Anda di halaman 1dari 2

Tugas Filsafat Book Report

Kelompok 2
Debora Retno, Elita Nindia, Eki Dian, Fidella Agri, Fika
Fatchul, Hendra Aldi, Heny Purwati, Irsa Mayori, Liftian Yanuar

Pada bab XIV akan dipaparkan beberapa hal mengenai


“Keterlibatan” dalam penulisan sejarah diantaranya yaitu
keterlibatan moderat yang dianut H. Zinn, masalah-masalah
sekitar penulisan sejarah yang terlibat, serta mazhab Frankrut.
Dalam memandang sejarah pada masa silam, bahwa setiap
penulisan sejarah yang mencakup pendekatan positif pasti akan
menunjukkan hasil penelitian yang subyektif atas keobyektifan
tulisan sejarah tersebut. Penulisan sejarah menurut Zinn dalam
keterlibatan moderat yaitu memilih sebuah obyek penelitian yang
harus disesuaikan dengan tuntutan akan kebutuhan-kebutuhan
sosial pada masa kini.
Menurut Zinn hendaknya penulisan sejarah tersebut
menerlibatkan aspek sosial yang didalamnya, seperti kaum lemah
yang tertindas, kaum buruh, kaum petani maupun penduduk
biasa lainnya. Keterlibatan sosial tersebut diselaraskan pada masa
lalu yang relevan dengan masa sekarang sebagai obyek penelitian
sejarah. Hal tersebut berarti berkaitan dengan sejarawan harus
mampu memaparkan sejarah dari prespektif orang-orang yang
menjadi korban proses sejarah dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga keterlibatan moderat yang dianut H. Zinn pada
penulisan sejarah memberikan tujuan akhir. Bahwa dengan
sejarah dapat dijadikan sebagai pembelajaran dari kesalahan-
kesalahan dan bagaimana kesuksesan manusia pada zaman
dahulu.
Masalah keterlibatan sejarah dalam penelitiannya oleh para
sejarawan dan filsuf dalam kehidupan masa kini sejalan pemikiran
H.Zinn tentang adanya aspek-aspek yang mencurigai terhadap
pengkajian sejarah dengan teramat spesialistis yang ingin
mengilmiahkan-nyaterutama dengan pandangan sejarah dalam
masalah social, ekonomi dan politik. Kemudian fakta-fakta masa
silam tidak serasi dengan keterlibatan seorang peneliti sejarah
yang menjadikan keterlibatan, kemurnian dan objektivitas
dipertanyakan. Hal ini menjadikan suatu pendapat masih harus
dibuktikan kembali. Kelemaham pada penulisan sejarah dengan
sejarawan yang terlibat dari keterangan diatas akan dipertanyakan
tentang relevan tidaknya sutau hasil penelitian historis, dan
bukan pada titik pangkalnya.K.Zinn menuntut seorang sejarawan
harus tetap sadar akan tanggung jawab kulturalnya, karena
seorang sejarawan hanya dapat melibatkan dirinya dengan
kebenaran historis sebagai kiblatnya. Sejarawan tidak
diperbolehkan untuk menjadi penganut cita-cita social untuk
memperbaiki dunia karena sejarawan harus dapat melihat
kebenaran yang terjadi dari suatu peristiwa di masa silam.
Mazhab Frankfurt didirikan oleh Horkheimer (1895-1973)
bersama Th. Adorno (1903-1969) yang terhimpun dalam sejumlah
ahli sosiologi yang mengkritik neo-marxis terhadap kapitalisme
modern. Mazhabini berakar dari pemikiran Karl Marx namu
nfokusnya pada meneliti ideologinya secara kritis yang menopang
tata masyarakat yang berlaku. Mahzab Frankfurt sangat
menjunjung penelitian sosio-historis yang berpatok pada fakta-
fakta yang ada. Menggunakan pendekatan analitis, obyektif, dan
tidak melibatkan diri sendiri (peneliti) terhadap masa silam.
Mazhab ini juga menolak penelitian parsial. Melakukan penolakan
pada penelitian yang tidak mencakup keseluruhan pada suatu
permasalahan, namun menekankan pada keseluruhan yang ada
pada kenyataannya. Jadi kenyataan obyektif bersifat mutlak
dalam melihat permasalahan suatu ideologi yang berkuasa,
dengan demikian akan mendapatkan analisa secara kritis.

Anda mungkin juga menyukai