Anda di halaman 1dari 13

PRESENTASI KELOMPOK 4

DIKSI
KARYA
ILMIAH
Dosen Pengampu : Dr. Fajri Usman, M.Hum
Anggota
Rani Anggun Mentari (2310111046)
Farah Azhara Army (2310111029)
Najwa Shakira (2311221010)
Kaysa Nur Aulia (2311211038)
Vania Amanda (23111211013)
Vania Putri N (2311221012)
Topik Pembahasan
1 2

PEMILIHAN KATA DALAM CARA MEMPERKAYA DIKSI


MENULISKAN KARYA ILMIAH

3 4

SYARAT-SYARAT PEMAKAIAN
KESALAHAN PEMAKAIAN DIKSI
DIKSI
1. PEMILIHAN KATA DALAM
MENULISKAN KARYA
ILMIAH

Diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna yang


ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan
situasi dan nilai rasa yang dimiliki.

Sederhananya diksi adalah pilihan kata. Pilihan kata merupakan kegiatan untuk
memilih kata secara tepat dan sesuai dalam mengungkapkan maksud dan tujuan
kepada penyimak atau pembaca baik secara lisan maupun tulisan.

Pemilihan kata dalam penulisan karya ilmiah berkaitan dengan beberapa hal yaitu :
1. PEMILIHAN KATA DALAM
MENULISKAN KARYA
ILMIAH

Sinonim, yaitu suatau kata yang bermakna sama atau memiliki umum yang sama.
1
Contohnya : sinonim dari kata Paras adalah Wajah/Muka.

Kata umum atau kata khusus, merupakan gabungan kata yang digunakan sebagai
2
nama atau lambang yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses,
keadaaan atau sifat yang khas di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Sedangkan kata khusus ialah kata-kata yang ruang lingkup dan cakupan
maknanya lebih sempit atau disebut juga dengan hiponim.
Contoh : kata umum “Hewan Peliharaan” kata khusus “Anjing, Kucing, DLL”
1. PEMILIHAN KATA DALAM
MENULISKAN KARYA
ILMIAH

Kata Istilah, terbagi menjadi 2 yaitu, istilah umum yang digunakan secara umum
3
seperti meja, kursi, dan lemari. Dan istilah khusus yaitu istilah yang maknanya
terbatas dan digunakan dalam bidang ilmu tertentu, contohnya akupuntur, cardio
vaskular.

Kata Ilmiah, menurut KBBI kata ilmiah adalah kata yang bersifat ilmu. Kata ilmiah
4
biasanya di gunakan oleh kaum terpelajar dan terutama digunakan dalam penulisan
karya ilmiah, pidato di depan umum, petemuan resmi, serta diskusi khusus.
contoh : analogi, apresiasi, distorsi, eksistensi.
Cara Memperkaya
Diksi
Manfaatkan latar belakang
Perbanyak bacaan, baik fiksi 5
pendidikan.
1 maupun nonfiksi.

Dobrak kebiasaan. Coba Ikut pelatihan atau seminar


6
2 dekontruksikan kata-kata umum kepenulisan.
yang biasa kita dengar.

Jangan hanya dengarkan lagu, tapi 7 Berterus terang saat berdiksi.


cobalah biasakan membaca lirik
3 lagu karena tak jarang makna lagu
akan jauh lebih intens ketika kita Tulis dulu karya ilmiahnya, revisi
faham dengan liriknya. 8
belakangan!

Selain mempelajari bahasa indonesia,


4
pelajari juga bahasa asing dan
bahasa daerah.
Syarat - Syarat Pemakaian
Diksi
1. Membedakan makna denotasi dan konotasi dengan cermat. Denotasi yaitu
kata yang bermakna lugas dan tidak bermakna ganda. Sedangkan konotasi dapat
menimbulkan makna yang bermacam-macam, lazim digunakan dalam pergaulan,
untuk tujuan estetika dan kesopanan.

2. Tidak menafsirkan makna kata secara subjektif berdasarkan pendapat


sendiri, jika pemahaman belum dapat dipastikan, pemakai kata harus
menemukan makna yang tepat dalam kamus, misalnya modern sering diartikan
secara subjektif canggih menurut kamus modern berarti terbaru atau mutakhir ;
canggih berarti banyak cakap, suka menggangu, rewel, bergaya intelektual.
Syarat - Syarat Pemakaian
Diksi
3. Membedakan secara cermat makna kata yang hamper bersinonim missal:
Ialah, adalah, dalam pemakaian berbeda-beda. Kata ialah harus diikuti sinonim,
bukan defenisi formal. Jika menggunakan kata ialah maka harus disertai
sinonim.
Manusia ialah orang. (benar dan cermat)
Manusia ialah makhluk yang berakal budi. (Salah, tidak cermat)
Manusia adalah makhluk yang berakal budi. (benar dan cermat)

4. Menggunakan kata abstrak dan konkret secara cermat, kata abstrak


(konseptual, misalnya: Pendidikan, wirausaha, dan pengobatan modern) dan
kata konkret atau kata khusus (misalnya: mangga, sarapan, berenang)
Syarat - Syarat Pemakaian
Diksi
5. Menggunakan dengan cermat kata bersinonim (misalnya pria dan laki-laki, saya dan aku,
serta buku dan kitab)
berhomofon (misalnya: bang dan bank)
berhomograf (misalnya: apel (buah) dan apel (upacara) teras (serambi) dan teras (pejabat)
berhomonim (misalnya buku (tulang) dan buku (kitab)
6. Menggunakan kata yang berubah makna dengan cermat, misalnya: isu (dalam Bahasa
indonesia berarti kabar yang tidak jelas asal-usulnya, kabar angin, desas-desus).
7. Membedakan makna kata secara cermat kata yang mirip ejaannya, misalnya:
Interferensi (saling mempengaruhi )
Inferensi (kesimpulan)
8. Menggunakan imbuhan asing (jika diperlukan) harus memahami maknanya secara tepat,
misalnya dilegalisirseharusnya dilegalisasi, koordinir seharusnya koordinasi.
mat)
Kesalahan Pemakaian Diksi
Yuk next time ga salah lagi!!!

1 KESALAHAN BIDANG DIKSI 2 KESALAHAN BIDANG EJAAN

Ketidakbakuan kata Kesalahan penggunaan


Ketidaksesuaian kata huruf kapital.
Thanks everyone
for paying
attention!!

Kelompok 4
SESI TANYA
JAWAB

Malu bertanya sesat di jalan…

Anda mungkin juga menyukai