Anda di halaman 1dari 4

Mata Pelajaran : Agribisnis Tanaman Pangan

Kelas : XI ATPH
Pertemuan 1
UBI JALAR
(Ipomoea batatas Poir)
A. Tinjauan Umum
Ubi jalar (ipomoea batatas L.) atau ketela rambat merupakan tanaman yang termasuk kedalam
family convolvulaceae dan dapat berfungsi sebagai pengganti bahan makanan pokok
(beras) karena merupakan s u m b e r k a r b o h i d r a t . M e n u r u t perkembangan
sejarah tanaman ubi jalar atau ketela rambat (sweet potato) diduga berasal dari Benua
Amerika, yaitu Amerika Tengah. Ubi jalar mulai menyebar ke seluruh dunia terutama ke
kawasan Asia yaitu Filipina, Jepang, dan Indonesia. Kedudukan taksonomi tanaman ubi jalar
menurut Heyne (1987) adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Convolvulus
Familia : Convolvulacea
Genus : Ipomoea
Species : Ipomoea batatas L.
Menurut Suprapti (2003), tanaman ubi jalar memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Susunan tubuh utama terdiri atas batang, daun, bunga, buah, biji, dan umbi.
2. Batang tanaman berbentuk bulat, tidak berkayu, dan berbuku-buku.
3. Tipe pertumbuhan tegak dan merambat atau menjalar.
4. Panjang batang tipe tegak (1 m – 2 m), sedangkan tipe merambat (2 m- 3m).
Berdasarkan warnanya ubi jalar dapat dibedakan menjadi beberapa golongan sebagai berikut :
1. Ubi jalar putih, yakni jenis ubi jalar yang dagingnya berwarna putih.
2. Ubi jalar kuning, yakni jenis ubi jalar yang memiliki daging umbi berwarna kuning, kuning
muda, atau kekuning-kuningan.
3. Ubi jalar orange, yakni ubi jalar dengan warna daging berwarna orange.
4. Ubi jalar ungu, yakni jenis ubi jalar yang memiliki daging berwarna ungu hingga ungu
muda.
Di beberapa daerah tertentu, ubi jalar merupakan salah satu komoditi bahan makanan pokok. Ubi
jalar merupakan komoditi pangan penting di Indonesia dan diusahakan penduduk mulai dari daerah
dataran rendah sampai dataran tinggi. Tanaman ini mampu beradaptasi di daerah yang kurang subur
dan kering. Dengan demikian tanaman ini dapat diusahakan orang sepanjang tahun. Ubi jalar dapat
diolah menjadi berbagai bentuk atau macam produk olahan. Beberapa peluang penganeka-ragaman
jenis penggunaan ubi jalar, yakni :
1. Daunnya dapat sebagai sayuran dan pakan ternak (ruminansia).
2. Batang dapat digunakan sebagai bahan tanam (bibit stek) dan pakan ternak.
3. Kulit ubi sebagai campuran pakan ternak.
4. Ubi segar sebagai bahan makanan.
5. Tepung umbi sebagai aneka bahan makanan.
6. Patinya dapat difermentasi untuk pakan ternak dan pembuatan asam sitrat.
B. Analisis persyaratan bahan tanam
Pada umumnya tanaman ubi jalar diperbanyak dengan menggunakan cara stek ba ta ng ,
wa la upun a da ya ng menggunakan stek pucuk maupun umbi yang telah ditumbuhkan
sebelumnya, namun cara yang praktis dan paling banyak digunakan adalah dengan menggunakan
stek batang. Persyaratan yang yang harus dipenuhi sebagai bahan tanam agar produksi dapat
tercapai secara maksimal adalah sebagai berikut :
1. Tanaman sebahai sumber bahan tanam (stek batang) sudah berusia minimal 2 bulan.
2. Tanaman tumbuh sehat dan bebas hama penyakit.
3. Panjang stek berkisar antara 20 – 25 cm.
4. Dalam satu batang stek minimal memiliki
2 ruas batang. Stek batang kemudian diikat dan disimpan pada tempat teduh selama
kurang lebih satu minggu.
U n t u k m e m p e r t a h a n k a n k u a l i t a s , perbanyakan dengan stek sebaiknya
dilakukan sampai 4 atau 5 generasi saja. Karena perbanyakan dengan stek yang dilakukan
secara terus menerus akan menurunkan kualitas. Setelah 5 generasi perbanyakan
dilakukan dengan cara menumbuhkan umbi kembali. Caranya dengan memilih umbi yang
berkualitas baik,
sehat dan tidak berpenyakit. Umbi disimpan pada tempat teduh dan lembab hingga keluar
tunas. Kemudian umbi ditanam pada lahan hingga tunas-tunas tumbuh dan memanjang.
Setelah tunas memiliki panjang kira-kira 1 meter, tunas siap dipotong untuk distek kembali.
Secara umum pemilihan bahan tanam untuk budidaya tanaman ubi jalar dapat dilakukan dengan
beberapa jenis bahan tanam yang pe mil i h an n y a di se s u ai k an dengan keberadaan bahan
tanam yang tersedia didaerah tersebut. Macam-macam cara setek ubi antara lain :
1. Stek Pucuk atau Batang
Bahan perbanyakan tanaman ubi jalar berupa stek paling cocok untuk tujuan produksi umbi.
Pertumbuhan tanaman ubi jalar asal stek pucuk / batang lebih seragam, selain itu
kemampuan untuk menghasilkan umbi relatif lebih baik jika dibandingkan dengan stek dari
umbi atau biji. Stek dapat diambil dari tanaman produksi yaitu tanaman yang dibudidaya
kan untuk memproduksi umbi atau dari tanaman persemaian yang khusus ditanam untuk
menghasilkan stek.
a. Stek berasal dari tanaman produksi
Stek dapat mulai diambil ketika tanaman berumur antara 2−3 bulan, yaitu ketika laju
pertumbuhan tanaman kuat dan cepat. Jumlah stek yang diambil dari masing-masing
tanaman muda cukup satu atau dua saja agar tidak berpengaruh terhadap penurunan
hasil dan kualitas umbi. Menurut Stathers et al. (2005), apabila jumlah stek yang diambil
terlalu banyak, maka hasil umbi akan berkurang. Interval pengambilan stek dapat
dilakukan setiap dua minggu, tergantung pada macam klon yang dibudidayakan.
b. Stek berasal dari persemaian (pembibitan)
Pembibitan dilakukan pada lahan yang sudah diolah dan dibentuk bedengan- bedengan
dengan lebar 1 m. Bahan tanam yang disemai berupa stek pucuk sepanjang 20−30 cm.
Penggunaan stek mini (1−3 ruas) dapat dilakukan jika ketersediaan stek terbatas. Pada saat
memotong, gunakan pisau atau gunting yang bersih dan tajam. Jarak tanam pembibitan 10 x
20 cm. Stek ditanam tegak yaitu satu ruas d ib ena m k a n k e da la m ta na h.
Bedengan pembibitan disiram dua kali sehari untuk menjaga kelembaban.
Panen stek pada bedengan pembibitan dapat dimulai setelah tanaman persemaian berumur 3−4
minggu. Pada umur tersebut stek pertama sudah cukup panjang. Stek batang dipotong 5 cm
di atas p e r m u k a a n t a n a h , d e n g a n meninggalkan beberapa ruas untuk memastikan
pertumbuhan tunas berikutnya yang akan dapat dipanen lagi setelah 4 minggu.
1) Persyaratan stek yang baik
a) Stek berasal dari varietas atau klon unggul
Contoh: Varietas Antin-1, Antin- 2, Antin-3, Beta-1, Beta-2, dan Beta-3.
b) Umur tanaman induk yang ideal t ida k leb ih da r i 3 bu la n S t e k d a r i t a n a
m a n m u d a (berumur < 3 bulan) cenderung memberikan hasil lebih tinggi jika
dibandingkan dengan stek dari tanaman tua (berumur 4 5 bulan). Stek dari tanaman
induk d e n g a n u m u r > 6 b u l a n berpeluang memunculkan sifat asli tanaman ubi
jalar, yaitu menjalar.
c) Stek yang mempunyai pucuk adalah bahan tanam terbaik stek yang memiliki pucuk
lebih c e p a t b e r a d a p t a s i p a d a lingkungan tumbuhnya jika dibandingkan
dengan stek kedua atau ketiga tanpa pucuk. Jika kelembaban lahan optimal, stek yang
memiliki pucuk dapat s e g e r a m e l a n j u t k a n pertumbuhannya, sedangkan stek
batang bagian kedua atau ketiga tanpa pucuk, lebih dulu membentuk tunas baru dari mata
tunas yang terdapat pada buku ruas batang.
d) Pertumbuhan tanaman induk sehat dan normal stek sehat dapat diidentifikasi
dengan melihat vigor tanaman induk yang kuat, sehat, pertumbuhan tanaman normal,
tidak terlalu subur atau kurus, serta bebas dari serangan hama dan penyakit. Dari stek
yang d e m ik ia n memungkinkan tanaman untuk memberikan hasil tertinggi.
e) Kondisi stek pada saat ditanam masih segar stek yang baru dipanen dapat langsung
ditanam, dapat pula disimpan pada tempat yang teduh selama 1−2 hari atau 3−4 hari
untuk menumbuhkan akar agar stek lebih toleran terhadap kondisi stress pada saat
penanaman.
2) Teknik memanen stek
Untuk mendapatkan bahan tanam yang berkualitas baik, diperlukan teknik tersendiri
dalam memanen stek baik dari kebun produksi maupun dari pesemaian yang dilakukan
sebagai berikut :
a) Siapkan alat pemotong stek (pisau atau gunting) yang tajam dan bersih.
b) Potong stek dengan ukuran panjang antara 20−30 cm (minimal 7 ruas).
c) Stek yang telah terkumpul disatukan dalam satu ikatan. Tiap ikatan berisi sekitar
100 stek dan diberi label nama varietas/klom dan tanggal panen.
2. Umbi
Walaupun secara umum penggunaan stek pucuk dan stek batang lebih umum digunakan
sebagai bahan tanam, namun kadang kala sebagai bahan tanam digunakan pula umbi
sebagai alternative lain. T e r d ap at 2 alas an utama p eng g un aan umbi untuk
bahan perbanayakan tanaman ubi jalar, yaitu:
a. Ubi jalar harus dirotasi dengan komoditas lain sehingga petani harus menyimpan
umbi untuk bibit pada musim tanam berikutnya.
b. Pemenuhan bahan tanam dengan kualitas bibit yang prima
Penggunaan stek pucuk / batang yang diambil dari tanaman produktif setelah empat kali
tanam atau lebih akan mengalami penurunan kualitas bibit yang berpengaruh terhadap
penurunan hasil dan kualitas umbi. Untuk mengembalikan kualitas bahan tanam
adalah menggunakan stek yang berasal dari umbi. Tunas yang tumbuh dari umbi inilah
yang kemudian dijadikan bibit berupa stek pucuk / batang turunan pertama dan tingkat
hasil umbinya t e r t i n g g i ( A n o n i m 2 0 1 1 a , Anonim2011b).
a. Persyaratan umbi yang baik untuk bibit
1) Umur panen optimal
Umbi dipanen pada umur 3−8 bulan tergantung varietas dan l in gku n g an
tu mb uh sep er ti ketinggian tempat dan teknik budidaya. Kebanyakan varietas
dipanen antara 4−5 bulan.
2) Ukuran umbi
Umbi yang digunakan sebagai bibit sebaiknya berukuran sedang (sekitar 200
g/umbi) dan tidak terlalu besar, karena umbi yang berukuran besar lebih cocok untuk
dijual.
3) Umbi sehat
Umbi untuk bibit sebaiknya berasal dari tanaman yang sehat dan
pertumbuhannya baik. Umbi sebaiknya tidak terserang oleh hama, penyakit, atau
mengalami kerusakan mekanis selama proses pemanenan, pengangkutan dan pasca
panen.
c. Teknik memproduksi stek dari persemaian umbi

1. Pilih lahan yang memenuhi syarat untuk persemaian.


2. Olah lahan dan bentuk bedengan dengan lebar maksimal 1 m.
3. Pemberian pupuk dasar pada bedengan (33 g Phonska/m2).
4. Tanam umbi pada bedengan dengan jarak antar umbi sekitar 3 cm.
5. Tutup umbi yang sudah disemai dengan tanah hingga setebal 2−3 cm di atas
permukaan umbi.
6. Lakukan penyiraman sesuai k e b u t u h a n m e n g g u n a k a n gembor,
overhead sprincle atau irigasi tetes.
7. Panen stek pertama dapat dilakukan 5−6 minggu setelah semai terhadap tunas
yang sudah mencapai panjang 25−30 cm. Panen stek dapat dilakukan hingga 4 kali
dengan interval waktu sekitar 4 minggu.
8. C a r a p a n e n s t e k d e n g a n menyisakan batang 3−5 cm dari u m b i , b e r t
u j u a n u n t u k merangsang tumbuhnya cabang baru sehingga lebih banyak stek
pucuk yang dihasilkan.
9. Setiap umbi dapat menghasilkan sekitar 15 tunas tanaman.
10. Satukan tunas yang sudah dipanen dalam satu ikatan, berisi 100 stek/ikat, setelah
itu simpan stek ditempat teduh dengan posisi tegak.
3. Biji
Perbanyakan dengan menggunakan biji hanya ditujukan untuk mendapatkan varietas baru.
Biji ubi jalar dapat dihasilkan secara alami oleh tanaman produksi atau sengaja
diproduksi melalui persilangan oleh para pemulia agar diperoleh keturunan yang beragam
untuk tujuan seleksi.
Sebagian besar tanaman yang dibiakkan dari biji akan memiliki karakter yang berbeda
dengan tetuanya, namun demikian masih terdapat peluang untuk mendapatkan keturunan
yang sama persis dengan induknya, bahkan berpeluang untuk memiliki karakter yang
lebih baik dari kedua induknya (segregan transgresif). Oleh karena itu perbanyakan ubijalar
menggunakan biji tidak disarankan untuk tujuan produksi

Anda mungkin juga menyukai