Anda di halaman 1dari 35

TURBIN GAS

DR. ABDI HANRA SEBAYANG


TURBIN GAS
Turbin gas adalah turbin dengan gas sebagai
fluida kerjanya. Sebenarnya turbin gas
hanyalah merupakan komponen dari suatu
sistem turbin gas. Sistem turbin gas yang
paling sederhana terdiri dari tiga komponen
utama, yaitu: kompresor, ruang bakar dan
turbin. dengan susunan seperti terlihat pada
Gambar.1.
JENIS-JENIS TURBIN GAS
Komponen Komponen
Utama Penunjang

Turning Gear

Accessories Gear
CARA KERJA

Gambar 1
• Udara atmosfer masuk ke dalam kompresor yang berfungsi mengisap
dan menaikkan tekanan udara sehingga temperaturnya akan naik.
Kemudian udara yang bertekanan dan bertemperatur tinggi itu masuk
ke dalam ruang bakar. Di dalam ruang bakar disemprotkan bahan
bakar ke dalam arus udara tersebut sehingga terjadi proses
pembakaran. Proses pembakaran berlangsung pada tekanan konstan,
sehingga boleh dikatakan ruang bakar hanyalah berfungsi untuk
menaikkan temperatur udara
• Oleh karena itu ruang bakar dapat diganti dengan sebuah alat
pemanas. Gas pembakaran yang bertemperatur tinggi itu kemudian
masuk ke dalam turbin dan energinya digunakan untuk melakukan
kerja memutar roda turbin. Sebanyak ± 60%, daya yang dihasilkan
turbin digunakan untuk memutar kompresornya sendiri dan sisanya
baru dapat digunakan untuk memutar beban (generator listrik,
pompa, kompresor, balingbaling, dan sebagainya).
• Jadi, di dalam sistem turbin gas proses kompresi, pembakaran dan
ekspansi terjadi di dalam komponen yang terpisah. Maka jelaslah
perbedaannya dengan yang terjadi pada motor bakar torak yang
konvensional ketiga proses tersebut terjadi di dalam silinder. Di
samping itu, proses pembakaran pada sistem turbin gas berlangsung
secara kontinu pada tekanan konstan, sedang pada motor bakar torak
proses pembakaran terjadi secara periodik pada tekanan yang
berubah.

• Berbagai tujuan penggunaan turbin gas misalnya: sebagai mesin


penggerak generator listrik dan mesin industri lainnya, kendaraan
darat, kapal laut, pesawat terbang, dan sebagainya.
• Sisiem turbin gas dapai dipasang dengan cepat dan
biaya investasinya relatif rendah, jika dibandingkan
dengan instalasi turbin uap dan motor diesel untuk pusat
tenaga listrik. Di samping itu dapat distart dari keadaan
dingin sampai dapat dibebani penuh, dalam waktu yang
sangat singkat (dalam dua menit atau lebih sedilkit). Hal
tersebut terakhir membuat mesin ini begitu ideal untuk
mengatasi keadaan darurat dan melayani beban puncak
Siklus Brayton
• Siklus ideal dari sistem turbin gas sederhana adalah
siklus Brayton. Sistem turbin gas sederhana dengan
siklus terbuka menggunakan ruang bakar sedangkan
sistem turbin gas sederhana dengan siklus tertutup
menggunakan alat-alat penukar kalor, seperii terlukis
pada Gambar 2 dan 3

• Siklus Brayton dapat digambarkan pada diagram P - v


dan T - s seperti terlukis pada Gambar 4 dan 5
q in

Fuel Heat
Combustion Exchanger
chamber
3
3 2
2
W net
W net Compressor Turbine
Compressor Turbine

1
4
1 Fresh
Exhaust Heat
Air 4 gases Exchanger

q out

Gambar 1, Sistem turbin terbuka Gambar 2 Sistem turbin tertutup


Gambar 4 Gambar 5
Siklus Brayton ideal terdiri dari proses:
1–2 proses kompresi isentropik di dalam kompresor
2–3 proses pemasukan kalor pada tekanan konstan di dalam
ruang bakar atau alat pemindah kalor (pemanas)
3–4 proses ekspansi isentropik di dalam turbin
4–1 proses pembuangan kalor pada tekanan konstan dalam
alat pemindah kalor (pendingin).
Kesetimbangan Energi
(qin − qout ) + (win − wout ) = hexit − hinlet
dimana

qin = h3 − h2 = Cp (T3 − T2 )

q out = h4 − h1 = Cp (T4 − T1 )
Efisiensi thermal siklus Brayton ideal

wnet q out
 th, Brayton = =1 −
qin qin

Cp (T4 − T1 )
 = 1−
Cp (T3 − T2 )

T1  T4
− 1
 = 1−  T1 
= 1−
T1
T2  3 − 1
T T2
 T2 
Proses 1-2 dan 3-4 isentropic dan
P2 = P3 dan P4 = P1, maka
( k −1) / k
T2  P2 
=  
T1  P1  Dimana : rp = perbandingan tekanan
( k −1) / k
 P3 
=   P2
 P4  rp =
T3 P1
=
T4
• Maka efiisiensi dapat ditulis sbb:
1
 th, Brayton = 1 −
r p ( k −1) / k
Contoh Soal
The Simple Ideal Brayton Cycle

Sebuah pembangkit tenaga stasioner beroperasi pada siklus


Brayton ideal mempunyai perbandingan tekanan (rp) = 8.
Temperatur udara masuk kompresor 300 K dan temepratur gas
masuk turbin 1300 K. Gunakan asumsi udara standar ,
hitunglah:
a. Temperatur keluar kompresor, T2
b. Temperatur gas keluar turbin, T4
c. Back work ratio (bwr)
d. Efisiensi termal
Penyelesaian:
Diagram T-s dari siklus Brayton ideal
seperti pada Gambar.
Asumsi/idealisasi
1. Keadaan tunak
2. Menggunakan udara standar
3. Perubahan energi kinetic dan
potensial diabaikan
4. Panas spesifik bervariasi dari
temperature
(a) Temperatur udara keluar kompresor dan turbin, prosesnya isentropik

Process 1-2 (isentropic compression of an ideal gas):


T1 = 300 K h1 = 300,19 kJ/kg
Pr1 = 1,386

P2
Pr 2 = Pr1 = (8) (1,386) = 11,09
P1

T2 = 540 K (at compressor exit)


h2 = 544,35 kJ/kg
Process 3-4 (isentropic expansion of an ideal gas):

T3 = 1300 K h3 = 1395,97 kJ/kg


Pr3 = 330,9

P4 1
Pr 4 = Pr 3 = ( ) (330,9) = 41,36
P3 8

T4 = 770 K (at turbine exit)


h4 = 789,11 kJ/kg
b) To find the back work ratio, we need to find the work input to
the compressor and the work output of the turbine:
wcomp, in = h2 – h1 = 544,35 – 300,19 = 244,16 kJ/kg
wturb,out = h3 – h4 = 1395,97 – 789,11= 606,86 kJ/kg

Back work ratio

wcomp ,in 244,16


bwr = = = 0,402
wturb ,out 606,86
That is, 40,2 percent of the turbine work output is used just to
drive the compressor.
c) The thermal efficiency of the cycle is the ratio of the net
power output to the total heat input:
qin = h3 – h2 = 1395,97 – 544,35 = 851,62 kJ/kg
wnet = wout – win = 606,86 – 244,16 = 362,7 kJ/kg
Maka

wnet 362,7
th = = = 0,426
qin 851,62

The thermal efficiency could also be determined from


The thermal efficiency could also bi determined from

qout
 th = 1 −
qin
Where
qout = h4 – h1 = 789,11 – 300,19 = 488,92 kJ/kg
Discussion
Under the cold-air-standard assumptions (constant specific heat
values at room temperature), the thermal efficiency would be, from
Eq. 8-17, 11th,

1 1
 th, Brayton = 1 − =1− = 0,448
r p( k −1) / k 8 (1,4 −1) / 1,4

which is sufficiently close to the value obtained by accounting for


the variation of specific heats with temperature.
Siklus Aktual Turbin gas

ws h2s − h1
c = 
wa h2a − h1

wa h3 − h4a
T = 
ws h3 − h4 s
Contoh:
An Actual Gas-Turbin Cycle

Assuming a compressor efficiency of 80 percent and a turbine


efficiency of 85 percent, determine (a) the back work ratio, (b)
the thermal efficiency, and (c) the turbine exit temperature of the
gas-turbine cycle discussed in example 8-5
SOLUTION (a) The T-s diagram of T, K
the cycle is shown in Fig. 8—37. The
actual compressor work and turbine
work are determined by using the 1300
3

definitions of compressor and turbine


efficiencies, Eqs. 8—19 and 8—20:
q in

4a
2s 2a 4s

300 q out
1

Fig. 8-37
Compressor:

ws 244,16
wcomp, in = = = 305,20 kJ / kg
c 0,8
Turbine:

wturb, out = T ws = (0,85) (606,86 ) = 515,83 kJ / kg


Thus,
wcomp , in 305,20
rbw = = = 0,592
wturb, out 515,83

That is, the compre ssor is now consuming 59,2 percent


of the work produced by the turbine (up from 40,2
percent). This increase is due to the irreversibilities that
occur within the compressor and the turbine.
b) In this case, air will leave the compressor at a higher
temperature and enthalpy, which are determined to be

wcomp. in = h2a - h1

h2a = h1 + wcomp. in
= 300,19 + 305,20
= 605,39 kJ/kg (and T2a = 598 K)
Thus,
qin = h3 – h2a = 1395,97 – 605,39 = 790,58 kJ/kg
wnet = wout – win = 515,83 – 305,20 = 210,63 kJ/kg

And
wnet 210,63
th = = = 0,266 or 26,6 %
qin 790,58

Anda mungkin juga menyukai