otot

Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh manusia dan hewan yang berfungsi
sebagai alat gerak aktif yang menggerakkan tulang.Otot-otot dalam tubuh manusia
melakukan beberapa fungsi penting. Fungsi utama mereka adalah gerakan, baik
sengaja dan tidak sengaja, dan mereka juga mendukung tubuhnya, membantu
menjaga postur. otot yang kuat juga menstabilkan tubuh banyak sendi dan
menentukan kekuatan tubuh secara keseluruhan. Fungsi tambahan adalah untuk
menghasilkan panas sebagai produk sampingan dari proses lainnya.

c. Sendi

Sendi adalah struktur khusus pada tubuh yang berfungsi sebagai penggerak


hubungan antartulang. Jadi, sendi adalah daerah tempat dua tulang menyatu. Untuk
diketahui, tulang di dalam tubuh dapat berhubungan secara erat atau tidak erat.
Hubungan antartulang itu selanjutnya disebut dengan artikulasi. Agar artikulasi
dapat bergerak, maka diperlukan sendi. Terbentuknya sendi dimulai dari kartilago di
daerah sendi. Kartilago akan membesar lalu kedua ujungnya akan diliputi jaringan
ikat. Kemudian kedua ujung kartilago membentuk sel-sel tulang, keduanya
diselaputi oleh selaput sendi (membran sinovial) yang liat dan menghasilkan minyak
pelumas tulang yang disebut cairan sinovial

C. Gangguan Sistem Gerak Manusia

Gangguan pada sistem gerak manusia berupa kelainan atau penyakit pada alat gerak
seperti tulang, persendian, dan otot. Gangguan ini bisa terjadi pada seluruh sistem
gerak manusia yang meliputi hal-hal sebagai berikut:

Gangguan Tulang

Retak Tulang

Retak tulang dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:

1. Fraktura sederhana, apabila tulang yang retak tidak sampai melukai otot.
2. Greenstick (retak tak lengkap), apabila tulang hanya retak dan sebagian tidak
sampai memisah.
3. Fraktura tertutup, apabila tulang yang patah menyebabkan otot terluka, tetapi
tidak keluar dari kulit.
4. Fraktura terbuka, apabila tulang yang patah sampai mencuat keluar kulit.

Rakhitis

Rakhitis adalah penyakit tulang menjadi rapuh karena kekurangan vitamin D.


Penderita gangguan ini memiliki tulang kaki berbentuk X atau O.

 Hidrosefalus

Hidrosefalus adalah kelainan yang disebabkan oleh pengumpulan yang abnormal


dari cairan spinal dan terjadi pelebaran rongga otak sehingga kepala membesar.

 Mikrosepalus

Mikrosepalus adalah kelainan yang disebabkan oleh terhambatnya pertumbuhan


tulang tengkorak karena kekurangan zat kapur pada waktu bayi. Hal ini
menyebabkan kepala menjadi kecil.

 Osteoporosis

Osteoporosis adalah gangguan tulang karena reabsorpasi bahan tulang terhambat.


Hal ini disebabkan oleh kekurangan hormon kelamin pria atau wanita.

 Gangguan pada Tulang Belakang


Gangguan pada tulang terjadi karena kedudukan tulang belakang bergeser dari
kedudukan normal. Kelainan pada tulang belakang ada beberapa macam, yaitu:

1. Kifosis, jika tulang punggung melengkung ke belakang, sehingga penderita


kelihatan bungkuk
2. Skoliosis, jika tulang belakang melengkung ke arah samping, sehingga badan
tampak melengkung ke kiri atau ke kanan.
3. Lordosis, jika tulang belakang melengkung ke depan yang menyebabkan kepala
tertarik ke belakang.

Gangguan Persendian

Gangguan atau penyakit pada sistem gerak manusia yang kedua adalah gangguan
persendian dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:

1. Dislokasi

Dislokasi adalah pergeseran kedudukan sendi karena sobek atau tertariknya


ligamen.

 Keseleo

Keseleo adalah gangguan persendian karena tertariknya ligamen sendi oleh gerakan
tiba-tiba atau yang tidak biasa dilakukan.

 Ankilosis

Ankilosis adalah keadaan sendi tidak dapat digerakkan.

Artritis

Artritis atau infeksi sendi, yaitu gangguan sendi karena pera-dangan pada sendi.
Artritis dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:

1. Reumatoid, yaitu penyakit kronis pada jaringan penghubung sendi.


2. Ostevartritis, yaitu penyakit sendi karena menipisnya tulang rawan.
3. Gautartritis, yaitu gangguan gerak karena kegagalan metabolisme asam urat.

Gangguan Otot

Sedangkan gangguan atau penyakit pada sistem gerak manusia yang ketiga adalah


gangguan otot. Beberapa gangguan pada otot, antara lain:

1. Kejang Otot : Kejang otot adalah gangguan otot karena melakukan aktivitas
terus-menerus, sampai akhirnya otot tidak mampu lagi berkontraksi karena
kehabisan energi.
2. Atropi : Atropi adalah gangguan otot karena otot mengecil sehingga kemampuan
untuk berkontraksi hilang.
3. Hipertropi : Hipertropi adalah keadaan otot menjadi lebih besar dan kuat
karena sering dilatih. Hal ini terjadi pada tubuh atlet, misalnya binaragawan,
atlet angkat besi, dan atlet sepakbola.
4. Tetanus : Tetanus adalah kejang otot yang disebabkan oleh toksin yang
dihasilkan oleh Clostridium tetani.
5. Kaku Leher atau Stiff : Kaku leher terjadi karena otot leher mengalami
peradangan akibat gerakan atau hambatan yang salah sehingga leher terasa
kaku.

Hernia Abdominalis : Hernia abdominalis adalah sobeknya otot dinding perut yang
lemah sehingga usus melorot masuk ke rongga perut.

Anda mungkin juga menyukai