Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ILMU BAHAN TEKNIK

“Semen”

OLEH :

RISKY JARIMA. (C1022110400)

D-III TEKNOLOGI BANDAR UDARA

POLITEKNIK PENERBANGAN MAKASSAR

2022
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala hikmat dan Anugerah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Ilmu Bahan Teknik. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang “Semen” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak Dandi Ruhmana Nawir, S.T selaku
dosen mata kuliah Ilmu Bahan Teknik yang memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan saya.

Saya menyadari makalah yang saya tulis ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
saya sangat menantikan kritik dan saran dari kita semua yang telah membaca isi makalah ini.

Makassar, 26 Oktober 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Semen adalah bahan yang digunakan untuk merekatkan batu bata, batako maupun
bahan bangunan lainnya (Wikipedia.com/Semen). Bahan mentah yang digunakan dalam
pembuatan semen adalah batu kapur, pasir silika, tanah liat dan pasir besi. Dari bahan
mentah tersebut dipilih secara selektif dan proses kontrol yang ketat. Pada penggilingan
akhir ditambahkan gysum untuk mengatur setting time mortar atau beton.

Dalam perkembangan peradaban manusia khususnya dalam hal bangunan, tentu kerap
mendengar cerita tentang kemampuan nenek moyang merekatkan batu-batu raksasa
hanya dengan mengandalkan zat putih telur, ketan atau lainnya. Alhasil, berdirilah
bangunan fenomenal, seperti Candi Borobudur atau Candi Prambanan di Indonesia
ataupun jembatan di Cina yang menurut legenda menggunakan ketan sebagai perekat.
Ataupun menggunakan aspal alam sebagaimana peradaban di Mahenjo Daro dan Harappa
di India ataupun bangunan kuno yang dijumpai di Pulau Buton.

Peristiwa tadi menunjukkan dikenalnya fungsi semen sejak zaman dahulu. Sebelum
mencapai bentuk seperti sekarang, perekat dan penguat bangunan ini awalnya merupakan
hasil percampuran batu kapur dan abu vulkanis. Pertama kali ditemukan di zaman
Kerajaan Romawi, tepatnya di Pozzuoli, dekat teluk Napoli, Italia. Bubuk itu lantas
dinamai pozzuolana. Menyusul runtuhnya Kerajaan Romawi, sekitar abad pertengahan
(tahun 1100-1500 M) resep ramuan pozzuolana sempat menghilang dari peredaran.

Material itu sendiri adalah benda yang dengan sifat-sifatnya yang khas dimanfaatkan
dalam bangunan, mesin, peralatan atau produk. Dan Sains material yaitu suatu cabang
ilmu yan meliputi pengembangan dan penerapan  pengetahuan yang mengkaitkan
komposisi, struktur dan pemrosesan material dengan sifat-sifat kegunaannya.semen
termasuk material yang sangat akrab dalam kehidupan kita sehari-hari.
B. Rumusan Masalah

1. Apa saja jenis-jenis semen?

2. Bagaimana tipe-tipe dari semen?

3. Bagaiamanakah peruntukan semen?

C. Tujuan Masalah

1. Mengetahui jenis-jenis dari semen;


2. Mengetahui tipe-tipe dari semen;

3. Mengetahui peruntukan semen.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Semen

Sebagian besar masyarakat hanya mengenal satu jenis semen yakni semen
yang digunakan dan dicampur bersama air, pasir, dan batu. Semen digunakan untuk
infrastruktur dasar seperti rumah hingga infrastruktur berat seperti bendungan, jalan
dan jembatan hingga terowongan.
Secara umum, definisi dari semen yang kita kenal adalah “serbuk yang jika
dicampur dengan air akan memiliki sifat perekat yang mampu mengikat bahan
mineral menjadi suatu kesatuan yang padat”. Kata cement berasal dari bahasa latin
“Cementum” yaitu “pengikat atau perekat”.

Produk semen Portland di Indonesia diatur dalam Standar Nasional Indonesia,


dan termasuk dalam kategori SNI Wajib yang dilindungi oleh Undang- Undang
Nomor 20 tahun 2014 tentang Standarisasi dan Penilaian Kesesuaian.  

Standar Nasional Indonesia tentang semen Portland di Indonesia pertama kali


terbit pada tahun 1994, yaitu “SNI 15 2049 1994 Semen Portland.” Sebelumnya
diatur dalam Standar Industri Indonesia (SII) tahun 1978 dan NI 1964. Pabrik semen
pertama di Indonesia adalah BUMN PT. Semen Padang, yang didirikan pada 18
Maret 1910 dengan nama NV Nederlandsch-Indische Portland Cement Maatschappij
atau NIPCM.

Bahan utama pembuatan semen adalah pasir, batu kapur dan tanah liat/clay,
selain bahan tambahan untuk mengendalikan proses, seperti pasir besi (meratakan
panas) dan gypsum (mengendalikan pengikatan). Seluruh bahan tersebut dibakar di
dalam oven yang disebut KILN hingga mencapai panas 15000C dan mengubahnya
menjadi material yang disebut klinker. Klinker inilah yang kemudian digiling
hingga halus dan menjadi semen yang kita gunakan.

B. Jenis-jenis Semen dan Peruntukannya

Semen memiliki beberapa jenis, antara lain:

1. Semen Portland
Semen ini paling banyak digunakan masyarakat umum. Semen Portland pun terdiri
atas beberapa varian, yaitu semen Portland I, semen Portland II, semen Portland III,
semen Portland IV, dan semen Portland V.

Semen Portland I digunakan untuk membangun konstruksi yang tidak memerlukan


persyaratan khusus, semisal perumahan, jalan raya, landasan pacu, dan lain-lain.
Sementara, semen Portland II digunakan untuk membangun konstuksi di tanah rawa,
pinggir laut, saluran irigasi, dan bendungan. Jenis semen Portland II disebut tahan
panashidrasi sedang dan sulfat. Kemudian semen Portland III biasa digunakan dalam
pembangunan gedung bertingkat tinggi, jalan tol, dan bandara. Semen Portland IV
digunakan pada bangunan yang kondisinya dapat dipengaruhi perubahan temperatur,
semisal dam dan lapangan udara. Terakhir, semen Portland V, banyak digunakan untuk
membangun proyek yang memiliki kandungan sulfat tinggi, semisal pembangkit listrik
tenaga nuklir, tempat pengolahan limbah, dan lain-lain.

2. Semen Portland Pozzolan

Semen jenis ini dibuat dengan cara menggiling terak, bahan pozzolan, dan gypsum.
Biasanya, semen jenis ini digunakan untuk membangun konstruksi yang membutuhkan
ketahanan sulfat dan panas tingkat sedang, semisal dermaga dan jembatan.

3. Semen Putih

Semen putih ini biasanya digunakan untuk keperluan dekorasi atau penyelesaian akhir
sebuah ruangan. Umumnya, semen ini digunakan untuk melapisi sambungan keramik,
permukaan teras, dan lain-lain.

4. Semen Sumur Minyak


Oil well cement adalah semen Portland semen yang dicampur dengan bahan retarder
khusus seperti asam borat, casein, lignin, gula atau organic hidroxid acid.

Semen sumur minyak biasa digunakan pada proyek pengeboran sumur minyak dan
gas. Pada proses pengeboran sumur minyak sedalam ratusan meter, pipa besi ditempatkan
di lubang sumur. Kemudian, semen dipompa ke bawah melalui pipa besi. Saat, semen
dipompa kembali ke permukaan, bagian luar pipa dan dinding sumur akan terikat. Ikatan
tersebut akan melindungi minyak dan air bawah tanah tidak bercampur di dalam sumur.

5. Semen Super Masonry

Semen masonry pertama kali diperkenalkan di USA, kemudian berkembang


kebeberapa negara.Secara tradisional plesteran untuk bangunan umumnya menggunakan
kapur padam, kemudian meningkat dengan dipakainya semen portland yang dicampur
dengan kapur padam. Namun karena dianggap kurang praktis maka diperkanalkan semen
masonry.

Semen ini biasa digunakan untuk pembuatan berbagai elemen konstruksi. Beberapa di
antara fungsinya adalah untuk membuat paving block, hollow brick, dan tegel.

6. Semen Portland Composite


Jenis semen ini terbuat dari hasil penggilingan terak, beberapa bahan nonorganik,
dan gipsum. Semen Portland Composite juga kerap digunakan untuk membuat beton
pracetak, paving block, dan konstruksi beton umum.

Portland Composite Cement atau Semen Portland Campur dibagi menjadi 2 Type
berdasarkan jumlah Aditive material aktif

1. Type II/A-M mengandung 6 – 20 % aditif


2. Type II/B-M mengandung 21 – 35 % aditif

Kalau pada Portland Pozzolan Cement (Semen Portland Pozzolan) aditif yang
digunakan hanya 1 jenis maka pada Portland Composite Cement ini aditif yang
digunakan lebih dari 1 jenis atau 2 jenis

7. Semen Campuran

Semen campur dibuat karena dibutuhkannya sifat-sifat khusus yang tidak dimiliki
oleh semen portland. Untuk mendapatkan sifat khusus tersebut diperlukan material
lain sebagai pencampur. Semen campuran tidak dijual bebas di pasaran. Biasanya
semen ini digunakan untuk membangun konstruksi di lingkungan air laut. Salah satu
konstruksi yang menggunakan semen campuran adalah Jembatan Suramadu.

8. Semen Antibakteri

Semen Antibakteri ini dibuat dengan cara mencampur semen Portland dengan
bahan antibakteri.

Sejumlah proyek konstruksi menggunakan semen jenis ini untuk menahan


pertumbuhan bakteri. Beberapa contoh konstruksi yang menggunakan semen jenis ini
adalah kolam ikan, kolam renang, lantai pabrik makanan, dan lain-lain.

9. Semen High Alumina


Semen ini dibuat agar tahan terhadap serangan asam. Meski begitu, biasanya
semen ini juga tidak tahan terhadap serangan alkali. Jenis semen ini umum digunakan
untuk membuat beton yang tahan api, panas, dan korosi.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Semen berasal dari kata Caementum yang berarti bahan perekat yang mampu
mempesatukan atau mengikat bahan-bahan padat menjadi satu kesatuan yang kokoh.
Beberapa jenis semen diantaranya semen portland putih, semen portland pozolan, semen
portland / Ordinary Portland Cement (OPC), semen portland campur, semen masonry, semen
portland komposit.
   Langkah utama proses produksi semen diantaranya penggalian, penghancuran,
pencampuran awal, penghalusan dan pencampuran bahan baku, pembakaran, pendinginan
klinker dan penghalusan akhir.
Dampak dari industri semen diantaranya pencemaran lingkungan, polusi udara dan suara, dan
lain-lain.

B. Saran
Penggalian dan pengolahan semen sangat mendukung kemajuan suatu Negara, tetapi
yang jangan dilupakan adalah masalah limbah. Untuk mengatasi permasalah tersebut
diperlukan kerjasama dari berbagai pihak, diantaranya:

1. Industri, diharapkan sebelum membuang limbah pabriknya harus


dimenetralisasinya atau mendaurnya.
2. Pemerintah, diharapkan melakukan pengawasan yang ketat terhadap industri-
industri, terutama dalam masalah penanggulangan limbahnya.
3. Masyarakat, diharapkan turut serta dalam melakukan pengawasan kinerja
industri-industri terutama masalah penanggulangan limbahnya.

Demikian makalah yang saya buat, semoga bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran
dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada saya.

Apabila terdapat kesalahan mohon dapat memaafkan dan memakluminya, karena saya
juga manusia yang tak luput dari kesalahan.

Anda mungkin juga menyukai