5.1 Pendahuluan
Sistem refrigerasi siklus udara menggunakan udara sebagai refrigeran. Udara ditekan kemudian
didinginkan melalui heat exchanger dan setelah itu diekspansikan melalui suatu turbin ke
temperatur rendah yang diinginkan.
Aplikasi dari peralatan sistem refrigerasi siklus udara sangat cocok digunakan di pesawat udara
karena :
Sangat ringan (1/2 kali berat sistem refrigerasi kompresi uap untuk kapasitas yang
sama).
Membutuhkan ruang yang jauh lebih kecil dibanding sistem refrigerasi kompresi uap.
Kerugiannya adalah bahwa sistem ini kurang efisien dibandingkan dengan sistem refrigerasi
kompresi uap, karena sistem refrigerasi yang menggunakan noncondensable gas (misal udara)
mempunyai COP yang lebih rendah dibanding dengan COP sistem refrigerasi kompresi uap.
Sedang kalor yang dilepas ke lingkungan melalui air pendingin di pendingin udara untuk setiap kg
udara adalah :
Kerja yang dilakukan sist. = Kalor yang dilepas oleh sistem – Kalor yang diserap oleh sistem
Contoh soal :
Pada suatu sistem refrigerasi Bell-Coleman, udara ditarik dari ruang dingin pada 1 kg f/cm 2 dan
10ºC (1 kg f/cm2 = 98067 kPa), dan dikompresikan hingga 5 kg f/cm 2. Pada tekanan yang sama
lalu didinginkan hingg 25ºC sebelum diekspansikan.
a. Tentukan COP teoritis dari sistem
b. Hitung efek refrigerasi teoritis per kg udara
𝑅
Asumsikan 𝛾 = 1,41 ; CP = 0,241 kcal/kg K ; harga = 0,0686
𝛾
c. Jika kompresi dan ekspansi mengikuti rumus PV1,35 = konstan dan PV1,3 = konstan,
tentukan perubahan hasil perhitungan a dan b.
Jawab :
P2 = 5 kg f/cm2
P1 = 1 kg f/cm2
T1 = 273,14 + 10 = 283,14 oK
T3 = 273,14 + 25 = 298,14 oK
𝛾−1
𝑇2 𝑇3 𝑃2 𝛾
a. = =( )
𝑇1 𝑇4 𝑃1
𝛾−1 1,41−1
𝑇2 𝑃2 𝛾 5 1,41
=( ) =( ) = 50,2908 = 1,5968
𝑇1 𝑃1 1
T2 = 1,5968 x T1 = 452,1139 oK
𝑇3
T4 = = 186,7126 oK
1,5968
(𝑇1 −𝑇4 ) 96,4274
COP = = = 1,6756
(𝑇2 −𝑇3 )−(𝑇1 −𝑇4 ) 153,9739−96,4274
1,35−1
𝑇2 𝑃2 1,35
c. Kompresi : =( ) = 1,5177
𝑇1 𝑃1
Kesimpulan
Beberapa sifat pada sistem refrigerasi siklus udara Bell-Coleman
𝛾−1 𝑅
𝑇2 𝑇3𝑃 𝛾
CV =
1. = =( 2 ) 𝑘−1
𝑇1 𝑇4 𝑃1
𝑘.𝑅
CP =
𝑘−1
Secara prinsip mirip dengan siklus Bell-Coleman. Siklus ini dipakai untuk sistem tata udara pada
pesawat yang mempunyai udara sebagai refrigeran.
Untuk penggunaan sistem refrigerasi pada pesawat, berarti netto dari sistem sangatlah penting
untuk diperhatikan.
Sistem refrigerasi siklus udara menjadi diperlukan karena udara refrigeran tidak perlu di”simpan”
dalam pesawat sebagaimana sistem refrigerasi yang lain.(udara yang juga sebagai refrigeran
disirkulasikan ke dalam kabin pesawat)
Seperti telah disinggung, karena adanya gesekan, temperatur badan pesawat akan meningkat.
𝑉1 2 𝑉2 2
+ h1 = + h2
2gc J 2gc J
Dimana: V1 = kecepatan pesawat (m/s)
gc = Konversi gravitasi (kgm/kgf sec2)
= 9,81 kgm/kgf sec2 (mks)
= 1 kgm/N sec2 (SI)
J = Faktor konversi = 427 kgf m/kcal
V2 = 0
h1 = entalpi udara yang tidak bergerak kcal/kg
h2 = entalpi udara terkompresi kcal/kg
𝑉1 2
Cp (T2 – T1) = h2 – h1 =
2gc J
𝑉1 2
T2 – T1 =
2gc J Cp
𝑉𝑖 2 𝑉𝑒 2
q + hi + 2
+ g Zi = W + he + 2
+ g Ze
adiabatik: q = W = 0
pada ketinggian yang sama: Zi = Ze
𝑉𝑖 2 𝑉𝑒 2
hi + = he +
2 2
𝑉𝑖 2 −𝑉𝑒 2
∆h = he – hi =
2
𝑉𝑖 2 −𝑉𝑒 2
T2–T1 =
2 𝐶𝑃
Contoh Soal :
Berapa kenaikan temperatur badan pesawat jika pesawat bergerak dengan kecepatan 1500
km/jam?
Jawab:
1500 𝑥 1000
1500 km/jam = m/s = 308,9 m/s
3600
(308,92 )
T2–T1 = ≈ 47 K
2 𝑥 9,81 𝑥 427 𝑥 0,24
2
(308,92 )𝑚 ⁄ 2
𝑠
W (SI) = 𝐽 ≈ 47,54 K
2 𝑥 1 𝑥 1003,5 ⁄𝑘𝑔 𝐾
Joule = kg m2/sec2
Sistem refrigerasi ini adalah yang paling sering digunakan dalam pesawat angkut (transport
type aircraft)
5.3.4 Simple and Bootstrap Air Cycle Refrigeration System
Keuntungannya adalah :
Udara yang terkompresi cukup tersedia (begitu pula udara yang terkompresi)
Berat sistem per ton refrigeran yang kecil
Ruang atau tempat per ton refrigeran relative lebih sedikit dibanding sistem lain
Udara yang tidak mudah terbakar (tidak terdapat bahaya kebakaran)
Tidak ada masalah dengan kebocoran refrigeran seperti halnya sistem refrigerasi yang
lain.
Biaya pemeliharaan yang rendah
Bagian-bagian sistem yang dapat dengan mudah dipindahkan dan diperbaiki.
5.5 Siklus Udara Tertutup
Meskipun hampir semua sistem refrigerasi siklus udara yang digunakan saat ini adalah siklus
terbuka, tetapi khusus untuk perhitungan dibawah ini, dimisalkan suatu siklus thermodinamik
tertutup.