Anda di halaman 1dari 10

Termodinamika 2

Siklus Brayton
Pengantar
Siklus Brayton pertama kali diusulkan oleh George Brayton untuk
digunakan pada mesin pembakaran minyak bolak-balik yang ia kembangkan
sekitar tahun 1870. Saat ini, siklus ini hanya digunakan untuk turbin gas
dimana proses kompresi dan ekspansi terjadi pada mesin yang berputar.
Turbin gas biasanya beroperasi pada siklus terbuka, seperti ditunjukkan pada
gambar berikut :

Udara segar pada kondisi ambient dialirkan ke kompresor, di mana suhu


dan tekanannya dinaikkan. Udara bertekanan tinggi mengalir ke ruang bakar,
tempat bahan bakar dibakar pada tekanan konstan. Gas bersuhu tinggi yang
dihasilkan memasuki turbin, di mana gas tersebut mengembang hingga
mencapai tekanan atmosfer sambil menghasilkan tenaga. Gas buang yang
keluar dari turbin dibuang (tidak disirkulasi ulang), sehingga menyebabkan
siklus tersebut tergolong siklus terbuka.
Siklus turbin gas terbuka yang dijelaskan di atas dapat dimodelkan sebagai
siklus tertutup, seperti ditunjukkan pada gambar berikut :

Di sini proses kompresi dan ekspansi tetap sama, namun proses pembakaran
digantikan oleh proses penambahan panas bertekanan konstan dari sumber
luar, dan proses pembuangan digantikan oleh proses penolakan panas
bertekanan konstan ke tekanan konstan. Udara sekitar. Siklus ideal yang
dialami fluida kerja dalam loop tertutup ini adalah siklus Brayton, yang terdiri
dari empat proses reversibel internal:
1-2 Kompresi isentropik (in a compressor).
2-3 Penambahan panas p = C.
3-4 Ekspansi isentropik (in a turbine).
4-1 Pembuangan panas p = C.

Siklus brayton dibagi dua, yaitu :


1. Siklus brayton ideal

2. Siklus brayton aktual

Panas spesifik konstan (dingin-udara standar) & isentropik :


 (1-2) Proses Kompresi Isentropik

W Comp ,∈ ¿=C (T −T )¿
P 2 1

 (2-3) Penambahan Kalor ( P konstan)


q ¿=C p (T 3−T 2)
 (3-4) Proses Ekspansi Isentropik

W Turb ,out =C P (T 4−T 3 )


 (4-1) Pembuangan Kalor (P konstan)

q out =C P (T 4 −T 1)
Proses (1-2) dan (3-4) isentropik
P2=P3 dan P4 −P1

( ) ( )
( K −1) ( K−1)
T 2 P2 P3 T3
= K
= K
T 1 P1 P4 T4

kj
Dimana C p=1,005
kg . k
k =1 , 4

Efisiensi termal dari siklus Brayton ideal berdasarkan asumsi standar


udara dingin menjadi

Ratio tekanannya dapat dicari dengan rumus :


P2 P3
r p= =
P1 P 4

Untuk keadaan panas spesifik bervariasi :


 (1-2) Proses Kompresi Isentropik
W Comp ,∈ ¿=h −h ¿
2 1

 (2-3) Penambahan Kalor ( P konstan)

q ¿=h3−h 2

 (3-4) Proses Ekspansi Isentropik

W Turb ,out =h3−h 4

 (4-1) Pembuangan Kalor (P konstan)

q out =h 1−h4
Ratio tekanannya dapat dicari dengan rumus :
P2 P3
r p= =
P1 P 4

Berikut ini rumus efisiensinya :


Backwork Ratio
Tidak semua kerja turbin menjadi kerja yang bisa digunakan karena sebagian
kerja turbin dipakai untuk menggerakkan kompresor. Rasio Perbandingannya :
W Net =W Turbin−W Kompresor

W Comp ,∈¿
r bw = ¿
W Turb, out

Contoh soal

Anda mungkin juga menyukai