Bab-4 PA-R2021
Bab-4 PA-R2021
Ali
Bab 4: Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa: Tahap Pencatatan: Jurnal
BAB 4
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA:
TAHAP PENCATATAN - JURNAL
Akuntansi merupakan suatu sistem informasi, yang bekerja berulang-ulang sebagai suatu
siklus dalam menghasilkan laporan keuangan. Siklus tersebut dimulai dari pendokumentasian
transaksi ke dalam bukti-bukti transaksi yang dijadikan dasar pencatatan ke dalam buku harian,
sampai dihasilkannya laporan keuangan. Bab ini menjelaskan bagaimana proses akuntansi
menghasilkan laporan keuangan dalam satu siklus akuntansi. Pembahasan dimulai dari bukti
transaksi dilanjutkan dengan tata cara pencatatan transaksi ke dalam buku harian yang dikenal
dengan jurnal, yang merupakan media pencatatan transaksi pertama kali (book of original entry)
dalam siklus akuntansi. Sedangkan proses pengolahan data akuntansi sampai dihasilkannya
laporan keuangan dibahas dalam bab 5 dan bab 6. Untuk memudahkan pemahaman, maka dalam
bab ini sampai bab 6 pembahasan siklus akuntasi dibatasi pada perusahaan jasa.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan para pembaca dapat mengerti dapat memahami
tentang hal-hal berikut :
1. Siklus atu proses akuntansi
2. Bukti transaksi dan perannya
3. Pengertian dan pentingnya jurnal
4. Jenis-jenis buku jurnal
5. Pencatatan transaksi ke dalam jurnal
1
Sidi S. Ali
Bab 4: Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa: Tahap Pencatatan: Jurnal
SIKLUS AKUNTANSI
Pada bab 2 kita telah mempelajari bagaimana mekanisme transaksi mempengaruhi aset,
liabilitas dan ekuitas suatu entitas sampai dihasilkan laporan keuangan. Pada bab 2 tersebut
diperoleh pemahaman bahwa suatu transaksi berpengaruh terhadap posisi keuangan entitas, dan
Tujuan 1 pengaruh tersebut setidak-setidaknya pada dua pos atau akun, satu akun aset dan lainnya adalah
Memahami akun liabilitas atau ekuitas, seperti pembelian aset tetap secara kredit, dimana transaksi ini akan
sikulus
akuntansi
mempengaruhi aset tetap dan hutang atau liabilitas, atau penerimaan setoran modal yang akan
mempengaruhi akun kas dan akun modal (ekuitas). Suatu transaksi dapat pula mempengaruhi
satu liabilitas dan ekuitas, misalnya pengakuan atas biaya yang belum dibayar, seperti biaya
listrik, dimana transaksi ini akan mempengaruhi ekuitas karena timbulnya biaya dan akun biaya
yang masih harus dibayar. Suatu transaksi dapat juga mempengaruhi hanya akun-akun aset saja,
misalnya pembelian supplies secara tunai, yang hanya mempengaruhi akun kas dan supplies dan
tidak mempengaruhi liabilitas maupun ekuitas.
Cara pencatatan transaksi dengan menggunakan persamaan akuntansi tidak praktis, karena
skala transaksi suatu entitas cukup besar, oleha karena itu tidak digunakan dalam praktik. Pada
bab 3 diperkenalkan akun sebagai media pencatatan transaksi yang sejenis. Kebenaran
pencatatan transaksi langsung ke akun dikontrol melalui neraca saldo yang disusun pada akhir
periode untuk menguji kesimbangan jumlah debet dan kredit akun-akun. Melalui pencatatan
transaksi langsung ke akun ini juga dapat dihasilkan laporan keuangan. Metode ini dalam praktik
juga tidak digunakan karena mengandung kelemahan dalam segi kontrol, terutama jika terjadi
kesalahan, sulit menelusurinya. Walaupun tidak digunakan dalam praktik, pencatatan transaksi
dalam akun telah memberikan dasar kepada kita mengenai sistem pembukuan berpasangan
(double entry bookkeeping), dimana setiap transaksi paling tidak akan mempengaruhi dua akun,
satu didebet dan satu dikredit dalam jumlah atau nilai rupiah yang sama. Oleh karena pencatatan
transaksi melalui akun mengandung kelemahan, maka akuntasi memperkenalkan jurnal sebagai
media pencatatan transaksi pertama kali. Mulai bab 4 ini sampai dengan bab 7 dibicarakan proses
atau siklus akuntansi yang merupakan kegiatan utama penyelenggaraan akuntansi dalam suatu
perusahaan. Untuk memudahkan pemahaman mengenai sikulus akuntansi ini, pembahasan dibagi
atas tiga bagian. Pertama siklus akuntansi perusahaan yang bergerak disekor jasa; kedua
perusahaan yang bergerak disektor perdagangan, dan ketiga siklus akuntansi perusahaan yang
bergerak disektor manufaktur. Pada bab 4, 5 dan 6 dibahas mengenai siklus akuntansi perusahaan
yang bergerak disektor jasa, bab 7, 8 dan 9 dibahas sisklus akuntansi perusahaan yang bergerak
disektor perdagagan. Sedangkan siklus akuntansi perusahaan yang bergerak disekor manufaktur
akan dibahas pada bab 11. Sitematika pembahasan ini didasarkan pada tingkat kerumitan
permasalahan akuntansi masing-masing sektor, dimana sektor jasa tingkat kerumitannya relatif
rendah dibanding sektor perdagangan dan manufaktur.
Siklus akuntansi terdiri dari empat tahapan utama, yakni pertama tahap pencatatan; kedua
tahap pengikhtisaran; ketiga tahap pelaporan; dan keempat tahap penutupan buku. Keempat
tahapan tersebut terdiri dari 10 langkah-kegiatan atau langkah sebagai berikut:
2
Sidi S. Ali
Bab 4: Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa: Tahap Pencatatan: Jurnal
3
Sidi S. Ali
Bab 4: Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa: Tahap Pencatatan: Jurnal
Gambar 4-1
Siklus Akuntansi
(1) (2)
Buku
Bukti
Jurnal
Transaksi Transaksi
(3) (3)
Buku Besar
Buku Pembantu
(4)
(5)
Jurnal Penye Neraca Saldo
suaian (8)
(5)
Neraca Saldo
Disesuaikan (8)
(7)
Kertas Kerja
Laporan Keuangn
Laporan Perubahan
Neraca Lap. Laba Rugi Ekuitas LaporanArus Kas
(10)
(9)
entitas atau perusahaan frekuensi transaksi keuangan yang menyebabkan perubahan posisi
keuangan sangat tinggi, karena adanya jual beli, proses produksi, penerimaan piutang,
4
Sidi S. Ali
Bab 4: Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa: Tahap Pencatatan: Jurnal
pembayaran hutang, pembayaran upah dan sebagainya yang terjadi beberapa kali dalam sehari.
Semua transaksi tersebut harus didukung dengan bukti yang sah, karena laporan keuangan
perusahaan akan dipertanggungjawabkan kepada pemegang saham, kreditur dan stakeholder lain.
Dalam kerangka konseptual pelaporan keuangan (IAI, 2019) laporan keuangan yang disajikan
suatu entitas harus dapat diverifikasi dan disajikan secara jujur (faithfulness). Verifikasi
bermakna bahwa informasi dalam laporan keuangan harus dapat dibuktikan keberadaannya.
Faithfullness berarti bahwa laporan keuangan harus disajikan secara jujur oleh penyajinya
(manajemen) sesuai dengan fakta keterjadiannya. Fakta harus dapat diverifikasi untuk dibuktikan
kesesuaiannya dengan apa yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Dengan demikian setiap
transaksi harus didukung oleh bukti, dan berdasarkan bukti tersebut suatu transaksi dapat dicatat
dalam pembukuan perusahaan.
Bukti berasal dari sebuah formulir, yaitu secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi
dengan sejumlah data atau informasi. Fomulir yang telah diisi dengan sejumlah data disebut
dengan bukti atau dokumen. Faktur penjualan dalam gambar 4-2 dihalaman berikut merupakan
contoh secarik kertas yang akan diisi dengan informasi tentang tanggal penjualan, nama barang,
kode barang, jumlah satuan, harga satuan dan jumlah harga serta nama pembeli dan nama
salesman. Informasi yang akan diisikan kedalam sebuah fomulir tergantung pada tujuan bukti
dan jenis fomulirnya. Informasi yang akan diisikan kedalan fomulir penjualan berbeda dengan
informasi yang akan diisikan kedalam fomulir bukti pengeluaran kas. Formulir pengeluaran kas
menyediakan ruang untuk informasi tentang kepada siapa pembayaran dilakukan, besarnya
pembayaran, untuk apa pembayaran dilakukan, nama kasir yang melakukan pembayaran, nama
penerima, nama pejabat yang memberikan persetujuan pembayaran, tanggal dilakukan
pembayaran dan sebagainya. Untuk membedakan isi kedua formulir bukti tersebut, maka pada
gambar 4-3 disajikan contoh fomulir bukti pengeluaran kas.
Faktur penjualan digunakan untuk mendokumentasikan transaksi penjualan dan sebagai
dasar pencatatan transaksi penjualan ke dalam catatan akuntansi perusahaan. Sementara itu, bukti
pengeluaran kas digunakan untuk mendokumentasikan transaksi pengeluaran kas dan dasar
pencatatan pengeluaran kas kedalam catatan akuntansi perusahaan. Selain kedua bukti diatas,
terdapat banyak bukti di dalam perusahaan, antara lain bukti pembelian, bukti penerimaan kas,
surat perintah pengiriman barang, bon pemakaian bahan, bukti penerimaan barang, memo debet
dan memo kredit, dan lainnya.
Suatu bukti transaksi dapat dicatat kedalam catatan akuntansi adalah bukti transaksi yang
sah, yaitu bukti yang telah mendapatkan persetujuan atau otorisasi oleh pejabat yang berwenang
menyetujui terjadinya suatu transaksi. Siapa yang berwenang tersebut didalam dalam tata kerja
entitas atau perusahaan. Misalnya otorisator pengeluaran kas adalah Direktur atau Manajer
Keuangan, karena itu bukti pengeluaran kas dinyatakan sah jika disetujui oleh Direktur atau
Manajer Keuangan. Persetujuan tersebut ditunjukkan oleh tanda tangan pejabat berwenang
tersebut pada bukti pengeluaran kas. Tanpa bukti yang sah, bagian akuntansi atau bagian tidak
dapat melakukan pencatatan transaksi ke dalam catatan akuntansi perusahaan, karena tidak ada
dasar untuk mencatat. Oleh karena itu, semua transaksi yang dicatat adalah transaksi-transaksi
5
Sidi S. Ali
Bab 4: Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa: Tahap Pencatatan: Jurnal
yang telah mendapat persetujuan atau otorisasi dari pejabat yang berwenang menyetujui suatu
transaksi di dalam perusahaan. Pejabat yang berwenang menyetujui suatu transaksi akan berbeda
untuk setiap jenis transaksi. Transaksi perhitungan gaji persetujuan diberikan oleh manajer
sumber daya manusia, persetujuan transaksi penjualan disetujui oleh manajer penjualan,
sedangkan persetujuan transaksi pembelian dilakukan oleh manajer pembelian. Sementara itu
persetujuan transaksi pembayaran hutang dilakukan oleh manajer keuangan.
Gambar 4-2
Faktur Penjualan
PT DENAI
Jl. Indah Semata No. 17 Disikonyo
FAKTUR No.
Bukti transaksi dalam suatu perusahaan dapat bersumber dari eksternal dan internal. Bukti
eksternal adalah bukti yang berasal dari entitas lawan transaksi. Misalnya, perusahaan membeli
barang dari PT Bergaya Pandemi, faktur penjualan yang dikirimkan oleh PT Bergaya Pandemi ke
perusahaan merupakan bukti eksternal bagi perusahaan. Berdasarkan faktur yang diterima
tersebut perusahaan melakukan penghitungan barang yang diterima, kemudian membuat bukti
penerimaan barang dan faktur pembelian. Kedua bukti terakhir ini merupakan bukti internal, dan
6
Sidi S. Ali
Bab 4: Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa: Tahap Pencatatan: Jurnal
bukti inilah yang harus disetujui oleh manajer pembelian dan dijadikan dasar untuk mencatat
transaksi pembelian kedalam catatan akuntansi perusahaan.
Gambar 4-3
Bukti Pengeluaran Kas
PT INDAH SENTOSA
Nomor :
Tanggal :
VOCHER PENGELUARAN KAS
No. Cek/Bilyet Giro : ........................
Sudah terima dari :
Uang sejumlah :
Untuk pembayaran :
Rp
Bukti transaksi memiliki tiga fungsi. Pertama sebagai dokumentasi terjadinya suatu
transaksi. Dalam hal-hal tertentu selain sebagai dokumentasi bukti menunjukkan terjadi hak dan
kewajiban antar pihak yang bertransaksi, dan masing-masing pihak tunduk pada dokumen
tersebut. Misalnya faktur penjualan yang diterbitkan penjual kepada pelanggannya, menunjukkan
timbulnya hak pelanggan untuk menerima barang, dan kewajiban untuk melakukan pembayaran.
Sebaliknya bagi penjualan timbul kewajiban untuk menyerahkan barang dan timbulnya hak
melakukan penagihan, dan pelanggan tidak dapat mengelak untuk tidak melakukan pembayaran
dengan alasan tidak ada perjanjian hutang piutang, karena faktur penjualan tersebut sekaligus
7
Sidi S. Ali
Bab 4: Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa: Tahap Pencatatan: Jurnal
berfungsi sebagai dokumen yang menunjukkan terjadinya hutang piutang dan adanya hak tagih
dari penjual.
Kedua bukti berfungsi sebagai dasar pencatatan transaksi kedalam catatan akuntansi
peruhsaan sebagaimana dijelaskan diatas. Ketiga bukti berfunsi sebagai alat pembuktian
dikemudian hari, apakah untuk tujuan audit pelaporan keuangan maupun untuk tujuan hukum.
Untuk meningkatkan kredibilitas laporan keuangan, setiap tahun laporan keuangan sebelum
disampaikan kepada pemegang saham dan kreditur terlebih dahulu diaudit oleh auditor
independen. Dalam proses audit, auditor akan mengumpulkan dan menilai bukti-bukti yang
mendukung laporan keuangan, yang pada akhirnya auditor akan memberikan opini apakah
laporan keuangan yang disajikan perusahaan mengandung atau tidak mengandung salah saji
material dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Apabila dikemudian hari
terjadi persoalan hukum, misalnya terjadi kecurangan yang menyebabkan kerugian pada
perusahaan, maka bukti transaksi menjadi alat bukti oleh penegak hukum dalam melakukan
penyeledikan dan penyidikan kecurangan tersebut. Oleh karena demikian pentingnya fungsi
bukti, maka penatausahaan bukti perlu diatur dengan baik, sehingga saat diperlukan dapat
diperoleh dengan cepat.
8
Sidi S. Ali
Bab 4: Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa: Tahap Pencatatan: Jurnal
Jurnal sangat beragam. Keragaman jurnal yang dibuat sangat tergantung pada jenis
transaksi dan jenis usaha perusahaan. Jurnal perusahan yang bergerak di sektor jasa relatif lebih
sedikit ragamnya dibanding dengan jurnal pada perusahaan yang bergerak di sektor perdagangan
dan sektor manufaktur. Sebagai tahap awal memahami jurnal, dalam bab ini jurnal yang dibahas
adalah jurnal atas transaksi yang umum terjadi pada perusahaan yang bergerak disektor jasa,
sedangkan jurnal atas transaksi pada perusahaan perdagangan dan perusahaan manufaktur akan
dibahas pada bab yang lain. Walapun demikian prinsip-prinsip penjurnalan setiap jenis
perusahaan adalah sama. Oleh karena itu, bila pembaca telah memahami jurnal pada perusahaan
jasa, maka akan mudah memahami jurnal pada perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur.
JENIS JURNAL
Oleh karena jurnal merupakan catatan akuntansi yang pertama kali diselenggarakan dalam
Tujuan 4 proses atau siklus akuntansi, maka bentuk jurnal harus dirancang sedemikian rupa, sehingga
Memahami semua transaksi dapat dicatat secara lengkap dan dapat memberikan informasi penting mengenai
jenis dan bentuk
jurnal
transaksi. Jurnal yang lengkap dan informatif akan memudahkan penelusuran data akuntansi ke
buktinya. Di samping itu, juga akan memudahkan pemahaman terhadap transaksi yang terjadi.
Rancangan jurnal sangat dipengaruhi oleh turn over atau frekuensi dan jenis transaksi serta sifat
usaha yang dijalankan oleh perusahaan.
Jika turn over dan jenis transaksi masih sedikit, dapat digunakan jurnal umum dua kolom
atau empat kolom. Akan tetapi jika kegiatan usaha sudah besar, penggunaan jurnal umum tidak
lagi memadai. Oleh karena itu sebaiknya digunakan jurnal khusus. Jurnal ini dirancang secara
khusus untuk satu jenis transaksi tertentu. Tiap jenis transaksi yang turn overnya tinggi
disediakan satu jurnal khusus. Transkasi yang sering terjadi dalam sebuah perusahaan adalah
transaksi penerimaan dan pengeluaran kas, penjualan dan pembelian barang. Oleh karena itu
dibuat jurnal penerimaan kas untuk transaksi penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas untuk
transaksi pengeluaran kas, jurnal penjualan untuk transaksi penjualan kredit dan jurnal pembelian
untuk transaksi pembelian kredit. Sementara itu pada perusahaan manufaktur juga sering terjadi
transaksi pemakaian bahan, baik bahan baku maupun bahan pembantu dalam proses produksi,
karena itu perlu pula dibuat jurnal pemakaian bahan untuk perusahaan manufaktur yang
digunakan untuk mencatat pemakain bahan baku dan bahan pembantu dalam proses produksi.
Walaupun jurnal khusus penggunaannya sangat spesifik, namun prinsip pencatatannya sama
dengan pencatatan jurnal umum. Jurnal khusus merupakan pengembangan dari jurnal umum
untuk memudahkan pembagian pekerjaan dan melakukan pengawasan. Perancangan jurnal
khusus ini merupakan bagian dari sistem informasi akuntansi yang akan dibahas pada bab 13.
9
Sidi S. Ali
Bab 4: Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa: Tahap Pencatatan: Jurnal
transaksi yang terjadi, jika perusahaan tidak menggunakan jurnal khusus. Bentuk jurnal umum
tersebut diperlihatkan pada gambar 4-4.
Gambar 4-4
Jurnal Umum
Halaman: ……
10
Sidi S. Ali
Bab 4: Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa: Tahap Pencatatan: Jurnal
dengan nomor kode akun buku besar sebagai tanda bahwa angka yang ada dalam jurnal
telah dipindahkan ke akun buku besarnya.
j) Jika suatu halaman jurnal telah penuh, maka kedua kolom (debet dan kredit) harus
dijumlahkan, dan jumlahnya harus sama. Kedua jumlah tersebut dipindahkan ke halaman
berikutnya, dengan menuliskan “dipindahkan ke halaman ……”
Untuk dapat melakukan penjurnalan, pemahaman yang seksama terhadap jenis-jenis akun,
yakni akun-akun aset, liabilitas atau hutang, ekuitas, pendapatan dan biaya serta prinsip
pendebetan dan pengkreditannya sangat diperlukan, sebagaimana dibahas dalam bab 3 di muka.
Sebelum transaksi dicatat ke dalam jurnal sebaiknya dilakukan analisis transaksi sebagaimana
dijelaskan dalam bab 3, agar kesalahan penjurnal dapat dihindari. Analisis transaksi tersebut
mencakup tiga hal berikut:
1. Penentuan akun yang dipengaruhi
2. Penentuan pengaruh pada akun, apakah debet atau kredit, dan
3. Penentuan besarnya (nilai rupiah) dari akun yang didebet dan dikredit.
JENIS TRANSAKSI
Jenis transaksi yang terjadi pada setiap perusahaan sangat tergantung pada jenis usaha yang
dilakukannya. Dalam hal ini terdapat tiga jenis usaha, yaitu usaha jasa, perdagangan dan
manufaktur atau produksi. Walaupun demikian terdapat juga beberapa jenis transaksi yang sama
dari ketiga jenis usaha tersebut, seperti transaksi penerimaan dan pengembalian modal pemilik,
penerimaan pinjaman dari bank, pembayaran biaya-biaya operasi, dan sebagainya. Transaksi
yang berbeda antara perusahaan jasa dengan dagang adalah transaksi yang berhubungan dengan
pembelian dan penjualan barang, karena pada perusahaan jasa tidak terdapat barang yang
diperdagangkan. Sedangkan dengan perusahan manufaktur perbedaan yang menonjol adalah
berkaitan dengan transaksi produksi, seperti pembelian dan pemakaian bahan baku, pembayaran
upah tenaga kerja dan biaya produksi lainnya. Pada bab ini pembicaran dibatasi pada jurnal untuk
perusahaan yang bergerak di sektor jasa.
11
Sidi S. Ali
Bab 4: Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa: Tahap Pencatatan: Jurnal
Dari analisis di atas, maka pencatatan akuntansi yang dilakukan dalam jurnal umum adalah
sebagai berikut:
Bilamana perusahaan berbentuk perseroan terbatas, maka akun modal yang digunakan
adalah modal saham. Misalkan pada tanggal 12 Juli didirikan sebuah perusahan konsultan
pengawas bangunan sipil dengan nama PT Ciptainsani yang didirikan dengan modal dasar
sebesar Rp 250.000.000, dan modal tersebut telah disetor penuh oleh pendirinya Tn. Ahmad, Tn.
Ahmadi, Tn Ahyani serta Ny. Siti Aminah. Ayat jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah
sebagai berikut:
Jurnal Umum
Halaman: 001
Nomor
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Bukti
20X0 Kas 250.000.000
Juli 12 001 Moda saham 250.000.000
(Penerimaan setoran modal pemegang saham)
Misalkan pada tanggal 15 Juli diterima pendapatan hasil pengawasan pembangunan Ruko
Sentosa sebesar Rp 25.000.000. Transaksi ini mempengaruhi akun kas, bertambah dicatat sebelah
debet, dan akun pendapatan jasa, bertambah dicatat sebelah kredit. Jumlah transaksi yang
mempengaruhi akun kas dan akun pendapatan jasa adalah Rp 25.000.000. Pencatatan dalam
jurnal ini adalah sebagai berikut:
Jurnal Umum
Halaman: 001
Nomor
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Bukti
20X0 Kas 25.000.000
Juli 15 02 Pendapatan jasa 25.000.000
(pembayaran gaji karyawan bulan Juli)
12
Sidi S. Ali
Bab 4: Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa: Tahap Pencatatan: Jurnal
Contoh selanjutnya, misalkan pada tanggal 28 Juli 20X0 dibayar biaya gaji karyawan untuk bulan
Juli sebesar Rp 12.500.000. Ayat jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi ini adalah:
Jurnal Umum
Halaman: 001
Nomor
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Bukti
20X0 Biaya gaji karayawan 12.500.000
Juli 28 049 Kas 12.500.000
(pembayaran gaji karyawan bulan Juli 20X)
Contoh lengkap
Untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap, mengenai cara pencatatan transaksi kedalam
jurnal, berikut ini diberikan sebuah contoh perusahaan yang bergerak dalam jasa ekpedisi yang
didirikan oleh Tn. Satiparigo dan kawan-kawan pada tanggal 4 Juli 20X0 dengan nama “PT
Piagio Express”. Berikut ini adalah transaksi selama bulan Agustus 20X0, bulan pertama operasi.
01/08: Diterima setoran modal dari pemegang saham sebesar Rp 350.000.000. Untuk ini
diterbitkan bukti penerimaan kas atau bukti kas masuk (BKM) No. 001.
03/08: Dibeli 4 unit truk dari PT Suka Fajar seharga Rp 480.000.000 dengan uang muka
Rp 240.000.000. Sisanya dicicil selama 24 cicilan bulanan ditambah bunga 1,5% per
bulan dari saldo kredit. Untuk ini dikeluarkan bukti pengeluaran kas (BKK) No. 001.
06/08: Dibayar sewa kantor sebesar Rp 12.000.000 dan sewa tanah untuk pool truk sebesar
Rp 6.000.000 untuk masa dua tahun kepada Tn. Awaluddin. Diterbitkan BKK No. 002.
07/08: Dibeli alat-alat tulis kantor sebesar Rp 3.000.000. Diterbitkan BKK No. 003.
09/08: Dibeli personal computer, brandcash, papan tulis (white board) meja dan kursi kerja dan
almari arsip dengan harga total Rp 28.000.000 pada Toko Raja Furniture. Pembayaran
akan dilakukan tanggal 20 Agustus. Bukti pembelian (BB) No. 001.
10/08: Diterima ongkos angkut dari Sujono, sebesar Rp 4.250.000, atas barang-barangnya yang
dibawa ke Jambi. Diterbitkan BKM No. 002.
11/08: Diterima hasil angkutan dari PT Merah Delima sebesar Rp 12.600.000. BKM No. 003.
12/08: Diterbitkan bukti pembelian No. 002 untuk barang-barang cetakan (formulir) dari
percetakan CV Mentari sebesar Rp 2.000.000.
12/08: Dibayar biaya renovasi kantor dan area parkir sebesar Rp 1.650.000 kepada kontraktor
CV Bejaya Kontruksi. BKK No. 004
13/08: Diterima hasil truk atas pengangkutan barang-barang PT Kebun Pantai Indah sebesar
Rp 9.800.000. BKM No. 004.
14/08: Dikeluarkan BKK No. 005 untuk pembayaran biaya bahan bakar dan operasional truk
lainnya sebesar Rp 4.500.000.
16/08: Diterima kas hasil angkutan sebesar Rp 3.350.000 dan diterbitkan BKM No. 005.
13
Sidi S. Ali
Bab 4: Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa: Tahap Pencatatan: Jurnal
16/08: Diterima hasil perhitungan ongkos angkut PT Mitra Tani untuk tengah bulan pertama
Agustus, sebesar Rp 10.800.000. Diterbitkan faktur (FP) No. 001.
17/08: Dibayar gaji sopir dan kernet truk sebesar Rp 3.800.000. BKK No. 006.
18/08: Dibayar biaya servis truk sebesar Rp 1.750.000. BKK No. 007.
18/08: Diterima hasil angkutan sebesar Rp 2.500.000. BKM No. 006.
19/08: Dibayar hutang pada Toko Raja Furniture sebesar Rp 18.000.000, BKK No. 008.
20/08: Diterima hasil jasa angkutan dari Slamet Adimaja, sebesar Rp 2.600.000 atas
pengangkutan barang dagangannya. BKM No. 007.
21/08: Dibayar biaya bahan bakar dan biaya operasional truk sebesar Rp 4.350.000. Bukti
pengeluaran kas No. 009.
21/08: Dibeli satu unit mobil Kijang untuk kantor seharga Rp 125.000.000 dibayar uang muka
Rp 35.000.000, sisanya dicicil selama 30 kali cicilan bulanan, bunga 1,5% per bulan.
Diterbitkan BKK No. 010.
23/08: Dibayar hutang pada CV Mentari sebesar Rp 2.000.000. BKK No 011.
23/08: Dibayar biaya servis kendaraan sebesar Rp 2.425.000. BKK No. 012.
25/08: Diterima hasil angkutan dari Tn. Raharja sebesar Rp 2.250.000. BKM No. 008.
25/08: Diterima faktur atas pembelian 2 unit komputer dan printer dari CV. Deoncom, seharga
Rp 12.000.000. Dikelurakan bukti pembelian No. 003.
26/08: Diterbitkan faktur nomor 002 untuk penagihan jasa angkutan pada PT Kayu Agung
Sejahtera (KAS) sebesar Rp 6.850.000.
26/08: Dibayar bahan bakar dan operasional truk sebesar Rp 2.750.000. BKK No. 013.
26/08: Dibeli gula, teh dan bahan konsumsi lainnya seharga Rp 810.000, dan perangko serta
benda pos lainnya sebesar Rp 140.000. BKK No. 014.
27/08: Dibayar gaji pimpinan dan karyawan bulan Agustus masing-masing sebesar
Rp 8.500.000 dan Rp 4.000.000. BKK No. 015.
27/08: Dibayar cicilan pertama truk pada PT Sukafajar sebesar Rp 10.000.000 ditambah bunga
sebesar Rp 3.600.000. BKK No. 016.
28/08: Diterima tagihan ongkos angkut dari PT Mitra Tani sebesar Rp 10.800.000. Bukti
penerimaan kas No. 009.
30/08: Diterbitkan nota tagihan ongkos angkut barang-barang PT Mitra Tani untuk masa
tengah bulan ke dua Agustus sebesar Rp 14.600.000. Bukti Faktur No. 003.
30/08: Pembayaran pembelian bahan bakar kendaraan kantor Rp 380.000. BKK N0. 017
31/08: Dibayar biaya gaji sopir dan kernet truk sebesar Rp 3.700.000. BKK No. 018.
31/08: Dikeluarkan biaya perjalanan direksi sebesar Rp 1.800.000. BKK No. 019.
31/08: Dibayar bahan bakar dan operasional truk sebesar Rp 1.100.000. BKK No. 020
Semua transaksi-transaksi di atas dicatat dalam jurnal umum, sebagaimana diperlihatkan berikut
ini. Oleh karena contoh ini dimulai dari pendirian perusahaan, maka nomor halaman jurnal
menggunakan nomor 1, demikian pula dengan nomor bukti-bukti transaksi, baik bukti
penerimaan dan pengeluaran kas maupun bukti penjualan, bukti pembelian dan bukti-bukti
lainnya.
14
Sidi S. Ali
Bab 4: Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa: Tahap Pencatatan: Jurnal
Jurnal Umum
Halaman: 01
Nomor
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Bukti
20X0
Agus 01 BKM Kas 350.000.000
001 Modal Saham 350.000.000
(Penerimaan setoran modal pemilik)
15
Sidi S. Ali
Bab 4: Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa: Tahap Pencatatan: Jurnal
13 BKM Kas
004 Pendapatan Jasa Angkutan 9.800.000
(Penerimaan jasa angkut PT KPI) 9.800.000
16
Sidi S. Ali
Bab 4: Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa: Tahap Pencatatan: Jurnal
17
Sidi S. Ali
Bab 4: Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa: Tahap Pencatatan: Jurnal
Jurnal Umum
Halaman: 04
Nomor
Tanggal Keterangan Ref Kredit
Bukti
18
Sidi S. Ali
Bab 4: Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa: Tahap Pencatatan: Jurnal
SOAL-SOAL LATIHAN
SOAL I
Tuliskan huruf B di depan setiap pernyataan berikut ini, jika pernyataan tersebut benar dan huruf
S jika salah.
1. ( ) Langkah pertama dalam siklus akuntansi adalah mencatat transaksi ke dalam jurnal.
2. ( ) Jurnal selalu hanya terdiri dari satu akun yang didebet dan satu akun yang dikredit
3. ( ) Jumlah debet suatu ayat jurnal harus sama dengan kreditnya.
4. ( ) Jurnal harus diberi nomor halaman secara berurutan untuk referensi pemindahan ke
akun dan untuk pengawasannya.
5. ( ) Pencatatan transaksi ke jurnal umum dapat dilakukan seminggu sekali.
6. ( ) Pencatatan transaksi ke dalam jurnal harus disertai dengan pencatatan nomor bukti,
tanggal transaksi dan siapa yang bertanggung jawab melakukan transaksi.
7. ( ) Pencatatan transaksi langsung ke dalam akun sebenarnya tidak sesuai dengan
kaidah-kaidah siklus akuntansi.
8. ( ) Jurnal dapat tidak diikuti dengan suatu keterangan mengenai transaksi.
9. ( ) Dalam mencatat jurnal, jika akun yang dipengaruhinya terdapat akun aset, maka
akun aset harus dicatatkan terlebih dahulu.
10. ( ) Dalam menjurnal apakah suatu akun akan di debet atau di kredit, tergantung pada
prinsip masing-masing akun.
11. ( ) Analisis transaksi sebelum mencatat jurnal diperlukan untuk menghindari kesalahan
dalam menjurnal.
12. ( ) Hal yang perlu dicantumkan dalam jurnal atau yang dijurnalkan adalah akun-akun,
bukan keterangan transaksi.
13. ( ) Setiap halaman buku jurnal tidak selalu harus dijumlahkan, karena penjumlahan
dapat dilakukan pada akhir halaman jurnal.
14. ( ) Jumlah debet dan kredit kolom jurnal setiap halamannya tidak mesti harus sama,
karena yang penting sama adalah jumlah akhirnya saja.
15. ( ) Siklus akuntansi yang standar hanya terdiri dari 10 langkah.
SOAL II
Pilihlah salah satu diantara alternatif jawaban yang anda anggap paling sesuai dari pernyataan-
pernyataan berikut ini. Berilah tanda silang (x) pada alternatif jawaban yang anda anggap paling
sesuai dengan pernyataanya.
19
Sidi S. Ali
Bab 4: Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa: Tahap Pencatatan: Jurnal
2. Akun yang dicatat terlebih dahulu dalam jurnal adalah akun yang :
a. dikredit
b. di debet
c. boleh yang di debet dan boleh yang di kredit.
d. tidak ada jawaban yang benar
4. Bila perusahaan memperoleh kredit dari bank sebesar Rp 100.000.000 dan waktu dicairkan
dipotong dengan biaya provisi kredit dan biaya lainnya sebesar Rp 4.500.000 maka jumlah
hutang bank yang dikredit adalah:
a. Rp 95.500.000
b. Rp 4.500.000
c. Rp 100.000.000
d. Rp 104.500.000
5. Dari soal No. 4 di atas, jumlah kas yang diterima dan didebet oleh perusahaan adalah sebesar:
a. Rp 95.500.000
b. Rp 4.500.000
c. Rp 100.000.000
d. Rp 104.500.000
6. Diterbitkan faktur atas biaya penjilidan buku laporan tahunan PT Betarianata senilai
Rp 2.500.000, maka akun yang didebet adalah:
a. Pendapatan penjilidan
b. Pendapatan penjilidan kredit
c. Kas
d. Piutang dagang
7. Kalau dari soal No. 6 diatas, piutang diterima, maka akun yang dipengaruhi adalah:
a. Pendapatan penjilidan debet, dan kas kredit
b. Pendapatan penjilidan kredit, kas debet
c. Kas debet, piutang dagang kredit
d. Piutang dagang debet, pendapatan penjilidan kredit
20
Sidi S. Ali
Bab 4: Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa: Tahap Pencatatan: Jurnal
8. Prosedur dalam menjurnal, akun yang harus dicatat lebih dahulu adalah:
a. yang didebet
b. yang dikredit
c. sembarangan saja
d. tergantung jenis akunnya, seharusnya aset lebih dahulu.
Soal III
Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi berikut ini dari perusahaan Binatu Bersih
Rapi.
1. Diterima piutang dari PT Berkah sebesar Rp 3.500.000
2. Dibayar biaya bunga pinjaman bank sebesar Rp 750.000 dan cicilan pokok Rp 1.500.000.
3. Diterima hasil laundry sebesar Rp 5.750.000.
4. Dibeli deterjen dan bahan pencuci lainnya dari CV. Berdikari seharga Rp 1.250.000,
pembayaran akan jatuh tempo satu bulan.
5. Dikeluarkan nota tagihan atas ongkos laundry dari Hotel Mariana sebesar Rp 3.350.000.
6. Dibayar biaya pemeliharaan kendaraan kepada Abang Motor sebesar Rp 795.000.
7. Dibayar biaya-biaya yang terhutang bulan lalu sebesar Rp 527.000.
8. Diterima hasil laundary sebesar Rp 5.126.500
9. Diterima piutang dari Hotel Mariana sebesar Rp 3.350.000.
10. Dibayar gaji karyawan sebesar Rp 3.500.000 dan gaji pimpinan Rp 1.750.000.
11. Diterima hasil jasa laundry sebesar Rp 2.875.000.
12. Dibayar gaji sopir sebesar Rp 950.000.
13. Dibayar hutang pada CV Berdikari sebesar Rp 1.250.000.
14. Dibeli plastik, deterjen dan bahan habis pakai lainnya seharga Rp 2.000.000 dari Toko Indah
Bersih, jatuh tempo 30 hari.
15. Dibeli satu unit komputer dengan harga Rp 5.000.000 dari Toko Rajacom, dengan uang
muka Rp 2.500.000 sisanya dicicil selama 5 bulan sebesar Rp 500.000 per bulan.
16. Diterbitkan faktur kepada Hotel Mariana atas jasa laundry sebesar Rp 1.750.000.
21
Sidi S. Ali
Bab 4: Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa: Tahap Pencatatan: Jurnal
17. Dibayar biaya iklan di harian Singgalang untuk bulan ini sebesar Rp 600.000.
18. Dibayar kupon bahan bakar kendaraan pada SPBU Mahligai bulan ini sebesar Rp 450.000.
19. Dibayar klaim kerusakan pakaian pelanggan sebesar Rp 150.000.
20. Diterbitkan nota tagihan laudry kepada Hotel Inidia sebesar Rp 1.425.000.
SOAL IV
Berikut ini adalah transaksi yang dikumpulkan selama bulan Januari dari Bengkel “Mobil
Century 21” yang dimiliki oleh Ny. Siti Rabiatun.
Jan 02 : Diterima kas dari PT Sinar Makmur sebesar Rp 10.500.000 atas perbaikan 4 unit truk
Fuso perusahaan tersebut.
03 : Dibayar hutang pada Toko Separepart Agung Motor sebesar Rp 5.000.000.
05 : Diterima kas dari perbaikan mobil Avanza Tn. Malin Mangkuto sebesar Rp 500.000.
08 : Diterbitkan faktur senilai Rp 12.000.000 atas perbaikan 5 unit truk PT Bakri Plantation.
12 : Diterima faktur dari PT Pelumas Nusantara senilai Rp 3.500.000 atas pembelian
pelumas sebanyak 800 liter.
15 : Dibayar biaya-biaya utilities, terdiri dari listrik Rp 1.200.000; telepon Rp 350.000 dan
air Rp 275.000.
20 : Diterima hasil bengkel sebesar Rp 8.500.000 atas perbaikan beberapa mobil pelanggan
hari ini.
24 : Dibeli mesin bubut dari Toko Mega Elektrik senilai Rp 10.000.000 dengan pembayaran
dimuka hari ini Rp 5.000.000 dan sisanya dicicil selama 4 kali cicilan bulan, masing-
masing Rp 1.250.000.
26 : Dibayar gaji karyawan sebesar Rp 20.000.000 dan gaji pimpinan Rp 6.000.000
27 : Diterima hasil penagihan faktur tanggal 8 Januari sebesar Rp 12.000.000 dari PT Bakri
Plantation.
28 : Dibayar biaya iklan di harian Singgalan sebesar Rp 2.000.000.
29 : Diterbitkan faktur atas perbaikan mobil PT Andabana sebesar Rp 3.250.000, dan hasil
perbaikan kendaraan hari ini sebesar Rp 6.000.000 dari beberapa pelanggan.
30 : Dibayar faktur tanggal 12 Januari atas pembelian pelumas dari PT Pelumas Nusantara
sebesar Rp 3.500.000
31 : Dibeli olie dari PT Pertamina Retail senilai Rp 9.000.000.
Diminta:
Catatlah transaksi tersebut dalam jurnal umum. Buatlah nomor bukti dan halaman jurnal dimulai
dari No. 1.
SOAL V
Berikut ini adalah neraca saldo (trial balance) perusahaan periklanan “Akuntino Advertishing”
per 30 Nopember 20X0, yang dimiliki oleh Tuan Bagido Syamsuddin Abdul Rahim.
22
Sidi S. Ali
Bab 4: Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa: Tahap Pencatatan: Jurnal
Akuntino Advertishing
Neraca Saldo
Per 30 Nopember 20X0
No. Akun Nama Akun Jumlah (Rp)
1101 Cash 18.500.000
1102 Account Receivable 25.750.000
1103 Advertishing Supplies 80.400.000
1104 Office Supplies 12.600.000
1105 Prepaid Insurance 10.200.000
1201 Land 125.000.000
1202 Building 90.000.000
1203 Accumulated Depreciation of Building 15.000.000
1204 Office Equipments 60.000.000
1205 Accumulated Depreciation of Office Equipment 6.000.000
1206 Advertishing Equiments 85.000.000
1207 Accumulated Depreciation of Advers Equipment 10.000.000
2101 Accounts Payable 12.350.000
2102 Taxes Payable 2.725.000
2103 Salaries Payable 1.850.000
2104 Bank Investment Loan 29.000.000
2201 Mortgages Payable 75.000.000
3101 Mr. Bagindo Samsuddin, Capital 165.250.000
3102 Mr. Bagindo Samsuddin, Drawing 9.750.000
4101 Advertishing Revenues 359.560.000
5101 Salaries Expenses 94.100.000
5102 Electric and Telephone Expenses 19.350.000
5103 Promotion and Campaign Expenses 10.980.000
5104 Meal & Consumption Expenses 7.020.000
5105 Office & Equipment Maintance Expenses 2.337.000
5106 Travelling & Allowance Expenses 3.528.000
5107 Miscleneous Administrative Expenses 3.500.000
6101 Interest Income 5.580.000
6501 Interest Expenses 24.300.000
Transaksi yang terjadi selama bulan Desember 20X0, adalah sebagai berikut:
Des 1 : Diterima piutang dari PT Sukafajar sebesar Rp 8.000.000.
2 : Dibayar hutang gaji sebesar Rp 1.850.000.
5 : Diterima hasil pembuatan spanduk sebesar Rp 1.500.000 dari Fakultas Ekonomi
Unand, dalam rangka wisuda sarjana.
8 : Dibayar hutang kepada Toko Cat Indah sebesar Rp 6.250.000.
23
Sidi S. Ali
Bab 4: Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa: Tahap Pencatatan: Jurnal
10 : Diterbitkan faktur untuk PT Sukafajar atas jasa pembuatan papan reklame mobil
Mitsubishi sebesar Rp 3.250.000.
11 : Dibayar biaya listrik dan telepon sebesar Rp 912.500.
13 : Disetor ke kas negara pajak terhutang bulan lalu sebesar Rp 1.250.000.
14 : Diterima bahan-bahan cat dan lem untuk keperluan usaha dari Toko Cat Indah
seharga Rp 2.800.000.
17 : Diterima piutang dari PT Toyota Astra sebesar Rp 7.250.000.
20 : Dibeli alat-alat tulis kantor dari Toko Grafika sebesar Rp 2.750.000, diantaranya
sebesar Rp 1.500.000 dibayar tunai.
21 : Diterima kas dari Radio Arbes atas pembuatan papan reklame sebesar Rp 1.875.000.
22 : Dibeli bahan-bahan makanan secara tunai untuk karyawan sebesar Rp 456.000.
23 : Dibayar biaya perbaikan komputer sebesar Rp 358.500 kepada Computer Deal.
26 : Diterima bahan-bahan spanduk senilai Rp 2.100.000 dari Toko Raja Tekstil.
27 : Dibayar biaya iklan di surat kabar Singgalang sebesar Rp 975.000 dan rupa-rupa
biaya lainnya sebesar Rp 187.500.
28 : Dibayar hutang pada Toko King Tekstil sebesar Rp 5.000.000.
29 : Diterima piutang dari PT Suzuki Motor sebesar Rp 5.000.000.
30 : Diterbitkan faktur senilai Rp 7.500.000 atas biaya pembuatan papan reklame
Totyota Inova kepada PT Toyota Astra.
30 : Dibayar hutang bank sebesar Rp 3.345.000 termasuk bunga bulan Desember sebesar
Rp 345.000.
31 : Dibayar gaji karyawan sebesar Rp 4.500.000 dan pengambilan pribadi Tn.
Samsuddin sebesar Rp 1.000.000.
Dari data di atas anda diminta untuk membuat ayat jurnal selama bulan Desember 20X0.
Catatan:
Account Receivable per 30 Nopember 20X0, terdiri dari:
1. PT Sukafajar Rp 8.000.000
2. PT Toyota Astra “ 7.250.000
3. PT Suzuki Motor “ 5.000.000
4. PT Elang Motor “ 5.500.000
Jumlah Rp 25.750.000
24