Letak geografis negara Myanmar di batasi dengan negara yang berbeda dan berbagai keadaan alam.
Berdasarkan dengan letak geografisnya, Myanmar terletak di teluk Benggala. Negara ini secara letak
geografis merupakan negara asia tenggara yang berada di wilayah paling utara dan berbatasan langsung
dengan negara asia timur dan asia selatan. Berikut ini adalah batas-batas wilayah geografis negara
Myanmar:
Sebelah barat daya: Divisi Chittagong (Bangladesh) dan Mizoram, Manipur, Nagaland serta Arunachai
Pradesh (India).
Sebelah barat : Teluk Benggala
Sebelah timur : China (RRC)
Sebelah tenggara: Laos dan Thailand
Sebelah utara : China (RRC) dan kawasan otonomi Tibet
Sebelah selatan : Laut Andaman
Ok itulah kondisi geografis negara Myanmar,sekarang kami akan membahas iklim negara Myanmar
Karna letak lintangnya,Myanmar beriklim tropis,subtropis dan angin musim(karna di pengaruhi angin
musim) musim di Myanmar terbagi atas tiga macam yaitu,musim hujan,terjadi pada bulan mei-
oktober,yang mendapat pegaruh angin musim barat daya basah dan sejuk,musim kemarau sejuk
terjadi bulan November –bulan februari dan musim kemarau panas terjadi bulan maret-april dan
suhu udara rata-rata 27 derajat celcius dan semakin ke utara semakin dingin.
Wilayah dataran rendah Mandalay merupakan daerah bayangan hujan karna hanya mendapat
curah hujan rata-rata 700mm setiap tahun.
Bahasa: Burma
Populasi: 65.994.000
Myanmar merupakan negara dengan luas wilayah sekitar 676.578 km². Myanmar
secara astronomis pada koordinat 1°LU – 28°LU dan 92°BT – 100°BT
Negara myanmar termasuk negara berkembang dan memiliki populasi lebih dari lima puluh juta jiwa.
tingkat pendidikan penduduk sebagian besar masih rendah. penduduk myanmar terdiri atas beberapa
suku bangsa. suku bangsa terbesar, yaitu etnis tibet burma. suku bangsa lain yang ada, shan, karen,
tionghoa, dan india. sebagian besar penfuduk myanmar bermata pencarian sebagai petani. industri-
industri yang ada pada umumnya berupa pengolahan hasil pertanian (industri agro-based).
Keadaan ekonomi di myanmar masih lemah, karna ada pasar gelap dan juga investasi asing di
pengeboran minyak dan gas. Meskipun kaya akan SDA (sumber daya alam) ekonomi Myanmar telah
mengalami stagnasi (kepegunan ekonomi yang terjadi ketika pertumbuhan ekonomi berjalan lambat)
karena manajemen yang buruk.
Myanmar adalah salah satu negara di Asia Tenggara. Myanmar memiliki kekayaan alam seperti:
1. Batu mulia,
Myanmar memiliki deposit batu giok (jade) terbesar di dunia. Myanmar memproduksi batu giok jenis
kualitas tertinggi yaitu jadeit. Batu mulia dan semi mulia seperti giok mencakup sekitar 10% dari total
ekspor Myanmar. Jade kebanyakan ditambang di utara Myanmar.
Rubi, safir dan berlian juga ditemukan dalam jumlah yang signifikan di Myanmar
Yang paling penting adalah gas alam, yang diperkirakan mencapai sekitar 12% dari PDB Myanmar.
Myanmar adalah penghasil gas alam terbesar ke 39 saat ini dan menghasilkan sekitar 11,54 miliar
meter kubik pada tahun 2009. Deposit terbesar di Burma ada di cadangan Shwe dan Shwephyu di lepas
pantai Burma di Teluk Bengal.
Minyak adalah komoditas yang tumbuh pesat di Myanmar, dan perkiraan pada bulan Januari 2011
Myanmar memiliki cadangan minyak terbukti sebesar 50 juta barel, atau cadangan terbesar ke-79 di
dunia.
Nikel, tembaga dan timah merupakan komoditas yang ditambang di Myanmar, dan pada tahun 2009
pertambangan nikel menyumbang sekitar $ 80 juta untuk pendapatan Myanmar. Tambang nikel terletak
di Tagaung Taung, di wilayah Mandalay, di bagian tengah Myanmar.
Tembaga juga ditambang dan terutama diekstraksi pada proyek tembaga Monywa.
Logam yang lain juga ditambang di Myanmar, termasuk tungsten dan molybdenum.
4. Kayu hutan
Myanmar menghasilkan kayu keras, terutama kayu jati. Ekspor kayu jati dan kayu-kayu lainnya dari
Myanmar mencapai US $ 947 juta pada tahun 2013.
Pertanian di Myanmar terutama menghasilkan padi yang merupakan makanan pokok masyarakat
Myanmar. Lahan pertanian terutama terletak di lembah sungai Irawady yang mengalir dari utara ke
selatan di bagian tengah negara itu. Myanmar adalah negara penghasil beras terbesar ke-6 di dunia.
Padi ditanam di atas lahan seluas 8 juta hektar, atau lebih dari setengah dari lahan suburnya. Produksi
beras di negara tersebut meningkat dari sekitar 18 juta ton beras pada tahun 1995 menjadi lebih dari 22
juta ton pada tahun 2010.