Menyediakan Buku
ALAMAT KONTAK
By Phone:
+6281370934621
By Email:
ali.h.pane@gmail.com
MUKADDIMAH
Syukur Alhamdulillah saya ucapkan ke-hadirat Allah SWT, karena telah memberikan saya
semangat dalam penyelesaian penulisan modul untuk mata pelajaran thermodinamika. Modul ini ditulis
hanyalah membahas bahagian kecil dari mata pelajaran tersebut. Buku modul ini adalah berisikan tentang
contoh soal penyelesaian siklus pembangkit daya, diantaranya:
Siklus daya Otto
Siklus daya Diesel
Siklus daya Dual
Siklus daya Rankine
Pembahasan disajikan sedemikian rupa, dengan tujuan para pengguna modul ini diharapkan
dengan mudah memahaminya. Untuk materi siklus daya Rankine disajikan hanya sampai pada siklus
Rankine dengan pemanas ulang. Buku modul ini dapat digunakan untuk mahasiswa teknik, khususnya
teknik mesin, pengajar studi thermodinamika, dan masyarakat umum jika dianggap membutuhkannya.
Buku Modul ini belumlah dianggap sempurna, karena kesempurnaan tersebut hanya milik Allah SWT
semata. Oleh karena itu, sangat diharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk memperbaiki
kekurangan-kekurangan dalam penulisan modul ini.
I. Siklus Otto (Otto Cycle) Dalam analisa siklus ini akan diperoleh besaran – besaran:
- Panas yang masuk/ditambah kedalam siklus (Qin)
- Panas yang dibuang dari siklus (Qout)
- Kerja yang dihasilkan (Wsiklus)
- Efisiensi thermal siklus (η)
- Mean effective pressure (MEP)
Analisa Thermodinamika
1 – 2 : Proses kompresi isentopik
2 – 3 : Proses panas masuk pada volume
- Panas yang Masuk ke Sistem (qin)
konstan
qin = cv (T3 – T2) ...(1a)
3 – 4 : Proses ekspansi isentropic
4 – 1 : Proses pembuangan panas pada volume
- Panas yang di-Buang dari Sistem (qout)
konstan
qout = cv (T4 – T1) ...(1b)
805,22 kJ / kg 10 3 N . m 1 kPa
Proses 2 – 3: MEP = × × 3
3
m ⎛ 1 ⎞ 1 kJ 10 N / m 2
Q 0,861 ⎜⎜1 − ⎟⎟
Qin = cv(T3 − T2 ) ⇒ T3 = in + T2 kg ⎝ 8,5 ⎠
cv
= 1059,91 kPa
⎛ 1400 kJ / kg ⎞
T3 = ⎜⎜ ⎟⎟ + 706,14 K = 2656 K
⎝ 0,718 kJ / kg. K ⎠
Proses 1 – 2: 1 1
η = 1− = 1− = 0,5647 ≅ 56,47%
k −1 1, 4 −1
k −1 1, 4 −1 r 8
T2 = T1 × r = 290 K × (8) = 666,24 K
Solusi: (Siklus Otto seperti gambar dibawah) c. Kerja Netto Siklus (Wsiklus) dalam kJ
W siklus = Qin − Qout
= (0,3979 − 0,1778)kJ = 0,2201 kJ
d. Efisiensi Thermal
W siklus ⎛ Q ⎞
η= × 100% = ⎜⎜1 − out ⎟ × 100%
⎟
Qin ⎝ Qin ⎠
⎛ 0,1778 ⎞
= ⎜⎜1 − ⎟⎟ × 100% = 55,32%
⎝ 0,3979 ⎠
Sehingga:
Proses 3 – 4:
k −1 1, 4 −1 0,2201 kJ 10 3 N . m 1 kPa
⎛1⎞ ⎛ 1 ⎞ MEP = × × 3
T4 = T3 × ⎜ ⎟ = 960 K × ⎜⎜ ⎟⎟ = 428,79 K ⎛ 1 ⎞ 1 kJ 10 N / m 2
⎝r⎠ ⎝ 7,5 ⎠ 0,00206⎜⎜1 − ⎟
⎝ 7,5 ⎟⎠
= 123,282 kPa
2000
p 3 = 18,3792 bar × = 53,333 bar
689,22
Proses 3 – 4:
k −1 1, 4 −1
⎛1⎞ ⎛1⎞
T4 = T3 × ⎜ ⎟ = 2000 K × ⎜ ⎟ = 870,55 K
⎝r⎠ ⎝8⎠
T1 = 300 K
870,55
p1 = 1 bar p 4 = 1 bar × = 0,2902 bar
300
V1 = 560 cm3
T3 = 2000 K Massa udara yang dikonsumsi dapat ditentukan dari
r =8 persamaan keadaan gas ideal pada titik 1:
f. Mean Effective Pressure (MEP), dalam bar Langkah awal yang dilakukan adalah menentukan rasio
Qout = m × cv × (T4 − T1 )
= 0,5175 kg × 0,718 kJ / kg . K × (587,875 − 303)K
sehingga
= 105,849 kJ
210 kJ
T3 = 601,135 K +
0,5175 kg × 0,718 kJ / kg . K
sehingga
= 1166,31 K
⎛ 105,849 ⎞
η = ⎜1 − ⎟ × 100% = 49,59%
Untuk p3: ⎝ 210 ⎠
p3 p T
= 2 ⇒ p3 = 3 × p 2 Cara lain untuk menentukan efisiensi thermal siklus:
T3 T2 T2
1166,31 ⎛ 1 ⎞
= × 11 = 21,342 bar η = ⎜1 − ⎟ × 100%
601,135 ⎝ r k −1 ⎠
⎛ 1 ⎞
= ⎜1 − ⎟ × 100% = 49,59%
Untuk V3: ⎜ (5,544 )1, 4 −1 ⎟
⎝ ⎠
V3 = V2 = 0,08116 m3
c. Mean Effective Pressure (MEP)
Proses 3 – 4
W netto Qin − Qout
Untuk p4: MEP = =
⎛ 1⎞ ⎛ 1⎞
k
V1 ⎜1 − ⎟ V1 ⎜1 − ⎟
⎛V ⎞ ⎝ r⎠ ⎝ r⎠
p 3V3 k = p 4V 4 k ⇒ p 4 = p 3 × ⎜⎜ 3 ⎟⎟
⎝ V4 ⎠ sehingga
Dimana V4 = V1 dan V3 = V2, maka
⎛V ⎞
k
⎛1⎞
k
MEP =
(210 − 105,849) kJ ×
10 3 N . m
×
1 kPa
p 4 = p 3 × ⎜⎜ 2 ⎟⎟ = p 3 × ⎜ ⎟
⎝ V1 ⎠ ⎝r⎠ ⎛ 1 ⎞ 1 kJ 10 3 N / m 2
0,45 m 3 ⎜⎜1 − ⎟⎟
1, 4 ⎝ 5,544 ⎠
⎛ 1 ⎞
= 21,342 × ⎜⎜ ⎟⎟ = 1,9404 bar = 282,381 kPa
⎝ 5,544 ⎠
MEP =
(
p1 × r (r k −1 − 1)(r p − 1) ) Maka nilai p2 dapat ditentukan dari proses 1 – 2:
(k − 1)(r − 1)
MEP =
(
p1 × r (r k −1 − 1)(r p − 1) )
(k − 1)(r − 1)
=
(
1 bar × 8 (81,4−1 − 1)(1,36 − 1) )
(1,4 − 1)(8 − 1)
= 1,335 bar
Keterangan gambar:
Analisa Thermodinamika
1 – 2 : Proses kompresi isentropik
2 – 3 : Proses panas masuk pada
- Panas yang Masuk ke Sistem (qin)
tekanan konstan
qin = cp (T3 – T2) ...(2a)
3 – 4 : Proses ekspansi isentropic
4 – 1 : Proses panas dibuang pada
- Panas yang di-Buang dari Sistem (qout)
volume konstan
qout = cv (T4 – T1) ...(2b)
Konstanta – konstanta yang diberlaku: - Kerja Netto yang Dihasilkan (wnet)
k : Konstanta rasio panas spesifik wnet = qin - qout ...(2c)
: cp cv = 1,4
cp : Konstanta panas spesifik pada - Efisiensi Thermal Siklus (ηTh)
tekanan konstan wnet
ηTh =
: 1,005 kJ/kg. K qin
cv : Konstanta panas spesifik pada
q in − q out q
volume konstan = = 1 − out
qin qin
: 0,718 kJ/kg. K
cv (T4 − T1 )
r : Rasio kompresi = 1−
cp (T3 − T2 )
: v1 v 2
= 1−
(T4 − T1 ) …(2d)
rC : Rasio pancung (cut off ratio)
k (T3 − T2 )
: v3 v 2
rE : Rasio ekspansi
v4 r
: =
v 3 rC
V2 V3
= ⇒ dari gas perfek atau Charles’ law ⎧⎪ ⎛ r k − 1 ⎞⎫⎪
T2 T3 1 ⎜ C ⎟
η = 1− ⎨ k −1 ⎜ r − 1 ⎟⎬
...(2e)
⎪⎩ k × r ⎝ C ⎠⎪⎭
T3 V3
= = rC ⇒ T3 = T2 × rC
T2 V2
- MEP (Mean Effective Pressure)
subsitusi harga T2 dari persamaan (iv), maka: Wnet
MEP =
(v1 − v 2 )
T3 = T1 × r k −1 × rC ...(v)
qin − q out
= ...(2f)
(v1 − v 2 )
Gambar 2. P – v Diagram
Dimana:
Diketahui: q in = cp × (T3 − T2 )
r = 20
T1 = 20 + 273 = 293 K = 1,005 kJ / kg.K × (2200 − 971,14) K = 1235 kJ / kg
p1 = 95 kPa
T3 = 2200 K
Dan
R = 0,287 kpa. m3/kg. K (Konstanta udara)
cv = 0,718 kJ/kg. K ; cp = 1,005 kJ/kg. K ; k = 1,4 q out = cv × (T4 − T1 )
Penyelesaian:
Jadi
Langkah awal adalah menentukan besaran pada setiap
450,567
proses siklus: η = 1− = 0,6352 ≅ 63,52%
1235
Jadi
Wnet Wnet
MEP = =
v1 − v 2 ⎛ 1⎞
v1 ⎜1 − ⎟
⎝ r⎠
784,433 kJ / kg 10 3 N .m 1 kPa
= × ×
⎛ 1 ⎞
0,8851m 3 / kg × ⎜1 − ⎟
1 kJ 10 N / m 2
3
⎝ 20 ⎠
Gambar 2. P – v Diagram
= 932,91 kPa
Soal 2.2 Siklus Diesel bekerja pada tekanan dan Untuk harga T2:
temperatur awal kompresi adalah 95 kPa dan 300 K. ( k −1) / k ( k −1) / k
T2 ⎛ p 2 ⎞ ⎛p ⎞
kemudian tekanan dan temperatur maksimumnya adalah =⎜ ⎟ ⇒ T2 = T1 × ⎜⎜ 2 ⎟⎟
T1 ⎜⎝ p1 ⎟⎠ ⎝ p1 ⎠
7,2 Mpa dan 2150 K. Tentukanlah:
a. Rasio kompresi siklus Dimana p2 = p2 = 7200 kPa, maka:
b. Rasio pancung (cut off ratio) (1, 4 −1) / 1, 4
⎛ 7200 ⎞
c. Efisiensi thermal siklus T2 = 300 K × ⎜ ⎟ = 1033,124 K
⎝ 95 ⎠
d. MEP siklus
q out = cv × (T4 − T1 )
Ditanya seperti soal:
= 0,718 kJ / kg.K × (836,99 − 300) K
= 385,559 kJ / kg
Jadi
385,559
η = 1− = 0,6565 ≅ 65,65%
1122,46
d. MEP Siklus
W net W net
MEP = =
v1 − v 2 ⎛ 1⎞
v1 ⎜1 − ⎟
⎝ r⎠
Dimana
W net = q in − q out = (1122,46 − 385,559) kJ / kg
= 736,901 kJ / kg
736,901 kJ / kg
MEP = Penyelesaian
3 ⎛ 1 ⎞
0,9063 m / kg × ⎜⎜1 − ⎟⎟ Langkah awal adalah dengan menentukan parameter pada
⎝ 21,998 ⎠
setiap proses siklus
10 3 N .m 1 kPa
× × = 851,809 kPa
1 kJ 10 3 N / m 2 Proses 1 – 2 adalah proses kompresi
Harga v1: dapat ditentukan dari persamaan gas ideal
Maka harga v3 dapat ditentukan dari persamaan gas ideal: Karena rasio pancung (cutoff rastio) diketahui, maka
Wnet Wnet
Proses 3 – 4 adalah proses ekpansi MEP = =
v1 − v 2 ⎛ 1⎞
v1 ⎜1 − ⎟
k −1 k −1 ⎝ r⎠
T4 ⎛ v 3 ⎞ ⎛v ⎞
=⎜ ⎟⎟ ⇒ T4 = T3 × ⎜⎜ 3 ⎟⎟
T3 ⎜⎝ v 4 ⎠ ⎝ v4 ⎠ 593,881kJ / kg 103 N .m 1 kPa
= × ×
⎛ 1 ⎞
0,5453 m 3 / kg × ⎜1 − ⎟
1 kJ 10 N / m 2
3
⎝ 20 ⎠
Dimana harga v4 = v1 = 0,5453 m3/kg, maka: = 1146,41 kPa
1, 4 −1
⎛ 0,0467 ⎞
T4 = 2155,015 K × ⎜⎜ ⎟⎟ = 806,349 K
⎝ 0,5453 ⎠
⎧⎪ 1 ⎛ (1,694)1,4 − 1 ⎞⎫⎪
=1− ⎨ ×⎜ ⎟⎬
⎪⎩1,4 × (13,942)1,4−1 ⎜⎝ 1,694 − 1 ⎟⎠⎪⎭
= 0,6084 ≅ 6084%
Jadi
Gambar 2. P – v Diagram Wnet = 0,6084 × 600 kJ / kg = 362,88 kJ / kg
maka
1 1
v ⎛ p ⎞ k ⎛ 40 ⎞ 1,4
r ⇒ 1 = ⎜⎜ 2 ⎟⎟ = ⎜ ⎟ = 13,942
v 2 ⎝ p1 ⎠ ⎝ 1 ⎠
Sehingga
Gambar 2. P – v Diagram
q out 108,296
η =1− =1− = 0,6465 ≅ 64,65 %
Proses 1 – 2 adalah proses langkah kompresi qin 306,349
Harga T2:
k −1
T2 ⎛ v1 ⎞
=⎜ ⎟⎟ = (r )k −1 ⇒ T2 = T1 × (r )k −1
T1 ⎜⎝ v 2 ⎠
Diketahui:
Panjang langkah (L) : 250 mm = 0.25 m
Diameter silinder (D) : 150 mm = 0,15 m
Volume sisa (Vs = V2) : 0,0004 m3
Vs VL Penyelesaian:
VT Efisiensi thermal siklus dapat ditentukan dengan
menggunakan persamaan:
V3 0,000621
rC = = = 1,553
V2 0,0004
sehingga
⎧⎪ 1 ⎛ 1,5531,4 − 1 ⎞⎫⎪
η =1− ⎨ ⎜ ⎟⎬
⎪⎩1,4 × (12,05)1,4−1 ⎜⎝ 1,553 − 1 ⎟⎠⎪⎭
= 0,5934 ≅ 59,34%
maka
T3 = T2 × rC = 886,253 K × 2,12 = 1878,856 K Atau efisiensi thermal siklus dapat ditentukan
menggunakan persamaan:
Harga V3:
⎧⎪ 1 ⎛ r k − 1 ⎞⎫⎪
V3 ⎛ 8 ⎞ η =1− ⎨ ⎜ C ⎟
= rC atau V3 = ⎜ × V L ⎟ + Vs k −1 ⎜ r − 1 ⎟⎬
V2 ⎝ 100 ⎠ ⎪⎩ k × r ⎝ C ⎠⎪⎭
= 7,417 bar
10 2 kPa
= 7,417 bar × 0,00942 m 3 ×
1 bar
Analisa Thermodinamika
1 – 2 : Proses kompresi isentropik
2 – 3 : Proses panas masuk pada volume - Panas Total yang Masuk ke Sistem (qin, total)
konstan q in, total = q in,1 + qin, 2
3 – 4 : Proses panas masuk pada
Dimana
tekanan konstan
qin,1 = cv × (T3 − T2 )
4 – 5 : Proses ekspansi isentropic
Dan
5 – 1 : Proses panas dibuang pada
volume konstan qin, 2 = cp × (T4 − T3 )
Maka
Konstanta – konstanta yang diberlaku: q in, total = cv × (T3 − T2 ) + cp × (T4 − T3 ) ...(3a)
k : Konstanta rasio panas spesifik
: cp cv = 1,4 - Panas yang di-Buang dari Sistem (qout)
tekanan konstan
- Kerja Netto yang Dihasilkan (wnet)
: 1,005 kJ/kg. K
cv : Konstanta panas spesifik pada wnet = qtotal − q out
...(3c)
= (cv × (T3 − T2 ) + cp × (T4 − T3 )) − (cv × (T5 − T1 ))
volume konstan
: 0,718 kJ/kg. K
- Efisiensi Thermal Siklus
r : Rasio kompresi
: v1 v 2 wnet qin, total − q out q out
η= = =1−
qin qin ,total qin, total
…(3d)
cv × (T5 − T1 ) cv × (T5 − T1 )
=1− =1−
cv × (T3 − T2 ) + cp × (T4 − T3 (T3 − T2 ) + k (T4 − T3 )
• Rasio Ekspansi (rE) Dari persamaan (iv) dan (v) kita peroleh:
V V
rE = 5 = 1 ⇒ dimana V5 = V1 T3
V4 V4
T2
atau = r k −1 ⇒ α = r k −1
T1 T1
V V V V
rE = 1 × 2 = 1 × 3
V2 V4 V 2 V4 atau
1 r T3
= r× = ...(iii) T1 = × r k −1 …(viii)
rC rC α
• Proses 1 – 2
Subsitusi harga – harga dari T1, T2, T4 dan T5 pada
Dari proses kompresi adiabatik isentropik, maka:
persamaan efisiensi thermal siklus:
k −1 k −1
T2 ⎛V ⎞ ⎛v ⎞
= ⎜⎜ 1 ⎟⎟ = ⎜⎜ 1 ⎟⎟ = r k −1 (T5 − T1 )
T1 ⎝ V2 ⎠ ⎝ v2 ⎠ η =1−
(T3 − T2 ) + k (T4 − T3 )
T2 = T1 . r k −1 ...(iv)
⎡⎛ k −1 ⎞ ⎤
⎢⎜ ⎛ rC ⎞ ⎟ ⎡ T3 1 ⎤⎥
• Proses 2 – 3 ⎢⎜ T3 × rC × ⎜⎜ r ⎟⎟ ⎟ − ⎢ × k −1 ⎥ ⎥
⎢⎣⎜⎝ ⎝ ⎠ ⎟ ⎣α r ⎦⎥
⎠ ⎦
Adalah proses panas masuk berlangsung secara volume =1−
⎡⎛ T3 ⎞ ⎤
konstan, maka: ⎢⎜⎜ T3 − ⎟⎟ + (k × (rC × T3 − T3 ))⎥
⎣⎝ α ⎠ ⎦
T3 p3 T
= = α ⇒ T2 = 3 …(v) atau
T2 p 2 α
Dimana α adalah rasio tekanan 1 ⎡ α × rC k − 1 ⎤
η =1− ⎢ ⎥ …(3e)
r k −1 ⎣⎢ (α − 1) + α × k × (rC − 1) ⎥⎦
• Proses 3 – 4
Adalah proses panas masuk berlangsung secara tekanan - MEP Siklus
konstan, maka:
T4 V4 Wnet Wnet Wnet
= = rC ⇒ T4 = T3 × rC …(vi) MEP = = =
T3 V3 v1 − v 2 ⎛ r −1⎞ ⎛ 1⎞
v1 ⎜ ⎟ v1 ⎜1 − ⎟
⎝ r ⎠ ⎝ r⎠
• Proses 4 – 5
Adalah proses ekspansi isentropik p v [r 1−k αk (rC − 1) + (α − 1) − r 1−k (αrC k − 1)]
= 1 1
⎛ r −1⎞
k −1
⎛ r ⎞
k −1 (k − 1)v1 ⎜ ⎟
T4 ⎛ V5 ⎞ ⎝ r ⎠
=⎜ ⎟⎟ = (rE ) k −1 = ⎜⎜ ⎟
T5 ⎜⎝ V4 ⎠ ⎝ rC
⎟
⎠
p (r ) k [α (rC − 1) + (α − 1) − r 1−k (αrC k − 1)]
= 1
(k − 1)(r − 1)
Untuk qout:
q out = cv × (T5 − T1 )
k −1
⎛r ⎞
Penyelesaian: T5 = T4 × ⎜⎜ C ⎟⎟
⎝ r ⎠
a. Temperatur pada akhir proses panas masuknya
Harga rC:
Harga T3 untuk akhir proses panas masuk pada volume
T v 2393,914
konstan dapat ditentukan: rC = 4 = 4 ⇒ rC = = 1,41
T3 v3 1697,397
qin, 2−3
qin, 2−3 = cv × (T3 − T2 ) ⇒ T3 = T2 +
cv
maka
k −1
Harga T2 dapat ditentukan dari proses 1 – 2 adalah ⎛r ⎞
T5 = T4 × ⎜⎜ C ⎟⎟
proses langkah kompresi: ⎝ r ⎠
1, 4−1
⎛ 1,41 ⎞
= 2393,914 K × ⎜ ⎟ = 1140,51 K
⎝ 9 ⎠
d. MEP Siklus
Wnet Wnet
MEP = =
v1 − v 2 ⎛ 1⎞
v1 ⎜1 − ⎟
⎝ r⎠
Penyelesaian:
jadi
a. Panas yang ditambahkan kesiklus pada volume
konstan dan tekanan konstan (dalam kJ)
796,514 kJ / kg 10 3 N .m 1 kPa
MEP = × ×
⎛ 1
0,861 m 3 / kg × ⎜1 − ⎟
⎞ 1 kJ 10 N / m 2
3
- Panas yang ditambahkan pada volume konstan (dari
⎝ 9⎠
proses 2 – 3):
= 1040,741 kPa qin, 2 − 3 = m. cv × (T3 − T2 )
1, 4−1
Untuk harga T3: ⎛ 1,15 ⎞
T5 = 3147,36 K × ⎜ ⎟ = 1382,07 K
p 2 p3 ⎝ 9 ⎠
=
T2 T3
Untuk harga p5:
Dimana p3 = p4 = 68 bar, maka: k k
p5 ⎛ V4 ⎞ ⎛r ⎞
= ⎜ ⎟ ⇒ p5 = p 4 × ⎜⎜ C ⎟⎟
p3 × T2 68 bar × 874,19 K p 4 ⎜⎝ V5 ⎟⎠ ⎝ r ⎠
T3 = = = 2743,19 K
p2 21,67 bar
Dimana p4 = p3 = 68 bar, maka:
1, 4
⎛ 1,15 ⎞
Untuk jumlah panas yang ditambahkan p5 = 68 bar × ⎜ ⎟ = 3,815 bar
⎝ 9 ⎠
qin, 2−3 = cv × (T3 − T2 )
= 0,718 kJ / kg. K × (2743,19 − 874,19) K
Proses 5 – 1 adalah proses pelepasan panas pada proses
= 1343,811 kJ / kg
volume konstan
q out = cv × (T5 − T1 )
Proses 3 – 4 adalah proses penambahan panas pada
= 0,718 kJ / kg. K × (1382,07 − 363) K
tekanan konstan = 731,69 kJ / kg
Untuk harga T4:
qin, 3−4 b. Efisiensi Thermal Siklus
qin, 3−4 = cp × (T4 − T3 ) ⇒ T4 = T3 +
cp
wnet qin, net − q out q
η= = = 1 − out
qin, net qin, net qin, net
Untuk harga qin, 3 – 4:
qin, net = qin, 2−3 + qin, 3−4 731,69
=1− = 0,5819 ≅ 58,19%
1750
atau
c. MEP siklus
qin, 3−4 = qin, net − qin, 2−3
Wnet Wnet Wnet
= (1750 − 1343,811)kJ / kg = 406,189 kJ / kg MEP = = =
v1 − v 2 ⎛ r − 1 ⎞ ⎛ 1⎞
maka
v1 ⎜ ⎟ v1 ⎜1 − ⎟
⎝ r ⎠ ⎝ r⎠
qin, 3−4
T4 = T3 + Untuk harga Wnet:
cp
Wnet = qin, net − q out
406,189 kJ / kg
= 2743,19 K + = 3147,36 K = (1750 − 731,69) kJ / kg = 1018,31 kJ / kg
1,005 kJ / kg. K
Maka
1018,31kJ / kg 10 3 N .m 1 kPa
MEP = × ×
3
3 ⎛ 1⎞
1,0092 m / kg ⎜1 − ⎟
1 kJ 10 N / m2
⎝ 9⎠
1 bar 1 αrC k −1 − 1
MEP = 1135,16 kPa × = 11,3516 bar η =1− ×
10 2 kPa r k −1 kα (rC − 1) + (α − 1)
Untuk harga r:
Soal 3 – 4 Siklus dual dengan temperatur dan tekanan
v
awal kompresinya adalah 20 oC dan 100 kPa, kemudian r= 1
v2
tekanan pada akhir proses kompresinya adalah 10 MPa.
Untuk harga v1:
Jika tekanan maksimum siklus adalah 20 Mpa dan rasio
pancungnya (cutoff ratio) adalah 2, tentukanlah efisiensi RT1
v1 =
p1
siklus dan daya keluaran siklus jika massa aliran udaranya
0,287 kpa. m 3 / kg. K × 293 K
0,1 kg/detik. = = 0,8409 m 3 / kg
100 kPa
Maka
Solusi: Siklus Dual seperti gambar:
= 0,8841 ≅ 88,41%
Sehingga qin, net dapat ditentukan:
qin, net = qin, 2−3 + qin, 3−4
b. Daya keluaran siklus jika massa aliran udara 0,1
kg/s = (783,7114 + 2195,29) kJ / kg = 2979 kJ / kg
• • •
W out = m × wout = m × η × qin, net
•
Oleh karena itu, W out dapat ditentukan:
•
Untuk harga qin, net: W out = 0,1 kg / s × 0,8841 × 2979 kJ / kg = 263,373 kW
qin, net = qin, 2−3 + qin, 3−4
Harga qin, 2 – 3, dapat ditentukan dari proses 2 – 3 adalah Soal 3-5 Siklus dual, tekanan dan temperatur awal
proses penambahan panas pada volume konstan: kompresinya adalah 100 kPa dan 27 oC, pada proses
kompresi isentropik, volume udara berubah dari 0,0708
q in, 2−3 = cv × (T3 − T2 )
m3 menjadi 0,0042 m3, dan pada proses tekanan konstan,
temperatur udara meningkat dari 1149 oC menjadi 1593
Harga T3 dapat ditentukan dari proses 2 – 3 adalah proses o
C. Tentukanlah:
penambahan panas pada volume konstan:
a. Rasio pancung dan rasio kompresi
T3 T2 p
= ⇒ T3 = T2 × 3 = T2 × α b. Panas yang masuk dan keluar dari siklus
p3 p 2 p2
c. Efisiensi thermal siklus
T3 = 1092,185 K × 2 = 2184,37 K
Diketahui:
p1 = 100 kPa ; v1 = 0,0708 m3
maka T1 = 27 +273 = 300 K
qin, 2−3 = 0,718 kJ / kg. K × (2184,37 − 1092,185) K T3 = 1149 + 273 = 1422 K ; v3 = 0,0042 m3
T4 = 1593 + 273 = 1866 K
= 783,7114 kJ / kg
k = 1,4
R = 0,287 kpa. m3/kg. K (Konstanta udara)
cv = 0,718 kJ/kg. K ; cp = 1,005 kJ/kg. K
jadi
qin, 2−3 = 0,718kJ / kg. K × (1422 − 928,68) K
= 354,204 kJ / kg
Penyelesaian:
Untuk proses 3 – 4 panas masuk pada langkah tekanan
a. Rasio Pancung/Cutoff Ratio dan Rasio Kompresi
konstan, maka:
qin, 3−4 = cp × (T4 − T3 )
- Untuk rasio pancung/cutoff ratio
= 1,005 kJ/kg. K × ( 1866-1422 )K
v4
rC = = 446 ,22 kJ / kg
v3
wnet qin, net − q out q Langkah pertama penentuan besaran – besaran temperatur
η= = = 1 − out
qin, net qin, net qin, net dan tekanan pada setiap proses
Proses 1 – 2 adalah proses langkah kompresi isentropik
266,77
=1− = 0,6667 ≅ 66,67%
800,424 Harga T2:
k −1
T2 ⎛ v1 ⎞
=⎜ ⎟⎟ = r k −1 ⇒ T2 = T1 × r k −1
Soal 3 – 6 Siklus dual dengan rasio kompresi 15, bekerja T1 ⎜⎝ v 2 ⎠
pada tekanan dan temperatur awal kompresi adalah 1 bar
= 300 K × 151,4−1 = 886,25 K
dan 300 K. Kemudian tekanan dan temperatur
maksimumnya adalah 70 bar dan 3000 K. Tentukan
energi panas yang ditambahkan, energi panas yang Harga p2:
dibuang, kerja netto siklus dan efisiensi thermal siklus. k
p 2 ⎛ v1 ⎞
= ⎜ ⎟ = r k ⇒ p 2 = p1 × r k
p1 ⎜⎝ v 2 ⎟⎠
Diketahui:
p1 = 1 bar ; T1 = 300 K ; r = 18 ; k = 1,4 = 1 bar × 151,4 = 44,31 bar
p3 = p4 = 70 bar ; T4 = 3000 K
R = 0,287 kpa. m3/kg. K (Konstanta udara) Proses 2 – 3 adalah proses penambahan panas pada
cv = 0,718 kJ/kg. K ; cp = 1,005 kJ/kg. K volume konstan
Ditanya: Harga T3:
a. Energi panas netto yang ditambahkan T3 T2 p
= ⇒ T3 = T2 × 3
b. Energi panas yang dibuang p3 p 2 p2
c. Kerja netto siklus
d. Efisiensi thermal siklus 70
T3 = 886,25 K × = 1400,08 K
44,31
k −1 k −1
⎛r ⎞ ⎛T 1⎞
T5 = T4 × ⎜⎜ C ⎟⎟ = T4 × ⎜⎜ 4 × ⎟⎟
⎝ r ⎠ ⎝ T3 r ⎠
1, 4−1
⎛ 3000 1⎞
= 3000 K × ⎜⎜ × ⎟⎟ = 1377,44 K
⎝ 1400,08 15 ⎠
773,6
=1− = 0,6087 ≅ 60,87%
1976,85
qin
• Proses 4 – 1 adalah proses pelepasan panas pada
tekanan konstan dalam kondensor
Ketel Uap
q out = h 4 − h1 …4.d
2 3
w Tur, out
Turbin Sementara untuk menentukan efisiensi thermal siklus dapat
ditentukan:
w pump, in 4
w net wT − w p
Pompa qout η th = = …4.e
Kondensor q in q in
1 atau
wnet q in − q out q
η th = = = 1 − out …4.f
q in q in q in
Analisa Thermodinamika:
• Proses 1 – 2 adalah proses kompresi isentropik atau
kerja pompa
w p = v 1 × ( P2 − P1 ) = h 2 − h1 …4.a
AliPane
Ali Hasimi Hasimi Pane
Soal 4.1 Siklus Rankine ideal, dimana uap panas lanjut qin
masuk ke turbin pada tekanan dan temperatur masing-
masingnya adalah 8 MPa dan 480oC. Tekanan kondensor Ketel Uap
8 kPa. Jika kerja netto siklus adalah 100 MW, tentukanlah: 2 3
w Tur, out
dan
h2 = h1 + wp
maka q in = h 3 − h 2
w p = v1 × ( P2 − P1 )
⎛ m3 ⎞ Dari tabel uap air pada tekanan ketel uap yaitu:
= 1,0084 × 10 −3 ⎜ ⎟ × (80 − 0,08)bar
P3 = 80 bar dan 480oC; diperoleh:
⎜ kg ⎟
⎝ ⎠
h3 = 3348,4 kJ/kg
105 N / m 2 1 kJ
× = 8,059 kJ / kg s3 = 6,6586 kJ/kg . K
1bar 103 N . m
maka
q in = ( 3348 , 4 − 181 ,939 ) kJ / kg
= 3166 , 461 kJ / kg
AliPane
Ali Hasimi Hasimi Pane
Proses 3 – 4: Kerja turbin W& net = m& × ( wT − w p )
wT = h3 − h 4
atau
Untuk h4, dimana berada pada posisi phasa campuran dan
W& net
pada tekanan kondensor (P4 = P1 = 0,08 bar), maka dapat m& =
wT − w p
ditentukan:
h 4 = h f , 4 + x . h fg , 4 100 MW 10 3 kJ / s
= = 78,864 kg / s
(1276,071 − 8,059) kJ / kg 1 MW
Dimana s4 = s3, sedangkan sf,4 dan sg,4 diperoleh dari tabel b. Efisiensi Thermal Siklus
uap air pada tekanan kondensasi P1 = P4 = 0,08 bar
W& net
maka η th =
Q&
6,6586 − 0,5926
x= = 0,79
8,2287 − 0,5926 100 × 10 3 kW
= = 0,40 ≅ 40%
249,72 × 10 3 kW
sehingga
h4 = 173 ,88 kJ / kg + ( 0 , 79 × 2403 ,1 kJ / kg )
Soal 4.2 Sebuah sistem pembangkit tenaga uap beroperasi
= 2072 ,329 kJ / kg
dengan siklus Rankine ideal, yang bekerja pada batas tekanan
dari 3 MPa dan 50 kPa. Temperatur uap pada sisi masuk
maka
turbin adalah 300oC, jika laju aliran massa uap adalah
wT = h3 − h 4
35 kg/s. Tentukanlah:
= ( 3348 , 4 − 2072 ,329 ) kJ / kg
a. Gambarkan proses sistem dalam diagram T-s
= 1276 , 071 kJ / kg
b. Efisiensi Thermal Siklus
c. Kerja netto siklus
Proses 4 – 1: Panas yang dibuang kondensor untuk proses
d. Daya output sistem pembangkit tenaga
kondensasi
q out = h 4 − h1
Diketahui: Sistem pembangkit tenaga uap beoperasi dengan
= ( 2072 ,329 − 173 ,88 ) kJ / kg
siklus Rankine
= 1898 , 449 kJ / kg
P3 = 3 MPa = 30 bar
T3 = 300oC
Oleh karena itu, dapat diselesaikan:
P4 = 50 kPa = 0,5 bar
•
a. Laju aliran panas masuk yang dibutuhkan ketel uap m = 35 kg/s
dalam kW Ditanya: seperti soal
Q& = m& × q in Penyelesaian:
m& adalah laju aliran massa uap air, dimana kerja netto siklus a. Diagram T-s Sistem (Siklus Rankine Ideal)
AliPane
Ali Hasimi Hasimi Pane
Tekanan = 30 bar
o
Temp ( C) Enthalpi (kJ/kg) Entropi (kJ/kg . K)
280 2941,3 6,4462
300 h3 = ? s3 = ?
320 3043,4 6,6245
Untuk h3:
⎧ ⎛ 320 − 300 ⎞ ⎫
h 3 = 3043 , 4 − ⎨ ⎜ ⎟ × ( 3043 , 4 − 2941 ,3 ) ⎬
⎩⎝ 320 − 280 ⎠ ⎭
= 2992 ,35 kJ / kg
Untuk s3:
⎧ ⎛ 320 − 300 ⎞ ⎫
s 3 = 6 ,6245 − ⎨ ⎜ ⎟ × ( 6 ,6245 − 6 , 4462 ) ⎬
Langkah selanjutnya adalah dilakukan analisis pada setiap ⎩ ⎝ 320 − 280 ⎠ ⎭
proses, untuk menyelesaikan pertanyaan berikutnya: = 6 ,5354 kJ / kg . K
h2 = h1 + wp
Proses 3 – 4: Kerja turbin
Sehingga
h2 = 340,49 kJ / kg + 3,039 kJ / kg = 343,525 kJ / kg Dimana s4 = s3 = 6,5354 kJ/kg . K, sedangkan sf,4 dan sg,4
diperoleh dari tabel uap air pada tekanan kondensasi yaitu:
Proses 2 – 3: Panas yang diserap ketel uap P1 = P4 = 0,08 bar
q in = h 3 − h 2 hf,4 = 340,49 kJ/kg
hfg,4 = 2305,4 kJ/kg
Dari tabel uap air pada tekanan dan temperatur uap panas sf,4 = 1,0910 kJ/kg . K
lanjut, yaitu: P3 = 30 bar dan 300oC; dengan metode sg,4 = 7,5939 kJ/kg . K
interpolasi diperoleh:
AliPane
Ali Hasimi Hasimi Pane
maka a. Diagram T-s siklus Rankine dan analisis thermodinamika
6,5354 − 1,0910 pada setiap proses.
x= = 0,84
7,5939 − 1,0910 b. Kerja netto siklus
c. Efisiensi siklus
sehingga d. Laju aliran massa uap
h 4 = 340 , 49 kJ / kg + ( 0 ,84 × 2305 , 4 kJ / kg )
= 2277 , 026 kJ / kg Diketahui Siklus Rankine ideal dengan data operasional:
P3 = 10 MPa = 100 bar
maka T3 = 500oC
1936,536
= 1− = 0,2689 ≅ 26,89%
2648,825
d. Daya Output Sistem Pembangkit Tenaga Analisis Thermodinamika pada setiap proses:
• •
W net = m × wnet
Proses 1 – 2 : Kerja Pompa
= 35 kg / s × 712,285 kJ / kg
= 24929,98 kW ≅ 24,93 MW w p = v 1 × ( P2 − P1 ) = h 2 − h1
dan
h2 = h1 + wp
Soal 4.3 Sistem pembangkit tenaga uap beroperasi dengan
siklus Rankine ideal menghasilkan daya sebesar 210 MW.
Dari tabel uap air pada tekanan kondensor yaitu:
Uap panas lanjut masuk ke-turbin pada tekanan dan
P1 = 0,1 bar, diperoleh:
temperatur adalah 10 MPa dan 500oC, kemudian uap
v1 = vf = 1,0102 x 10-3 m3/kg
didinginkan dalam kondensor pada tekanan kondensor
h1 = hf = 191,83 kJ/kg
10 kPa. Tentukanlah:
AliPane
Ali Hasimi Hasimi Pane
maka Dimana konstanta x adalah menyatakan kualitas uap yang
w p = v1 × ( P2 − P1 ) dapat ditentukan:
⎛m 3 ⎞ s4 − s f , 4
= 1,0102 × 10−3 ⎜ ⎟ × (100 − 0,1)bar x=
⎜ kg ⎟ s g ,4 − s f ,4
⎝ ⎠
105 N / m 2 1 kJ
× = 10,092 kJ / kg
1bar 103 N . m Dimana s4 = s3 = 6,5952 kJ/kg . K, sedangkan sf,4 dan sg,4
diperoleh dari tabel uap air pada tekanan kondensasi yaitu:
Sehingga P1 = P4 = 0,1 bar
h2 = 191,83 kJ / kg + 10,092 kJ / kg = 201,922 kJ / kg
hf,4 = 191,83 kJ/kg
Proses 2 – 3: Panas yang diserap ketel uap hfg,4 = 2392,8 kJ/kg
q in = h 3 − h 2 sf,4 = 0,6493 kJ/kg . K
sg,4 = 8,1502 kJ/kg . K
Dari tabel uap air pada tekanan dan temperatur uap panas
lanjut, yaitu: P3 = 100 bar dan 500oC; dengan metode maka
interpolasi diperoleh: 6,5952 − 0,6493
x= = 0,793
Tekanan = 100 bar 8,1502 − 0,6493
Temp (oC) Enthalpi (kJ/kg) Entropi (kJ/kg . K)
480 3321,4 6,5282 sehingga
500 h3 = ? s3 = ? h 4 = 191 ,83 kJ / kg + ( 0 ,793 × 2392 ,8 kJ / kg )
520 3425,1 6,6622 = 2089 ,32 kJ / kg
maka
Untuk h3: wT = h3 − h 4
⎧ ⎛ 520 − 500 ⎞ ⎫ = ( 3373 , 25 − 2089 ,32 ) kJ / kg
h 3 = 3425 ,1 − ⎨ ⎜ ⎟ × ( 3425 ,1 − 3321 , 4 ) ⎬
⎩ ⎝ 520 − 480 ⎠ ⎭ = 1283 ,93 kJ / kg
= 3373 , 25 kJ / kg
Maka panas yang diterima ketel uap selama proses b. Kerja Netto Siklus
penguapan: wnet = wT − wP
q in = ( 3371 , 25 − 201 ,922 ) kJ / kg = (1283,93 − 10,092) kJ / kg = 1273,838 kJ / kg
= 3171 ,328 kJ / kg
c. Efisiensi Thermal Siklus
Proses 3 – 4: Kerja turbin qout
ηth = 1 −
wT = h3 − h 4 qin
AliPane
Ali Hasimi Hasimi Pane
d. Laju Aliran Massa Uap
• •
W net = m × wnet
atau
•
• W net
m=
wnet
210 MW 103 kJ / s
= = 164,856 kg / s
1273,838 1 MW
AliPane
Ali Hasimi Hasimi Pane
maka Untuk h3 pada tekanan 60 bar
w p = v1 × ( P2 − P1 ) ⎧ ⎛ 500 − 450 ⎞ ⎫
h3 = 3422 , 2 − ⎨ ⎜ ⎟ × ( 3422 , 2 − 3277 ,3) ⎬
⎛ m3 ⎞ ⎩ ⎝ 500 − 440 ⎠ ⎭
= 1,0244 × 10 −3 ⎜ ⎟ × (50 − 0,35)bar
⎜ kg ⎟ = 3301 , 45 kJ / kg
⎝ ⎠
10 5 N / m 2 1 kJ Untuk s3 pada tekanan 60 bar
× = 5,086 kJ / kg
1bar 10 3 N . m ⎧ ⎛ 500 − 450 ⎞ ⎫
s 3 = 6 ,8803 − ⎨ ⎜ ⎟ × ( 6 ,8803 − 6 ,6853 ) ⎬
⎩ ⎝ 500 − 440 ⎠ ⎭
= 6 ,7178 kJ / kg . K
Sehingga
h2 = 303,405 kJ / kg + 5,086 kJ / kg = 308,491 kJ / kg
Maka harga h3 dan s3 sebenarnya pada tekanan 50 bar dan
450oC dapat ditentukan dengan metode interpolasi sebagai
Proses 2 – 3: Panas yang diserap ketel uap
berikut:
q in = h 3 − h 2
Tekanan Enthalpi (kJ/kg) Entropi (kJ/kg . K)
(bar)
Dari tabel uap air (yang digunakan) pada tekanan dan
40 3330,133 6,9351
temperatur uap panas lanjut, yaitu: P3 = 50 bar dan 450oC;
50 h3 = ? s3 = ?
dengan metode interpolasi (karena tekanan 50 bar berada
60 3301,45 6,7178
diantara tekanan 40 dan 60 bar, dan temperatur pada 440 dan
500oC) diperoleh harga h3 dan s3:
Untuk h3 pada tekanan 50 bar dan 450oC:
⎧⎛ 60 − 50 ⎞ ⎫
- Pada tekanan 40 bar dan temperatur 440 dan 500oC h3 = 3301 , 45 − ⎨⎜ ⎟ × (3301 , 45 − 3330 ,133 ) ⎬
⎩ ⎝ 60 − 40 ⎠ ⎭
Tekanan = 40 bar
= 3315 ,792 kJ / kg
o
Temp ( C) Enthalpi (kJ/kg) Entropi (kJ/kg . K)
440 3307,1 6,9041
Untuk s3 pada tekanan 70 bar dan 450oC:
450 h3 = ? s3 = ?
⎧ ⎛ 60 − 50 ⎞ ⎫
500 3445,3 7,0901 s 3 = 6 , 7178 − ⎨ ⎜ ⎟ × ( 6 , 7178 − 6 ,9351 ) ⎬
⎩⎝ 60 − 40 ⎠ ⎭
= 6 ,8265 kJ / kg . K
Untuk h3 pada tekanan 40 bar
⎧ ⎛ 500 − 450 ⎞ ⎫ Maka panas yang diterima ketel uap selama proses
h3 = 3445 ,3 − ⎨ ⎜ ⎟ × ( 3445 ,3 − 3307 ,1) ⎬
⎩⎝ 500 − 440 ⎠ ⎭ penguapan:
= 3330 ,133 kJ / kg
q in = ( 3315 , 792 − 308 , 491 ) kJ / kg
= 3007 ,301 kJ / kg
Untuk s3 pada tekanan 40 bar
⎧ ⎛ 500 − 450 ⎞ ⎫ Proses 3 – 4: Kerja turbin
s 3 = 7 ,0901 − ⎨ ⎜ ⎟ × ( 7 , 0901 − 6 ,9041 ) ⎬
⎩ ⎝ 500 − 440 ⎠ ⎭
wT = h3 − h 4
= 6 ,9351 kJ / kg . K
AliPane
Ali Hasimi Hasimi Pane
s 4 − s f ,4 Proses 4 – 1: Panas yang dibuang kondensor untuk proses
x4 =
s g ,4 − s f ,4 kondensasi
q out = h 4 − h1
= ( 2328 , 461 − 303 , 405 ) kJ / kg
Dimana s4 = s3 = 6,8265 kJ/kg . K, dan hf,4 = 303,405 kJ/kg,
= 2025 , 056 kJ / kg
sedangkan sf,4 dan sg,4 diperoleh dengan metode interpolasi
dari tabel uap air pada tekanan kondensasi yaitu:
b. Efisiensi Seluruh Sistem Pembangkit
P1 = P4 = 0,35 bar
η overall = η Th × η pembakaran × η generator
0,35 hfg = ? sf = ? sg = ?
0,4 2319,2 1,0259 7,6700 sehingga
η overall = 0,3266 × 0,75 × 0,96 = 0,2352 ≅ 23,52%
Untuk hfg,4:
Untuk sf,4:
•
⎧ ⎛ 0 , 4 − 0 ,35 ⎞ ⎫ Untuk harga Q in :
s f ,4 = 1, 0259 − ⎨ ⎜⎜ ⎟⎟ × (1, 0259 − 0 ,9439 ) ⎬
⎩ ⎝ 0 , 4 − 0 ,3 ⎠ ⎭ •
= 0 ,9849 kJ / kg . K
• W net 300 MW 10 3 kJ / s
Q in = =
η overall 0,2352 1 MW
Untuk sg,4:
= 1275510,204 kJ / s
⎧ ⎛ 0 , 4 − 0 ,35 ⎞ ⎫
s g ,4 = 7 , 6700 − ⎨ ⎜⎜ ⎟⎟ × ( 7 , 6700 − 7 , 7686 ) ⎬
⎩ ⎝ 0 , 4 − 0 ,3 ⎠ ⎭ sehingga:
= 7 ,7193 kJ / kg . K
• 1275510,204 kJ / s 1 ton
m Batu bara =
29300 kJ / kg 10 3 kg
maka
6,8265 − 0,9849
x4 = = 0,867 = 0,043533 ton / s ≅ 156,72 ton / jam
7,7193 − 0,9849
sehingga
h 4 = 303 , 405 kJ / kg + ( 0 ,867 × 2327 ,65 kJ / kg )
= 2321 , 478 kJ / kg
maka
wT = h3 − h 4
= ( 3315,792 − 2328 , 478 ) kJ / kg
= 987 ,314 kJ / kg
AliPane
Ali Hasimi Hasimi Pane
4.2 Siklus Rankine dengan Pemanas Ulang • Proses 3 – 4 adalah proses kerja ekspansi isentropik
atau kerja keluaran turbin tingkat I (tekanan tinggi)
3
wT , I = h3 − h 4 …4.i
Turbin Turbin
Tekanan Tekanan • Proses 4 – 5 adalah proses panas ulang pada tekanan
Tinggi Rendah
Ketel Uap konstan pada reheater
4 q reheater = h 4 − h 5 …4.j
P4 = P5 = PReheat
6
• Proses 5 – 6 adalah proses kerja ekspansi isentropik
5 atau kerja keluaran turbin tingkat II (tekanan
Kondensor rendah)
Pompa
w T , II = h 5 − h 6 …4.k
2
1
• Proses 6 – 1 adalah proses pelepasan panas pada
tekanan konstan dalam kondensor
Pemanas Ulang
Turbin Tekanan q out = h 6 − h1 …4.l
Tinggi
Turbin
Tekanan Sementara untuk menentukan efisiensi thermal siklus dapat
Rendah ditentukan:
w net ( w T , I + w T , II ) − w p
η th = = …4.m
q in q in
atau
wnet (q boiler + q reaher ) − q out
η th = =
q in (q boiler + q reheater )
…4.n
q out
= 1−
Gambar 2. Siklus Rankine dengan Pemanas Ulang (q boiler + q reheater )
Analisa Thermodinamika:
• Proses 1 – 2 adalah proses kompresi isentropik atau
kerja pompa
w p = v f × ( P2 − P1 ) = h 2 − h1 …4.g
AliPane
Ali Hasimi Hasimi Pane
Soal 4.5 Sebuah sistem pembangkit tenaga uap, beroperasi Dari tabel uap air pada tekanan kondensor yaitu:
berdasarkan siklus Rankine ideal dengan pemanas ulang. P1 = 0,2 bar, diperoleh:
Kondisi uap masuk pada turbin tekanan tinggi adalah 8 Mpa
dan 500oC dan keluar pada tekanan 3 Mpa. Sebelum uap v1 = vf = 1,0172 x 10-3 m3/kg
masuk pada turbin tekanan rendah, uap dipanas ulang hingga h1 = hf = 251,40 kJ/kg
o
pada temperatur 500 C. Jika tekanan uap yang keluar dari
turbin tekanan rendah adalah 20 kPa, tentukanlah: maka
a. Gambar diagram T-s sistem dan analisa thermodinamika w p = v1 × ( P2 − P1 )
sistem ⎛ m3 ⎞
= 1,0172 × 10 −3 ⎜ ⎟ × (80 − 0,2)bar
b. Panas masuk netto dan kerja netto siklus ⎜ kg ⎟
⎝ ⎠
c. Efisiensi thermal siklus
10 5 N / m 2 1 kJ
× = 8,117 kJ / kg
1 bar 10 3 N . m
Diketahui: Siklus Rankine ideal dengan pemanas ulang
P2 = P3 = 8 MPa = 80 bar ; T3 = 500oC
Sehingga
P4 = P5 = 3 MPa = 30 bar ; T5 = 500oC
h2 = 251,40 kJ / kg + 8,117 kJ / kg = 259,517 kJ / kg
P6 = P1 = 20 kPa = 0,2 bar
Turbin
480 3348,4 6,6586
Tekanan 500 h3 = ? s3 = ?
Rendah
520 3447,7 6,7871
AliPane
Ali Hasimi Hasimi Pane
Untuk harga h4 diperoleh dengan metode interpolasi dari sg,6 = 7,9085 kJ/kg . K
tabel uap panas lanjut pada tekanan 30 bar dan entropi
s4 = s3 = 6,7229 kJ/kg . K: Sementara harga s6 = s5 = 7,2338 kJ/kg . K, maka:
Tekanan = 30 bar 7 , 2338 − 0 ,8320
x6 = = 0 ,905
Entropi Enthalpi Temperatur 7 ,9085 − 0 ,8320
maka: sehingga:
Proses 4 – 5 adalah proses pemanas ulang b. Panas Masuk Netto dan Kerja Netto Siklus
q in, reheater = h5 − h4 - Panas Masuk Netto
Untuk harga h5 diperoleh asi dari tabel uap panas lanjut pada qin,net = qin, Boiler + qin, reheater
wT ,2 = h5 − h6
AliPane
Ali Hasimi Hasimi Pane
T5 = 500oC Sehingga
P6 = P1 = 6 kPa = 0,06 bar ; x6 = 0,9 h2 = (151,53 + 10,058) kJ / kg = 161,588 kJ / kg
maka:
Turbin Tekanan q in , boiler = ( 3625 ,3 − 161 ,588 ) kJ / kg
4 Rendah
= 3463 , 712 kJ / kg
2
Proses 3 – 4 adalah kerja turbin tekanan tinggi atau
tingkat pertama
1 6 w T ,1 = h3 − h 4
s
Karena h4 adalah berada pada daerah uap panas lanjut, maka
Diagram T-s Siklus Rankine Ideal dengan Pemanas Ulang
perlu diketahui tekanan kerjanya. Oleh karena itu, untuk
mengetahui tekanan kerjanya, maka dapat diperoleh dengan
Analisa Thermodinamika
menyelesaikan proses 5 – 6, maka:
AliPane
Ali Hasimi Hasimi Pane
s6 = s5 = 7,5495 kJ/kg . K dan T5 = 500oC maka
Entropi Tekanan Enthalpi ⎧⎛ 6,9917 − 6,9029 ⎞ ⎫
h4 = 3159,3 − ⎨⎜⎜ ⎟⎟ × (3159,3 − 3069,5)⎬
(kJ/kg . K) (bar) (kJ/kg) ⎩⎝ 6,9917 − 6,8452 ⎠ ⎭
7,5698 15 3473,1 = 3104,868 kJ / kg
7,5495 P5 h5
7,4317 20 3467,6 - Interpolasi Kedua
Untuk P5:
Untuk h4 diman s4 = 6,9029 kJ/kg . K dan P4 = 15,735 bar
⎧ ⎛ 7 , 4317 − 7 ,5495 ⎞ ⎫ s4 = 6,9029 kJ/kg
P5 = 20 − ⎨ ⎜⎜ ⎟⎟ × ( 20 − 15 ) ⎬
⎩ ⎝ 7 , 4317 − 7 ,5698 ⎠ ⎭
Tekanan (bar) Enthalpi (kJ/kg)
= 15 , 735 bar
15 3029,824
Untuk h4 dimana s4 = 6,9029 kJ/kg . K dan P4 = 15 bar w T ,1 = 3625 ,3 − 3040 ,856 = 584 , 444 kJ / kg
P4 = 15 bar
Entropi (kJ/kg . K) Enthalpi (kJ/kg) Proses 4 – 5 adalah proses pemanasan ulang
6,8381 2992,7 q in, reheater = 3473,01 − 3040,856 = 432,154 kJ / kg
6,9029 h4 = ?
6,9938 3081,9 Proses 5 – 6 adalah proses kerja turbin tekanan rendah atau
tingkat kedua:
maka, wT , 2 = h5 − h 6
⎧⎛ 6,9938 − 6,9029 ⎞ ⎫ = 3473 , 01 − 2325 ,84 = 1147 ,17 kJ / kg
h4 = 3081,9 − ⎨⎜⎜ ⎟⎟ × (3081,9 − 2992,7)⎬
⎩⎝ 6,9938 − 6,8381 ⎠ ⎭
= 3029,824 kJ / kg
Proses 6 – 1 adalah proses pembuangan panas pada
kondensor
Untuk h4 diman s4 = 6,9029 kJ/kg . K dan P4 = 20 bar q out = h6 − h1
P4 = 20 bar = 2325,84 − 151,534 = 2174,306 kJ / kg
Entropi (kJ/kg . K) Enthalpi (kJ/kg)
6,8452 3069,5 b. Panas Masuk Netto dan Kerja Netto Siklus
6,9029 h4 = ?
6,9917 3159,3 - Untuk panas masuk netto:
qin,netto = qin, Boiler + qin, Re heater
= 3463,712 + 432,154 = 3895,866 kJ / kg
AliPane
Ali Hasimi Hasimi Pane
- Untuk kerja netto siklus: Keterangan gambar:
wnet = ( wT ,1 + wT ,2 ) − w p 1-2s-3-4s-5-6-1 : Siklus Rankine – pemanas ulang ideal
= (584,444 + 1147,17) − 10,058 = 1721,556 kJ / kg 1-2-3-4-5-6-1 : Siklus Rankine – pemanas ulang aktual
wnet 1721,556
η Th = = = 0,4419 ≅ 44,19%
qin,net 3895,866 Proses 1 – 2 : Kerja Pompa
w p ,ideal = v1 × ( P2 − P1 ) = h 2 s − h1
Dari tabel uap air pada tekanan temperatur ketel uap yaitu:
P3 = 100 bar dan 500oC; dengan metode interpolasi
diperoleh:
AliPane
Ali Hasimi Hasimi Pane
P3 = 100 bar maka
Temperatur Enthalpi Entropi ⎛ 6 , 6940 − 6 ,5952 ⎞
h 4 s = 2827 ,9 − ⎜⎜ ⎟⎟ × ( 2827 ,9 − 2778 ,1)
⎝ 6 , 6940 − 6 ,5865
o
( C) (kJ/kg) (kJ/kg . K) ⎠
480 3321,4 6,5282 = 2782 ,13 kJ / kg
500 h3 s3
520 3425,1 6,6622 Oleh karena itu,
h4 = 3373,25 − [(3373,25 − 2782,13) × 0,80]
Untuk h3 = 2900,354 kJ / kg
⎧ ⎛ 520 − 500 ⎞ ⎫
h3 = 3425 ,1 − ⎨ ⎜ ⎟ × ( 3425 ,1 − 3321 , 4 ) ⎬
⎩⎝ 520 − 480 ⎠ ⎭ Sehingga kerja aktual turbin tingkat pertama:
= 3373 , 25 kJ / kg ( w T ,1 ) aktual = 3373 , 25 − 2900 ,354
= 472 ,896 kJ / kg
Untuk s3
⎧ ⎛ 520 − 500 ⎞ ⎫ Proses 4 – 5: adalah proses pemanas ulang
s 3 = 6 , 6622 − ⎨ ⎜ ⎟ × ( 6 , 6622 − 6 ,5282 ) ⎬
⎩ ⎝ 520 − 480 ⎠ ⎭ q in , Re heater = h5 − h 4
= 6 ,5952 kJ / kg . K
Untuk h5 dapat ditentukan dari tabel uap air panas lanjut pada
maka
tekanan dan temperatur masing-masing adalah: 10 bar dan
q in , Boiler = ( 3373 , 25 − 202 , 453 ) kJ / kg
500oC:
= 3170 , 797 kJ / kg
h5 = 3478,5 kJ/kg ; s5 = 7,7622 kJ/kg . K
atau
Untuk h4s dapat ditentukan dari tabel uap panas lanjut,
h 6 = h5 − [η T × ( h5 − h 6 s )]
dengan metode interpolasi, berdasarkan:
P4s = P4 = 10 bar dan s4s = s3 = 6,5952 kJ/kg . K
Untuk h6s, dimana berada pada posisi phasa campuran dan
P4s = 10 bar pada tekanan kondensor (P6 = P1 = 0,1 bar), maka dapat
ditentukan:
Entropi Enthalpi Tekanan
(kJ/kg . K) (kJ/kg) (bar) h 6 s = h f , 6 s + ( x 6 s × h fg , 6 s )
6,5865 2778,1
6,5952 h3 10
6,6940 2827,9
AliPane
Ali Hasimi Hasimi Pane
Dimana konstanta x6s adalah menyatakan kualitas uap yang w net = ( wT ,1 + wT , 2 ) aktual − ( w p ) aktual
dapat ditentukan: = ( 472 ,896 + 814 , 637 ) − 10 , 623
= 1276 ,91 kJ / kg
s 6 s − s f ,6 s
x6 s =
s g ,6 s − s f ,6 s
c. Efisiensi Thermal Siklus
w net 1276 ,91
Dimana s6s = s5, sedangkan sf,6s dan sg,6s diperoleh dari tabel η Th = = = 0 ,3406 ≅ 34 , 06 %
q in , net 3748 ,943
uap air pada tekanan kondensasi P6 = P1 = 0,1 bar,
s6s = 7,7622 kJ/kg . K ; sf,6s = 0,6493 kJ/kg . K
d. Laju Aliran Massa Uap
sg,6s = 8,1502 kJ/kg . K
•
hf,6s = 191,83 kJ/kg ; hfg,6s = 2392,8 kJ/kg • W net
m=
w net
maka 80 MW 10 3 kJ / s
= × = 62 , 651 kg / s
7,7622 − 0,6493 1276 ,91 kJ / kg 1 MW
x6 s = = 0,948
8,1502 − 0,6493
sehingga
h 6 s = 191 ,83 kJ / kg + ( 0 ,948 × 2392 ,8 kJ / kg ) Soal 2.5 Sistem pembangkit tenaga uap beroperasi
= 2460 , 204 kJ / kg berdasarkan siklus Rankine ideal dengan pemanas ulang,
tekanan dan temperatur uap yang masuk ke turbin tekanan
jadi tinggi adalah 15 MPA dan 500oC, dan temperatur uap yang
h 6 = h5 − [η T × ( h5 − h 6 s )] masuk ke turbin tekanan rendahnya sebesar 500oC. sementara
= 3478 ,5 − [( 0 ,80 × ( 3478 ,5 − 2460 , 204 )] tekanan kondensornya adalah 10 kPa. Jika laju aliran massa
= 2663 ,863 kJ / kg uapnya adalah 12 kg/s, dan kualitas uap yang keluar dari
turbin tekanan rendah tidak boleh lebih dari 10%,
Oleh karena itu tentukanlah:
( wT , 2 ) aktual = h5 − h 6 = 3478 ,5 − 2663 ,863 a. Diagram T-s siklus dan analisa thermodinamika
= 814 , 637 kJ / kg b. Laju aliran panas masuk dan laju aliran panas keluar
c. Efisiensi thermal siklus
Proses 6 – 1: adalah proses panas dilepas oleh kondensor
q out = h 6 − h1 Diketahui: Siklus Rankine Ideal dengan pemanas ulang
P1 = P6 = 10 kPa = 0,1 bar
AliPane
Ali Hasimi Hasimi Pane
(Catatan dalam tabel uap air panas lanjut posisi tekanan
berada antara 140 dan 160 bar, sementara temperatur berada
antara 480 dan 520oC).
Interpolasi Pertama:
- Interpolasi tekanan 140 bar dan 500oC
P5 = 140 bar
Temperatur Enthalpi Entropi
o
( C) (kJ/kg) (kJ/kg . K)
480 3264,5 6,3143
500 h3, 140 s3, 140
520 3377,8 6,4610
Untuk h3, 140:
Diagram T-s Siklus Rankine Ideal dengan Pemanas Ulang
⎧ ⎛ 520 − 500 ⎞ ⎫
h3,140 = 3377 ,8 − ⎨ ⎜ ⎟ × ( 3377 ,8 − 3264 ,5 ) ⎬
⎩ ⎝ 520 − 480 ⎠ ⎭
Analisa Thermodinamika
= 3321 ,15 kJ / kg
AliPane
Ali Hasimi Hasimi Pane
Interpolasi Kedua Dan untuk s6:
o
- Interpolasi tekanan 150 bar dan 500 C s 6 = [ s f ,6 + ( x 4 × ( s g ,6 − s f ,6 ))]
o
T5 = 500 C = [0,6493 + (0,9 × (8,1502 − 0,6493))] kJ / kg
Tekanan Enthalpi Entropi = 7,40011 kJ / kg . K
(bar) (kJ/kg) (kJ/kg . K)
140 3321,15 6,3877 Dimana s6 = s5 = 7,40011 kJ/kg . K dan T5 = 500oC, maka
150 h3, 150 s3, 150 dari tabel uap air panas lanjut dapat ditentukan P5 dengan
160 3293,85 6,2984 metode interpolasi:
T5 = 500oC
Entropi Tekanan Enthalpi
Untuk h3, 150: (kJ/kg . K) (bar) (kJ/kg)
h6 = h f ,6 + ( x 6 . h fg ,6 ) ⎧⎛ 6, 4952 − 6,3431 ⎞ ⎫
h 4 , 20 = 2876 ,5 − ⎨⎜⎜ ⎟⎟ × ( 2876 ,5 − 2799 ,5) ⎬
= [191,83 + (0,90 × 2392,8)] kJ / kg ⎩⎝ 6, 4952 − 6,3409 ⎠ ⎭
= 2800 ,598 kJ / kg
= 2345,35 kJ / kg
AliPane
Ali Hasimi Hasimi Pane
- Interpolasi Kedua (P4 = 30 bar ; s4 = 6,3431 kJ/kg . K h6 sudah ditentukan sebelumnya yaitu: 2345,35 kJ/kg, maka:
w T , 2 = 3465 ,83 − 2345 ,35 = 1120 , 48 kJ / kg
Entropi Enthalpi Tekanan
(kJ/kg . K) (kJ/kg) (bar) Proses 6 – 1: Proses pelepasan kalor
6,2265 2824,3
q out = h 6 − h1
6,3431 h4, 30 30 bar
6,4465 2941,3
h1 sudah ditentukan sebelumnya yaitu: 191,83 kJ/kg, maka:
q out = 2345 ,35 − 191 ,83 = 2153 ,52 kJ / kg
maka:
⎧⎛ 6, 4465 − 6,3431 ⎞ ⎫
h 4 , 30 = 2941 ,3 − ⎨⎜⎜ ⎟⎟ × ( 2941 ,3 − 2824 ,3) ⎬ b. Laju aliran panas masuk dan laju aliran panas keluar
⎩⎝ 6, 4465 − 6, 2265 ⎠ ⎭
= 2886 ,31kJ / kg
- Laju aliran panas masuk
• • •
- Interpolasi ketiga adalah h4 pada P4 = 21,596 bar dan Q in = m × q in , net = m × ( q in , Boiler + q in , Re heater )
s4 = 6,3431 kJ/kg . K (Harga sebenarnya)
•
Tekanan Enthalpi Entropi Dimana m = 12 kg/s, maka:
30 2886,31
- Laju aliran panas keluar
maka: • • kg 1 MW
Q out = m × q out = 12 × 2153,52 kJ / kg ×
⎧⎛ 30 − 21,596 ⎞ ⎫ s 10 3 kJ / s
h 4 = 2886 ,31 − ⎨⎜ ⎟ × ( 2886 ,31 − 2800 ,598 ) ⎬
⎩⎝ 30 − 20 ⎠ ⎭ = 25,842 MW ≅ 25842 kW
= 2814 , 278 kJ / kg
AliPane
Ali Hasimi Hasimi Pane
Referensi
[1]. Yunus A. Cengel, Michael A. Boles, Thermodynamics: An Engineering Approach, Fifth Edition, McGraw-Hill
Companies, Inc.
[2]. Michael. Moran, Howard N . Shapiro, Daisie D. Boettner, Margaret B. Bailey, Fundamentals of Engineering
Thermodynamics, Seventh Edition, John Wiley & Sons, Inc, 2011.
Biography