Anda di halaman 1dari 16

MODUL TERMODINAMIKA

HUKUM KEDUA TERMODINAMIKA

Capaian Pembelajaran (Learning outcome)


1. Capaian pembelajaran Umum
Mahasiswa dapat memahami tentang Hukum Kedua termodinamika, interaksi siklus
daya dengan dua reservvoir, siklus carnot, entropi, proses reversibel, ireversibel,
perubahan entropi pada temperatur T dalam reaksi kimia, perubahan entropi gas non
ideal, perubahan entropi gas ideal, Hukum Ketiga Termodinamika dan siklus Carnot.
2. Capaian pembelajaran khusus
Mahasiswa mengerti aspek-aspek dari Hukum Kedua Termodinamika..
 Mahasiswa mengerti dari interaksi siklus daya dengan dua reservoir.
 Mahasiswa dapat menghitung soal kerja dan effisiensi termal menggunakan
siklus Carnot.
 Mahasiswa dapat menghitung soal perubahan entropi sistem dan perubahan
entropi total.
 Mahasiswa dapat menghitung soal perubahan entropi pada temperatur T dalam
reaksi kimia.
 Mahasiswa dapat menghitung soal perubahan entropi gas non ideal.
 Mahasiswa dapat menghitung soal perubahan entropi gas ideal.
 Mahasiswa dapat menghitung soal perubahan entropi menggunakan hukum
ketiga termodimamika.
 Mahasiswa dapat menghitung soal kerja dan effisiensi termal pada siklus
Rankine.

5.1. Pendahuluan
Pembahsan hukum termodinamika terdahulu dapat disarikan suatu catatan bahwa
hukum kedua dan segala penjelasan yang diberikan sangat berguna untuk:
1. Memperkirakan arah proses.
2. Menetapkan kondisi dalam kesetimbangan.
3. Menentukan kinerja teoritis terbaik dari siklus, mesin dan peralatan industri.
4. Mengevaluasi secara kuantitatif faktor-faktor yang menghambat pencapaian

Prodi Teknologi Kimia Industri 2020 1


MODUL TERMODINAMIKA

tingkat kinerja teoritis terbaik dalam industri.


5. Mendefinisikan skala temperatur yang bebas terhadap sifat-sifat termodinamika
terhadap zat apapun.
6. Mengembangkan cara untuk mengevaluasi sifat seperti energi dalam (u) dan
entalpi (h) sebagai fungsi dari sifat yang telah tersedia secara eksperiman.
Keenam hal diatas dapat dipikirkan sebagai aspek dari hukum kedua termodinamika.
Dasar hukum kedua termodinamika timbul berdasarkan pernyataan;
1. Pernyataan Clausius untuk hukum kedua menegaskan bahwa: adalah tidak
mungkin bagi sistem apapun untuk beroperasi sedemikian rupa sehingga hasil
tunggalnya akan berupa suatu perpindahan energi dalam bentuk kalor dari
benda yang lebih dingin ke benda yang lebih panas.
2. Pernyataan Kelvin-Planck untuk hukum kedua termodinamika: adalah tidak
mungkin menggunakan proses siklus untuk memindahkan panas dari benda
panas dan mengubahnya menjadi kerja tampa memindahkan sebagian
panasnya kepada benda dingin pada saat yang sama.
3. Pernyataan Weber untuk hukum kedua termodinamika: adalah panas tidak
dapat mengalir dari benda yang suhunya rendah ke suhu yang tinggi, kecuali
ditambah energi dari luar sistem untuk merubah benda tersebut.

5.2. Pokok-pokok yang akan dibahas


1. Pendahuluan
2. Interaksi siklus daya dengan dua reservoir
3. Siklus carnot
4. Entropi
5. Hukum Kedua termodinamika
6. Siklus Rankine

Prodi Teknologi Kimia Industri 2020 2


MODUL TERMODINAMIKA

5. 2.1. Interaksi Siklus Daya dengan Dua Reservoir


Sebuah batasan pada kinerja sistemyang mengalami siklus daya dapat
dijelaskan dengan menggunakan pernyataan Kelvin-Planck tentang hukum kedua seperti
terlihat pada gambar 5-1 yang memperlihatkan sebuah sistem yang menjalani sebuah
siklus yang pada saat bersamaan berinteraksi secara termal dengan dua reservoir termal.

reservoir QH
panas T1

Wsiklus = QH - QC
reservoir QC
dingin T2
T1 > T2
Gambar 5-1 Siklus Daya dengan Dua Reservoir

Sebuah reservoir panas dan sebuah reservoir dingin serta menghasilkan kerja
W siklus QC
η= ..... ..... ...(5 .1), η = 1 − .....(5.2)
neto Wsiklus. Effisiensi termal dari siklus QH QH , QH
adalah jumlah energi yang diterima sistem dari reservoir panas melalui perpindahan
panas dan QC adalah jumlah energi yang dilepas dari sistem ke reservoir dingin melalui
perpindahan kalor.
Jika nilai QC = 0, sistem akan mengambil energi QH dari reservoir panas dan
menghasilkan sejumlah kerja yang sama, dan mengalami siklus effisiensi termal untuk
siklus ini mempunyai nilai sama dengan 1 atau 100%. metode semacam ini bertentangan
dengan pernyataan Kelvin-Planck. Hal ini berarti bahwa siklus apapun yang melakukan
sebuah siklus daya dan beroperasi diantara dua reservoir hanya sebagian fraksi
perpindahan kalor QH dapat diperoleh sebagai kerja, dan sisanya Q C, harus dilepas
melalui perpindahan kalor di reservoir dingin, sehingga effisiensi termal harus lebih
kecil dari 100%.
Untuk mencapai effisiensi lebih kecil dari 100% berlaku untuk semua siklus
daya apa pun detail operasinya. hal ini dikenal sebagai efek hukum kedua yang dikenal
dengan efek carnot atau siklus Carnot.

Prodi Teknologi Kimia Industri 2020 3


MODUL TERMODINAMIKA

5. 2.2 Siklus Carnot


Effisiensi termal dari sebuah siklus daya irreversibel selalu lebih kecil dari
effisiensi sebuah siklus daya reversibel ketika masing-masing beroperasi diantara dua
reservoir panas yang sama.
Pada siklus Carnot ada 2 proses seperti terlihat pada gambar 5-2.

Gambar 5-2. Proses Siklus Carnot

- proses A-B gas ekspansi secara isotermal


- proses B-C gas diekspansi secara adiabatis
- proses C-D gas dikompresi secara isotermal
- proses D-A gas dikompresi secara adiabatis
Carnot gambar 5-2 effisiensi termal dapat dihitung dengan
Pada efek
W
η= ........(5.3), W = Q1 − Q2 ....... (5.4 ) ,
menggunakan rumus,
Q1 persamaan (5.4)
disubsitusi kepersamaan (5.3) sehingga effisiensi termal siklus Carnot menjadi
Q1 − Q2
η=
Q1 hubungan antara effisiensi termal dengan temperatur,
T 1− T 2
η= ... ........(5.5)
T1

Prodi Teknologi Kimia Industri 2020 4


MODUL TERMODINAMIKA

Contoh
1. Siklus Carnot melakukan kerja 150 KJ/siklus. Jika panas yang dipasok siklus
adalah 225 KJ pada 2270C. Hitung temperatur panas yang dilepas.
Penyelesaan
W 150
η= = = 0,67
Q1 225
T1 − T2 500 − T 2
η= , 0,67 = , T 2 = 166 ,5 K
T1 500
2. 2 grmol gas ideal dengan Cv = 3/2 R, Cp = 5/2 R dimasukkan kedalam siklus
Carnot yang beroperasi antara temperatur 227oC dan 27oC, jika v1 = 5 dm3 dan v2
= 10 dm3. Hitung Q, W,ΔU untuk setiap tahap dan η.
Penyelesaian
v T 2 = v γ − 1 T3
2γ − 1 3

( 10 )Cp /Cv − 1 ( 227 + 273 ) = v ( 27 + 273 )


3Cp /Cv − 1

(10 )
2/3
v3 500
= = 5 /3 , didapat h arg a v 3 = 21 , 516 dm3
300
dari gambar 5-2 siklus Carnot proses

A-B Proses Isotermal,


v2 10
W = Q = nRT ln , W = Q = 2 ( 8, 314 ) ( 500 ) ln = 5 ,76 KJ
v1 5
B-C Proses Adiabatis,
W = -U = - Cv (T3 – T2),
= - (2)(3/2 x 8,314)(27 – 227) = 4,99 KJ

C-D Proses Isotermal,


v4 10 , 76
W = Q = nRT ln , W = Q = (2 )(8 ,314 )(300 )ln = −3 ,46 KJ
v3 21. 516
D-A Proses Adiabatis
W = - ΔU = - n Cv (T1 – T4)

Prodi Teknologi Kimia Industri 2020 5


MODUL TERMODINAMIKA

= - (2)(3/2 x 8,314)(227 – 27) = - 4,49 KJ


Q1 − Q2 5,76 − 3 , 46 T 1 − T 2 500 − 300
η= = = 0, 399, atau η = = = 0,4
Q1 5,76 T1 500

5. 2.3 Entropi
Entropi adalah salah satu konsep di dalam termodinamika yang sulit di pahami
karena tidak mengukur panas, tetapi didalam Hukum Kedua Termodinamika perubahan
entropi harus ditentukan karena untuk mengetahui apakah suatu proses reversibel atau
ireversibel baik untuk gas ideal dan non ideal.
Definisi dari perubahan entropi adalah jika suatu sistem melakukan proses dari
keadaan pertama ke keadaan lain pada temperatur absolut konstan, maka perubahan
entropinya sama dengan banyak panas yang diserap sistem dibagi dengan temperatur
dQ
ΔS = ............(5.6)
absolutnya. atau T
dalam siklus Carnot ada 2 proses isotermal pada T1 dan T2 dan 2 proses adiabatis ,
W net T1 − T2
= .......(5.7)
perubahan entropinya adalah Q1 T1 , dari persamaan (5.4) Wnet = Q1 –
Q2 sehingga persamaan (5.7) menjadi
Q1 − Q 2 T 1 − T 2 Q1 Q2 T 1 T 2 Q T Q T
= , − = = , 1 − 2 = 1 − 2 atau 2 = 2 ............(5.8).
Q1 T 1 Q1 Q1 T 1 T 1 Q1 T1 Q1 T 1

Q2 menyerap panas sehingga mempunyai harga (+), sedangkan Q1 melepas panas


sehingga mempunyai harga (-), dengan demikian persamaan (5.8) menjadi
Q2 Q1 Q1 Q 2
=− atau + = 0 ...... .......(5.9).
T2 T1 T1 T2

persamaan (5.9) merupakan perubahan entropi yang diberi simbol ΔS.Harga dari ΔS
akan menunjukkan suatu proses yang terjadi, bila harga ΔS = 0 menunjukan proses
reversibel dan ΔS ∠ 0 menunjukan proses ireversibel.
Perubahan entropi total merupakan jumlah perubahan entropi sistem dan perubahan
entropi sekitarnya.
ΔStotal = ΔSs + ΔS’, ΔSs = perubahan entropi sistem, ΔS’ = perubahan entropi sekitarnya.

Prodi Teknologi Kimia Industri 2020 6


MODUL TERMODINAMIKA

Pada proses reversibel, ΔSs = - ΔS’, dengan mengasumsi temperatur disekeliling


Q s'
ΔS S =
konstan sebesar Ts, maka T s , Qs’ = - Qs atau Qs = Ts ΔSs.

Untuk menghitung kerja pada proses reversibel, Wrev = Qrev – ΔU, sedangkan
perbedaan kerja ideal dari sistem dengan sekelilingnya karena ada ekspansi sistem
sebesar Ps akan diperoleh kerja aktual, Waktual = Wrev - PsΔVs, maka kerja aktual Waktual =
TsΔSs – ΔU - PsΔVs, sehingga kerja yang hilang dapat ditentukan.
W lost = T s ΔS s − ΔU − P s ΔV s − ( Q − ΔU )
= T s ΔS s − Q − Ps ΔV s ............(5.10)
ΔH + Δ ( K P ) + Δ ( P E ) = Q − W
Untuk proses aliran steady state ,
dimana:
ΔH = perubahan entalpi
ΔKE = perubahan energi kinetik
ΔKP = perubahan energi potensial
Q = panas
W = Kerja

Kerja yang hilang, Wlost = Wideal – WS, sedangkan kerja ideal

W ideal =T S ΔSalignl¿ S ¿¿ − ΔH − Δ ( K E ) − ( ΔPE ) , ¿


bila energi potensial dan energi kinetik diabaikan,
energi ideal, wideal = TsΔSs- ΔH, sehingga persamaan (5.10) menjadi Wlost = TSΔSS – Q, Q
merupakan banyak panas yang ditransfer ke selilingnya sebesar QS dengan harga (+)
Q
S'
ΔS ' =
sehingga harga Wlost = TSΔSs + QS, S T S , harga ini bila dimasukkan ke harga W ,
lost

akan didapat Wlost = TSΔSS + TSΔSS’= TS (ΔSS + ΔSS’), sehingga Wlost = TS ΔStotal.

Contoh
1. Suatu sistem pada temperatur 500 K menerima panas sebesar 5.106 KJ,
sedangkan temperatur sumber panas 600 K.
Tentukan: ΔSS, ΔSS’, dan ΔS total

Prodi Teknologi Kimia Industri 2020 7


MODUL TERMODINAMIKA

Penyelesaian:

Q 5.106 KJ KJ
ΔS S = = = 10 .000
T 500K K
6
5.10 KJ KJ
ΔS ' = = −8333
S 600 K K

ΔStotal = 10.000 + (-8333) = 1667 KJ/K

2. Sebuah alat penyerap panas, menyerap panas 1.000 pada temperatur 5000F
menghasilkan kerja dan mengeluarkan panas pada 1000F.
Tentukan: kerja, ΔSS, ΔSS’ dan ΔS total.
Penyelesaian:

W T H −T C (T H − T C ) 960 − 560
= , W =Q = 1 . 000 Btu = 417 BTU
Q TH TH 960

QH 1.000 Btu
ΔS S = = = 1,04
TH 960 R
QH QC TC
=− , − QC = Q H
TH TC TH
− QC = 583 Btu , Q C = − 583 Btu

583 Btu
ΔS S ' =− =− 1,04
560 R

ΔS total = 1,04 – 1,04 = 0

3. Baja tuang mempunyai kapasitas panas 0,12 Btu/lbm0F, berat 75 lbm dan
temperatur
8000F didinginkan di dalam minyak yang mempunyai berat 300 lbm dan
kapasitas panas 0,6 Btu/lbm0F, jika tidak ada panas yang hilang dengan
temperatur sekelilingnya 700F.
Berapa perubahan entropi dari
a. Baja tuang

Prodi Teknologi Kimia Industri 2020 8


MODUL TERMODINAMIKA

b. Minyak dan
c. ΔS total
Panas yang hilang dari baja tuang, Q = m.c.Δt.
Btu
Q = 75 lbm x 0,12 ( 800 − t )
lbm 0 F

lbm0 F ¿
Q= 300 lbm x0,6 Btu¿ ( t −70) ¿
Panas yang di serap minyak, ¿
Panas yang hilang dari baja tuang = Panas yang di serap minyak
75 x 0,12(800 – t) = 300 x 0,6 (t – 70), didapat harga t = 104, 8 0F
T
dQ
2
dT T2
a . ΔS baja tuang = =∫ n x c = n x c ln
T T T T1
1

104 , 8 + 460 Btu


= 75 x 0 , 12 ln = − 7 , 22
800 + 460 R

460 + 104,8 Btu


b. ΔS miyak = 300 x 0,6 ln = 11,45
70 + 460 R

d. ΔS total = - 7,22 + 11,45 = 4,23 Btu/R

4. Bila 5.000 kg/jam minyak dengan kapasitas panas 3,2 KJ/kg.K di dinginkan dari
2200C hingga 400C dengan air yang mempunyai temperatur 300C.
Tentukan: banyak kerja yang hilang dalam proses dan ηtermal.
Penyelesaian:
Wlost = TS ΔSS - QS
asumsi Ps, ΔSS = 0
QS = 5000 x 3,3 (220 – 40) = 2.88.106 KJ
dQ 313 KJ
ΔS= = 5000 x 3,2 ln = − 7269
T 493 K

QS
− 2,88 106 KJ
TS = = = 396 K
ΔS − 7269 KJ /K

Prodi Teknologi Kimia Industri 2020 9


MODUL TERMODINAMIKA

Wlost = TSΔS-QS = 369 (-7269 KJ/K) – (- 2,88.106KJ) = 1.476 KJ, banyak kerja
yang hilang = 1.476 KJ.
T2 313
ηtermal = 1 − = 1− = 0 ,37 , effisiensi termal yang didapat 37 %.
T1 493

 Perubahan Entropi pada Temperatur T dalam Reaksi Kimia


Reaksi aA + bB cC + dD
0 P 0 R 0T
T Ti
ΔS = Σ ni S − Σ nj S j

i j

dimana:
i = koefisien reaksi produk
j = koefisien reaksi reaktan
0
298
Jika ΔS unuk setiap reaksi kimia diketahui maka perubahan entropinya

¿T , ¿ P R
ΔCp= Σ ni CpP − Σ n j CpR
i j

Contoh
0
Hitung ΔS dari reaksi 2SO2 + O2 2SO 3, jika pada temperatur 298 K ΔS untuk
SO2 = 248,53 KJ/grmol.K, O2 = 205,03 KJ/grmol.K dan 256,23 KJ/grmol.K untuk SO3
dan tentukan ΔS pada 500 K jika Cp dari O 2 = 25,72 + 12,98.10-3 T – 38,62.10-7 T2, SO2
= 49,79 + 4,56.10-3 T dan SO3 = 24,43 + 98,48.10-3 T – 405,30.10-7 T2.
Penyelesaian:
ΔS0298 = 2(24,43) – {(205,3) + 2(249,53)}= -189,63 KJ/grmol.K ΔH 0T = -9,140 – 7,596T
+ 4,243 x 10-3T2 – 0,742 x 10-6T-3.
ΔCp0 = 2(24,43 + 98,48.10-3 T – 405,30.10-7 T) – [(25,72 + 12,98.10-3 T – 38,62.10-7 T2 )
+ 2(49,79 + 4,56.10-3 T)] = -76,4 + 174,86.10-3 T – 771,99.10-7 T2.
500

∫ (−76 , 4 + 174 , 86 .10−3 T − 771 , 99 .10−7 T 2 ) dTT


ΔST = - 189,63 + 298

Prodi Teknologi Kimia Industri 2020 10


MODUL TERMODINAMIKA

(
ΔS T = −189 ,63 + −76 , 4 ln
500
298 ) [
+ 174 , 86. 10−3 (500 − 298 ) + −77 , 99 . 10−7 (
5002 − 2982
2 )]
= - 200,06 KJ/grmol.K

- Perubahan Entropi untuk Gas Non Ideal


Untuk mengetahui perubahan entropi gas non ideal prinsipnya sama dengan gas
ideal,jika persamaannya tidak dapat digunakan pada gas non ideal, maka untuk
menghitung perubahan entropi dapat dilakukan dengan menggunakan tabel uap.
Jika zat mengalami perubahan fase pada kondisi isotermal dan tekanan
konstan, maka perlu diasumsi proses reversibel dan dalam keadaan setimbang,
ΔH perubahan fase
ΔS T =
T . Jika mengalami perubahan wujud dan penguapan maka entropi
λfusion λ
ΔS T = , ΔS penguapan = penguapan
pada keadaan setimbang T fusion T penguapan .

- Perubahan Entropi untuk Gas Ideal


Perubahan dari entropi gas ideal
v2 v v
dv
2
nRT dv
2
dv v p
ΔS S = ∫ p = ∫ = ∫ nR = nR ln 2 = nR ln 2
v1 T v1 T v v v v p
1 1 1

Jika gas di ekspansi dan mengalami perubahan temperatur, maka perubahan


T2 T
dT v2 2
dT p
ΔS S = ∫ Cv + nR ln atau ΔS S ∫ Cp + nR ln 1
T1 T v1 T T p2
entropinya 1

Contoh
Kapasitas molar pada tekanan konstan O2 diberikan oleh persamaan Cp = 25,723 +
12,979 x 10-3T – 38,618 x 10-7T2. Jika temperatur sistem yanh mengandung 2 mol O 2
dipanaskan dari 270C sampai 2270C dan diekspansi dari 2 dm3 menjadi 8 dm3. Hitung
perubahan entropi dengan menganggap gas O2 sebagai gas ideal.
Penyelesaian:

Prodi Teknologi Kimia Industri 2020 11


MODUL TERMODINAMIKA

T2

ΔS = 2 mol ∫ ( 25 , 723 + 12, 979 x 10−3 T − 36 ,618 x 10−7 T 2 )


T1
dT
T (
+ (2 ) 8 ,314 j . mol−1 K −1 ln
8
2 )
500
ΔS = ( 2 mol ) ( 25 , 723 JK mol )
−1 −1
∫ dT + ( 2 mol ) ( 8 ,314 Jmol−1 K−1) ln 4 = 53 , 29 JK −1
300

5. 2.4 Hukum Ketiga Termodinamika


Hukum Ketiga Termodinamika digunakan untuk menghitung perubahan entropi
absolut. Entropi absolut pada temperatur T pada senyawa atau zat yang mengalami
perubahan fase dapat dihitung menggunakan rumus (5.11),
Tf T T
dT ΔH f dT ΔH v
v g

∫ Cp T + T + ∫ (Cp ) v T + T + ∫ (Cp ) g dT
T
.. .. . .. .. . .. ..(5 . 11)¿
0 f Tf v T v

Bila temperatur senyawa atau zat mempunyai harga temperatur besar dari 0, harga
entropinya dapat dihitung menggunakan rumus (5.12),
Tf T T
dT ΔH f dT ΔH v
v g
dT
S T = ∫ Cp + + ∫ ( Cp )v + + ∫ ( Cp )g . . .. .. . .. .. . .. .. .(5 .12 )
0 T Tf Tf T Tv T T
v

Contoh
Hitung entropi absolut pada 2000C dari uap air diatas o0C, kapasitas panas air tekanan
konstan pada 250C = 1,8 KJ/kgK, 1000C = 1,893 KJ/kgK dan pada 2000C.
panas pencairan air = 109,89 KJ/kg dan panas penguapan air = 419,04 KJ/kg.
Penyelesaian:
298 373 473
dT 104 ,89 dT 419 , 04 dT KJ
S= ∫ 1,8 + + ∫ 1 ,893 + + ∫ 1 , 945 = 12,612
0 T 298 298 T 373 373 T kg.K

5. 2.5. Siklus Rankine


Siklus Rankine merupakan proses reversibel yang merupakan siklus
pembangkit daya sperti terlihat pada gambar 5-3.

Prodi Teknologi Kimia Industri 2020 12


MODUL TERMODINAMIKA

Gambar 5-3. Proses Siklus Rankine

Proses pada siklus Rankine seperti terlihat pada gambar 5-3, air dipompa pada
volume konstan (AB), produknya merupakan cairan jenuh di ekspansi pada tekanan
konstan (BC), air dipanaskan di dalam boiler pada tekanan konstan (CD) hingga menjadi
uap, uap akan menjadi uap keliwat jenuh pada tekanan konstan (D’E), uap masuk ke
dalam turbin, di dalam turbin uap menggerakan sudu-sudu turbin, didalam turbin uap di
ekspansi secara isentropik (D’D), uap keluar turbin masuk kondenser untuk di
kondensasi pada tekanan.

Proses dalam siklus Rankine


1. Proses AB air dipompa dari tekanan P A menjadi tekanan PB, entalpi berubah dari
HA
menjadi HB, perubahan temperatur pada proses ini di abaikan karena perubahan
temperatur TA ke temperatur TB sangat kecil sekali. Kerja dari pompa

−W AB = ∫ v dP . Jika volume spesifik dari air tidak mengalami perubahan, kerja


pompa –WAB = v (PB – PA), kerja dapat juga ditentukan dengan menggunakan
perubahan entalpi, -WAB = HB – HA
2. Proses BCD air dipanaskan , pada titik C air menjadi saturasi dan kemudian
diuapkan
pada temperatur konstan menjadi uap jenuh pada titik D. Panas yang dibutuhkan

Prodi Teknologi Kimia Industri 2020 13


MODUL TERMODINAMIKA

SD

QBCD = H D − H B = ∫ T dS
SB
untuk memanaskam air
3. Proses DD’ uap keliwat jenuh, jika uap jenuh dinaikkan temperaturnya, sedangkan
panas yang ditambahkan QDD’ = HD’ - HD
4. Proses DE atau D’E’, uap didalam turbin di ekspansi secara isentropik. Kerja dari
turbin WDE = HD - HE atau WD’E’ = HD’ – HE’.
5. Proses E atau E’A uap di kondensasi, panas yang di keluarkan selama
kondensasiQEA = HA - HE, atau QE’A = HA – HE’.
Total kerja dari siklus yang terjadi pada turbin dan pompa dengan energi potensial,
energi kinetik serta panas yang terjadi diabaikan adalah W net = (HD – HE) – (HB – HA) =
QBCD +QEA.
W net QBCD + Q EA ( H D − H E ) − ( H B − H A )
ηR = = =
Effisiensi termal siklus, Q BCD Q BCD HD − HB , karena
harga HB – HA sangat kecil sehingga dapat diabaikan, maka effisiensi termal dari siklus
H D − HE
ηR =
Rankine,i HD − H A

Contoh
Hitung effisiensi termal dari siklus Rankine, dimana HC – HB = HC – HA, uap di ekspansi
isentropik dari 20 MPa hingga 0,06 Mpa jika (a) uap merupakan uap jenuh, (b) jika uap
merupakan uap keliwat jenuh yang mempunyai temperatur 3000C.
Penyelesaian:
a. PD = 20 MPa, TD = 365,80C, HD = 2409,7 KJ/kg dan SD = 4,9269KJ/kg.K, Hf =359,86
KJ/kg, Sf = 1,1453 KJ/kg.K.
PE = 0,06 MPa, TE’ = 85,94 0C, Hg = 2653,5 KJ/kg, Sg = 7,5320 KJ/kg.K.
SE = SD = 4,9269 = x (1,1453) + (1 – x) 7,5320, 1- x = 0,5921, x = 0,4079.
HE = (0,4079)(359,86) + (0,5921)(2653,5) = 1717,9 KJ/kg.
HD − HE KJ
ηtermal = , H A fase cair jenuh pada 0 ,06 MPa = 359 , 9 ,
HD − H A kg
2409,7 − 1717,9
ηtermal = = 0,3375 atau 33,75%
2409,7 − 359,9

Prodi Teknologi Kimia Industri 2020 14


MODUL TERMODINAMIKA

a. Pada PD’ = 20 MPa, didapat TD’ = 365,8 + 300 = 665,80C, HD’ = 3717,9 KJ/kg, SD’ =
6,7039 KJ/kg.K, Hf’ = 359,86 KJ/kg, Hg’ = 2653,5 KJ/kg, Sf’ = 1,1453 KJ?kg.K, Sg’
7,5320 KJ/kg.K.
SE’ = S’ = 6,7039 = x(1,1453) + (1 – x)(7,5320), 1 – x = 0,8703, x = 0,1297.
HE = (0,1297)(359,86) + (0,8703)(2653,5) = 2356,0 KJ/kg, HA = HB, sehingga
H D' − H E 3717 ,9 − 2356 , 0
ηtermal = = = 0, 4056 atau 40 ,56 %
effisiensi termal, HD ' − H B 3717 ,9 − 359 ,86

5.3. Rangkuman
Hukum kedua termodinamika dipelajari untuk mengetahui beberapa efek, unttuk
perhitungan kinerja teoritis terbaik dari sistem yang mengalami siklus pada saat
berinteraksi dengan reservoir termal. Siklus Carnot dipelajari untuk mengetahui
spesifik siklus mengenai siklus reversibel yang beroperasi diantara dua reservoir termal.
Q 1 − Q2 T1 − T 2
η= atau η =
Effisiensi termal pada siklus Carnot Q1 T1 .
Sebagai penjabaran hukum kedua termodinamika perlu diketahui perubahan
entropi dari sistem, karena perubahan entropi menyertai perpindahan panas dan aliran
massa. Proses reversibel pada sistem bila harga perubahan entropi (ΔS) = 0 dan proses
ireversibel bila harga perubahan entropi (ΔS) < 0, selain itu perubahan entropi dipelajari
untuk mengetahui jumlah energi atau panas yang hilang selama proses industri
berlangsung, persamaan untuk menghitung jumlah energi yang hilang Wlost = TSΔSS –
Q.
Hukum ketiga termodinamika dipelajari untuk menghitung entropi suatu
senyawa mulai dari temperatur 00C sampai temperatur T.
Siklus Rankine merupakan proses reversibel yang merupakan siklus pembangkit
daya, pembangkit daya perlu diperhitungkan didalam suatu proses industri kimia, hal ini
berhubungan dengan utilitas dengan mengetahui effisiensi termal dari siklus Rankine
dapat diketahui apakah suatu industri masih mempunyai nilai ekonomis didalam proses
H D − HE
ηR =
dan pengoperasiannya. Persamaan effisiensi termal siklus Rankine, HD − H A

1.4 Soal Latihan/Tugas

Prodi Teknologi Kimia Industri 2020 15


MODUL TERMODINAMIKA

1. 1. Satu kg air mengalami siklus daya carnot. Selama proses ekspansi air dipanaskan
hingga kekondisi uap jenuh dari keadaan awal dengan tekanan 15 bar dan kualitas uap
25%. Uap kemudian diekspansi secara adiabatis ke tekanan 1 bar dan menghasilkan
kerja sebesar 403,8 KJ/kg.
a. Gambar sketsa siklus pada diagram p-v
b. Hitung kalor dan kerja untuk setiap proses
c. Hitung effisiensi termal
2. Dua mol gas ideal diatomik dimasukkan kedalam siklus Carnot yang beroperasi di
antara temperatur 400 K dan 300 K. Jika V1 = 5 dm3 dan V2 = 25 dm3. Hitung Q, W
dan ΔU dalam setiap tahap, Hitung juga effisiensi termal siklus tersebut.
3. Hitung perubahan entropi dari 10 lb air yang dipanaskan dari 60 0F sampai 1500F
dengan menggunakan:
1. uap jenuh pada tekanan 100 psia
2. uap jenuh pada tekanan 50 psia
3. uap keliwat jenuh pada tekanan 50 psia dan temperatur 3500F
4. Heat exchanger digunakan untuk mendinginkan minyak dengan air sebanyak 10.000
lb/hr, air masuk heat exchanger pada 700F. Minyak masuk HE sebanyak 5.000 lb/hr
masuk HE pada temperatur 3000F dan keluar pada 1500F, kapasitas panas rata-ratanya
0,6 Btu/lbm.0F, dengan mengabaikan panas yang hilang dari heat exhanger diabaikan.
Hitung:
a. perubahan entropi dari minyak
b. perubahn entropi total dari proses pendinginan
5. Hitung entropi absolut dari air pada temperatur 3000C
6. Pada siklus Rankine uap masuk turbin pada 1000 psia dan 800 0F, uap masuk
kondenser pada temperatur 800F. Hitung effisiensi termal dari siklus Rankine
tersebut.

Prodi Teknologi Kimia Industri 2020 16

Anda mungkin juga menyukai