Anda di halaman 1dari 4

Armand Muhammad

022002001159
S1 – Manajemen
KASUS – KASUS
Union Labor
PT. INDONESIA EPSON INDUSTRY DILAPORKAN KE POLDA METRO JAYA
Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Elektronik Elektrik Federasi Serikat Pekerja Metal
Indonesia PT. Indonesia Epson Industry (PUK SPEE FSPMI PT.IEI) bersama dengan LBH
Jakarta melaporkan PT. Indonesia Epson Industry (PT.IEI) Polda Metro Jaya (03/20).
Perusahaan yang terkenal dengan produksi printer tersebut diduga telah melakukan tindak
pidana pemberangusan serikat pekerja atau union busting.
Hal ini berawal saat PUK SPEE FSPMI PT. IEI memperjuangkan kenaikan tunjangan jabatan
tahun 2014. Untuk memperjuangkan hal ini, selama 5 tahun PUK SPEE FSPMI PT. IEI sudah
melewati 19 kali perundingan biparti tanpa ada kepastian yang jelas terkait peningkatan
tunjangan jabatan. Alhasil, Januari 2019, PUK SPEE FSPMI PT. IEI mengirimkan
pemberitahuan pelaksanaan aksi damai yang akan dilaksanakan diluar jam dan lingkungan
kerja. Namun, dibalas dengan surat penolakan oleh PT. IEI. Puncaknya, setelah aksi
dilaksanakan, 2 orang pengurus dan 3 orang anggota serikat mendapatkan Surat Peringatan
(SP) dari perusahaan karena dianggap telah mengganggu ketertiban dan menghalang-halangi
kerja satuan pengamanan pada saat aksi damai berlangsung.
PUK SPEE FSPMI PT.IEI kemudian melakukan upaya perundingan bipartit hingga
perundingan tripartite melalui Dinas Tenaga Kerja karena mereka anggap surat peringatan yang
diberikan tidak beralasan. Pengurus dan anggota serikat yang mendapatkan SP hanya
menjalankan kegiatan dan sama sekali tidak melakukan upaya apapun untuk menghalang-
halangi kerja satuan pengamanan perusahaan. Hingga pada tanggal 29 April 2019 Dinas
Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi menyatakan dalam anjurannya bahwa pemberian surat
peringatan kepada pengurus dan anggota PUK SPEE FSPMI PT. IEI tidak berdasar dan harus
dicabut. Namun, PT. Indonesia Epson Industry memilih untuk tidak menaatinya, bahkan
hingga berujung PHK kepada salah satu anggota serikat.
Pengacara Publik LBH Jakarta, Yenny Silvia Sirait menganggap apa yang PT. Indonesia Epson
Industry lakukan dengan melakukan PHK bertentangan dengan hukum. Ia merujuk pada Pasal
28 UU No. 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh.
“Karena pemberangusan serikat merupakan salah satu bentuk tindak pidana perburuhan, maka
penyelesaiannya haruslah melalui mekanisme pelaporan di kepolisian dan bukan melalui
mekanisme Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI),” tegas Yenny.

LBH Jakarta dan PUK SPEE FSPMI PT.IEI mendesak aparat kepolisian pada desk tenaga kerja
Polda Metro Jaya untuk menindaklanjuti dan mengusut tuntas dugaan tindak pidana
perburuhan dalam bentuk pemberangusan serikat yang dilakukan oleh PT. Indonesia Epson
Industry. (Rizky Arjuna)
Hubungan Kekaryawanan Internal
Employee Relations Dalam Isu Penutupan Perusahaan (Studi Kasus Gerai Matahari Di
Mall Pluit Village)
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat diambil
kesimpulan yaitu Employee Relation sangatlah berperan penting bagi Matahari Mall Pluit,
dimana setiap bagian saling membutuhkan satu sama lain, tanpa adanya karyawan maka
perusahaan pasti akan kesulitan dan tidak bisa menjalankan usahanya dengan baik. Kegiatan
employee relations yang ada di Matahari Mall Pluit pekerjaan yang dilakukan setiap harinya,
kegiatan 5R yaitu kegiatan dalam hal kebersihan toko dan ada kegiatan tahunan yang dilakukan
untuk membangun hubungan kerjasama dengan karyawan. Dalam kegiatan employee
relations tujuannya adalah membangun hubungan yang baik dengan karyawan, keterlibatan
manajemen dan karyawan sangat penting karena untuk membangun suatu hubungan yang
baik harus ada pertemuan diantara keduanya. Komunikasi internal yang terjadi di Matahari
Mall Pluit dalam aktivitasnya sehari-hari yaitu berupa komunikasi internal vertikal dan
horizontal, dimana komunikasi vertikal yaitu atasan akan menyampaikan informasi kepada
karyawan melalui supervisor masing-masing terlebih dahulu setelah itu baru akan disampaikan
kepada semua karyawan, begitu juga apabila karyawan memiliki pendapat akan
menyampaikan sepada supervisor terlebih dahulu setelah itu baru akan disampaikan kepada
atasan ataupun karyawan menyampaikan pendapatnya melalui kotak saran. Komunikasi
horizaontal yaitu sesama karyawan akan saling memberikan informasi yang mereka dapat
mengenai pekerjaan ataupun perusahaan sehingga terjalin hubungan yang baik antar sesama
karyawan

Lingkungan Kerja Aman dan Sehat


Amazon Masuk Daftar Perusahaan Paling Tak Aman di AS, Kenapa?
Perusahaan teknologi multinasional Amazon masuk daftar perusahaan paling tidak aman di
Amerika Serikat (AS). Status ini melekat pada Amazon setelah Dewan Nasional Keselamatan
dan Kesehatan Kerja AS (COSH) mengeluarkan daftar bertajuk 'The Dirty Dozen'.
Dalam daftar tersebut, COSH menempatkan daftar perusahaan yang dinilai memiliki
lingkungan kerja berbahaya. Melalui keterangan tertulis, lembaga ini menyebut The Dirty
Dozen adalah daftar nama-nama perusahaan yang kurang mengimbau pekerjanya agar
terhindar dari kecelakaan kerja, penyakit, dan cedera.
Daftar tersebut dikeluarkan COSH AS bertepatan dengan peringatan Pekan Peringatan Pekerja.
Direktur COSH AS Jessica E Martinez berkata, realitas buruk yang dihadapi pekerja harus
disudahi agar semua orang bisa bekerja standar keamanan yang layak, dan terhindar dari
potensi mengalami kecelakaan hingga meninggal dunia akibat pekerjaan.
Nama Amazon masuk daftar tersebut karena kasus kematian enam pekerjanya di gudang pada
daerah Alabama, AS. Selain itu, tingkat kecelakaan kerja di Amazon angkanya kini dua kali
lipat dibanding rata-rata industri.
Selain Amazon, perusahaan lain yang namanya masuk daftar tersebut di antaranya Starbucks,
Daikin America, Dollar General, Atlantic Coast Utilities/Laurence Moloney, Hilton Hotels,
dan Refresco.
Dalam peluncuran daftar dan peringatan Pekan Peringatan Pekerja, seorang buruh Amazon
bernama Jennifer Bates menyebut kantor tempatnya bekerja lebih peduli terhadap keamanan
paket dan robot alih-alih manusia.
Wanita yang bekerja di gudang Amazon di Alabama AS ini menyebut pekerjaannya menuntut
ia untuk bergerak cepat dan bekerja ekstra keras. Hal ini memperbesar potensi terjadinya
kecelakaan kerja atau penyakit yang menimpa pekerja.
"Saya biasa pulang kerja dengan lutut, kaki, dan tumit yang sakit. Saya sering khawatir akan
dampak jangka panjang yang timbul dari pekerjaan saya di sini. Sayang, banyak pekerja di
Amazon yang menderita kecelakaan dan mengalami cacat permanen. Amazon harus
memperhatikan harga diri pekerjanya, dan memperlakukannya dengan penuh respek," kata
Jennifer.

Manajamen Sumber daya Manusia Global


Karyawan Samsung Curi Ribuan Smartphone Miliaran Rupiah
Seorang karyawan Samsung tertangkap basah mencuri 8.474 unit smartphone. Tak disangka,
karyawan ini sehari-harinya duduk di kursi roda, alias mengalami disabilitas pada tubuhnya.
Sementara itu, total harga seluruh smartphone yang telah dicurinya mencapai US$711 ribu (Rp
9,3 miliar). Kasus ini cukup membuat heboh karena melibatkan karyawan disabilitas, namun
memiliki kecanduan berjudi.
Berdasarkan laporan dari kepolisian di Korea Selatan, pria berkursi roda itu terpaksa mencuri
ribuan smartphone untuk membayar utang judinya.
Total utang judi yang harus dibayarkan mencapai US$800 ribu (Rp10,46 miliar). Pria yang
dikenal dengan nama Lee itu mencuri smartphone langsung dari kantor pusat Samsung di
Suwon, Provinsi Gyeonggi.
Ternyata pencurian itu tidak dilakukannya secara bersamaan melainkan bertahap. Dia
melakukan aksinya sejak selama dua tahun, Desember 2014 hingga November 2016, tanpa
terdeteksi sama sekali.
Sulitnya melacak pencurian itu karena perangkat yang diambil bukanlah barang untuk
konsumsi retail melainkan untuk uji coba para pengembang. Sebagian juga merupakan
perangkat untuk melakukan pembaharuan software dan menguji fitur baru.
Diketahui Lee telah bekerja di Samsung sejak 2010. Dia masuk ke Samsung usai mengikuti
program perekrutan khusus untuk pada disabilitas di Korea Selatan.
Selama 17 tahun, tugasnya di Samsung adalah untuk menjaga smartphone-smartphone lama
yang kerap digunakan oleh para pengembang guna melakukan uji coba tersebut.
Samsung melaporkan hal ini ke kepolisian pada Desember lalu. Awalnya mereka curiga karena
beberapa handset yang ‘tidak-untuk-dijual’ ternyata ada di Vietnam.
Lee menyerahkan seluruh handset itu kepada penjual ponsel bekas dan mampu mengumpulkan
uang Rp9,3 miliar dalam kurun dua tahun. (Sam Mobile/Tam)

Anda mungkin juga menyukai