LABORATORIUM TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR Nama : AUREL OKTAVIOLA A
NPM/Semester : 21031010109 / I
Praktikum : PEMROGRAMAN KOMPUTER Sesi : B2
Percobaan : LOOPING STATEMENT PADA Paralel :B
MATLAB
Tanggal : 25 NOVEMBER 2021
Pembimbing : DR.T. IR DYAH SUCI P, MT
LAPORAN RESMI

SOAL
1. Jelaskan Pengertian dan kegunaan dari statement berikut :
a. Abs
b. Fprintf
c. Sprintf
d. Diff
e. num2str
f. Int
g. Subs
h. Syms
2. Sebutkan statement perulangan yang ada diMatrix Laboratory dan beri
persamaan serta perbedaan pada setiap perulangan! Gunakan Bahasa kalian
sendiri.
3. There’s system consist of methanol (1) and methyl acetate (2) and there are the
equation provide to solve the problem.
lnγ1 =Ax22 lnγ2 =Ax12
A=2,771-0,00523 T
In addition, the following Antoine equation provide vapor pressure
3643,31
ln P1sat =16,59158 -
T-33,424
2665,54
ln P2sat =14,25326 -
T-53,424
𝑃 = 𝑥1 𝑃1 𝑠𝑎𝑡 + 𝑥2 𝑃2 𝑠𝑎𝑡
𝑦𝑖 𝑃 = 𝑥𝑖 𝑃𝑖𝑠𝑎𝑡 𝛾𝑖
∆𝑇 = 6

112
 Question:
a. P and 𝑦𝑖 for T1 = 40°C to for T2 = 100°C and 𝑥2 = 0,2
b. P and 𝑦𝑖 for T1 = 75° C to for T2 = 135°C and 𝑥2 = 0,4
T 𝒙𝟏 𝒙𝟐 P𝟏sat P2sat P 𝒚𝟏 𝒚𝟐

Nb : suhu (T) perhitungan dalam satuan Kelvin

4. Buatlah program menggunakan Matrix Laboratory dengan memenuhi

statement di bawah ini:
a. If Else – Switch Case – While End (NPM Genap)
b. Switch Case – If Else – For End (NPM Ganjil)

113
JAWABAN
1. Pengertian dan kegunaan statement :
a. Abs : untuk menghitung nilai absolut (nilai mutlak)
b. Fprintf : Perintah output fprintf digunakan untuk menampilkan output
pada command window ataupun menyimpan output dalam bentuk file.
Selain itu format output yang ditampilkan dengan syntax ini dapat
disesuaikan.
c. Sprintf : Perintah sprint digunakan untuk menampilkan output data
numeric dalam format string.
d. Diff : Differensial, untuk menurunkan nilai fungsi persamaan.
e. Num2str : Number to string, untuk menampilkan sebuah angka yang
terlebih dahulu dirubah ke dalam bentuk string.
f. Int : Fungsi pengintegralan int(f), dengan f berupa ekspresi simbolik,
ialah usaha menemukan ekspresi simbolik lain dari f sedemikian.
g. Subs : Fungsi subs digunakan untuk subtitusi variabel dalam ekspresi
simbolik.
h. Syms : Fungsi syms digunakan untuk mendefinisikan variabel atau
ekspresi simbolik secara eksplisit, atau untuk mengkonversi suatu
eskpresi numerik menjadi ekspresi simbolik dengan argumen
spesifikasi format opsional.
(Safrina, 2013)

114
2. Statement perulangan pada Matrix Laboratory dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Statement perulangan While-End
Pada perulangan While, pemeriksaan kondisi dilakukan di awal. Jika
kondisi benar atau terpenuhi maka perulangan akan dikerjakan.
Perulangan akan berhenti Ketika kondisi salah atau tidak terpenuhi.
b. Statement perulangan For-End
Pada perulangan for digunakan ketika banyaknya pengulangan yang
dilakukan sudah diketahui secara pasti. For digunakan selama kondisi
ekspresi terpenuhi.

115
3. System of Methanol and Methyl Acetate
A. Algoritma
1. Memulai Program
2. Memasukkan nilai temperatur awal (T1), temperature akhir (Tx),
dan X2 (X2)
3. Memproses rumus
a. Temperatur awal (T1) = T1 + 273
b. Temperatur akhir (Tx) = Tx + 273
c. X1 = 1 – X2
4. While T1<=Tx
a. Memproses rumus
• Ta = Ta + 6
• K = 2,771−0.00523×T1
• YP = K×X22
• YQ = K× X12
• EP = exp(YP)
• EQ = exp(YQ)
3643,31
• PA = 16.59158 − ( )
(𝑇1−33,424)
2665,54
• PB = 14.25326 − ( )
(𝑇1−53,424)

• EP1 = exp(PA)
• EP2 = exp(PB)
• PX = (X1×PA) + (X2×PB)
(𝑋1×𝑃𝐴×𝐸𝑃)
• YP =
𝑃𝑋
(𝑋2×𝑃𝐵×𝐸𝑄)
• YQ =
𝑃𝑋
b. Menampilkan nilai T(T1), x1 (X1), x2 (X2), P1sat (EP1), P2sat
(EP2), P (PX), y1 (YP), y2 (YQ)
5. Program selesai

116
B. Flowchart
Memulai
program

Memasukkan nilai
temperatur awal (T1),
temperature akhir
(Tx), dan X2 (X2)

Memproses rumus
• Temperatur awal (T1) = T1 + 273
• Temperatur akhir (Tx) = Tx + 273
• X1 = 1 – X2

While NO
T1<=Tx
YES

Memproses rumus
• T1=T1+6;
• K=(2.771-0.00523*T1);
• YP=K*(X2^2);
• YQ=K*(X1^2);
• EP=exp(YP);
• EQ=exp(YQ);
• PA=16.59158-(3643.31/(T1-33.424));
• PB=14.25326-(2665.54/(T1-53.424))
• EP1=exp(PA);
• EP2=exp(PB);
• PX=(X1*PA)+(X2*PB);
• YP=(X1*PA*EP)/PX;
• YQ=(X2*PB*EQ)/PX;

Menampilkan nilai
T(T1), x1 (X1), x2 (X2),
P1sat (EP1), P2sat (EP2), P
(PX), y1 (YP), y2 (YQ)

Program
selesai

117
C. Script
clear all;
clc;
disp('-----------------------------------------------------------------------------------
----');
disp(' THE SYSTEM OF METHANOL AND METHYL
ACETATE ');
disp(' ');
T1=input('Input the Value of Initial Temperature = ');
Tx=input('Input the Value of Final Temperature = ');
X2=input('Input the Value of X2 = ');
T1=T1+273;
Tx=Tx+273;
X1=1-X2;
disp(' ');
disp('-----------------------------------------------------------------------------------
-----');
disp('
____________________________________________________________
___________________________');
disp('| | | | | | | | |');
disp('| T | X1 | X2 | P1sat | P2sat | P | y1 | y2 |');
disp('|_____|__________|__________|_____________|_____________|__
_______|__________|__________|');
while T1<=Tx
K=(2.771-0.00523*T1);
YP=K*(X2^2);
YQ=K*(X1^2);
EP=exp(YP);
EQ=exp(YQ);
PA=16.59158-(3643.31/(T1-33.424));

118
 PB=14.25326-(2665.54/(T1-53.424));
EP1=exp(PA);
EP2=exp(PB);
PX=(X1*PA)+(X2*PB);
YP=(X1*PA*EP)/PX;
YQ=(X2*PB*EQ)/PX;

fprintf('%5.0f%10.4f%12.4f%12.4f%14.4f%12.4f%11.4f%11.4f\n',T1,X1,
X2,EP1,EP2,PX,YP,YQ');
T1=T1+6;
end
disp('-----------------------------------------------------------------------------------
--------');

119
D. Hasil Run

120
4. Program menentukan pilihan Heat Exchanger dan menghitung bilangan
Reynolds
A. Algoritma
1. Memulai Program
2. Memasukkan pilihan perhitungan (plh)
3. Switch plh Case(1)
a. Memasukkan pilihan fluida (fld)
b. Kondisi jika fld=1
• Memasukkan nilai ΔT LMTD (Tk)
• For Tk=50:50:400
➢ Memproses rumus Luas Perpindahan Panas (Ak) =
𝑄 (𝑄𝑘)
𝑈𝑑 (𝑈𝑑𝑘)× ∆𝑇 𝐿𝑀𝑇𝐷 (𝑇𝑘)

➢ Menampilkan nilai ΔT LMTD (Tk) dan nilai Luas

Perpindahan Panas (Ak)
c. Kondisi jika fld=2
• Memasukkan nilai ΔT LMTD (Tm)
• For Tm=50:50:400
➢ Memproses rumus Luas Perpindahan Panas (Am) =
𝑄 (𝑄𝑚)
𝑈𝑑 (𝑈𝑑𝑚)× ∆𝑇 𝐿𝑀𝑇𝐷 (𝑇𝑚)

➢ Menampilkan nilai ΔT LMTD (Tm) dan nilai Luas

Perpindahan Panas (Am)
d. Else
• Menampilkan “Pilihan Fluida Tidak Ditemukan”
4. Switch plh Case(2)
a. Memasukkan pilihan perhitungan bilangan Reynolds (pht)
b. Kondisi jika pht=1
• Memasukkan nilai kecepatan awal (Va)
• For Va=10:5:70

121
 ➢ Memproses rumus bilangan Reynolds (REa) =
𝑉 (𝑉𝑎)×𝐷 (𝐷𝑎)× 𝜌 (𝑀𝐽𝑎)
𝜇 (𝑉𝐼𝑆𝑎)

➢ Menampilkan nilai kecepatan (Va) dan nilai bilangan Reynolds

(REa)
c. Kondisi jika pht=2
• Memasukkan nilai bilangan Reynolds awal (REb)
• For REb=1000:1000:10000
𝑅𝐸 (𝑅𝐸𝑏) × 𝜇 (𝑉𝐼𝑆𝑏)
➢ Memproses rumus kecepatan (Vb) = 𝐷 (𝐷𝑏)× 𝜌 (𝑀𝐽𝑏)

➢ Menampilkan nilai kecepatan (Vb) dan nilai bilangan Reynolds

(REb)
d. Else
• Menampilkan “'Pilihan Tidak Ditemukan”
5. Otherwise
a. Menampilkan “Perhitungan tidak ditemukan”
6. Program selesai

122
B. Flowchart
Memulai
program

Memasukkan
pilihan perhitungan
(plh)

YES Memasukkan
Case(1)
pilihan fluida (fld)

YES Memasukkan
If fld=1 nilai ΔT
LMTD (Tk)

For
Tk=50:50:400

NO

Memproses rumus
NO Ak=Qk/(Udk*Tk);

Menampilkan
nilai Tk dan
Ak

a b c

123
 a b c

YES Memasukkan
Else If
nilai ΔT
fld=2
LMTD (Tm)

For
Tm=50:50:400

Memproses rumus
Am=Qm/
(Udm*Tm);
NO

Menampilkan
nilai Tm dan
Am

Menampilkan
Else Pilihan Fluida
Tidak Ditemukan

YES Memasukkan pilihan

Case(2) perhitungan bilangan
Reynolds (pht)

NO

d e f

124
d e f

YES Memasukkan
If pht=1 nilai kecepatan
awal (Va)

For Va=10:5:70

Memproses rumus
REa=(Va*Da*MJa)/
VISa;
NO

Menampilkan nilai
kecepatan (Va) dan
nilai bilangan
Reynolds (REa)

Memasukkan
YES
Else If nilai bilangan
pht=2 Reynolds awal
(REb)

NO

g h i j

125
 g h i j

For
REb=1000:1000:
10000

Memproses rumus
Vb=(REb*VISb)/
(Db*MJb);

Menampilkan nilai
kecepatan (Vb) dan
nilai bilangan
Reynolds (REb)

Menampilkan
Else Pilihan Tidak
Ditemukan

Menampilkan
Otherwise Perhitungan
Tidak Ditemukan

Program
Selesai

126
C. Script
clear all;
clc;
disp('----------------------------------------------------------------------------');
disp(' MENENTUKAN PEMILIHAN HEAT EXCHANGER DAN
PERHITUNGAN RUMUS ');
disp(' BILANGAN REYNOLD ');
disp('----------------------------------------------------------------------------');
disp(' PERHITUNGAN : ');
disp('1. Menentukan Pemilihan HE');
disp('2. Rumus Bilangan Reynold ');
disp(' ');
plh=input('Masukkan pilihan = ');
switch plh
case 1
disp('----------------------------------------------------------------');
disp(' MENENTUKAN ALAT PENUKAR PANAS (HEAT
EXCHANGER) DENGAN ');
disp(' CARA MENGHITUNG LUAS PERPINDAHAN PANAS
');
disp('----------------------------------------------------------------');
disp(' Keterangan : jika A < 200 ft^2 = dibutuhkan Tipe Double Pipe ');
disp(' : jika A > 200 ft^2 = dibutuhkan Tipe Shell and Tube');
disp(' Fluida : 1. Kerosene ');
disp(' : 2. Minyak ');
disp(' ');
fld=input('Masukkan pilihan fluida = ');
disp('----------------------------------------------------------------');
if fld:1

127
disp('__________________________________________________________
__');
disp(' ');
disp(' FLUIDA KEROSENE ');

disp('__________________________________________________________
__');
disp(' Diketahui : Fluida = Kerosene ');
disp(' Q = 228.000 btu/jam');
disp(' Ud Kerosene = 150 btu/jam.ft^2.F');
disp(' Perubahan suhu LMTD = 50 derajat Celcius');
disp('-------------------------------------------------------------');
disp(' MENENTUKAN PEMILIHAN HE UNTUK FLUIDA
KEROSENE ');
disp('-------------------------------------------------------------');
Tk=input('Masukkan nilai perubahan suhu LMTD = ');

disp('====================================================
==========');
disp(' suhu LMTD (F) A (ft^2) ');

disp('====================================================
==========');
for Tk=50:50:400
Qk=228000;
Udk=150;
Ak=Qk/(Udk*Tk);
fprintf('%23i%26.4f\n',Tk,Ak');
end
elseif fld:2

128
disp('__________________________________________________________
__');
disp(' ');
disp(' FLUIDA MINYAK ');

disp('__________________________________________________________
__');
disp(' Diketahui : Fluida = Minyak ');
disp(' Q = 1.366.200 btu/jam');
disp(' Ud Kerosene = 612 btu/jam.ft^2.F');
disp(' Perubahan suhu LMTD = 50 derajat Celcius');
disp('-------------------------------------------------------------');
disp(' MENENTUKAN PEMILIHAN HE UNTUK FLUIDA
MINYAK ');
disp('-------------------------------------------------------------');
Tm=input('Masukkan nilai perubahan suhu LMTD = ');

disp('====================================================
==========');
disp(' suhu LMTD (F) A (ft^2) ');

disp('====================================================
==========');
for Tm=50:50:400
Qm=1366200;
Udm=612;
Am=Qm/(Udm*Tm);
fprintf('%23i%26.4f\n',Tm,Am');
end
else

129
 disp('Pilihan Fluida Tidak Ditemukan');
end
case 2
disp('---------------------------------------------------------------');
disp(' RUMUS PERHITUNGAN BILANGAN REYNOLDS
');
disp('---------------------------------------------------------------');
disp(' Perhitungan : ');
disp(' ');
disp(' 1. Jika diketahui kecepatannya ');
disp(' 2. Jika diketahui bilangan RE ');
pht=input('Masukkan pilihan perhitungan = ');
disp('---------------------------------------------------------------');
if pht:1
disp(' PERHITUNGAN 1 (DIKETAHUI KECEPATANNYA)
');
disp(' ');
disp(' Diketahui : Diameter pipa = 0,0254 m ');
disp(' Massa jenis = 948 kg/m3');
disp(' Viskositas = 0,000402 kg/m.s');
disp(' Kecepatan awal = 10 m/s');
disp(' Kecepatan akhir = 70 m/s');
disp('-------------------------------------------------------------');
disp(' MENGHITUNG NILAI BILANGAN RE ');
disp('-------------------------------------------------------------');
Va=input('Masukkan nilai kecepatan awal = ');

disp('====================================================
==========');
disp(' Kecepatan (m/s) Bilangan Reynolds ');

130
disp('====================================================
==========');
for Va=10:5:70
Da=0.0254;
MJa=948;
VISa=0.000402;
REa=(Va*Da*MJa)/VISa;
fprintf('%14i%35.4f\n',Va,REa');
end
elseif pht:2
disp(' PERHITUNGAN 2 (DIKETAHUI BILANGAN RE)
');
disp(' ');
disp(' Diketahui : Diameter pipa = 0,03 m ');
disp(' Massa jenis = 800 kg/m3');
disp(' Viskositas = 0,01 kg/m.s');
disp(' Bilangan RE awal = 1000');
disp(' Bilangan RE akhir = 10000');
disp('-------------------------------------------------------------');
disp(' MENGHITUNG NILAI KECEPATAN ');
disp('-------------------------------------------------------------');
REb=input('Masukkan nilai bilangan RE awal = ');

disp('====================================================
==========');
disp(' Kecepatan (m/s) Bilangan Reynolds ');

disp('====================================================
==========');
for REb=1000:1000:10000

131
 Db=0.03;
MJb=800;
VISb=0.01;
Vb=(REb*VISb)/(Db*MJb);
fprintf('%21.4f%28.4f\n',Vb,REb');
end
else
disp('Pilihan Tidak Ditemukan');
end
otherwise
disp('Perhitungan Tidak Ditemukan');
end

132
D. Hasil Run

133
134
135
136
 DAFTAR PUSTAKA

Safrina. (2013). Dasar Matlab. Diakses pada November 26, 2021, dari
https://www.slideshare.net/safrina12/dasarmatlab

137