Anda di halaman 1dari 3

PENINGKATAN KAPASITAS PETUGAS KESEHATAN DI RUMAH SAKIT DAN

ANGGOTA KOPI TB DISTRIK TERKAIT PENANGGULANGAN


TUBERKULOSIS

LEMBAR KERJA
STUDI KASUS 2 (TATALAKSANA TUBERKULOSIS)

1. TATALAKSANA TBC PADA PASIEN DEWASA


Bapak Lazuardi, 45 tahun, datang ke RS Jabar Juara dengan keluhan batuk produktif
selama 3 bulan terakhir. dr. Pambudi meminta Bapak Lazuardi untuk diperiksakan
dahaknya, dengan hasil Rifampisin Sensitif.
Anamnesis dan pemeriksaan menunjukkan bahwa Bapak Lazuardi belum pernah
mendapatkan pengobatan TBC sebelumnya. Berat badan Bapak Lazuardi adalah 55 kg,
tidak terlihat parut BCG. dr. Pambudi memutuskan untuk mengobati Bapak Lazuardi.
Bapak Lazuardi mulai berobat tanggal 4 Januari 2021.
a. Apa klasifikasi dan tipe penyakit Bapak Lazuardi?
b. Tuliskan paduan OAT KDT yang sesuai untuk penyakit Bapak Lazuardi!
c. Apa yang sebaiknya dr. Pambudi lakukan terhadap kontak erat Bapak Lazuardi?

2 minggu setelah inisiasi pengobatan, Bapak Lazuardi mengalami mual, muntah dan
ikterik. Ketika diperiksakan Bilirubin dan SGPT serta SGOT Bapak Lazuardi mengalami
peningkatan signifikan.
d. Sebutkan obat-obatan yang memungkinkan menjadi penyebab gejala yang dialami
oleh Bapak Lazuardi!
e. Apa yang sebaiknya dr. Pambudi lakukan? Terangkan prinsip pengobatan TBC pada
Bapak Lazuardi!

Ketika RS Jabar Juara melakukan evaluasi pada pasien TBC pada 31 Desember 2021, dr.
Pambudi menyadari bahwa setelah gejala mual muntah dan ikterik Bapak Lazuardi hilang
dalam 2 bulan, Bapak Lazuardi tidak pernah Kembali lagi untuk berobat.
f. Jabarkan macam-macam hasil akhir pengobatan TBC! Termasuk yang manakah hasil
akhir pengobatan Bapak Lazuardi?

2. TATALAKSANA TBC PADA PASIEN ANAK


Brawijaya, seorang anak berusia 5 tahun, datang dengan keluhan panas, batuk- batuk,
nafsu makan menurun tanpa sebab yang sudah berlangsung selama lebih dari 2 minggu.
Orangtua memberi Brawijaya Parasetamol, yang sempat menurunkan panas tetapi
kembali panas lagi.
Dari hasil wawancara diketahui bahwa Brawijaya merupakan cucu dari Tn. Mico yang
sedang menjalani pengobatan TBC sensitif obat.
Dari pemeriksaan dokter menemukan pembesaran beberapa kelenjar getah bening pada
leher sisi kiri dengan ukuran > 1 cm, berjumlah 3 dan tidak nyeri tekan. Berat badan
Brawijaya adalah 10 kg dan terlihat parut BCG.
Setelah diagnosis lengkap, Brawijaya didiagnosis menderita TBC kelenjar dan
diputuskan untuk diobati.
a. Paduan OAT apa yang diberikan kepada Brawijaya?
b. Perlukah pemeriksaan terhadap kontak erat pasien? Jelaskan!
c. Kenapa Brawijaya bisa sakit TBC padahal sudah mendapatkan BCG?
d. Informasi apa saja yang perlu disampaikan pada orang tua Brawijaya pada saat
penyuluhan?

Petunjuk penulisan jawaban lembar kerja:


1. Jawaban di tulis dengan terlebih dahulu menuliskan nama lengkap dan gelar, asal
kabupaten/kota dan asal instansi;
2. Jawaban boleh ditulis pada lembar terpisah, atau menyatu dengan lembar soal, kemudian
disimpan dalam format word atau pdf, dengan diberikan nama sesuai format: Asal
Kab/Kota_Asal Instansi_Nama peserta. Mohon menuliskan asal kabupaten/Kota dengan
sangat jelas dengan mencantumkan ‘Kabupaten’ atau ‘Kota”. Sebagai contoh, untuk
Bekasi maka dituliskan Kabupaten Bekasi atau Kota Bekasi untuk menghindari kesalahan
penilaian.
Contoh nama file: Kabupaten Bekasi_RS Jabar Juara_Hakim Al Farisi
3. Pengumpulan jawaban paling lambat tanggal 18 Oktober 2022, pukul 24:00, melalui
tautan: https://bit.ly/LK12okt
Jawaban lembar kerja Kabupaten Karawang_RS Dewi Sri_Nur Syaadah, S.Kep.,Ners
1. JAWABAN TATALAKSANA TBC PADA PASIEN DEWASA
a. Klasifikasi TBC Paru kasus Baru,
b. KDT kategori 1, 2(HRZE)/4(HR) , 4 KDT, 1x4 tablet
c. Investigasi kontak dengan screening, bila ada anak usia < 5 tahun beri therapi TPT
d. Isoniazid, Rifampisin,Pirazinamid
e. semua OAT dihentikan dulu, Bila jenis obat penyebab efek samping itu belum diketahui, maka
pemberian kembali OAT harus dengan cara “drug challenging” dengan menggunakan obat lepas.
Hal ini dimaksudkan untuk menentukan obat mana yang merupakan penyebab dari efek samping
tersebu kemudian diberi kembali sesuai dengan prinsip dechallenge-rechalenge. Bila dalam proses
rechallenge yang dimulai dengan dosis rendah sudah timbul reaksi, berarti hepatotoksisitas karena
reakasi hipersensitivitas, Bila jenis obat penyebab dari reaksi efek samping itu telah diketahui,
maka pengobatan TB dapat diberikan lagi dengan tanpa obat tersebut
f. hasil akhir pengobatan bapak lazuardi adalah putus berobat (loss to pollow-up)
adapun diantara nya adalah:
1) sembuh adalah Pasien TB paru dengan hasil pemeriksaan bakteriologis positif pada awal
pengobatan yang hasil pemeriksaan bakteriologis pada akhir pengobatan menjadi negatif
dan pada salah satu pemeriksaan sebelumnya.
2) Pengobatan lengkap adalah Pasien TB yang telah menyelesaikan pengobatan secara
lengkap dimana pada salah satu pemeriksaan sebelum akhir pengobatan hasilnya negatif
namun tanpa ada bukti hasil pemeriksaan bakteriologis pada akhir pengobatan.
3) Gagal adalah Pasien yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif atau kembali menjadi
positif pada bulan kelima atau lebih selama masa pengobatan; atau kapan saja dalam masa
pengobatan diperoleh hasil laboratorium yang menunjukkan adanya resistensi OAT
4) Meninggal adalah Pasien TB yang meninggal oleh sebab apapun sebelum memulai atau
sedang dalam pengobatan.
5) Putus berobat (loss to follow-up) adalah Pasien TB yang tidak memulai pengobatannya
atau yang pengobatannya terputus terus menerus selama 2 bulan atau lebih.
6) Tidak di evaluasi adalah Pasien TB yang tidak diketahui hasil akhir pengobatannya.
Termasuk dalam kriteria ini adalah ”pasien pindah (transfer out)” ke kabupaten/kota lain
dimana hasil akhir pengobatannya tidak diketahui oleh kabupaten/kota yang ditinggalkan

2. JAWABAN TATALAKSANA TBC PADA PASIEN ANAK


a) Paduan ketegori anak KDT PRO TB 3
b) Perlu pemeriksaan kontak erat pasien sebab Anak yang kontak erat dengan pasien TB
menular yangdimaksud dengan kontak erat adalah anak yang tinggal
serumah atau sering bertemu dengan pasien TB menular dan Anak yang
menunjukkan tanda dan gejala klinis yang sesuai dengan TB pada anak
c) ternyata BCG tidak sama sekali menghentikan serangan bakteri Mycobacterium
tuberculosis. Bila vaksin ini tidak didukung dengan faktor-faktor lain, seseorang
tetap bisa menderita TBC, ada beberapa faktor utama yang bisa mendukung
persebaran TBC adalah lingkungan , penyakit penyerta, faktor daya tahan tubuh
d) perilaku hidup sehat (PHBS), ventilasi kamar anak dengan tuberkulosis,
pentingnya paparan sinar matahari yang cukup, dan cara pencegahan penularan
dengan saudara serumah ataupun orang lain. sampaikan untuk melakukan
pengecekan ke fasilitas Kesehatan apabila ada orang dewasa yang tinggal serumah
dengan anak mengalami batuk lebih dari 3 minggu. Sampaikan pula pentingnya
kepatuhan dan keteraturan minum obat pada anak yang terinfeksi tuberkulosis.

Anda mungkin juga menyukai