SIKLUS OTTO
Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
T.A 2017-1018
1
PENDAHULUAN
Dalam sejarah manusia mesin merupakan tolak ukur perubahan besar dalam
kehidupannya. Hadirnya mesin mampu mengubah pola kerja, transportasi, maupun gaya hidup.
Hadirnya mesin telah mendorong terjadinya revolusi industry di perancis.Walaupun demikian
mesin juga memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Jenis – jenis mesin yang digunakan manusia sekarang sudah beraneka ragam. Dari yang
sebelumnya hanya berupa mesin uap biasa namun sekarang telah berkembang hingga mesin –
mesin hybrid.Namun dari sekian banyak mesin tersebut sebenarnya hanya berasal dari beberapa
konsep fisika yang berkaitan dengan termodinamika. Salah satu diantaranya adalah prinsip mesin
Otto yang akan kita bahas dalam makalah ini.
Sekilas mesin otto atau mesin bensin merupakan salah satu jenis mesin kalor yang
banyak dipakai saat ini.Sedangkan mesin kalor adalah mesin yang menggunakan energi panas
untuk melakukan kerja mekanis atau mengubah tenaga panas menjadi tenaga mekanis. Energi
atau tenaga panas tersebut diperoleh dari hasil pembakaran.Ditinjau dari cara memperoleh tenaga
panas, mesin kalor dapat dibedakan menjadi dua yaitu mesin dengan pembakaran dalam dan
mesin dengan pembakaran luar.
Mesin pembakaran dalam merupakan mesin dengan proses pembakaran bahan bakar di
dalam mesin tersebut dan gas sebagai fluida kerja. pada umumnya mesin pembakaran disebut
motor bakar. Jadi motor bakar ialah mesin kalor yang hasil pembakaran menggunakan gas panas
sebagai bahan bakar di dalam mesin untuk melakukan kerja mekanis. Mesin pembakaran luar
merupakan mesin yang proses pembakaran bahan bakar terjadi di luar mesin dan energi panas
yang berpindah dari energi panas ke fluida kerja mesin melalui ketel uap.
2
Mesin Otto
Mesin pembakaran dalam adalah mesin yang melakukan proses pembakaran bahan bakar
di dalam mesin tersebut dan gas pembakaran yang terjadi berfungsi sebagai fluida kerja. Mesin
pembakaran dalam umumnya disebut motor bakar. Jadi motor bakar adalah mesin kalor yang
menggunakan gas panas hasil pembakaran bahan bakar di dalam mesin untuk melakukan kerja
mekanis. Mesin pembakaran luar adalah mesin di mana proses pembakaran bahan bakar terjadi
di luar mesin dan energi panas dari gas pembakaran dipindahkan ke fluida mesin melalui
beberapa dinding pemisah, misal ketel uap.
3
Mesin dua tak merupakan mesin yang prosesnya dilakukan dengan
pergerakkan piston naik turun dua kali agar memperoleh energy. pada motor-motor
kecil mesin tersebut bayak digunakan. asap yang dihasilkan oleh mesin dua tak itu
sebagai sisa pembakaran dari oli pelumas.
Mesin empat tak memerlukan empat kali gerakan piston untuk sekali
pembakaran. Pada motor besar-besar sering menggunakan mesin tersebuta. Mesin
empat tak tersebut menghasilkan hanya sedikit sisa pembakaran karena bahan
bakarnya hanya bensin murni.
4
Siklus Otto
siklus ideal untuk mesin torak dengan pengapian-nyala bunga api disebut
dengan siklus otto. Pada proses sistem pengapian-nyala ini, bahan bakar dan udara
dicmpur kemudian dibakar menggunakan percikan bunga api dari busi. mesin dua
siklus adalah sebuah mesin yang pistonnya bergerak dalam empat langkah dalam
silinder, kemudian poros engkol berputar dua kali untuk setiap siklus termodinamika
(mesin pembakaran interal empat langkah)
5
siklus otto memiliki 4 proses yang terdiri dari 2 buah proses isokhorik (volume
tetap) dan 2 buah proses adiabatis (kalor tetap). Siklus tersebut dijelaskan dengan
diagram tekanan (p) vs temperatur (V) dibawah ini:
Rumus :
6
3. Proses Ekspansi / Langkah Kerja
4. Kerja Siklus
Pe = pme . n . i . (V1-V2) . z
W = Kerja (Joule)
7
n = Putaran mesin per detik (rps)
z = Jumlah silinder
P = Daya ( Watt )
8
Contoh Soal :
Suatu siklus otto (fluida udara dan H2) bekerja dengan nisbah kompresi sebesar 9 : 1 pada
kondisi pemasukan berupa 14 psia dan (70 F + NBI). Volume silinder pada awalnya(125 + NBI)
in3 apabila (4 + NBI) Btu energy ditambahkan sebagai panas ke gas selama proses pemanasan
volume konstan. Hitunglah effisiensi siklus tersebut.
Diketahui :
Cv = 0,718 Cv = 10,19
Cp = 0,240 Cp = 3,42
V1
r= =9
V2
Penyelesaian :
( ) ( )
k −1 k−1
T 1 P2 k V1
= =
T 2 P1 V2
( )
k −1
V1 1,4−1
T 2=T 1 =557(9) =1341,38 ° R
V2
Va 152
m= = =0,006 lbm
V 1 14 ×123
Q¿ =C v ( T 3−T 2 )
T 3=31380,13 ° R
9
V 1 14,73 ft
3
Mencari V 2= = =1,63
r 9 lbm
V2 1,63 3
V 3=T 3 =31380,13 =91,83 ft / lbm
T1 557
( )
k−1
T3 V4
=
T4 V3
( )
k−1
V4
( )
0,4
14,73
T 4=T 3 =31380,13 =15091,83 ° R
V3 91,83
Q¿ −Qout 31−14,9
η= = =0,51 atau 51%
Q¿ 31
10