Makalah Ekologi Pemerintahan
Makalah Ekologi Pemerintahan
EKOLOGI PEMERINTAHAN
OLEH
NAMA : ANGGRI K.Y NDUN
NPP : 24.1369
KELAS :A
JURUSAN : MANAJEMEN KEUANGAN DAERAH
DOSEN : Drs. MUSTAUFIK AMIN, M.Si
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat
dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah dengan judul Ekologi Pemerintahan sebagaimana mata kuliah yang diampuh
oleh dosen IPDN Kampus Sumatera Barat, bapak Drs. Mustaufik Amin, M.Si ini dibuat
sebagai bahan penilaian Tugas Terstruktur semester V. Dalam makalah ini penulis membahas
mengenai analisa konsep mengenai Ekologi Pemerintaha, Sistem Pemerintahan yang bersifat
dinamis, dan pengaruh faktor lingkungan terhadap sistem pemerintahan Indonesia baik faktor
internal, eksternal, fisik maupun nonfisik.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan limpah terima kasih kepada beberapa
pihak yang sangat mendukung dalam terselesaikannya penulisan makalah ini. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu penulis akan sangat
berterima kasih apabila pembaca dapat memberikan masukan yang membangun bagi
kesempurnaan makalah penulis di masa yang akan datang.
Penulis
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yakni dari kata oikos (lingkungan) dan logos (ilmu).
Secara tipologi, ekologi dibedakan atas darat, laut, dan udara. Sedangkan secara jenis,
ekologi dibagi atas alami dan buatan.
Menurut KBBI, Ekologi adalah ilmu tentang hubungan (relasi) antara makhluk hidup dan
lingkungannya.
Menurut Wikipedia kata ekologi berasal dari bahasa Yunani “eokos” dan “logos” yang
awalnya berarti studi mengenai rumah, yang kemudian berkembang definisinya menjadi “ is
the scientific study of the relation of living organisms with each other and their surroundings.
Wikipedia – The Free Encyclopedia, yang diunduh melalui
http://en.wikipedia.org/wiki/Ecology).
Haeckel, seperti yang dikutip oleh Esbjorn-Hargens, memberikan definisi ekologi sebagai
berikut :
Ekologi
Pemikiran manusia yang semakin luas dan mendalam tentang bagaimana upaya melestarikan
danau, mencegah efek insektisida terhadap berbagai spesies binatang, mencegah masuknya
pencemaran terhadap sumber air minum (sumur), mencegah pengaruh perubahan iklim
terhadap habitat, dsb.
Pemikran manusia untuk memperbaiki agar udara dan air yang terkena polusi (tercemar)
dapat dirubah menjadi udara dan air yang segar, bersih dan sehat, untuk kepentingannya
sendiri.
Pada tahun 1950 – an muncul istilah ekologi administrasi, sedangkan istilah ekologi
pemerintahan itu sendiri barulah dikenal pada tahun 1980 – an.
Ekologi pemerintahan merupakan suatu disiplin ilmu / cabang ilmu pemerintahan yang
mempelajari adanya suatu proses saling mempengaruhi sebagai akibat adanya hubungan
normative secara total dan timbal balik antara pemerintah dengan lembaga – lembaga Negara,
masyarakat, lingkungan fisik dan lingkungan social dimana pemerintahan itu berada, baik
secara vertical maupun horizontal. Agar lebih mudah memahami konsep ekologi
pemerintahan maka ekologi pemerinthan dapat diasumsikan sebagai berikut :
Pemerintah adalah sebuah organisme hidup, yang lahir, hidup, berkembang dan dapat mati.
Oleh karena itu gejala dan peristiwa pemerintahan dapat dianalisis dengan kajian ekologi.
Pemerintah adalah sebuah sistem terbuka. Untuk memahami gejala dan peristiwa
pemerintahan dapat digunakan teori sistem.
Studi ekologi pemerintahan adalah studi ilmiah yang memadukan antara kajian ekologi
dengan ilmu pemerintahan. Studi tersebut dapat dilihat dari tiga sudut pandang.
1) Dari sudut pandang ekologi, kajian ini melihat pemerintahan sebagai sebuah “ekosistem”,
sehingga berbagai teori, paradigma, pendekatan, konsep, prinsip yang digunakan sebagai alat
analisis pada ekologi dipakai pula pada kajian ekologi pemerintahan. Beberapa hal penting
yang biasanya digunakan di dalam kajian ekologi yaitu :
2) Dari sudut pandang ilmu pemerintahan, ekologi pemerintahan merupakan salah satu
bidang kajian ilmu pemerintahan. Ekologi pemerintahan merupakan salah satu wujud
bangunan keilmuan (body of knowledge) dari ilmu pemerintahan.
3) Sudut pandang ketiga atau disebut juga sudut pandang eklektik, berpendapat bahwa kajian
ekologi pemerintahan merupakan padumuka (interface) antara kajian ekologi dengan ilmu
pemerintahan.
Sistem adalah himpunan komponen atau bagian-bagian yang tersusun sedemikian rupa
sehingga merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh yang mana antar komponen memiliki
hubungan fungsional dan dibuat untuk mencapai satu tujuan tertentu. Singkatnya sistem
adalah suatu kesatuan struktural dan fungsional yang saling bersinergi untuk mencapai tujuan
tertentu.
Subsistem yang lebih kecil dan lebih rendah tunduk pada prinsip-prinsip sistem yang lebih
tinggi hierarkhinya.
feedback Feedforward
environment
a. Masukan (input);
b. Proses (process);
c. Keluaran (output);
d. Nilaiguna (outcome);
e. Dampak (impact);
f. Manfaat (benefit);
i. Lingkungan (environment).
Komponen Input dalam sebuah sistem dapat berupa uang, barang, orang, aturan, metode dlsb.
Komponen Process dalam sebuah sistem dapat berupa pengubahan komponen input menjadi
output yang dikehendaki.
Komponen Output berupa keluaran yang dikehendaki oleh sebuah sistem, wujudnya dapat
berupa barang dan atau jasa.
Komponen Outcome dari sebuah sistem adalah nilaiguna yang dikehendaki, berkaitan dengan
manfaat yang diperoleh pengguna (users) dari sistem tersebut. Wujudnya dapat berupa
kualitas dari keluaran.
Komponen Impact berupa dampak positif yang dikehendaki dari berprosesnya sistem, dengan
memperhitungkan adanya dampak negatif.
Komponen Benefit berupa keuntungan yang diperoleh dari bekerjanya sebuah sistem, baik
keuntungan langsung maupun tidak langsung, jangka pendek maupun jangka panjang yang
dapat diperhitungkan.
Komponen Feedback adalah umpan balik ke dalam sistem yang bertujuan memberikan
masukan mengenai berprosesnya sistem tersebut untuk perbaikan mendatang.
Komponen Feedforward adalah umpan ke depan berupa masukan dari sistem yang lebih kecil
kepada sistem yang lebih tinggi atau lebih besar.
Environment adalah lingkungan dimana sistem tersebut berada. Ada hubungan timbal balik
saling mempengaruhi antara sistem dengan lingkungannya.
d. Outcome berupa : nilai manfaat berbagai kebijakan publik yang dibuat oleh
pemerintah maupun penyediaan barang -barang publik bagi kepentingan masyarakat
luas,yang seharusnya digambarkan melalui tingkat kepuasan masyarakat.
f. Benefit berupa : keuntungan langsung maupun tidak langsung yang diperoleh karena
bekerjanya sistem misalnya pertumbuhan ekonomi, kestabilan politik, kestabilan
keamanan dlsb.
g. Feedback berupa : umpan balik pada internal sistem berupa kritik dari masyarakat,
pikiran pembaca yang dimuat dalam surat kabar, demonstrasi oleh masyarakat,
diskusi-diskusi dalam rapat dinas dlsb.
Pemerintah sebagai sebuah sistem harus pula memiliki keseimbangan dinamis agar
sisitemnya dapat bekerja dengan optimal serta mampu menjaga eksistensinya.
Keseimbangannya perlu dijaga oleh seluruh komponen sistem tanpa terkecuali. Untuk
kepentingan tersebut maka semua anggota sistem harus “sadar sistem” artinya mereka
1
MAKALAH EKOLOGI PEMERINTAHAN - NP. ANGGRI K.Y NDUNI
0
harus memehami teori sistem dan n]bekerja secara sistemik.semua sistem mempunyai
peran dan fungsi masing – masing, sehingga tidak perlu ada egoisme komponen karena
merasa unitnyalah yang paling penting.
Untuk menjaga agar sistem pemerintahan tetap seimbang dianmis, perlu dibuat
mekanisme umpan balik (feedback) dan umpan ke depan (feedforward) yang terbuka dan
obyektif. Apabila mekanismenya terhambat atau dibuat artifisial, ada kemungkinan besar
sistem akan terganggu bahkan pada ujungnya dapat membuat asistem pemerintahan
menjadi mandeg atau bahkan kolaps. Pimpinan organisasi akan membuka seluas –
luasnya mekanisme umpan balik supaya dia mendapat informasi aktual dan akurat.1
Menurut Business Dictionary bahwa yang dimaksud dengan lingkungan internal adalah
semua kondisi, entitas, kejadian dan faktor di dalam organisasi yang mempengaruhi
aktivitas dan pilihan-pilihan, terutama perilaku para pegawainya. Lingkungan internal
yang mempengaruhi sistem pemerintahan yatu sebagai berikut :
Setiap organisasi bisnis maupun pemerintah perlu memiliki visi jangka panjang (long-
term vision), vidi jangka menengah (mid-term vision) dan visi jangka pendek (short-term
vizion). Di sektor pemerintah, visi jangka panjang tertuang dalam rencana pembangunan
jangka penjang dengan dimensi waktunya disepakati oleh para elit bangsa dan dituangkan
dalam peraturan perundang – undangan.
Visi dan misi organisasi dalam ekologi pemerintahan dipengaruhi oleh dimensi waktu,
dimenrsi ruang, dan konteks. Maksudnya visi dan misi organisasi pemerintah dibuat
untuk kurun waktu tertentu dan apabila sudah tercapai akan ditinggalkan, utnuk kemudian
dibaut visi – misi baru yang lebih menantang. Berkaitan dengan itu ada singkatan
SMART yang digunakan untuk menggambarkan visi dan misi yang baik, yakni specific,
measurable, achievable, realistic dan timely.
1
Wasistiono, Sadu, Pengantar Ekologi Pemerintahan, Jawa Barat : IPDN Press, 2013 hlm. 32.
1
MAKALAH EKOLOGI PEMERINTAHAN - NP. ANGGRI K.Y NDUNI
1
Dimensi waktu. Salah satu ciri visi dan misi yang baik adalah terikat pada waktu. Dapat
dinyatakan secara eksplisit maupun secara implisit. Visi dan misi organisasi yang telah
tercapai akan ditinggalkan dan digantikan dengan visi dan misi yang baru yang lebih
menantang.
Dimensi Ruang. Dimensi ini menggambarkan bahwa visi dan misi organisasi pemerintah
berlaku untuk wilayah administratif tertentu. Misalkan ada visi dan misi organisasi
pemerintah nasional dan adapula visi dan misi organisasi pemerintah subnasional.
Dimana visi dan misi organisasi dalam ruang yang lebih besar harus menjadi rujukan bagi
organisasi dibawahnya (disebut pendekan atas kebawah top down approach). Sedangkan
Dimana visi dan misi organisasi dalam ruang yang lebih rendah menjadi bahan
pertimbangan bagi organisasi yang lebih tinggi (disebut pendekatan bawah ke atas bottom
up approach).
Dimensi Konteks. Dalam dimensi ini sebuah visi dan misi organisasi dibedakan baik
dalam konteks perencanaan pembangunan,konteks keunggulan wilayah, dalam visi dan
misi pemerintahan,pencalonan kepala daerah maupun kepala daerah yang sudah terpilih
dan lain sebagainya.
2. Budaya Orgnisasi
Budaya organisasi adalah faktor yang menentukan karakteristik suatu organisasi. Kajian
budaya organisasi memiliki nilai signifikan dalam meneliti kinerja sebuah organisasi.
Kajian budaya organisasi menunjukkan bagaimana suatu budaya berkembang di dalam
organisasi, terinternalisasi di dalam perilaku para anggota organisasi, dan memiliki
hubungan dengan kinerja keseluruhan organisasi termaksud. Budaya organisasi satu
dengan organisasi lain relatif berbeda, bergantung pada karakteristik organisasi
perusahaan. Dalam hal ini, organisasi profit memiliki perbedaan budaya dengan
organisasi non profit atau, organisasi pemerintah berbeda budayanya dengan organisasi
swasta.
Definisi dari seorang perintis teori budaya organisasi, diajukan oleh Edgar H. Schein.
Schein menyatakan budaya organisasi sebagai
“.... a pattern of shared basic assumption that was learned by a group as it solved its
problems of external adaptation and internal integration, that has worked well enough to
1
MAKALAH EKOLOGI PEMERINTAHAN - NP. ANGGRI K.Y NDUNI
2
be considered valid and, therefore, to be taught to new member as the correct way to
perceive, think, and feel in relation to those problem.”
Definisi yang lebih rinci mengenai budaya organisasi diberikan oleh Matt Alvesson,
bahwa saat bicara mengenai budaya organisasi, maka
“ ... seems to mean talking about the importance for people of symbolism – of rituals,
myths, stories and legends – and about the interpretation of events, ideas, and
experiences tha are influenced and shaped by the groups within they live. I will also,
however, take organizational culture to include values and assumptions about social
reality ...”
Contoh dari budaya organisasi ini adalah organisasi ketentaraan, dalam mana setiap jam
07.00 WIB para anggotanya biasa melakukan apel pagi. Ini merupakan “ritual” di dalam
organisasi dan jika ada anggota yang tidak ikut apel atau terlambat, sanksi-sanksi tertentu
akan tertimpa kepadanya, dan tidak satupun anggota organisasi yang akan memprotesnya.
Demikian pula artifak seperti seragam, topi upacara, ataupun susunan acara melekat pada
“ritual” tersebut. Ritual seperti organisasi ketentaraan tentunya berbeda dengan organisasi
lain, misalnya organisasi para seniman2.
2
http://setabasri01.blogspot.co.id/2010/12/budaya-organisasi.html
1
MAKALAH EKOLOGI PEMERINTAHAN - NP. ANGGRI K.Y NDUNI
3
Dalam konteks negara sebagai sebuah organisasi dari suatu bangsa, budaya organisasinya
ditetapkan dalam falsafah negara. Untuk Indonesia, telah ada Pancasila sebagai falsafah
bangsa yang sekaligus juga merupakan sumber dari segala sumber hukum. Namun
Indonesia sekarang sedang mengarah menjadi negara tanpa ideologi yang jelas, karena
Pancasila yang selama ini dijadikan jaulan pada masa orde baru telah kehilangan makna
karena ada kesenjangan yang luar biasa tataran filosofis dan tataran praksisnya. Gerakan
sosialisasi epat pilalr kebangsaan yang digagas oleh ketua MPR, merupakan sebuah
pengakuan bahwa pilar – pilar kebangsaan tersebut sejak reformasi telah mengalami
distorsi dan pendangkalan pemehaman.3
Dalam setiap organisasi formal akan selalu diikuti adanya organisasi informal. Posisi
pemerintahan bayangan dalam ekologi pemerintahan ditempatkan pada faktor internal
ataupn faktor eksternal,tergantung komposisi dan peran yang dimainkan oleh pemerintah
bayangan tersebut. Apabila komposisinya diisi oleh orang-orang dalam pemerintahan
resmi yang mencari jalan terobosan yang cenderung melanggr aturan, maka pemerintah
bayangan ini dikelompokkan kedala faktor internal. Sebaliknya jika komposisi dan
pernnya diisi oleh orang luar maka dapat dikategorikan sebagi faktor eksternal4.
Pemerintah byangan sering sekali dikaitkan dengan jarigan mafia karena punya tujuan
yang sama yakni mencari keuntungan yang sebesar-besarnya, dengan modal sekecil-
kecilnya tanpa terjerat oleh hukum.Pemerintah bayangan inilah yang menentukan siapa
yang direkomendasikan menjadi meneteri dan perusahaan manakah yang akan menggarap
proyek raksasa. Dalam kebijakan pengelolaan anggaran negara, dalam hal untuk
menambah anggaran suatu kegiatan, kementerian/lembaga tingkat nasional harus
berbicara dengan komisi-komisi di DPR-RI,bukan dengan Ketua BAPPENAS atau
Menteri Keuangan, padahal pada saat yang sama DPR-RI mempunyai fungsi
pengawasan,termasuk pengawasan penggunaan APBN. Bagaimana mungkin mengawasi
dengan baik apabila “wasit ikut dalam permainan”.5
3
Wasistiono, Sadu, Pengantar Ekologi Pemerintahan, Jawa Barat : IPDN Press, 2013 hlm 71.
4
ibid, hlm. 73
5
https://www.academia.edu/11202264/ekologi_pemerintahan
1
MAKALAH EKOLOGI PEMERINTAHAN - NP. ANGGRI K.Y NDUNI
4
Dilihat secara hierarkis sistem pemerintahan Indonesia terdiri dari suprasistem
(pemerintahan nasional), sistem (pemerintah provinsi), subsistem (pemerintah kabupaten /
kota) , dan sub-subsistem(pemerintahan desa). Hubungan pemerintahan nasional dengan
pemerintahan subasional tergantung pada tiga hal, yakni: 1)bentuk negara; 2)sistem
politik; serta 3)sistem pemerintahannya6.
b) Kelembagaan
c) Personil
d) Keuangan Daerah
2) Ekonomi;
3) Sosial Budaya;
4) Agama;
Dalam awal terbentuknya pemerintahan , faktor yang terpenting adalah adanya ideologi
dan politik , karena kedua hal tersebut yang akan menentukan bentuk negara,sistem
politik,serta hubungan antara negara dan pemerintah dengan rakyatnya. Salah satu contoh
pentingnya Ideologi suatu bangsa adalah bubarnya Uni Soviet sebagai pertanda kalahnya
ideologi sosisalisme. Selain itu untuk memperkuat posisi menghadapi persaingan
diberbagai bidang, negara-negara di Eropa Barat membentuk Uni Eropa. Munculnya
kekuatan ekonomi baru yakni China juga menunjukkan eksistensi perkembangan ideologi
yang sangat pesat. China menganut politik jalan tengah dengan mengawinkan antara
sosialisme dan kapitalisme liberal dalam bentuk ideologi martket sosialism,diikuti dengan
sistem ekonomi socialist market economy yang cebderung menggunakan sistem
1
MAKALAH EKOLOGI PEMERINTAHAN - NP. ANGGRI K.Y NDUNI
6
pemerintahan yang sentralistik. Apabila bangsa Indonesia meninggalkan Pancasila
sebagai ideologi berbangasa dan bernegara, niscaya akan ada upaya dari berbagai pihak
unutk menggantikannya dengan idelogi lain, baik kapitalisme maupun Islam sebagai
ideologi serta antara negara barat dengan China. Hal tersebut akan membuat Indonesia
menjadi medan pertempuran ideologi, yang apabila tdak diantisipasi secara cerdas tidak
menutup kemungkinan Indonesia akan menjadi Timut Tengah jilid kedua7
Ekonomi
Sistem pemerintahan daerah a dan sistem pemerintahan daerah b sedikit banyak memiliki
budaya pemerintahan yang berbeda. Mulai dari cara berpakaian,cara berbahasa,maupun
cara menjalankan pemerintahan. Pandangan Nasabitt dalam menghadapi era globalisasi
langkah strategis yang perlu dilakukan adalah dengan membangkitkan kekuata budaya
lokal untuk dapat berkiprah dikancah global. Faktor sosial dan budaya perlu diperhatikan
oleh para aktor penyelenggara pemerintahan. Sebab pabila salah memahami kondisi
sosial budaya masyarakat dimana mereka bekerja melayani publik,justru akan timbul
masalah.
Agama
Bangsa Indonesia dikenal sebgai bangsa yang religius. Konstitusi menjamin kemerdekaan
setiap penduduk untuk beribadat menurut agama atau kepercayaannya. Ada agama
tertentu yang sangat kental pada tata kelola pemerintahan,ada pula yang sekedar
formalitas.
7
Wasistiono, sadu,Op. cit., hlm. 95.
1
MAKALAH EKOLOGI PEMERINTAHAN - NP. ANGGRI K.Y NDUNI
7
Pertahanan dan Keamanan
Salah satu fungsi utama pemerintah negara adalah menjaga kedaulatan bangsa terhadap
serangan musuh dari luar dan menjaga keamanan. Maka dari itu memang sudah
seharusnya secara mutlak urusan pertahanan dan keamanan dikuasai oleh pemerintah
pusat. Pembentukan daerah otonom baru, pemilihan Ibukota pusat pemerintahan, ataupun
pengembangan wilayah perbatasan negara memperhitungkan aspek pertahanan. Dan
dalam mewujudkan hal tersebut dibutuhkan sebuah mekanisme koordinasi yang
tertampung dalam Forum Komunikasi Pimpinan Daerah(Forkompida) yang menggambar
pentingnya faktor pertahanan dalam proses pemerintahan.
Letak Geografis
Dilihat dari letak geografisnya, Indonesia berada pada posisi yang sangat strategis yaitu
berada di antara dua benua (Asia dan Australia) serta berada dipersimpangan lalu lintas
laut skala internasional antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Letak yang
1
MAKALAH EKOLOGI PEMERINTAHAN - NP. ANGGRI K.Y NDUNI
8
strategis tersebut seharusnya menjadi peluang bagi bangsa Indonesia menjadi sebuah
negara terkemuka di dunia. Apalagi menurut Son Daiamar(2010) 90% perdagangan
internasional diangkut melalui laut. Dan dari jmlah tersebut, 40% nya diangkut melewati
wilayah Indonesia. Banyak paradoks yang terjadi akibat salah urus negara karena
sebagian penyelenggara negaranya masih merupakan bagian dari “rent-seeking
government”. Sakah satu paradoks yang muncul adalah Indonesia menjadi pengimpor
beras padahal merupakan negara agraris dengan penduduk nomor ke – 4 dunia serta
memiliki lahan yang luas dan subur (1.904.569 km2 atau peringkat ke 15 di dunia).
Padahal dulu Indonesia pernah mengalami masa swasembada pangan, karena
pemerintahanya berpihak pada petani. Kalau sekarang pemerintaha hanya berpihak pada
pedagang dan pengusaha yang hanya mencari untung.
Paradoks lainnya adalah Indonesia sebagai negara kepulauan (archipelago state) terbesar
di dunia memiliki pantai nomor 2 terpanjajng di dunia masih menjadi pengimpor garam
dan ikan asin. Padahal pada zaman Hindia Belanda, negeri nusantara pernah menjadi
pengekspor garam terbesar di dunia.
Pola penerapan kebijakan di Indonesia adalah dengan “one-fit for all” yang serba
seragam. Padahal melihat bentuk negara Indonesia, tentunya pengelolaan wilayah daerah
pedalaman maupun kepulauan berbeda dengan mengelola daerah perkotaan dataupun
daratan. Hal ini terjadi karena para penyelenggara negara kurang paham mngenai ekologi
pemerintahan, karena dengan ekologi yang berbeda maka diperlukan pola dan model
pemeritahan yang berbeda pula.
Tuntutan dari tujuh provinsi kepulauan yang menghendaki adanya unddng – undang
khusus daerah kepulauan merupakan hal yang wajar, kerana mengelola daerah kepulauan
memang lebih mahak dibandingakan dengan mengelola dearah daerah daratan.8
Lingkungan non fisik berupa filosofi,norma, tata nilai yang secara nyata memberi warna
dalam penyelenggaraan pemerintahan. Dalam konteks kehidupan berbangsa, bernegara,
berpemerintahan, sudah ada filosofi yang disepakati bersama yakni Pancasila. Indonesia
dihuni ole banyak sekali suku bangsa dengan kebudayaan msing-masing. Bersatunya
8
Wasistiono, sadu,Op. cit., hlm. 133.
1
MAKALAH EKOLOGI PEMERINTAHAN - NP. ANGGRI K.Y NDUNI
9
suku bangsa yang bervariasi tersebut tidak lepas dari jasa Kerajaan Majapahit yang dalam
masa kejayaannya menaklukkan kerajaan-kerajaan kecil melalu cara persuasif. Model
pendekatan ini juga diteruskan oleh Soekarno, sehingga dia dapat diterima oleh seluruh
rakyat Indonesia sampai ke pelosok negeri.
Agar sebuah entitas subnasional dapat memperoleh atau memiliki desentralisasi asimetris
secara adil, pemerintah nasional perlu membuat parameter yang disepakati bersama.
Parameter tersebut antara lain mencakup kekhasan geografi, demografi, sejarah, politik,
ekologi,kebudayaan, yang memungkinkan sebuah entitas subnasional dikelola secara
berbeda dibandingkan entitas subnasional lainnya.
2
MAKALAH EKOLOGI PEMERINTAHAN - NP. ANGGRI K.Y NDUNI
0
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Pengaruh lingkungan terhadap sistem pemerintahan Indonesia bagaikan dua mata pisau,
dapat menjadi strategi pembangunan negara untuk semakin maju namun dapat pula
menjadi boomerang bagi penyelenggaraan sistem pemerintahan Indonesia sendiri, oleh
karena itu dalam setiap kebijakan seharusnya tetap memperhatikan tujuan negara
sebagaimana telah ditetpakan oleh para foundinf father kita.
2
MAKALAH EKOLOGI PEMERINTAHAN - NP. ANGGRI K.Y NDUNI
1
DAFTAR PUSTAKA
Wasistiono, Sadu, 2013. Pengantar Ekologi Pemerintahan. IPDN Press. Jawa Barat.
UUD 1945
https://www.academia.edu/11202264/ekologi_pemerintahan
http://setabasri01.blogspot.co.id/2010/12/budaya-organisasi.html
http://revolusi-pemikiran.blogspot.co.id/2013/11/pengurus-bayangan.html
2
MAKALAH EKOLOGI PEMERINTAHAN - NP. ANGGRI K.Y NDUNI
2