Anda di halaman 1dari 3

1.

Wawasan Bimbingan da Konseling:


a. Konsep dasar bimbingan dan konseling, konselor perlu memahami dan mendalami
tentang:
1) Perubahan dan perkembangan masyarakat
2) Modernisasi
3) Era globalisasi dan informasi
4) Dampak modernisasi, globalisasi dan informasi
5) Derajat manusia diantara sekian makhluk
6) Dimensi kemanusian (individualitas, sosialitas, moralitas dan religiusitas)
7) Manusia seutuhnya
8) Sumber masalah
9) Peranan pendidikan
10) Peranan bimbingan dan konseling
11) Peraturan perundang-undangan sistem pendidikan nasional

b. Fungsi bimbingan dan konseling, dapat menambah pemahaman yang berkaitan


dengan manfaat atau kegunaan dan keuntungan-keuntungan penyelenggaraan
bimbingan dan konseling. Ada 4 fungsi dinataranya:
1) Fungsi pemahaman
Dengan fungsi ini memungkinkan pihak-pihak yang
berkepentingan dengan peningkatan perkembangan dan kehidupan konseli
(konseli, konselor, dan pihak ke tiga) memahami berbagai hal yang
essensial berkenaan dengan perkembangan dan kehidupan klien. Fokus
utama pelayanan BK yaitu konseli dengan berbagai permasalahan, dengan
tujuan konseling.
2) Fungsi pencegahan
Layanan bimbingan dapat berfungsi pencegahan artinya
merupakan usaha pecegahan terhadap timbulnya masalah.
3) Fungsi pengentasan
Walaupun fungsi pencegahan dan pemahaman telah dilakukan
namun mungkin saja konseli yang ada di sekolah masih menghadap
masalah tertentu.
4) Fungsi pemeliharaan dan pengembangan
Fungsi ini berarti bahwa layanan bimbingan dan konseling yang
diberikan dapat membantu para konseli dalam memelihara dan
mengembangkan keseluruhan pribadinya secara mantap, terarah, dan
berkelanjutan.
c. Landasan bimbingan dan konseling, terdapat beberapa landasan diantaranya:
1) Landasan filosofi, menitik beratkan pemahaman tentang hakekat manusia.
Landasan ini menuntut konselor bekerja secara cermat, tepat dan bijaksana karena
berhubungan dengan manusia. Selain itu hakekat manusia adalah makhluk Tuhan
yang memiliki tujuan mengemban tugas dalam kehidupan yang berkaitan dengan
kehidupan beragama, berkerja, berkeluarga, dan bermasyarakat.
2) Landasan religius, menitik beratkan pada pemahaman tentang keyakinan bahwa
manusia dan seluruh alam semesta terhadap makhluk Tuhan. Upaya konselor
pada landasan ini menuntut suasana dan perangkat budaya dan kemasyarakatan
sesuai dengan kehidupan beragama dalam membantu dan memecahkan masalah
individu.
3) Landasan psikologis, menitik beratkan pada pemahaman tentang tingkah laku
klien. Upaya konselor menuntut bidang garapan bimbingan dan konseling adalah
tingkah laku yang perlu diubah, dikembangkan dalam mengatasi masalah yang
dihadapi atau tujuan yang akan dicapai dengan pemahaman bahwa pemahaman
tingkah laku yang jadi sasaran pelayanan memiliki latar belakang dan masa depan
yang berbeda. Konselor harus benar-benar bijaksan dalam memahami tingkah
laku individu, motif dan motivasi, pembawaan dan lingkungan, perkembangan
individu, belajar, balikan dan penguatan serta kepribadiannya.
4) Landasan sosial budaya, dilandasi oleh pertimbangan keanekaragaman sosial
budaya dan hidup dalam masyarakat disamping akan dinamika sosial budaya
menuju masyarakat lebih maju. Pelayanan bertujuan mengembangkan
kemampuan dan meningkatkan mutu kehidupan serta martabat manusia indonesia
yang harus berakakr pada budaya bangsa sendiri.
5) Landasan ilmiah dan teknologi, membicarakan tentang sifat keilmuan bimbingan
dan konseling sebagai ilmu yang multidimensional yang menerima sumbangan
besar dari ilmu lain dan bidang teknologi, sehingga BK dapat diharap akan
semakin kokoh dan slalu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi yang
lajunya semakin pesat.
6) Landasan pedagogik, bahwa tujuan pendidikan dan tujuan BK memang dapat
dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan. Secara mendasar merupakan salah satu
bentuk pendidikan sehingga tujuan BK memperkuat tujuan pendidikan dan
menunjang program pendidikan secara menyeluruh.
d. Asas bimbingan dan koseling, Terdapat 12 asas, diantaranya :
1) Asas kerahasiaan
2) Asas kesukarelaan
3) Asas keterbukaan
4) Asas kekinian
5) Asas kemandirian
6) Asas kegiatan
7) Asas kedinamisan
8) Asas keterpaduan
9) Asas kenormatifan
10) Asas keahlian
11) Asas alih tangan
12) Asas tut wuri handayani
e. Prinsip – prinsip bimbingan dan koseling, ada 4 yang harus diperhatikan :
1) Prinsip- prinsip berkenaan dengan sasran pelayanan
2) Prinsip- prinsip berkenaan dengan masalah individu
3) Prinsip- prinsip berkenaan dengan pelayanan
4) Prinsip- prinsip berkenaan dengan pelakasanaan layanan

Anda mungkin juga menyukai