Anda di halaman 1dari 41

Pembangkit Listrik Tenaga Gas ( PLTG )

Komponen utama dari PLTG

 Turbin gas (Gas Turbine)


berfungsi untuk menghasilkan energy mekanik yg akan
dipergunakan untuk memutar generator
 Kompresor (Compressor)
Berfungsi untuk meningkatkan temperatur dan tekanan udara.
 Ruang Bakar (Combustor)
Berfungsi untuk membakar bahan bakar dengan menghembuskan
udara yang telah dinaikkan temperatur dan tekanannya di kompresor.
Peralatan Pendukung PLTG

• Air Intake 
Berfungsi mensuplai udara bersih ke dalam kompresor.
• Blow Off Valve
Berfungsi mengurangi besarnya aliran udara yang masuk ke dalam
kompressor  utama atau membuang sebagian udara dari tingkat
tertentu untuk menghindari terjadinya stall (tekanan udara yang besar
dan tiba-tiba terhadap sudu kompresor yang menyebabkan patahnya
sudu kompresor)
• VIGV (Variable Inlet Guide Fan)
Berfungsi untuk mengatur jumlah volume udara yang akan di
kompresikan sesuai kebutuhan.
• Ignitor
Berfungsi penyalaan awal atau start up. Campuran bahan bakar
dengan udara dapat menyala oleh percikan bunga api dari ignitor yang
terpasang di dekat fuel nozzle burner
• dll
Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
• Udara dimasukkan ke dalam kompresor untuk ditekan hingga
temperatur dan tekanannya naik. Proses ini disebut dengan proses
kompresi. Udara yang dihasilkan dari kompresor akan digunakan
sebagai udara pembakaran dan juga untuk mendinginkan bagian-
bagian turbin gas. 
• Setelah dikompresi, udara tersebut dialirkan ke ruang bakar. Dalam
ruang bakar, udara ini dicampur dengan bahan bakar dan dibakar
• Bahan bakar yg digunakan dapat berupa Bahan Bakar Gas ( BBG ) atau
bahan bakar minyak ( BBM ).
• Apabila digunakan bahan bakar gas (BBG), maka gas dapat langsung
dicampur dengan udara untuk dibakar, tetapi apabila digunakan bahan
bakar minyak (BBM), maka BBM ini harus dijadikan kabut terlebih dahulu
kemudian baru dicampur dengan udara untuk dibakar.
• Pembakaran bahan bakar dalam ruang bakar menghasilkan gas bersuhu
tinggi sampai kira-kira 1.300 0C dengan tekanan 13 kg/cm2
• Gas hasil pembakaran ini kemudian dialirkan menuju turbin untuk
disemprotkan kepada sudu-sudu turbin sehingga energi (enthalpy) gas ini
dikonversikan menjadi energi mekanik dalam turbin penggerak generator
(dan kompresor udara) dan akhirnya generator menghasilkan tenaga
listrik.
Operasi dan Pemeliharaan
• Dari segi operasi, unit PLTG tergolong unit yang masa start-nya pendek,
yaitu antara 15-30 menit, dan kebanyakan dapat di-start tanpa pasokan
daya dari luar (black start), yaitu menggunakan mesin diesel sebagai
motor start.
• Dari segi pemeliharaan, unit PLTG mempunyai selang waktu
pemeliharaan (time between overhaul) yang pendek, yaitu sekitar 4.000-
5.000 jam operasi. Makin sering unit mengalami start-stop, makin pendek
selang waktu pemeliharaannya.
• Walaupun jam operasi unit belum mencapai 4.000 jam, tetapi jika jumlah
startnya telah mencapai 300 kali, maka unit PLTG tersebut harus
mengalami pemeriksaan (inspeksi) dan pemeliharaan
• Saat dilakukan pemeriksaan, hal-hal yang perlu mendapat perhatian
khusus adalah bagian-bagian yang terkena aliran gas hasil
pembakaran yang suhunya mencapai 1.300 0 C, seperti: ruang bakar,
saluran gas panas (hot gas path),dan sudu-sudu turbin. Bagian-
bagian ini umumnya mengalami kerusakan (retak) sehingga perlu
diperbaiki (dilas) atau diganti.
• Dari segi masalah lingkungan, yang perlu diperhatikan adalah
masalah kebisingan
• unit PLTG tergolong unit termal yang efisiensinya paling rendah, yaitu
berkisar antara 15-25%
Siklus Kerja Turbin Gas
Turbin Gas Siklus Terbuka (Open Cycle)
• gas panas yang diekspansi didalam turbin akan menghasilkan gas
bekas (flue gas) dengan temperatur yang masih cukup tinggi (5000C)
dan tekanan diatas sedikit dari tekanan atmosfir, selanjutnya gas
bekas ini dibuang atau dialirkan ke udara luar.
Turbin Gas Siklus Tertutup (Closed Cycle)
• gas panas yang diekspansi didalam turbin akan menghasilkan gas
bekas (flue gas) dengan temperature yang masih cukup tinggi dan
tekanan diatas sedikit dari tekanan atmosfir,
• selanjutnya gas bekas ini dialirkan ke kedalam penukar panas (heat
rejected) untuk didinginkan dengan menggunakan media pendingin
air atau udara hingga temperaturnya turun dan dialirkan lagi
kedalam sisi masuk (suction) kompresor untuk dikompresi lagi.
Turbin Gas Siklus Terbuka Dilengkapi dengan
Regenerator
• gas panas yang diekspansi didalam turbin akan
menghasilkan gas bekas (flue gas) dengan temperature yang
masih cukup tinggi dan tekanan diatas sedikit dari tekanan
atmosfir,
• selanjutnya gas bekas (flue gas) ini dialirkan kedalam heat
exchanger yang dikenal dengan istilah regenerator
• gas bekas ini digunakan untuk memanaskan udara keluar
kompresor sebelum digunakan sebagai udara pembakaran
didalam ruang bakar (combustion chamber),
Kelebihan dan Kekurangan Pembangkit Listrik
Tenaga Gas (PLTG)
Keunggulan PLTG :
• Siklus kerja pembangkit lebih sederhana
• Pembangunan pembangkit lebih cepat
• Biaya pembangunan lebih murah
• Area pembangkitan relatif tidak terlalu luas. Sehingga PLTG dapat
dipasang di pusat kota / industri
• Waktu pemanasan dari kondisi dingin sampai beban penuh sangat
singkat (start up cepat)
• Waktu pemeliharaan singkat
Kekurangan PLTG:
• biaya operasionalnya tinggi, oleh karena mempergunakan bahan
bakar minyak/Gas
• dapat menimbulkan polusi lingkungan ( karena terjadi pembakaran
yang tidak sempurna dalam ruang bakar, sehingga menghasilkan Gas
CO, Nox atau SO2( yang dapat menimbulkan hujan asam )
• meningkatkan kebisingan
• dapat menaikkan suhu lingkungan
Siklus Brayton
Diagram h - s
Diagram P-V
Perhitungan kerja dan efisiensi
Perhitungan efisiensi
 kerja yang dihasilkan Turbin adalah Wt :
Wt = kalor masuk – kalor terbuang
Cp ( T3 - T2 ) - Cp ( T4 - T 1 )
maka Efisiensi = ( kerja yang dihasilkan Turbin / kalor masuk )

 T 4  T 1 P 2 P3 P3 P 4
  1 ;  atau 
 T 3  T 2 P1 P 4 P 2 P1
oleh karena Proses 1 –2 dan proses 3 - 4 adalah isentropis, maka

k k
P2  T 2  k 1 P3  T 3  k 1
  dan
 
P1  T1  P4  T 4 

Sehingga efisiensi :
T1 1
  1  1 k 1
T2
 P2  k
 
 P1 
Berdasarkan persamaan diatas :
untuk meningkatkan efisiensi dari sistem Turbin Gas
adalah dengan mempergunakan kompresor yang memiliki
tekanan kompresi lebih tinggi.
Perhitungan kerja persatuan berat
Perhitungan kerja persatuan berat
Kerja yang dihasilkan oleh Turbin Gas persatuan berat fluida kerja :
Wn = Wt - Wk  Wt = kerja turbin, Wk = kerja kompresor
Kerja yang diperlukan oleh kompresor :
Wk = ( h2 - h1 ) atau Cp ( T2 – T1 )
Kerja yang dihasilkan oleh turbin gas :
Wt = ( h3 - h4 ) atau Cp ( T3 – T4 )
Jadi kerja neto ( bersih ) yang dihasilkan oleh sistem turbin gas adalah :
Wn = Wt - Wk
= ( h3 - h4 ) - ( h2 - h1)
= Cp ( T3 - T4 ) - Cp ( T2 - T 1 )
Kalor yang dimasukkan :
Qm = Cp ( T3 - T2 )
Jadi efisiensi dr system PLTG tsb adalah :

Efisiensi = (output neto / kalor yg dimasukkan ke dlm system ) x 100


%
= ( Wn / Qm ) x 100 %
• Dengan cara diatas ini, maka efisiensi dapat pula dihitung sbb :
efisiensi = (Pout / P in )= (kerja yang dihasilkan / kalor masuk )

  1
 T 4  T 1
 1
1
 T 3  T 2  P2 
k 1
k
 
 P1 
Catatan : Panas Spesifik dan k
Cp adalah jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkan
temperatur 1 Kg gas 10 C dimana proses berlangsung pada
tekanan tetap.
Untuk udara Cp = 0,24 Kcal/Kg0 C = 1,005 Kj/kg0 C =
0,24 Btu/lb. 0 F
Cv adalah jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkan
tem- peratur 1 kg gas 1 0 C, dimana proses berlangsung pada
vo- lume tetap.
Untuk udara Cv = 0,17 Kcal/kg0 C = 0,712 kj/kg0 C
k adalah rasio panas jenis = Cp / Cv
= 1,401
Contoh soal PLTG :

Diketahui kondisi PLTG dengan siklus Brayton udara standar.


Udara masuk ke kompresor pada tekanan 14,7 psia; 60 0 F,
kemudian tekanan udara keluar dari kompresor sebesar 70
psia, temperatur maksimum yg dpt dihasilkan dlm siklus tsb
adalah 1800 0 F. Udara dianggap sebagai gas ideal dengan
Cp tetap. Berdasarkan data-data spt tsb diatas, maka
hitunglah :
a. Efisiensi thermal dr PLTG tsb.
b. apa pengaruh tekanan terhadap efisiensi
Sama seperti soal diatas, tetapi efisiensi turbin gas =
85 %, efisiensi kompresor = 85 % , kemudian terjadi
penurunan tekanan antar kompresor dgn turbin gas
sebesar 2.5 psia, hitunglah :
1. Kerja yg dihasilkan turbin gas ( kerja netto )
2. Efisiensi dari system PLTG tsb.
Gambar diagram T – S dalam kondisi nyata
P2
T
Q masuk P3

2s 2 3
P4

4
4s P1

1 Q keluar

Anda mungkin juga menyukai