Anda di halaman 1dari 10

RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ-UT) BANDUNG

2022

TUGAS TUTORIAL II PEMBELAJARAN PKN DI SD (PDGK 4201)

NAMA : TINA AGUSTINA


NIM : 857497677
TUTOR : AINA NURDIYANTI, M. Pd.
MASA UJIAN : SEMESTER I 2022.2

PETUNJUK
• Tuliskan identitas Anda mencakup nama, nim, kelas, pokjar, serta tanggal
penyerahan
• Tanda tangan anda pada lembar jawab uraian dengan tepat dan benar
• Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas
• Dahulukan jawaban yang dianggap paling mudah
JAWABAN
1. Coba uraikan hak dan kewajiban warga Negara sesuai dengan pasal
27 ayat 1 dan 2 UUD 1945

Hak dan kewajiban warga Negara sesuai dengan pasal 27 ayat 1 dan 2 UUD
1945
1) Persamaan kedudukan dalam hukum yang tercantum dalam pasal 27 ayat
(1).
2) Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak tercantum dalam pasal 27
ayat (2).
Tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
Contoh hak warga negara Indonesia :
1) Setiap warga negara berhak memeluk dan menjalankan agama yang
mereka percayai
2) Setiap warga negara berhak untuk menyuarakan pendapat mereka secara
lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku
3) Setiap warga negara berhak untuk menerima pendidikan dan pengajaran
4) Setiap warga negara berhak untuk menikah
5) Setiap warga negara berhak untuk mendapatkan penghidupan yang layak
6) Setiap warga negara berhak untuk memiliki kedudukan yang sama di mata
hukum dan mendapat perlindungan hukum
Sementara kewajiban warga negara Indonesia meliputi:
1) Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Tercantum dalam pasal 27 ayat
(1) UUD 1945 yang berbunyi: "Segala warga negara bersamaan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung
hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya."
2) Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Tercantum dalam pasal
27 ayat (3) dengan bunyi: "Setiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya pembelaan negara."
3) Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Tercantum pada pasal
28J ayat (1) yang berbunyi: "Setiap orang wajib menghormati hak asai
manusia orang lain."
4) Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-
undang. Tercantum pada pasal 28J ayat (2) berbunyi: "Dalam menjalankan
hak dan kebebasannya,setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan
yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin
pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk
memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai
agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis. "Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara. Pasal 30 ayat (1) UUD 1945. menyatakan: "tiap-tiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara."
5) Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara yang
tercantum dalam pasal 30 ayat (1) UUD 1945 dengan bunyi: "Tiap-tiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara."
Contoh kewajiban warga negara Indonesia:
1) Kewajiban untuk membayar pajak dan retribusi yang ditetapkan
pemerintah baik pusat maupun daerah.
2) Kewajiban untuk menaati, tunduk, dan patuh pada peraturan hukum yang
berlaku di wilayah negara Indonesia
3) Kewajiban untuk menghargai orang lain
4) Kewajiban untuk mengikuti pendidikan dasar
5) Kewajiban untuk melakukan pembelaan kedaulatan negara
6) Kewajiban untuk tunduk kepada pembatasan atas hak kebebasan

2. Kasus pembunuhan Munir aktivis HAM Indonesia pada tanggal 7


September 2004. Munir tewas dalam perjalanan udara dari Jakarta ke
Amsterdam. Munir tewas akibat racun arsenic yang kadarnya sangat
mematikan. Dari contoh kasus tersebut hingga saat ini keluarga masih
merasa belum memiliki rasa keadilan. Coba kemukakan faktor
penghambat dalam pelaksanaan HAM di Indonesia!

Berbagai faktor yang menjadi penghambat dalam penegakan HAM di Indonesia,


antara lain :
A. Kondisi Sosial Budaya, Kondisi Indonesia yang beragama terutama dalam
keadaan Budaya, Ras, Suku, Bahasa, dan sejenisnya, menjadikan
Indonesia sering mengalami konflik horisontal.
B. Aparat dan Penindakannya, Faktor ini masih sering terjadi di Indonesia,
dimana Polisi sebagai aparatur negara tidak tegas dalam bertindak
menangani pelanggaran-pelanggaran HAM, selain itu bahkan aparatur
negara ini sering mengkhianati rakyatnya dengan cara korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
C. Perangkat Perundangan, sulitnya pengimplementasian perundang-
undangan yang ada di Indonesia guna menegakan HAM menjadi
penghambat tersendiri.
D. Komunikasi dan Informasi, belum meratanya persebaran komunikasi dan
informasi yangn ada di Indonesia, menjadi sebuah hambatan yang cukup
besar.
E. Kebijakan Pemerintah, faktor ini masih sering terjadi di Indonesia, dimana
berbagai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah terkadang tidak sesuai
dengan kepentingan nasional sehingga justru menyebabkan Hak-Hak orang
lain terkebiri.

3. Uraikan pengertian, unsur-unsur dan klasifikasi hukum


Utrecht dalam bukunya berjudul Pengantar dalam Hukum Indonesia yang
dikutip oleh C.S.T. Kansil memberikan pengertian hukum sebagai berikut (hal.
38): Hukum adalah himpunan peraturan-peraturan (perintah-perintah dan
larangan-larangan) yang mengurus tata tertib suatu masyarakat dan karena itu
harus ditaati oleh masyarakat.Sedikit berbeda dengan yang disampaikan J.C.T.
Simorangkir dan Woerjono Sastropranoto masih dalam kutipan buku yang
sama, memberikan pengertian hukum sebagai berikut (hal. 38): Hukum adalah
peraturan-peraturan yang bersifat memaksa, yang menentukan tingkah laku
manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh badan-badan resmi
yang berwajib, pelanggaran mana terhadap peraturan-peraturan tadi
berakibatkan diambilnya tindakan, yaitu dengan hukuman tertentu. Sehingga,
dari berbagai pengertian hukum di atas, dapat dirangkum pengertian hukum
adalah himpunan peraturan yang bersifat memaksa dan dibuat oleh lembaga
berwenang yang harus ditaati oleh masyarakat, dengan memuat ancaman
hukuman apabila dilanggar.

Unsur-unsur Hukum
Selanjutnya, setelah memahami pengertian hukum, adapun unsur-unsur hukum
menurut C.S.T. Kansil meliputi (hal. 39):
Pengertian mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat;
Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib;
Peraturan itu bersifat memaksa;
Sanksi pelanggaran peraturan adalah tegas.
Lain halnya dengan yang disampaikan C.S.T. Kansil, Ishaq dalam bukunya
berjudul Dasar-dasar Ilmu Hukum, membedakan unsur hukum menjadi unsur
ideal dan unsur riil, dengan penjelasan berikut ini (hal. 7):
1. Unsur ideal, karena sifatnya yang sangat abstrak yang tidak dapat diraba
dengan pancaindra, tetapi kehadirannya dapat dirasakan. Unsur ini
bersumber pada diri manusia itu sendiri yang berupa cipta, karsa, dan rasa.
2. Unsur riil karena sifatnya yang konkret, bersumber pada manusia, alam,
dan kebudayaan yang akan melahirkan ilmu tentang kenyataan. Unsur ini
mencakup aspek ekstern sosial dalam pergaulan hidup masyarakat.
Klasifikasi Sumber Hukum
Berdasarkan sumbernya, hukum dapat diklasifikasikan atas undang-undang,
kebiasaan, traktat, yurisprudensi, doktrin, dan revolusi. Terkait klasifikasi
hukum di Indonesia berkenaan dengan sumbernya, T. Ngutra dalam Jurnal
Supremasi Vol XI No. 2 menerangkan sejumlah hal berikut.

Undang-undang: secara sederhana, undang-undang dapat diartikan dalam arti


formil dan materiil. Dalam arti formil, undang-undang adalah bentuk peraturan
atau ketetapan yang dibuat badan legislatif. Kemudian, dalam arti materiil,
undang-undang adalah suatu peraturan yang isinya mengatur masyarakat atau
daerah. Terkait sistem perundang-undangan, simak hierarki dan muatan isinya
berikut ini.
Kebiasaan: sebagai salah satu sumber hukum, Sudikno (dalam Ngutra
2016:203) menerangkan bahwa kebiasaan adalah tindakan menurut pola
tingkah laku yang tetap, ajeg, lazim, normal, atau adat dalam masyarakat atau
pergaulan hidup tertentu.
Yurisprudensi: singkatnya, yurisprudensi adalah sumber hukum yang dibentuk
oleh keputusan hakim. Yurisprudensi ini kemudian digolongkan menjadi dua,
yakni yurisprudensi tetap dan tidak tetap atau biasa. Yurisprudensi tetap adalah
keputusan hakim yang berulang kali dipergunakan pada kasus yang sama.
Sedangkan yurisprudensi biasa atau tidak tetap adalah yurisprudensi yang
belum masuk dalam kategori tetap.
Traktat: traktat adalah perjanjian yang diadakan oleh dua negara atau lebih.
Jika diadakan oleh dua negara disebut sebagai traktat bilateral. Kemudian, jika
dilaksanakan oleh beberapa negara, misalnya NATO, disebut sebagai traktat
multilateral. Lalu, ada pula traktat kolektif atau terbuka yang mana merupakan
perjanjian multilateral yang memberikan kesempatan kepada negara-negara
yang pada permulaannya tidak turut mengadakan, namun ikut menjadi pihak
yang menyepakatinya.
Doktrin: doktrin adalah ahli-ahli hukum ternama yang berpengaruh dalam
pengambilan putusan pengadilan. Umumnya, doktrin digunakan saat undang-
undang, perjanjian internasional, dan yurisprudensi tidak dapat memberikan
jawaban atas suatu kasus. Untuk dapat dijadikan sumber hukum, doktrin yang
digunakan haruslah telah menjadi putusan hakim.
Revolusi: revolusi atau coup d’etat adalah tindakan warga negara yang
mengambil alih kekuasaan dari luar cara-cara yang diatur dalam konstitusi
negara.

4. Jika ada kasus pengemudi kendaraan bermotor melanggar undang-


undang lalu lintas, kemudian pengemudi mengajak damai kepada
oknum polisi, dari contoh kasus tersebut coba uraikan faktor
penghambat penegakkan hukum di Indonesia

Faktor-faktor yang memengaruhi penegakan hukum Sebagaimana dikutip dari


jurnal Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektifitas Penegakan atau Penerapan
Hukum (2021) karya Muriani, Soerjono Soekanto menjelaskan bahwa ada lima
faktor yang memengaruhi penegakan hukum, yakni: Faktor hukum Adalah
faktor penegakan hukum yang berkaitan dengan aturan hukum. Aturan ini
merupakan titik awal dalam proses penegakan hukum. Bisa dikatakan aturan
inilah yang menjadi pedoman bagi aparat penegak hukum dan juga
masyarakat.
Faktor penegak hukum Adalah peran aparat penegak hukum dalam
menegakkan aturan hukum yang berlaku. Faktor ini juga meliputi bagaimana
para aparat bisa menegakkan aturan hukum sesuai dengan tugas dan
penggunaan wewenang yang tepat. Faktor sarana dan prasarana Adalah
ketersediaan sumber daya pendukung dalam proses penegakan hukum. Sarana
dan prasarana ini harus dikaji lebih jauh, khususnya tentang kualitas dan
kuantitas atau jumlahnya. Faktor masyarakat Adalah faktor yang berkaitan
dengan masyarakat, khususnya mengenai pemahaman dan pengetahuan soal
aturan atau norma hukum. Faktor ini juga meliputi kepercayaan dan pemikiran
masyarakat terhadap aparat penegak hukum. Faktor kebudayaan Adalah
ketetapan tentang apa yang boleh atau harus dilakukan, dan mana yang
dilarang. Dalam kaitannya dengan penegakan hukum, faktor kebudayaan
memengaruhi bagaimana perilaku masyarakat sebelum dan setelah mengetahui
norma hukum yang ada.

5. Coba simpulkan konsep demokrasi menurut Winatapura

Pendidikan demokrasi merupakan sebagian upaya untuk menumbuhkan serta


mengembangkan pengetahuan, sikap serta keterampilan demokratis. Dimana
upaya tersebut mempunyai tujuan yang dapat dilaksanakan melaluiPendidikan
baik formal. Nonformal maupun informal. Seperti yang disampaikan oleh
Winataputra dan Budimansyah (2012:232):“Pendidikan demokrasi dalam
berbagai konteks dalam hal ini untuk pendidikan formal (di sekolah), nonformal
(pendidikan di luar sekolah), dan informal (pergaulan di rumah dan
masyarakat)mempunyai visi sebagai wahana substantive, pedagogis, dan sosial
kultural untuk membangun cita-cita, nilai dan konsep, prinsip, sikap dan
keterampilan demokrasi dalam diri warganegara melalui pengalaman hidup dan
kehidupan demokrasi dalam berbagai konteks”
6. Coba uraikan bahwa pendidikan demokrasi sebagai esensi PKn
Berdasarkan kompetensi dasar kelas II semester 2 “ mengenal
kegiatan bermusyawarah”
Makna pendidikan demokrasi sebagai esensi PKn Pengetahuan, skill, prilaku
warga yang demokratis tidak akan terjadi dengansendirinya, tetapi melalui

proses pembelajaran (Pendidikan/upaya sistematis) kepadageneras penerus,


dalam hal ini Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang berperan penting dalam
mengubah prilaku warga negara menjadi warga yang demokratis. Konsep nilai
moral dan norma dalam pembelajaran “mengenal kegiatanbermusyawarah” di
kelas 2 SD. Anak sekolah dasar kelas 2 merupakan pribadi yangmemiliki
keunikan tersendiri. Pola pikir dan kedewasaan seorang anak dalammenentukan
sikap dan perilakunya juga masih jauh dibandingkan dengan orangdewasa.
Pesan-pesan pendidikan berupa nilai dan moral yangdikenalkan kepada anak
tentang bermusyawarah tentunya tidak mudah untuk diterima dan dipahami
secara baik. Anak tidak cocok hanya dikenalkan tentangnilai dan moral melalui
ceramah atau tanya jawab saja. Diperlukan metode yang tepat dalam
penyampaiannya seperti modeling dan demontrasi kegiatan bermusyawarah
dalam pembelajaran di kelas, sehingga pembelajaran bermakna dalam
bermusyarah akan tercapai.
7. Coba identifikasikan konsep, nilai, moral dan norma dalam
pembelajaran PKn SD.

Pendidikan PKn ini dimulai tahun 1957 yang dikenal dengan istilah civis.
Pendidikan ini sangat penting diterapkan dalam dunia pendidikan baik di
jenjang sekolah dasar, senengah atas sampai perguruan tinggi.
Kewarganegaraan memiliki peran yang sangat strategis dalam mempersiapkan
warga negara yang cerdas dan tanggung jawab.
Konsep PKn adalah aspek pendidikan politik yang fokus materinya adalah peran
serta warga negara dalam kehidupan bernegara yang kesemuanya itu diproses
dalam rangka untuk membina peran yang sesuai dengan Pancasila dan UUD
1945. Agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan dan dibanggakan oleh
seluruh bangsa dan negara. Tujuan mempelajari konsep dasar PKn ini adalah
agar menguasai dan memahami berbagai masalah dasar dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pengertian nilai adalah harga, makna, isi dan peran semangat atau jiwa yang
tersurat dan tersirat dalam fakta, konsep dan teori sehingga bermakna secara
fungsional untuk mengarahkan, mengendalikan dan menentukan kelakuan
seseorang ( Djahiri : 1990).

Nilai- nilai yang terkandung dalam Pkn ini adalah mengajarkan nilai Pancasila
yang diterapakan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, kita dapat mengenal
dan mengetahui banyak hal tentang tentang negara kita. Tidak hanya itu, nilai
yang ada dalam pendidikan kewarganegaraan mencakup religiusitas, kejujuran,
kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, demokratis, nasiolanisme. Oleh karena itu
sudah sepantasnya jika Pancasila mendapat predikat sebagai jiwa bangsa. Nilai
Pancasila yang digali dari bumi Indonesia sendiri merupakan pandangan
hidup/panutan hidup bangsa indonesia. Denga demikian nilai Pancasila secara
individu hendaknya dimaknai sebagai cermin perilaku hidup sehari-hari. Contoh
nilai pada keluarga adalah gotong royong. Oleh karena itu, gotong royong seperti
yang dicontohkan tadi adalah perilaku yang menunjukkan adanya rasa saling
membantu sesama dalam melakukan sesuatu yang bisa dikerjakan secara
bersama-sama sebagi perwujudan dari rasa solidaritas, yang memiliki makna
kebersamaan dalam kegiatan gotong royong.
Kuningan, 19 November 2022

Tina Agustina

Anda mungkin juga menyukai