Anda di halaman 1dari 15

KONVERSI AGAMA

MAKALAH

Oleh kelompok 6 :

1. Irfan Syafi’i Saragih


2. Rantia Ningsih
3. Sri Ulina

PROGRAM STUDI

S-1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Dosen Pengampu :

Nurul Akbar Syahfitri,M.M

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT)


AL-HIKMAH KOTA TEBING TINGGI
T. A.2021/2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas ke hadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Psikologi
Agama ini. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah Psikologi Agama ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah Psikologi Agama ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Tebing Tinggi, Oktober 2022

Tim Penulis
i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR. .........................................................................................................


DAFTAR ISI..........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
Latar Belakang.........................................................................................................
Rumusan Masalah....................................................................................................
Tujuan Masalah........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................
A.Pengertian Konversi Agama..............................................................................
B. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Agama.....................................................
C. Macam Macam Konversi Agama.....................................................................
D. Proses Terjadinya Konversi Agama…………………………………………..
E. Contoh Konversi Agama……………………………………………………...
BAB III PENUTUP.............................................................................................................
A. Kesimpulan ......................................................................................................
B. Saran.................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
ii

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Sebagai makhluk yang hidup di dunia, manusia tidak akan terlepas darimasalah. Dari
berbagai masalah yang dihadapi, tidak jarang menyebabkan seseorang mengalami goncangan
batin yang membuat mereka putus asa. Karena itu, manusia akan berusaha mencari pegangan
atau ide baru, agar dia dapat merasakan ketenangan jiwa. Kembali kepada Tuhan adalah jalan
yang membuat hidup terasa berarti dan terarah, karena hakikatnya tidak ada manusia yang
dapat hidup tenang tanpa tuntunan sebuah agama.

Dewasa ini, banyak manusia yang sudah memeluk sebuah agama,kemudian


mengganti agamanya dengan kepercayaan yanng lain karena merasa tidak tenang, aman,
damai, dan tidak mendapatkan kebahagiaan jiwa. Hal itulah yang menyebabkan munculnya
istilah konversi agama.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian konversi agama?

2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi konversi agama?

3. Apa saja macam-macam konversi agama?

4. Bagaimana proses terjadinya konversi agama?

C. Tujuan Masalah

1. Mengerti apa itu konversi agama

2. Mengetahui faktor factor yang mempengaruhi agama

3. Mengetahui macam macam konversi agama

4. Mengetahui proses terjadinya konversi agama


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Konversi Agama

Konversi agama menurut etimologi berasal dari kata Conversio yangberarti: tobat,
pindah, dan berubah (agama). Selanjutnya, kata tersebut dipakai dalam kata Inggris
Conversion yang mengandung pengertian: berubah dari suatu keadaan atau dari suatu agama
ke agama lain (change from one state, or from one religion, to another). Berdasarkan arti
kata-kata tersebut dapat disimpulkan bahwa konversi agama mengandung pengertian:
bertobat, berubah agama, berbalik pendirian terhadap ajaran agama atau masuk ke dalam
agama.

Pengertian konversi agama menurut terminologi. Konversi agama menurutpengertian


ini dikemukakan oleh beberapa pendapat, yakni:

1. William James mengatakan bahwa konversi agama dengan kata-kata: berubah,


digenerasikan, untuk menerima kesukaan, untuk menjalani pengalaman beragama,
untuk mendapatkan kepastian adalah banyaknya ungkapan pada proses baik itu
berangsur-angsur atau tiba-tiba, yang dilakukan secara sadar dan terpisah-pisah,
kurang bahagia dalam konsekuensi penganutnya yang berlandaskan kenyataan
beragama.
2. W.H. Clark mendefinisikan konversi agama sebagai suatu macam pertumbuhan atau
perkembangan spiritual yang mengandung perubahan arah yang cukup berarti, dalam
sikap terhadap ajaran dan tindakan agama. Lebih jelas dan lebih tegas lagi, konversi
agama menunjukkan bahwa suatu perubahan emosi yang tiba-tiba ke arah mendapat
hidayah Allah secara mendadak, yang mungkin saja sangat mendalam atau dangkal
dan mungkin pula terjadi secara berangsur-angsur.

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulan bahwa konversi agamamemiliki


ciri-ciri sebagai berikut:
1. Adanya perubahan arah pandangan dan keyakinan seseorang terhadap agama dan
kepercayaan yang dianutnya.
2. Perubahan yang terjadi dipengaruhi kondisi kejiwaan, sehingga perubahan tersebut
dapatterjadi secara berproses atau secara mendadak.
3. Perubahan tersebut tidak hanya berlaku bagi pemindahan kepercayaan dari satu
agama ke agama lain, akan tetapi juga termasuk perubahan pandangan terhadap
agama yang dianutnya sendiri.
4. Selain faktor kejiwaan dan kondisi lingkungan, maka perubahan itu pun disebabkan
oleh faktor petunjuk dari Yang Maha Kuasa

B. Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Konversi Agama

Berbagai ahli berbeda pendapat dalam menentukan faktor yang menjadipendorong


konversi. Di antara para ahli tersebut adalah:

1. Ahli agama menyatakan bahwa yang menjadi faktor pendorong terjadinya konversi
agamaadalah petunjuk Ilahi. Pengaruh supernatural berperan secara dominan dalam
proses terjadinya konversi agama pada diri seseorang atau kelompok.
2. Para ahli sosiologi berpendapat, bahwa yang menyebabkan terjadinya konversi agama
adalah pengaruh sosial. Pengaruh sosial yang mendorong terjadinya konversi itu
terdiri dari adanya berbagai faktor lain, yaitu:
a. Pengaruh hubungan antar pribadi baik pergaulan yang bersifat keagamaan
maupun non-agama (kesenian, ilmu pengetahuan ataupun bidang
kebudayaan).
b. Pengaruh kebiasaan yang rutin. Pengaruh ini dapat mendorong seseorang atau
kelompok untuk berubah kepercayaan jika dilakukan seacara rutin hingga
terbiasa, misalnya: menghadiri upacara keagamaan, ataupun pertemuan yang
bersifat keagamaan baik pada lembaga formal, ataupun nonformal.
c. Pengaruh anjuran atau propaganda dari orang-orang yang dekat,misalnya:
karib, keluarga, dan famili.
d. Pengaruh pemimpin keagamaan.
e. Pengaruh perkumpulan berdasarkan hobi.
f. Pengaruh kekuasaan pemimpin.
3. Para ahli psikologi menyebutkan faktor psikologis yang menyebabkanterjadinya
konversi. Sebagai contoh adalah tekanan batin yang mendorongseseorang untuk
mencari jalan keluar, yaitu ketenangan batin, atau jiwayang kosong dan tidak berdaya
kemudian mencari perlindungan kekuatanlain yang mampu memberikan kehidupan
jiwa yang tenang dan tentram.Dengan demikian, konversi agama dipengaruhi oleh
faktor internal(kepribadian dan pembawaan), dan faktor eksternal (keluarga,
lingkungantempat tinggal, perubahan status, dan kemiskinan).

C. Macam-macam Konversi Agama


1. Perubahan secara bertahap (Type Valitional)
Yaitu konversi yang terjadi secara berproses, sedikit demi sedikit,hingga kemudian
menjadi seperangkat aspek dan kebiasaan rohaniahyangbaru. Konversi yang demikian
ini sebagian besar terjadi sebagai suatuproses perjuangan batin yang ingin
menjauhkan diri dari dosa karena inginmendatangkan suatu kebenaran. Tipe pertama
ini dengan motivasi aktifdari pelaku dan intelektual rasional yang lebih berperan.
2. Perubahan secara drastis (Type Self Surrender)
Yaitu konversi yang terjadi secara mendadak. Seseorang tanpamengalami proses
tertentu tiba-tiba berubah pendiriannya terhadap suatuagama yang dianutnya.
Perubahan tersebut dapat terjadi dari kondisi tidaktaat menjadi taat, dari tidak kuat
keimanannya menjadi kuat keimanannya,dari tidak percaya kepada suatu agama
menjadi percaya. Pada konversijenis kedua ini, terjadi karena adanya pengaruh
petunjuk Tuhan YangMaha Kuasa terhadap seseorang. Sebab, gejala konversi ini
terjadi dengansendirinya pada diri seseorang sehingga ia menerima kondisi yang
barudengan penyerahan jiwa sepenuhnya. Dengan kata lain, konversi tipekedua ini
merupakan hidayah atau petunjuk dari Tuhan.

D. Proses Konversi Agama

Dalam membicarakan proses terjadinya konversi agama, sebenarnya sukaruntuk


menentukan satu garis, atau stu rentetan proses yang akhirnyamembawa kepada keadaan
keyakinan yang berlawanan dengan keyakinannyayang lama. Proses ini berbeda antara satu
orang dengan lainnya, sesuai denganpertumbuhan jiwa yang dilaluinya, serta pengalaman dan
pendidikan yangditerimanya sejak kecil, ditambah dengan suasana lingkungan, di mana
iahidup dan pengalaman terakhir yang menjadi puncak perubahan keyaakinanitu. Namun,
dapat dikatakan, bahwa tiap-tiap konversi agama itu melaluiproses-proses jiwa sebagai
berikut:

1. Masa tenang pertama, masa tenang sebelum mengalami konversi, di manasegala


sikap, tingkah laku dan sifat-sifatnya acuh tak acuh menentang agama.
2. Masa ketidaktenangan, tahap ini berlangsung jika masalah agama telahmempengaruhi
batinnya. Mungkin karena suatu krisis, musibah ataupunperasaan berdosa yang di
alami. Hal tersebut menimbulkan semacamkegoncangan dalam kehidupan batin
sehingga menyebabkan kegoncanganyang berkecamuk dalam bentuk rasa gelisah,
panik, putus asa, ragu, tegangdan bimbang. Perasaan tersebut menyebabkan seseorang
lebih sensitif danhamper putus asa dalam hidupnya dan mudah terkena sugesti. Pada
tahapini terjadi proses pemilihan terhadap ide atau kepercayaan baru untukmengatasi
konflik batinnya.
3. Masa konversi, tahap ketiga ini terjadi setelah konflik batin mengalamikeredaan
karenakemantapan batin telah terpenuhi berupa kemampuanmenentukan keputusan
untuk memilih yang dianggap serasi ataupuntimbulnya rasa pasrah. Keputusan ini
memberikan makna dalammenyelesaikan pertentangan batin yang terjadi, hidup yang
tadinya sepertidilamun ombak atau diporak porandakan oleh badai topan persoalan,
tiba-tiba angin baru berhembus, sehingga terciptalah ketenangan dalam
bentukkesediaan menerima kondisi yang dialami sebagai petunjuk Ilahi.
4. Masa tenteram dan tenang, masa tenang dan tentram yang kedua iniberbeda dengan
tahap yang sebelumnya. Jika pada tahap pertama keadaanitu dialami karena sikap
yang acuh tak acuh, maka ketenangan danketentraman pada tahap ini ditimbulkan
oleh kepuasan terhadap keputusanyang sudah diambil. Ia timbul karena telah mampu
membawa suasanabatin menjadi mantap sebagai pernyataan menerima konsep baru.
Setelahkrisis konversi lewat dan masa menyerah dilalui, maka timbullah perasaanatau
kondisi jiwa yang baru, rasa aman dan damai di hati, tiada lagi dosayang tidak
diampuni Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada kesalahan yangpatut disesali, semuanya
telah lewat, segala persoalan menjadi mudah danterselesaikan.
5. Masa ekspresi konversi dalam hidup. Tingkat terakhir dari konversi ituadalah
pengungkapan konversi agama dalam tindak tanduk, kelakuan,sikap, dan perkataan,
dan seluruh jalan hidupnya berubah mengikutiaturan-aturan yang diajarkan oleh
agama. Maka konversi yang diiringidengan tindak dan ungkapan-ungkapan konkret
dalam kehidupan sehari-hari, itulah yang akan membawa tetap pada mantapnya
perubahankeyakinan tersebut.

E. Contoh Konversi Agama

Untuk memberikan gambar yang nyata dan mendalam mengenai proseskonversi


agama, diperlukan adanya contoh terjadinya proses konversi agama.Kisah Khalifah Umar bin
Khattab ra merupakan salah satu contoh individuyang melakukan konversi agama secara
drastis.

Bagi setiap orang Islam yang mengenal sejarah Islam, tentunya tidak asingbaginya
riwayat Umar bin Khattab sebelum dan sesudah masuk Islam. Secararingkas akan kita ikuti
Umar, sebagai seorang yang mengalami konversiagama dalam bentuk yang sangat ekstrem.
Perubahannya sangat besar, terjadidengan tiba-tiba, seolah-olah tidak ada proses jiwa, yang
mendahuluinya.Fase-fase konversi yang dilalui adalah sebagai berikut:

Umar adalah seorang bengsawan Arab yang terkenal berani, keras, kasar,pantang
kalah dalam perkelahian, pintar bicara, pandai main dan selalumemperlihatkan kekuatan dan
kebengisannya. Setiap orang di kota Mekkahtakut kepadanya.

Ketika Nabi Muhammad saw mulai secara sembunyi-sembunyimenyiarkan ajaran


Islam kepada sahabat-sahabatnya yang terdekat, Umartelah mendengarnya. Ia ingin
menghentikan seruan Nabi Muhammad itu, akantetapi, tempat Muhammad dan sahabat-
sahabatnya tidak diketahuinya.Pengikut Muhammad makin lama makin bertambah,walaupun
mereka takutdengan Umar.

Pada suatu hari, dalam suatu perjalanan pulang dari berburu, Umarbermaksud akan
langsung mencari Muhammad dan membunuhnya. Ketikasampai di kota, orang yang pertama
kali bertemu dengannya adalah suamiadiknya, yang telah masuk Islam. Umar bertanya,
“Dimana Muhammad?”matanya tampak berapi-api.

Adik iparnya cemas melihat gelagat Umar bertanya, tentu ia akanmelakukan sesuatu
terhadap Nabi Muhammad. Lalu dijawabnya, “Buat apaNabi Muhammad Tuan cari?”Umar
terkejut mendengar pertanyaan adik iparnya itu, kenapa dia beraniberkata seperti itu. Sambil
menjawab, “Saya memerlukannya, akan sayabunuh supaya berhenti dari
perbuatanmengembangkan keyakinan yang baruitu.”
Iparnya menjawab lagi,”Apakah Tuan ingin membunuh orang yang baikyang
berusaha memperbaiki segala kebobrokan ini dan membawa manusiakepada jalan yang
benar?”Umar marah mendengar jawaban adik iparnya, serta menanyakan,“Apakah engkau
juga sudah menjadi pengikut Muhammad? Tanpa ragu-ragu dia menjawab, “Ya”

Umar semakin marah dan langsung menghembus pedang, serta majumenyerang.


Iparnya membela diri dan menghindari pedang Umar sambilbekata, “Tuan menyerang diriku,
sedang adik Tuan sendiri (istrinya) juga telahmenjadi pengikut Muhammad.”

Dia merasa sangat terkejut mendengar bahwa adiknya sudah menjadipengikut


Muhammad pula, iparnya itu, dtinggalkannya dan langsung pergimenuju rumah adiknya.
Ketika sampai di pintu, terdengar oleh Umar suaraadiknya yang sedang membaca Al-Qur’an
(sedang belajar dengan seorangguru). Pintu diketoknya dengan keras. Adiknya segera
membuka pintu,dengan ketakutan. Begitu pintu terbuka, Umar menanyakan apakah
betuladiknya telah menjadi pengikut Muhammad sambil memukulnya langsung.

Adiknya menjawab, ”Ya, saya ikut dia, karena ada hal yang baik yang

saya pelajari darinya.”

Kemarahan Umar semakin bertambah mendengar jawaban itu, sehinggabertambah


keras pula pukulannya, sampai adiknya luka-luka dan bajunyaberlumuran darah.

Melihat adiknya berlumuran darah, ia berhenti dan bertanya : “Apa yangtadi saya
dengar dari luar?”Kata adiknya, “Ayat al-Qur’an.”

“Mana dia? Perlihatkan kepadaku!” bentak Umar.

Kata adiknya “Tidak, engkau kotor, tidak boleh menyentuhnya, engkauharus mandi
dulu sebelum menyentuhnya.”

“Baiklah kata Umar, ia pergi mandi. Setelah itu kembali kepada adiknya.Lalu Umar
mengambil lembaran yang ditulis di atasnya ayat-ayat tadi, lalu dibacanya:

Artinya:

1. Thaahaa
2. Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah;
3. tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah),
4. Yaitu diturunkan dari Allah yang menciptakan bumi dan langit yangtinggi. (QS: Surat
Taahaa: 1-4).10

Setelah Umar membaca ayat-ayat itu, dia terdiam sebentar, kemudian

menanyakan, “Dimana Muhammad?”

Adiknya telah melihat perubahan air muka kakaknya, lalu menunjukkan

tempat berkumpulnya Nabi Muhammad dan sahabat-sahabatnya secarasembunyi-sembunyi.

Umar langsung menuju ke tempat itu. Sesampainya di sana sahabat-sahabat telah


merasa takut, jangan-jangan Umar datang akan membunuhMuhammad.
Sebelummembukakan pintu untuk Umar, mereka telahbermufakat akan membela Nabi
Muhammad. Tapi Nabi Muhammadmenyuruh salah seorang mereka membuka pintu.

Begitu pintu terbuka, Umar langsung menuju Muhammad. NabiMuhammad


memegangnya sambil berkata: “Wahai Umar, belum datangkahmasanya bagimu untuk
beriman?”

Umar menjawab, “ Ya, sekarang saya percaya bahwa tiada Tuhan kecualiAllah dan
engkau Rasul-Nya.”

Semua sahabat yang hadir terharu mendengar pengakuan Umar yang tidakdisangka-
sangka itu, mereka serentak membaca Allahu Akbar.

Umar berkata, “Ya Muhammad, bukankah kita berada di jalan yangbenar?”

Muhammad menjawab, “Ya.”

Lalu Umar berkata, “ Mengapa kita harus sembunyi-sembunyi seperti ini,tidaklah


lebih baik kita mengajak orang secara terang-terangan dan merekamengenal
mereka?”Demikianlah sesudah itu, pengikut Nabi Muhammad semakin banyak danmakin
kuat, karena semenjak Umar masuk Islam, perjuangan NabiMuhammad tidak lagi sembunyi-
sembunyi seperti dahulu, tapi dengan terang-terangan. Karena itulah Umar diberi gelar “Al-
Faruok” (yang istimewa) olehNabi Muhammad saw.

Setelah masuk Islam, segala sifat Umar yang buruk langsung berubah,kekerasan dan
kekejamannya berganti dengan penyantun dan pengasih dalammenghadapi orang-orang dan
mencintai mereka. Dari benci kepada NabiMuhammad, berubah menjadi Khalifah yang
paling sukses, tekunmelaksanakan ajaran Islam dalam kehidupannya sebagai pemimpin yang
baik,dan yang selalu berusaha memperhatikan rakyatnya, sampai kepada hal-halyang
berkecil-kecil, sehingga semua rakyat mencintai Umar.

Di zaman pemerintahan Umar, agama Islam sangat maju, karena iasangat keras
mendisiplinkan dirinya, agar jangan ada larangan agama yangterlanggar olehnya. Banyak
sekali kisah Umar dengan rakyatnya, yangmenunjukkan betapa rendanya hati Umar serta
kesayangannya kepadarakyatnya.

Sepintas lalu kita melihat, bahwa proses konversi agama pada Umar tejadisekejap
mata, hanya karena mendengar ayat Al-Qur’an yang mengubahhatinya. Ia berbalik 1800
dalam sifat-sifat, tindak, tingkah laku, danperasaannya. Ahli agama dengan mudah
menyatakan bahwa, “Hidayah Allah”, telah datang, Tuhan membalikkan hati yang keras
seperti batu itu, menjadilembut; keingkaran berubah menjadi keyakinan yang mendalam
danseterusnya.

Ahli-ahli tidak akan mengingkari tentang petunjuk Allah yang diberikan-Nya kepada
siapa pun, yang di kehendaki-Nya dan kapan saja. Dia yangMaha Mengatur, hati manusia
sekalipun. Namun masalah itu, adalah di luarbidang penelitian ilmu jiwa, tidak dapat
dianalisa dan diteliti secara ilmiahmodern, karena itu termasuk masalah kepercayaan. Oleh
sebab itu, yangdicoba oleh peneliti-peneliti di bidang Ilmu Jiwa ialah mengetahui proses
jiwa,yang terjadi pada sesorang, yang mengalami konversi agama dan perasaan apayang
meliputinya waktu itu.

Dalam riwayat Umar bin Khattab, pada permulaan hidupnya adalahsebagai seorang
kuat, berani dan sangat membela adat kebiasaan kaumnya.Bahkan sebelum masuk Islam, ia
pun pernah menguburkan hidup-hidup anakperempuannya, yang telah pandai bermain karena
takut akan diketahui orangbahwa ia mempunyai anak perempuan, (kalau anak itu lahir maka
dikuburkanhidup-hidup sebelum orang lain tahu). Perasaan yang haus akan penghargaandan
kekuasaan telah membuat Umar sangat menjaga dan memelihara tradisibangsanya, walaupun
tradisi itu salah dan merugikan.

Kedatangan Nabi Muhammad saw dengan seruan tauhid,menggoncangkan keyakinan


bangsa Arab Quraisy dan menyebabkan Umarmerasa tersinggung karena ajaran Nabi
Muhammad itu menunjukkankelemahan dan kesalahan tradisi dan agama yang telah lama
mereka hormati.Karena itulah, maka Umar marah dan ingin membunuh Nabi Muhammad.
Umar telah biasa mengadakan reaksi dengan emosi, dengan kekerasantanpa berpikir
panjang, karena itu, ia tidak ingin mengetahui dan memikirkanapa yang dijalankan oleh Nabi
Muhammad, perasaannya lebih cepatmengadakan reaksi daripada pikirannya(orang yang
emosional). Dalamkeadaan emosi yang semakin lama makin memuncak itu, umar

Mengetahuibahwa ipar dan adik kandungnya pun ikut menodai harga dirinya denganmenjadi
pengikut Nabi Muhammad. Tanpa pikir ia menghunus pedang kepadaadik iparnya dan
memukuli adik iparnya sendiri dan memukuli adiknya sendirisampai luka-luka dan
berlumuran darah.

Setelah kemaharannya dilampiaskan dengan memukuli adiknya sampailuka-luka,


maka ketegangan batin dan tekanan perasaannya telahdihamburkan keluar, sehingga kelegaan
batin (release of tension) terjadi,ketika batinnya telah lega,ia melihat adiknya yang telah
berlumuran darah,sedang merintih kesakitan. Rasa kasihnya datang, ia pun merasa menyesal
atastindakannnya, sehingga ia ingin melihat apa yang sedang dibaca adiknya,ketika ia datang.
Karena yang dibacanya itulah yang mempercepat reaksiemosinya meledak keluar.

Ketika hatinya sedang lembut, setelah menyesal, perintah adiknya untukmandi


sebelum menyentuh lembarann yang dibacanya itu, diikuti tanpa pikirpanjang. Dalam proses
jiwa yang kita kenal, setelah pelegaan batin terjadi,emosi yang meluap menjadi turun dan
rasio dalam menjalankan fungsinyakembali. Demikianlah setelah mandi, lembaran itu
diterima oleh Umar dariadiknya kemudian hatinya tertarik kepada isi yang tertulis, karena
pikirannyasedang tenang. Ketika itulah ia menyadari bahwa ajaran yang baru itumemang
benar dan baik, selanjutnya ia meninggalkan yang lama, yang telahmengakibatkan putri
tercintanya sendiri menjadi korban dari keyakinan yanglama.

Setelah keyakinannya berubah 1800, sikapnya yang mengikuti keyakinanitu, sedang


sifat emosioanal yang ada padanya, tetap berjalan terus, tapidengan bimbingan keyakinan
yang baru. Itulah sebabnya,maka ia menjadipejuang Islam yang istemewaseperti diakui oleh
Nabi Muhammadsaw. Sendiri (Umar Al-Farouk=Umar yang istemewa). Pejuang Islam
yangkeras hati, penyantun dan memegang disiplin. Tindakan dan sifat-sifat baru,yang disinari
oleh keyakinan yang baru itulah yang menentramkan hatinyasampai akhir hayat.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pengertian konversi agama yaitu suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang
atausekelompok orang yang masuk atau berpindah ke suatu sistem kepercayaan
yang lain.
2. Faktor penyebab konversi agama adalah adanya faktor intern yang meliputi:
kepribadian, kemauan, konflik jiwa; dan faktor ekstern meliputi: faktor keluarga,
lingkungan tempat tinggal, dan kemiskinan.
3. Macam-macam konversi agama adalahkonversi agama yang perubahanannya
terjadi secara bertahap (type valitional) dan perubahan secara drastis (type self
surrender).
4. Proses konversi agama terjadi melalui beberapa tahap, yaitu: Masa tenang
pertama, masa ketidaktenangan, masa konversi, masa tenteram dan tenang, masa
ekspresi konversi dalam hidup.
5. Gambaran atau contoh konversi agama terjadi pada kisah Khalifah Umar bin
Khattab ra yang melakukan konversi agama secara drastis.

B. Saran

Demikian makalah yang dapat penulis susun. Kami menyadari bahwamakalah ini
jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik yang membangun dari dosen dan teman-teman
kami harapkan, agar dalam pembuatan makalah berikutnya dapat lebih baik. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para peembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Jalaluddin, Psikologi Agama: memahami perilaku dengan mengaplikasikan prinsipprinsippsikologi


(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), edisi revisi, hlm. 279.

William James dalam Ramayulis, Psikologi Agama ( Jakarta: Kalam Mulia, 2007), hlm. 70.

Clark dalam Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama (Jakarta: Bulan Bintang, 2005),hlm.160.

Raharjo, Pengantar Ilmu Jiwa Agama ( Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2002), hlm. 139.

Jalaluddin, Psikologi Agama: memahami perilaku dengan mengaplikasikan prinsip-

prinsip psikologi ..., hlm. 380-385.

Sururin, Ilmu Jiwa Agama ( Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), hlm. 105-106.

Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama (Jakarta: Bulan Bintang, 2005), hlm. 161-163.

Anda mungkin juga menyukai