LP Oksigenasi
LP Oksigenasi
Di Susun Oleh :
Nama : Della Ayu Setyorini
NIM : 92022040032
Kelompok : 2
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Pola nafas tidak efektif b/d hambatan upaya nafas
2) Gangguan pertukaran gas b/d ketidakseimbangan ventilasi perfusi
3) Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d penumpukan secret
4) Gangguan mobilitas fisik b.d penggunaan alat oksigenasi
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
(SDKI) (SLKI) (SIKI)
Pola Nafas Tidak Efektif Pola Nafas (L.01004) Manajemen Jalan Napas
(D.0005) Tujuan: Setelah dilakukan (I.01011)
Definisi : Inspirasi tindakan keperawatan Observasi:
dan/atau ekspirasi yang diharapkan pola napas klien - Monitor pola napas
tidak memberikan ventilasi adekuat (frekuensi, kedalaman,
Kriteria hasil
adekuat. usaha napas)
- Dispnea menurun
Penyebab : - Penggunaan otot bantu
- Monitor bunyi napas
1. Depresi pusat nafas menurun tambahan (misal
pernapasan - Pemanjangan fase gurgling, mengi,
2. Hambatan upaya ekspirasi menurun wheezing, ronkhi kering
napas (misal nyeri - Ortopnea menurun - Monitor sputum
saat bernapas, - Pernapasan pursed lip (jumlah, warna, aroma)
kelemahan otot menurun Terapeutik:
pernapasan - Pernapasan cuping - Pertahankan kepatenan
3. Deformitas dinding hidung menurun jalan napas dengan
dada - Frekuensi nafas head-tilt dan chin-lift
4. Deformitas tulang membaik (jawthrust jika curiga
dada - Kedalaman nafas trauma servikal)
membaik
5. Gangguan - Atur posisi semi-fowler
- Ekskursi dada membaik
neuromuscular - Ventilasi semenit
atau fowler
6. Gangguan membaik - Berikan minum hangat
neurologis (misal - Kapasitas vital - Lakukan fisioterapi
elektroensefalogra membaik dada, jika perlu
m [EEG] positif, - Diameter thoraks - Lakukan penghisapan
cedera kepala, anterior posterior lendir kurang dari 15
gangguan kejang) membaik detik
7. Imaturitas - Tekanan ekspirasi - Lakukan
neurologis membaik hiperoksigenasi seelum
8. Penurunan energi - Tekanan inspirasi penghisapan
9. Obesitas membaik endotrakeal
10. Posisi tubuh yang - Keluarkan sumbatan
menghambat benda padat dengan
ekspansi paru forsep McGill
11. Sindrom - Berikan oksigen jika
hipoventiasi perlu
12. Kerusakan inervasi Edukasi
diafragma - Anjurkan cairan 2000
(kerusakan saraf C5 ml/hari, jika tidak
ke atas) kontraindikasi
13. Cedera pada - Ajarkan teknik batuk
medula spinalis efektif
14. Efek agen Kolaborasi
farmakologis - Kolaborasi pemberian
15. Kecemasan bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik,
Gejala dan Tanda Mayor jika perlu
Subjektif : dyspnea Pemantauan Respirasi
Objektif : Penggunaan Observasi
otot bantu pernapasan, fase - Monitor frekuensi,
ekspirasi memanjang, pola irama, kedalaman,dan
napas abnormal (misal upaya napas
takipnea, bradipnea, - Monitor pola napas
hiperventilasi, kussmaul, (seperti bradipnea,
cheyne-stokes) takipnea, hiperventilasi,
Gejala dan Tanda Minor kussmaul, chyne-stokes,
Subjektif : Ortopnea biot, ataksik)
Objektif : Pernapasan - Monitor kemampuan
pursed-lip, batuk efektif
pernapasancuping hidung, - Monitor adanya
diameter thoraks produksi sputum -
anteriorposterior Monitor adanya
meningkat, ventilasi sumbatan jalan napas
semenit menurun, kapasitas - Palpasi kesimetrisan
vital menurun, tekanan ekspansi paru
ekspirasi menurun, tekanan - Auskultasi bunyi napas
inspirasi menurun, ekskursi - Monitor saturasi
dada berubah. oksigen
- Monitor nilai AGD
Terapeutik
- Atur interval
pemantauan respirasi
sesuai kondisi pasien
- Dokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
- Informasikan hasil
pemantaan jika perlu
Gangguan Pertukaran Pertukaran Gas (L.01003) Pemantauan Respirasi
Gas (D.0003) Tujuan: Setelah dilakukan (I.01014)
Definisi : Kelebihan atau tindakan keperawatan Observasi:
kekurangan oksigenasi dan diharapkan oksigenasi - Monitor frekuensi, irama,
atau eliminasi karbondi dan/atau eliminasi kedalaman, dan upaya
napas
oksida pada membran karbondioksida pada
- Monitor pola napas
alveolus kapiler. membrane alveolus kapiler (seperti bradipnea,
Penyebab : dalam batas normal. takipnea, hiperventilasi,
1. Ketidakseimbangan Kriteria hasil: kussmaul, chyne-stokes,
ventilasi perfusi - Tingkat kesadaran biot, ataksik)
2. Perubahan meningkat - Monitor kemampuan batuk
membran alveolus - Dyspnea menurun efektif
kapiler - Bunyi nafas tambahan - Monitor adanya produksi
Gejala dan Tanda Mayor menurun sputum
Subjektif : dyspnea - Takikardia menurun - Monitor adanya sumbatan
Objektif:PCO2meningkat/ - Pusing menurun jalan napas
menurun, takikardi, pH - Penglihatan kabur - Palpasi kesimetrisan
arteri menurun ekspansi paru
meningkat/menurun,bunyi - Diaphoresis menurun - Auskultasi bunyi napas
napas tambahan - Gelisah menurun - Monitor saturasi oksigen
Gejala dan Tanda Minor - Nafas cuping hidung - Monitor nilai AGD
Terapeutik:
Subjektif : Pusing, menurun
- Atur interval pemantauan
penglihatan kabur. - PCO2, PO2, pH arteri respirasi sesuai kondisi
Objektif : Sianosis, membaik pasien
diaforesis, gelisah, napas - Sianosis membaik - Dokumentasikan hasil
cuping hidung, pola napas - Pola nafas membaik pemantauan
abnormal (cepat/lambat, - Warna kulit membaik Edukasi:
regular/ireguler, - Jelaskan tujuan
dalam/dangkal), warna danprosedur pemantauan
kulit abnormal (misal pucat - Informasikan hasil
dan kebiruan), kesadaran pemantauan, jika perlu
menurun Terapi Oksigen
Observasi:
- Monitor kecepatan aliran
oksigen
- Monitor posisi alat terapi
oksigen
- Monitor aliran oksigen
secara periodik dan
pastikan fraksi yang
diberikan cukup
- Monitor efektifitasterapi
oksigen (misal oksimetri,
analisa gas darah), jika
perlu
- Monitor kemampuan
melepaskan oksigen saat
makan
- Monitor tanda tanda
hipoventilasi
- Monitor tanda dan gejala
toksikasi oksigen dan
atelektasis
- Monitor tingkat
kecemasan akibat terapi
oksigen
- Monitor integritas mukosa
hidung akibat pemasangan
oksigen
Terapeutik:
- Bersihkan sekret pada
mulut, hidung dan trakea,
jika perlu
- Pertahankan kepatenan
jalan napas
- Siapkan dan atur peralatan
pemberian oksigen
- Berikan oksigen tambahan,
jika perlu
- Tetap berikan oksigen saat
pasien di transportasi
- Gunakan perangkat
oksigen yang sesuai
dengan tingkat mobilitas
pasien
Edukasi:
- Ajarkan pasien dan
keluarga cara
menggunakan oksigen
dirumah
Kolaborasi:
- Kolaborasi penentuan
dosis oksigen
- Kolaborasi penggunaan
oksigen saat aktivitas
dan/atau tidur
Bersihan jalan nafas Bersihan jalan napas Latihan batuk efektif (I.01006)
tidak efektif (D.0001) (L.01001) Observasi:
Definisi : ketidakmampuan Tujuan: Setelah dilakukan - Identifikasikemampuan
membersihkan sekret atau tindakan keperawatan batuk
obstruksi jalan nafas untuk diharapkan nafas normal - Monitor adanya retensi
mempertahankan jalan nafas Kriteria hasil: sputum
tetap paten. - Batuk efektif meningkat - Monitor tanda dan gejala
Penyebab : - Produksi sputum infeksi saluran napas
1. Spasme jalan napas. menurun - Monitor input dan output
2. Hipersekresi jalan - Mengi menurun cairan (mis. jumlah dan
napas. - Wheezing menurun karakteristik)
Terapeutik:
3. Disfungsi - Atur posisi semi-Fowler
neuromuskuler. atau Fowler
4. Benda asing dalam - Pasang perlak dan
jalan napas. bengkok di pangkuan
5. Adanya jalan napas pasien
buatan. - Buang sekret pada tempat
sputum
6. Sekresi yang Edukasi:
tertahan. - Jelaskan tujuan dan
7. Hiperplasia dinding prosedur batuk efektif
jalan napas. - Anjurkan tarik napas
8. Proses infeksi . dalam melalui hidung
9. Respon alergi. selama 4 detik, ditahan
selama 2 detik,
10. Efek agen
kemudian keluarkan dari
farmakologis (mis. mulut dengan bibir
anastesi). mencucu (dibulatkan)
Gejala dan Tanda Mayor selama 8 detik
Subjektif : tidak tersedia - Anjurkan mengulangi
Objektif: tarik napas dalam hingga
1. batuk tidak efektif 3 kali
2. tidak mampu batuk. - Anjurkan batuk dengan
3. sputum berlebih.
4. Mengi, wheezing kuat langsung setelah tarik
dan / atau ronkhi napas dalam yang ke-3
kering. Kolaborasi:
5. Mekonium di jalan - Kolaborasi pemberian
nafas pada mukolitik atau
Neonatus. ekspektoran, jika perlu
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif :
1. Dispnea.
2. Sulit bicara.
3. Ortopnea.
Objektif :
1. Gelisah.
2. Sianosis.
3. Bunyi napas menurun.
4. Frekuensi napas berubah.
5. Pola napas berubah.