Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Teknik Mesin UNTAG Surabaya

Entropi
Dosen Pembimbing :
Ir. Gatut Priyo Utomo, M.Sc

Tim Penyusun :

1. Vincent Kristian P.P. (1422000114)


2. Ahmad Yafi. (1421800081)
3. Lukas Efronis Sanggu. (1422000041)

Program Studi Teknik Mesin


Universitas 17 Agustus 1945 SURABAYA
Abstrak

Termodinamika adalah ilmu yang mengajarkan tentang usaha untuk


mengubah energi yang berubah menjadi energi dengan sifat pendukungnya.
suatu ilmu yang mempelajari perubahan energi yang dikandung oleh suatu
benda akibat adanya perubahan sifat makroskopik (perubahan fisik atau
perubahan akibat reaksi kimia). Termodinamika merupakan cabang dari ilmu
fisika seperti, fisika energi, proses panas, kerja, entropi dan kespontanan. Selain
itu, Termodinamika juga berkaitan dengan mekanika static. Ilmu termodinamika
ini bisa disebut juga ilmu mengubah energi termal menjadi energi mekanik.

Siklus carnot merupakan semua siklus yang harus membuang panas ke


suatu comber panas, maka efisiensi tidak pernah dapat mencapai nilai 100%.
Untuk membuktikan bahwa fluida kerja tidak mempunyai pengaruh terhadap
efisiensi termal siklus reversible, Carnot menciptakan siklus tersebut yang masih
bersifat hipotesa (disebabkan orang tidak bisa membuat mesin reversible atau
mesin mampubalik).

COP (Coefficient Of Performance) adalah perbandingan efek refrigerasi


dengan kerja kompresor. Efek refrigerasi adalah enthalpy refrigerant masuk
kompresor atau sesudah evaporator dibagi dengan enthalpy refrigerant masuk
evaporator atau sesudah katup ekspansi. Sedangkan kerja kompresor
adalah enthalpy refrigerant masuk kondensor atau sedudah kompresor dibagi
dengan enthalpy refrigerant masuk kompresor atau sesudah evaporator. Atau
ringkasnya Coefficient of Performance (COP) adalah perbandingan efektifitas
pendinginan evaporator dengan kerja yang diberikan kompresor.
Pendahuluan COP = Q/W
Siklus carnot merupakan suatu COP = Q2/W
siklus yang melibatkan proses
����� ���� ������� ���� ����� ������/�����
isothermal, isobarik, isokorik, yang COP =����� ���� ���������� ����� ����������� �����
dimana siklus ini mengubah panas
hasil reaksi pembakaran menjadi COP mesin panas = T1 / (T1 - T2)
mekanik sepenuhnya. Siklus ini COP mesin dingin = T2 / (T1 - T2)
merupakan cara paling ideal dalam
mengubah energi panas menjadi Dimana
energi mekanis dan juga siklus ini Te : Temperature Evaporator (K)
tidak menimbulkan pemborosan. Tc : Temperature Kondensor (K)
Melalui siklus ini kita dapat
mengetahui batas efesiensi suatu Soal Permasalahan
suatu mesin ketika mengkonversi 1. Suatu pendingin Carnot yang
panas menjadi kerja. Siklus carnot menambang energi sebagai panas dari
dapat lebih kita pahami melalui suatu ruang dingin pada 0 + (2 Nbi
gambar dibawah. terkahir ketua)oC dan memindahkan
energi sebagai panas ke suatu
lingkungan yang berada pada 40 + (2
Nbi terkahir ketua)oC. Tentukan
efisiensi siklus ?

T2 = 9 + 14 = 23oC + 273 = 296 K


T1 = 75 + 14 = 95oC + 273 = 368 K

η = (1 - T2/T1) x 100%
η = (1 - 296/368) x 100%
η = 20%
Dimana Pada Siklus A-B dan CD T1 η(%)
terjadi pemuaian isothremal 368 20
sedangkan pada Siklus B-C dan D-A 524 43.6
terjadi pemampatan adiabatik 662 55.3
723 59
Q2/Q1= T2/T1 835 64.6
W = Q1 - Q2

η = (1- T2/T1) x 100%


η = W/Q1 x 100% = Q1 - Q2/Q1 x 100%

COP carnot adalah


perbandingan temperatur evaporasi
dibandingkan dengan selisih
temperatur kondensasi dan evaporasi.
Satuan temperatur yang digunakan
dalam rumus COP carnot adalah
Kelvin.
Analisis
Menurut tabel dan grafik di
atas semakin besar T1-nya maka
semakin besar pula efisiensinya
begitu sebaliknya.

Kesimpulan
Dari hasil yang kami peroleh
dari data jurnal di atas, efisiensi akan
mengalami perubahan pada saat
perubahan suhu secara konstan.

2. Sebuah ruangan dipasang Analisis


refrigerator dan dipertahankan pada Menurut tabel dan grafik di
suhu 9oC dengan menyerap kalor dari atas semakin besar W (watt-nya)
ruangan sebesar 200 + (2 NBI terakhir maka semakin besar COP (Coefficient
ketua)kJ/menit. Jika daya input yang Of Performance) yang terjadi, begitu
diperlukan refrigerator adalah 1.1 W, juga sebaliknya jika W (watt-nya)
tentukan COP. semakin kecil mka semaki besar COP-
nya.
Q2 = 200 + 14 = 214 kJ/menit = 3.56
kJ/detik = 3.56 kW Kesimpulan
Dari hasil yang kami peroleh dari data
W = 1.1 W jurnal di atas, COP akan mengalami
perubahan pada saat perubahan watt
COP = Q2/W secara konstan.
COP = 3.56/1.1
COP = 3.23

W COP
1.1 3.23 Daftar Pustaka
1.4 2.54
1.7 2.09 Fisikazone.com “siklus carnot”
2 1.78 http://fisikazone.com/siklus-carnot/
2.3 1.55 diakses tgl 16-03-2022

Academia.edu “siklus carnot”


https://www.academia.edu/4158139
8/Tugas_Mata_Kuliah_Kimia_Fisik_I_C
arnot_Cycle_Siklus_Karnot_diakses tgl
17-03-2022

Web.ipb.ac.id “siklus kompresi uap”


http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/elearn
ing/media/Teknik%20Pendinginan/b
ab3.php diakses 17-03-2022
Googledrive “siklus carnot” Ejurnal.unp.ac.id “COP”
https://drive.google.com/file/d/14yU http://ejournal.unp.ac.id/students/in
r1Hfse9URxvR10m4H8CyDWt8mwrt dex.php/poto/article/view/1692
O/view diakses tgl 16-03-2022 diakses tgl 17-03-2022

Anda mungkin juga menyukai