Untuk perencanaan, awalnya ada perencanaan ROJMDes dibreakdown menjadi RKP dan rposes
pembentukan RKP melalui musyawarah padukuhan, melibatkan masyarakat dalam mengambil
keputusan pada bulan juni-julil dengan system keliling. Hasilnya dibawa ke musy kal di balai.
Penyelenggara adalah bamuskal kerjasama dg pemdes. Melakukan pemaparan RPJMDes.bagaimana
memecahkan masalah dengan melakukan suatu kegiatan. Lalu pembentukan tim RKPKal, 9-11 orang.
Tugasnya menyusun RKP dan menyelenggarakan musrengbangKal bulan agustus-september. Nanti
ada siding kelompok, apa saja yg ada di RKP. Dan ada siding DURK. Kegiatan apa saja yg tidak bisa
dicover APBKal musrngbang kapanewan DURKP dengan dana APBD maupun dana is. Perankingan
prioritas, dan finalisasi hasil dr musrengbangkal dan hasilnya kegiatan apa saja yg dimasukan dg RKP
dan dibahas dengan Bamuskal, didalamnya ada ttd Lurah dan bamuskal. 4 kasi sebagai pelaksana,
mereka menyusun anggaran dan dimasukan ke Siskudes oleh bu Pangripto. Juga menyusun jadwal
kegiatan DPA, direkap oleh Bu Danarto dalam RKPA. Ada asistensi dari inspektorat, kapanewon. 31
Des batas akhir menetapkan APBKal dan yg menetapkan disidangkan oleh bamuskal dg kelurahan.
Pelaksanaannya, diawali dengan membuat . Kasi Kaur saat kegiatan dilakukan, bertugas membuat
SPJ. Untuk barang dibawah 10jt bisa dibuktikan langsung, 10-200jt dengan penawaran.
Menggunakan TPK. Dan tidak boleh dilaksanakan langsung oleh Kasi Kaur (survey harga ke penyedia
dan dibandingkan), utk diatas 200jt diserahkan ke tender dengan system lelang dengan melakukan
pengumuman.
Di tahun ini BLT ada 4x, bantuan untuk covid (per 3 bulan)
ADD(Alokasi dana desa) rutin tiap bulan dari dana kabupaten.
Bagi hasil pajak (Juli tahap pertama, tahap kedua akhir tahun)
Di RKP dalam melakukan kegiatan, yang penting ada rumahnya sesuai pagu dari Kabupaten. RKP
rumahnya, APBKal adalah rinciannya.
Hasil pungutan desa, adalah yg sudah adalah PTSL(Pendaftaran tanah sertifikat lengkap) setiap 1
bidangnya, pungutan 150rb. Ada Perkal yang mengatur mengenai pungutan. Yang sudah ada adalah
sewa tanah kios pasar, kas, sewa proyektor,dll.
4. Berdasarkan data yang sudah kami peroleh, proker dalam RPJMDes yang seharusnya masuk
dalam tahun anggaran tahun 2020 & 2021 banyak yang belum dimasukkan dalam
penganggaran APBDes, Mengapa hal tersebut terjadi?
5. Apakah pihak desa tahu mengenai aturan penganggaran dimana untuk 70% belanja untuk
pemberdayaan masyarakat dan 30% untuk operasional
Perihal:
1. Apa motivasi Pak Lurah dalam mencalonkan diri dan akhirnya menjadi Kepala Desa saat ini
ketika sebelumnya Bapak menjadi direktur BUMDes?
4. Ada informasi mengenai bidang pariwisata dan pokdarwis yang berjalan saat ini berada pada
naungan BUMDes, apakah hal tersebut benar?
5. Bagaimana system keuangan yang dijalankan BUMDes saat Pak Lurah menjabat sebagai
direktur BUMDes? Bisa dijelaskan rincian keuangan di tahun-tahun sebelumnya?
7. Apakah benar Pak Lurah sebelumnya melakukan korupsi pada system air bersih yang
dikelola oleh BUMDes? Dan bagaimana kejadiannya?
8. Apa kritik dari BUMDes kepada pemerintah desa pada periode sebelumnya?
10. Mengapa proses administrasi pendaftaran badan hukum BUMDes tidak dilakukan pada
periode sebelumnya?
11. Apakah sudah ada proyeksi dari Pemerintah Desa dalam kontribusinya kepada BUMDes
kedepannya?
12. Apakah Desa Serut memiliki SDA yang potensial untuk pengembangan unit usaha?
13. Apakah ada optimisme pada bumdes, seperti apa, apa saja potensinya secara sdm, peluang
usaha, dll
14. Bagaimana desa itu menjaring sdm terbaik padukuhan untuk pengelola bumdes
Pertanyaan Tambahan:
Pertanyaan BUMDes
5. Penyertaan modal
Data Dokumen: