Anda di halaman 1dari 5

DEMAM REMATIK DAN PENYAKIT JANTUNG

REMATIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS ISLAM AT-TAQWA 012/PPK/RSIAG/10/ 0 1/5


GUMAWANG
2021

PANDUAN Tanggal Terbit, Ditetapkan oleh:


PRAKTEK Direktur,
KLINIS
05 November
2021
POLIKLINIK ANAK

Dr. Fahrizal. MARS


NIPY: 0502.270388.0313.1.070
DEFINISI a. Demam Rematik (DR) adalah sindrom klinik akibat
infeksi kuman Streptococcus Betahemolyticus grup A
yang ditandai dengan satu atau lebih gejala mayor
yaitu poliartritis migrans akut, karditis, korea minor,
nodul subkutan atau eritema marginatum.

b. Demam Rematik Akut (DRA) adalah istilah untuk


penderita demam rematik yang terbukti dengan tanda
radang akut.

c. Demam Rematik Inaktif (DRI) adalah istilah untuk


penderita dengan riwayat demam rematik tetapi tanpa
terbukti tanda radang akut.

d. Penyakit Jantung Rematik (PJR) adalah kelainan


jantung yang ditemukan pada DRA atau kelainan
jantung yang merupakan gejala sisa (sekuele) dari
DR.

ANAMNESIS Anamnesis yang mengarah pada pendekatan diagnosis


demam rematik:
a. Demam, nyeri pada persendian yang berpindah-
pindah, tanda-tanda peradangan pada sendi (merah,
panas, nyeri dan bengkak)

b. Adanya gerakan-gerakan cepat, bilateral tanpa tujuan


dan sukar dikendalikan

c. Pucat, malaise, cepat lelah, dan gejala lain seperti


DEMAM REMATIK DAN PENYAKIT JANTUNG
REMATIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS ISLAM AT-TAQWA 012/PPK/RSIAG/10/ 0 1/5


GUMAWANG
2021

epistaksis dan nyeri perut

d. Riwayat sakit tenggorokan 1-5 minggu (rata-rata 3


minggu) sebelum timbul gejala

e. Riwayat demam rematik pada waktu lampau

f. Riwayat keluarga dengan demam rematik

PEMERIKSAAN FISIK Manifestasi Mayor:


1. Poliartritis Migrans

Biasanya menyerang sendi-sendi besar seperti sendi


lutut, pergelangan kaki, siku, dan pergelangan tangan.
Sendi yang terkena menunjukkan gejala peradangan
yang jelas seperti bengkak, merah, panas, nyeri dan
terjadi gangguan fungsi sendi. Artritis reumatik bersifat
asimetris dan berpindah-pindah. Kelainan ini ditemukan
pada sekitar 70% pasien DRA.
2. Karditis

Karditis merupakan gejala mayor terpenting, karena


hanya karditis yang dapat meninggalkan gejala sisa,
terutama kerusakan katup jantung. Tanda-tanda karditis
yaitu: bunyi jantung melemah, adanya murmur sistolik,
mid diastolik di apeks atau murmur diastolik di basal
jantung, perubahan derajat murmur, takikardi/irama
derap, kardiomegali, perikarditis, serta gagal jantung
kongestif tanpa sebab lain.
3. Korea Sydenham

Gerakan cepat, bilateral, tanpa tujuan dan sukar


dikendalikan. Seringkali disertai dengan kelemahan otot
dan gangguan emosional. Semua otot terkena tetapi
yang mencolok adalah otot wajah dan ekstremitas.
4. Eritema Marginatum

Kelainan kulit berupa bercak merah muda, berbentuk


DEMAM REMATIK DAN PENYAKIT JANTUNG
REMATIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS ISLAM AT-TAQWA 012/PPK/RSIAG/10/ 0 1/5


GUMAWANG
2021

bulat, lesi berdiameter sekitar 2,5 cm, bagian tengahnya


pucat, sedang bagian tepinya berbatas tegas, tanpa
indurasi, tidak gatal, paling sering ditemukan pada batang
tubuh dan tungkai proksimal.
5. Nodul Subkutan

Terletak di bawah kulit, keras, tidak sakit, mudah


digerakkan dan berukuran 3-10 mm. Lokasinya sekitar
ekstensor sendi siku, lutut, pergelangan kaki dan tangan,
daerah oksipital, serta di atas prosesus vertebra torakalis
dan lumbalis.
Manifestasi Minor:
 Klinis: artralgia, demam

 Laboratorium: peningkatan reaktan fase akut yaitu


LED dan atau CRP, interval PR memanjang.

KRITERIA DIAGNOSIS Diagnosis demam rematik ditegakkan berdasarkan


kriteria WHO tahun 2003 (berdasarkan revisi kriteria
Jones) bila terdapat 2 manifestasi mayor atau 1
manifestasi mayor ditambah 2 manifestasi minor dan
didukung bukti adanya infeksi streptokokus sebelumnya
yaitu kultur apus tenggorok yang positif atau kenaikan
titer antibodi streptokokus (ASTO) > 200.

6. DIAGNOSIS Demam Rematik dan Penyakit Jantung Rematik


DIAGNOSIS BANDING  Juvenil Reumatoid Artritis

 SLE, Artritis Reaktif, Artritis Infeksius

 Artritis Akut ec. Virus

PEMERIKSAAN a. Laboratorium: ASTO dan kultur apus tenggorok


PENUNJANG b. EKG

c. Ekokardiografi

TATALAKSANA Terapi:
DEMAM REMATIK DAN PENYAKIT JANTUNG
REMATIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS ISLAM AT-TAQWA 012/PPK/RSIAG/10/ 0 1/5


GUMAWANG
2021

1. Antibiotika

Untuk eradikasi:
Benzatin penisilin G (dosis tunggal)
BB ≤ 27 kg: 600.000 - 900.000 unit
BB ˃ 27 kg: 1,2 juta unit
Bila tidak ada, dapat diberikan prokain penisilin 50.000
iu/kgBB selama 10 hari.
Alternatif lain:
Amoksisilin oral: 50 mg/kg/hari, dosis tunggal (max 1 g)
selama 10 hari
Bila alergi terhadap penisilin dapat digunakan:
- Sefalosporin spektrum sempit: sefaleksin atau
sefadroksil
- Klindamisin: 20 mg/kg/hari dibagi 3 dosis (max 1,8
g/hari) selama 10 hari
- Azitromisin: 12 mg/kg/hari, dosis tunggal (max 500 mg)
selama 5 hari
- Klaritromisin: 15 mg/kg/hari dibagi 2 dosis (max 250
mg/kali) selama 10 hari
- Eritromisin: 40 mg/kg/hari dibagi 2-4 kali sehari (max 1
g/hari) selama 10 hari
Penggunaan benzatin penisilin G berisiko terjadi syok
anafilaktik. Bila terjadi syok anafilaktik maka perlu
dilakukan penanganan segera dengan pemberian
epinefrin 1:1000 dengan dosis 0,01 mg/kg IM.
Dosis praktis berdasarkan usia:
- < 6 tahun: 1,5 mcg (0,15 mL)
DEMAM REMATIK DAN PENYAKIT JANTUNG
REMATIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS ISLAM AT-TAQWA 012/PPK/RSIAG/10/ 0 1/5


GUMAWANG
2021

- 6-12 tahun: 3 mcg (0,3 mL)


- > 12 tahun: 5 mcg (0,5 mL)

EDUKASI a. Mengurangi aktifitas fisik dan stres.

b. Menjelaskan tentang lama pemberian antibiotik dan


efek samping pengobatan.

c. Menjelaskan perlunya menjaga personal hygiene,


terutama kebersihan gigi dan mulut untuk mencegah
terjadinya infektif endokarditis.

d. Menjelaskan prognosis penyakit.

PROGNOSIS Tergantung ada tidaknya kerusakan jantung permanen.


Ad vitam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam

KEPUSTAKAAN 1. Park, MK 2014, Pediatric cardiology for practitioners,


Edisi ke-6. Mosby Elsevier, Philadelphia.

2. World Health Organization. 2004. WHO technical


report series: rheumatic fever and rheumatic heart
disease, Geneva.

3. Working Group on Pediatric Acute Rheumatic Fever


and Cardiology 2008, Consensus guidelines on
pediatric acute rheumatic fever and rheumatic heart
disease, Indian Pediatrics, vol. 45, pp. 565-573.

Anda mungkin juga menyukai