Reproduksi harus diutamakan terlebih dahulu dalam upaya penurunan
Secara sederhana reproduksi berasal dari kata re = angka kematian maternal.
kembali dan produksi = membuat atau menghasilkan, jadi reproduksi mempunyai arti suatu proses kehidupan Keadaan yang secara umum dapat terjadi pada proses manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian seksual yang tidak aman adalah: kehamilan yang tidak hidup. diinginkan yang akan menjurus ke aborsi atau kehamilan remaja yang beresiko, terinfeksi penyakit menular seksual, Kesehatan Reproduksi termasuk didalamnya HIV/AIDS. Upaya pencegahan yang Kesehatan Reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, dianjurkan adalah: tidak melakukan hubungan seksual. mental dan sosial yang utuh dalam segala hal yang Jika sudah berhubungan dianjurkan untuk memakai alat berkaitan dengan fungsi, peran & sistem reproduksi. kontrasepsi terutama kondom (pencegahan Infeksi Menular Seksual) atau alat kontrasepsi lain untuk Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 Kesehatan mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, dan Reproduksi yang menjamin setiap orang berhak dianjurkan untuk mempunyai pasangan yang sehat. memperoleh pelayanan kesehatan reproduksi yang bermutu, aman dan dapat dipertanggung jawabkan, Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan dimana peraturan ini juga menjamin kesehatan Reproduksi perempuan dalam usia reproduksi sehingga mampu Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan melahirkan generasi yang sehat, berkualitas yang reproduksi. Faktor-faktor tersebut secara garis besar nantinya berdampak pada penurunan Angka Kematian dapat dikelompokkan menjadi empat golongan yang dapat Ibu. berdampak buruk bagi kesehatan reproduksi, yaitu: 1. Faktor Demografis – Ekonomi Kesehatan Reproduksi Remaja Faktor ekonomi dapat mempengaruhi Kesehatan Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat Reproduksi yaitu kemiskinan, tingkat pendidikan yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang rendah dan ketidaktahuan tentang yang dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat disini tidak perkembangan seksual dan proses reproduksi, usia semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas dari pertama melakukan hubungan seksual, usia pertama kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosial menikah, usia pertama hamil. Sedangkan faktor kultural. demografi yang dapat mempengaruhi Kesehatan Reproduksi adalah akses terhadap pelayanan Mengapa Remaja Perlu Mengetahui Kesehatan kesehatan, rasio remaja tidak sekolah , lokasi/tempat Reproduksi. tinggal yang terpencil. Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar 2. Faktor Budaya dan Lingkungan memiliki informasi yang benar mengenai proses Faktor budaya dan lingkungan yang mempengaruhi reproduksi serta berbagai faktor yang berhubungan. praktek tradisional yang berdampak buruk pada Dengan informasi yang benar, diharapkan remaja memiliki kesehatan reproduksi, kepercayaan banyak anak sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai banyak rejeki, informasi tentang fungsi reproduksi proses reproduksi. yang membingungkan anak dan remaja karena saling berlawanan satu dengan yang lain, Aborsi, kehamilan dan kontrasepsi pada remaja pandangan agama, status perempuan, Aborsi diartikan sebagai tindakan menghentikan ketidaksetaraan gender, lingkungan tempat tinggal kehamilan dengan sengaja sebelum janin dapat hidup dan cara bersosialisasi, persepsi masyarakat tentang diluar kandungan (sebelum kehamilan 20 minggu atau fungsi, hak dan tanggung jawab reproduksi individu, berat janin masih kurang dari 500 gram) tanpa indikasi serta dukungan atau komitmen politik. medis yang jelas. Pencegahan aborsi adalah usaha yang 3. Faktor Psikologis 3. PCOS (Sindrom Ovarium Polikistik) Sebagai contoh rasa rendah diri (“low self esteem“), PCOS atau sindrom ovarium polikistik adalah kondisi tekanan teman sebaya (“peer pressure“), tindak yang memengaruhi kadar hormon wanita. Wanita kekerasan dirumah/ lingkungan terdekat dan dampak yang menderita penyakit ini akan menghasilkan adanya keretakan orang tua dan remaja, depresi hormon seks androgen dalam jumlah yang lebih karena ketidak seimbangan hormonal, rasa tidak banyak. Akibatnya, penderita akan mengalami berharga wanita terhadap pria yang membeli menstruasi yang tidak teratur, atau bahkan tidak kebebasan secara materi. menstruasi sama sekali, serta sulit hamil. 4. Faktor Biologis 4. Miom (Fibroid Rahim) Faktor biologis mencakup ketidak sempurnaaan Miom atau fibroid rahim adalah tumor jinak yang organ reproduksi atau cacat sejak lahir, cacat pada tumbuh di rahim. Tumor pada miom terbentuk dari saluran reproduksi pasca penyakit menular seksual, jaringan otot rahim. Penyakit pada sistem reproduksi keadaan gizi buruk kronis, anemia, radang panggul wanita ini sering menyerang wanita di usia produktif. atau adanya keganasan pada alat reproduksi. Dari Gejalanya dapat berupa perdarahan dari vagina di semua faktor yang mempengaruhi kesehatan luar masa haid, nyeri panggul, kram atau nyeri pada reproduksi diatas dapat memberikan dampak buruk perut, nyeri punggung, sering merasa ingin pipis, terhadap kesehatan perempuan, oleh karena itu serta nyeri saat berhubungan seksual. perlu adanya penanganan yang baik, dengan 5. Kanker pada organ reproduksi wanita harapan semua perempuan mendapatkan hak-hak Kanker pada organ reproduksi wanita dikenal reproduksinya dan menjadikan kehidupan reproduksi dengan istilah kanker ginekologi. Beberapa jenis menjadi lebih berkualitas. kanker ginekologi adalah kanker rahim, kanker mulut rahim, kanker ovarium, dan kanker vagina. Beberapa penyakit pada sistem reproduksi wanita yang sering terjadi adalah: Cara menjaga organ reproduksi, diantaranya: 1. Endometriosis 1. Pakai handuk yang lembut, kering, bersih, dan tidak Salah satu penyakit pada sistem reproduksi wanita berbau atau lembab. yang sering kita dengar adalah endometriosis. 2. Memakai celana dalam dengan bahan yang mudah Penyakit ini terjadi ketika jaringan yang membentuk menyerap keringat lapisan dalam dinding rahim tumbuh di tempat lain di 3. Pakaian dalam diganti minimal 2 kali dalam sehari dalam tubuh. Jaringan tersebut dapat tumbuh di 4. Bagi perempuan, sesudah buang air kecil, ovarium, bagian belakang rahim, usus, atau bahkan membersihkan alat kelamin sebaiknya dilakukan dari di kandung kemih. Jaringan yang salah tempat ini arah depan menuju belakang agar kuman yang akan menyebabkan nyeri haid yang hebat, terdapat pada anus tidakmasuk ke dalam organ perdarahan menstruasi yang deras, nyeri saat reproduksi. berhubungan seksual, serta sulit hamil. 2. Radang panggul Penyakit ini disebabkan oleh bakteri penyebab infeksi yang merambat masuk ke dalam panggul melalui vagina atau leher rahim. Salah satu penyebab radang panggul yang paling umum adalah penyakit menular seksual, seperti klamidia dan gonore. Jika tidak diobati dengan baik, penyakit ini bisa menyebabkan nyeri panggul jangka panjang, tersumbatnya saluran telur, infertilitas, dan kehamilan ektopik.