Anda di halaman 1dari 5

KPU 

Kabupaten kota sebentar lama lagi akan membuka rekruitmen PPK untuk pemilu
2024. Anda yang mendaftar Perlu mempelajari Bocoran soal tes tulis PPK 2024 berikut
ini.

Diperkirakan akan terjadi persaingan yang ketat pada seleksi PPK, sehingga di
butuhkan kecakapan dalam mengerjakan soal. Berikut Bocoran soal tes tulis PPK 2024
berikut ini.

Pelaksanaan Seleksi tes tulis PPK nantinya akan di laksanakan dengan system
Computer Assisted Test (CAT). Sehingga di butuhkan latihan mengerjakan soal yang
mirirp dengan CAT. Berikut Bocoran soal tes tulis PPK 2024 yang perlu anda pelajari.

Soal-soal pada Bocoran soal tes tulis PPK 2024 lengkap dengan Jawaban dan


Pembahasan ini dapat digunakan untuk latihan sebelum mengerjakan soal yang
sesungguhnya.

Bocoran soal tes tulis PPK 2024 adalah contoh soal latihan dengan mendasarkan pada
materi-materi wawasan kebangsaan dan wawasan kepemiluan serta undang-undang
dasar 45 dan undang-undang kepemiluan.

Berikut Bocoran soal tes tulis PPK 2024 Lengkap dengan Jawaban dan Pembahasan
Bagian 1 sebagai berikut :

1. Berdasarkan UUD 1945, proses penyusunan Rancangan Undang-Undang


(RUU) adalah sebagai berikut, kecuali:

a. Presiden berhak mengajukan rancangan undang-undang kepada Dewan


Perwakilan Rakyat.

b. Setiap rancangan undang-undang dibahas oleh Dewan Perwakilan Rakyat


dan Presiden untuk mendapat persetujuan bersama.

c. Jika rancangan undang-undang itu tidak mendapat persetujuan bersama,


rancangan undang-undang itu tidak boleh diajukan lagi dalam persidangan
Dewan Perwakilan Rakyat masa itu.

d. Presiden mengesahkan rancangan undang-undang yang telah disetujui


bersama untuk menjadi undang-undang.

e. Dalam hal rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama tersebut


tidak disahkan oleh Presiden dalam waktu tiga puluh hari semenjak rancangan
undang-undang tersebut disetujui, rancangan undang-undang tersebut tidak sah
menjadi undang-undang.
Jawaban: E

• Baca UUD 1945 pasal 5 ayat (1); pasal 20 ayat (2), ayat (3), ayat (4) dan ayat
(5).

2. Dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa, Presiden berhak menetapkan


peraturan pemerintah sebagai pengganti undang-undang (PERPPU), seperti:

a. PERPPU No. 1 Tahun 2013 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota
b. PERPPU No. 4 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota
c. PERPPU No. 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota
d. PERPPU No. 2 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota
e. PERPPU No. 1 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota

Jawaban : C

3. Dalam perubahan Undang-Undang Dasar, hal apa yang tidak boleh dilakukan
perubahan?

a. Dasar Negara dan sistem kenegaraan


b. Sistem kewarganegaraan
c. Sistem Negara dan pemerintahan
d. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia
e. Semua benar

Jawaban : D
• Baca UUD 1945 pasal 37 ayat (5)

4. Amandemen UUD 1945 yang keempat ditetapkan dan disahkan dalam sidang
umum MPR, pada:

a. 10 Agustus 2001
b. 10 September 2001
c. 10 Agustus 2002
d. 18 Agustus 2002
e. 19 Oktober 2002
Jawaban : C

Amandemen adalah proses perubahan terhadap ketentuan dalam sebuah


peraturan, baik berupa penambahan maupun pengurangan/penghilangan
ketentuan tertentu. Amandemen UUD 1945 dilakukan sebanyak 4 kali. Keempat
tahap amandemen tersebut adalah sebagai berikut:

1) Amandemen pertama dalam sidang umum MPR pada 19 Oktober 1999, yang
menyangkut persoalan pokok antara lain: perubahan tentang masa jabatan
presiden dan hak prerogative presiden

2) Amandemen kedua dalam sidang tahunan MPR pada 18 Agustus 2000, yang
menyangkut persoalan pokok antara lain: tentang pemerintahan daerah, yang
kemudian menjadi amanat dan dasar pelaksanaan otonomi daerah.

3) Amandemen ketiga dalam sidang tahunan MPR pada 10 November 2001,


yang menyangkut persoalan pokok antara lain: kedaulatan rakyat, pemilihan
presidan dan wakil presiden secara langsung, pemilihan umum, mahkamah
konstitusi.

4) Amandemen keempat dalam sidang tahunan MPR pada 10 Agustus 2002,


yang menyangkut: komposisi keanggotaan MPR, pemilu presiden dan wakil
presiden, dan tentang presiden dan wakil presiden yang tidak dapat menjalankan
kewajiban dalam masa jabatan secara bersamaan.

Amandemen ke-3 dan ke-4 kemudian menjadi amanat dan dasar pelaksanaan
Pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung pada pemilu tahun 2004.

5. Apa kepanjangan dari BPUPKI?

a. Badan Perencanaan Untuk Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Dokuritsu


Junbii Chosakai)

b. Badan Persiapan Untuk Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (Dokuritsu Junbii


Chosakai)

c. Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Dokuritsu


Junbii Chosakai)
d. Badan Penyelenggara Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(Dokuritsu Junbii Chosakai)

e. Badan Penyelesaian Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Idonesia


(Dokuritsu Junbii Chosakai)

Jawaban : C

6. Kapan dan siapa yang menetapkan UUD 1945?

a. Pada tanggal 16 Agustus 1945, oleh BPUPKI


b. Pada tanggal 17 Agustus 1945, oleh BPUPKI
c. Pada tanggal 18 Agustus 1945, oleh BPUPKI
d. Pada tanggal 18 Agustus 1945, oleh PPKI
e. Pada tanggal 19 Agustus 1945, oleh PPKI
Jawaban : D
• Setelah menyelesaikan tugasnya dengan baik, yaitu menyusun rancangan
Undang-Undang Dasar bagi negara Indonesia Merdeka, BPUPKI dibubarkan
pada Pada tanggal 7 Agustus 1945 yang kemudian diganti dengan “Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia” (PPKI) atau dalam bahasa Jepang:
Dokuritsu Junbi Inkai. Secara resmi UUD 1945 ditetapkan oleh PPKI pada
tanggal 18 Agustus 1945, yaitu sehari setelah proklamasi kemerdekaan Republik
Indonesia.

7. UU No. 7 tahun 2017 sebagai landasan hukum bagi pemilihan umum secara
serentak, adalah merupakan penggabungan dan penyederhanaan dari:

a. Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008; Undang-Undang Nomor 11 Tahun


2015; dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012.

b. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2008; Undang-Undang Nomor 8 Tahun


2011; dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2012.

c. Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008; Undang-Undang Nomor 15 Tahun


2011; dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012.

d. Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008; Undang-Undang Nomor 15 Tahun


2010; dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2011.
e. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008; Undang-Undang Nomor 15 Tahun
2011; dan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012.

Jawaban : C

Anda mungkin juga menyukai