RPP 6 Teori Masuknya Agama Hindu Buddha Ke Indonesia
RPP 6 Teori Masuknya Agama Hindu Buddha Ke Indonesia
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleransi, damai), santun, responsive, dan proaktif sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
social dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahua faktual, konseptual, prosedural,
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian spesifik dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari apa yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
3.5 menganalisis berbagai teori tentang 3.3.1 Peserta didik mampu menjelaskan
proses masuknya agama dan kebudayaan sejarah lahirnya agama Hindu
Hindu dan Buddha ke Indonesia Buddha
3.3.2 peserta didik dapat menjelaskan
teori-teori masuknya Hindu-Budha
ke Nusantara
3.3.3 peserta didik mampu menganalisis
berbagai teori tentang proses
masuk dan berkembangnya
agama dan kebudayaan Hindu
Budha di Indonesia
3.3.4 peserta didik mampu merumuskan
pendapat tentang teori yang paling
tepat dari beberapa teori yang ada
tentang proses masuk dan
berkembangnya agama dan
kebudayaan Hindu Budha di
Indonesia
4.5 mengolah informasi tentang proses 4.3.1 Menyajikan tulisan tentang proses
masuknya agama dan kebudayaan masuknya agama dan kebudayaan
Hindu dan Buddha ke Indonesia serta Hindu dan Buddha ke Indonesia
pengaruhnya pada kehidupan serta pengaruhnya pada
masyarakat Indonesia masa kini serta kehidupan masyarakat Indonesia
mengemukakan-nya dalam bentuk masa kini
tulisan
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan model problem based
learning siswa dapat menjelaskan sejarah lahirnya agama Hindu-Budha, juga
menganalisis teori-teori masuknya agama Hindu-Buddha ke Indonesia, serta merumuskan
pendapat tentang teori yang paling tepat dari beberapa teori yang ada tentang proses
masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu Budha di Indonesia dengan
rasa ingin tahu, kerja keras, tanggung jawab, bersikap bersahabat/ komunikatif selama
proses pembelajaran.
D. Materi Pembelajaran
- Sejarah Agama Hindu dan Buddha, Teori-teori masuknya agama Hindu dan Buddha
Fakta:
Bangsa Arya
Bangsa Dravida
Sungai Gangga
Sungai Indus
Sidharta Gautama
Kitab Weda
Kitab Tripitaka
Konsep:
Agama Hindu
Agama Budha
Brahmana
Ksatria
Waisya
Sudra
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I
Alokasi
Tahap Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan - Guru dan siswa mengucapkan salam 15 menit
- Guru membimbing peserta didik untuk membersihkan
kelas
- Guru mempersiapkan kelas lebih kondusif dan siap
belajar
- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan
menyampaikan topik “sejarah agama Hindu-Budha”
Inti - Guru menampilkan peta dan video tentang India, serta 60 menit
ritual agama Hindu-Budha.
- Peserta didik memperhatikan video yang ditayangkan
guru, kemudian memberikan pertanyaan yang berkaitan
dengan video tersebut.
- Guru memberikan penjelaskan awal dan melakukan
tanya jawab dengan peserta didik tentang sejarah
agama Hindu-Budha.
- Siswa mengumpulkan informasi dari buku teks dan
sumber internet tentang sejarah agama Hindu dan
Budha.
- Siswa berdiskusi dalam kelompok kecil tentang sejarah
agama Hindu dan Budha
- Siswa menyajikan hasil diskusi kelompok dalam bentuk
laporan tertulis dan mempresentasikannya di depan
kelas diwakili oleh beberapa orang siswa.
Penutup Kegiatan siswa bersama guru, yaitu: 15 menit
- Membuat kesimpulan bersama-sama mengenai materi
yang telah dipelajari hari ini
- Guru melaksanakan penilaian pengetahuan
- Guru mengingatkan tentang pembelajaran di hari
berikutnya.
Pertemuan II
Alokasi
Tahap Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan - Guru dan siswa mengucapkan salam 15 menit
- Guru membimbing peserta didik untuk membersihkan
kelas
- Guru mempersiapkan kelas lebih kondusif dan siap
belajar
- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan
menyampaikan topik “teori-teori masuknya agama
Hindu Budha ke Indonesia”
I. Penilaian
1. Teknik
a. Penilaian sikap : observasi
b. Penilaian pengetahuan : tes dan penugasan
c. Penilaian keterampilan : unjuk kerja (diskusi kelompok)
2. Bentuk
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas siswa
b. Penugasan : lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian diskusi kelompok
3. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi siswa yang capaian KD nya belum tuntas.
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya atau tugas dan diaksiri dengan tes
c. Tes remedial dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis
kembali
4. Pengayaan
Bagi siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan
sebagai berikut:
a. Siswa yang mencapai nilai n (ketuntasan) < n < n (maksimum) diberikan materi masih
dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
b. Siswa yang mencapai nilai n> (maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
LAMPIRAN
MATERI PEMBELAJARAN
Lahir dan berkembangnya agama Hindu-Budha tidak dapat lepas dari peradaban lembah
Sungai Indus, di India. Di Indialah mulai tumbuh dan berkembang agama dan budaya Hindu
dan Budha. Dari tempat tersebut mulai menyebarkan agama Hindu-Budha ke tempat lain di
dunia. Agama Hindu tumbuh bersamaan dengan kedatangan bangsa Aria (cirinya kulit putih,
badan tinggi, hidung mancung) ke Mohenjodaro dan Harappa melalui celah Kaiber (Kaiber
Pass) pada 2000-1500 SM dan mendesak bangsa Dravida (berhidung pesek, kulit gelap) dan
bangsa Munda sebagai suku bangsa asli yang telah mendiami daerah tersebut. Bangsa
Dravida disebut juga Anasah yang berarti berhidung pesek dan Dasa yang berarti raksasa.
Bangsa Aria sendiri termasuk dalam ras Indo Jerman. Awalnya bangsa Aria
bermatapencaharian sebagai peternak kemudian setelah menetap mereka hidup bercocok
tanam. Bangsa Aria merasa ras mereka yang tertinggi sehingga tidak mau bercampur dengan
bangsa Dravida. Sehingga bangsa Dravida menyingkir ke selatan Pegunungan Vindhya.
Orang Aria mempunyai kepercayaan untuk memuja banyak Dewa (Polytheisme), dan
kepercayaan bangsa Aria tersebut berbaur dengan kepercayaan asli bangsa Dravida. Oleh
karena itu, Agama Hindu yang berkembang sebenarnya merupakan sinkretisme (percampuran)
antara kebudayaan dan kepercayaan bangsa Aria dan bangsa Dravida. Selain itu, istilah Hindu
diperoleh dari nama daerah asal penyebaran agama Hindu yaitu di Lembah Sungai Indus/
Sungai Shindu/ Hindustan sehingga disebut agama dan kebudayaan Hindu. Terjadi perpaduan
antara budaya Arya dan Dravida yang disebut Kebudayaan Hindu (Hinduisme). Daerah
perkembangan pertamanya terdapat di lembah Sungai Gangga, yang disebut Aryavarta (Negeri
bangsa Arya) dan Hindustan (tanah milik bangsa Hindu).
Dari peninggalan benda benda purbakala di Mohenjodaro dan Harappa, diketahui bahwa
bangsa India pada zaman dahulu telah mempunyai peradaban tinggi. Salah satu peninggalan
menarik adalah sebuah patung yang menunjukkan perwujudan Siwa, Peninggalan tersebut erat
hubungannya dengan ajaran Weda. Pada zaman ini telah dikenal penyembahan terhadap para
dewa.
Perkembangan agama Hindu di India pada hakikatnya dapat dibagi menjadi empat fase,
yaitu :
1. Zaman Weda
Dimulai pada waktu kedatangan bangsa Arya di Puniab, lembah sungai Indus, sekitar
tahun 2500-1500 sebelum Masehi, setelah mendesak bangsa Dravida ke Daratan Tingg
Dekkan. Bangsa Arya telah memiliki peradaban tinggi, mereka menyembah dewa-dewa
seperti Agni, Varuna, Vayu, Indra, dan Siwa. Meskipun dewa jumlahnya banyak,
semuanya adalah manifestasi Tuhan Yang Maha Esa.
2. Zaman Brahmana
Kekuasaan kaum brahmana sangat besar terutama dalam kehidupan keagamaan.
Zaman ini ditandai dengan mulai tesusunnya “tata cara upacara” beragama yang teratur.
Penyusunan tata cara ini berdasarkan wahyu-wahyu Tuhan yang termuat dalam Weda.
3. Zaman Upanisad
Zaman pengembangan dan penyusunan filsafat agama. Pada zaman ini, orang
berfilsafat dasar Weda dan juga muncul ajaran filsafat yang tinggi.
4. Zaman Buddha
Dimulai ketika putra Raja Sudhodana yang bernama Sidharta, menafsirkan Weda
dengan cara mengembangkan system yoga dan semadi sebagai jalan untuk
menghubungkan diri dengan tuhan.
Kitab suci agama Hindu disebut Weda (Veda) artinya pengetahuan tentang agama.
Pemujaan terhadap para dewa-dewa dipimpin oleh golongan pendeta/Brahmana. Ajaran ritual
yang dijadikan pedoman untuk melaksanakan upacara keagamaan yang ditulis oleh para
Brahmana disebut kitab Veda/Weda yang terdiri dari 4 bagian, yaitu:
Reg Veda, berisi tentang ajaran-ajaran Hindu, merupakan kitab tertua (1500-900 SM)
kira-kira muncul saat bangsa Aria ada di Punjab.
Yajur Veda, berisi doa-doa yang dibacakan waktu diselenggarakan upacara agama,
lahir saat bangsa Aria menguasai daerah Gangga Tengah.
Sama Veda, berisi nyanyian puji-pujian yang wajib dinyanyikan saat diselenggarakan
upacara agama.
Atharwa Veda, berisi kumpulan mantera-mantera gaib, doa-doa untuk menyembuhkan
penyakit. Doa/mantra muncul saat bangsa Arya menguasai Gangga Hilir.
Hindu mengenal pembagian masyarakat atas kasta-kasta tertentu, yaitu Brahmana, Ksatria,
Waisya dan Sudra. Pembagian tersebut didasarkan pada tugas/ pekerjaan mereka.
Brahmana bertugas mengurus soal kehidupan keagamaan, terdiri dari para pendeta.
Ksatria berkewajiban menjalankan pemerintahan termasuk pertahanan Negara, terdiri
dari raja dan keluarganya, para bangsawan, dan prajurit.
Waisya bertugas berdagang, bertani, dan berternak, terdiri dari para pedagang.
Sudra bertugas sebagai petani/ peternak, para pekerja/ buruh/budak, merupakan para
pekerja kasar.
Di luar kasta tersebut terdapat kasta Paria terdiri dari pengemis dan gelandangan.
Perkawinan antar kasta dilarang dan jika terjadi dikeluarkan dari kasta dan masuk dalam
golongan kaum Paria seperti bangsa Dravida. Paria disebut juga Hariyan dan merupakan
mayoritas penduduk India.
Pembagian kasta muncul sebagai upaya pemurnian terhadap keturunan bangsa Aria
sehingga dilakukan pelapisan yang bersumber pada ajaran agama. Pelapisan tersebut dikenal
dengan Caturwangsa/Caturwarna, yang berarti empat keturunan/ empat kasta. Pembagian
kasta tersebut didasarkan pada keturunan.
Agama Buddha muncul sebagai reaksi terhadap dominasi brahmana atas ajaran dan
ritual keagamaan dalam masyarakat di India. Diperkirakan agama Buddha lahir sekitar abad V
sebelum masehi. Pembawa agama Buddha adalah Sidharta Gautama (563-486 sebelum
Masehi), putra Raja Sudhodana dari Kerajaan Kosala di Kapilawastu. Untuk mencari pencrahan
hidup, Sidharta Gautama meninggalkan istana Kapilawastu menuju hutan di Bodh Gaya. Ia
bertapa di bawah pohon (semacam pohon beringin) dan mendapatkan Bodhi, yaitu semacam
penerangan atau kesadaran yang sempurna. Pohon itu kemudian dikenal sebagai Sang
Buddha, yang artinya disinari. Peristia tersebut terjadi pada tahun 531 sebelum Masehi.
Wejangan pertama Sidharta Gautama disampaikan di Taman Rusa di Sarnath, India bagian
timur laut.
Dalam ajaran Buddha, manusia akan lahir berkali-kali (reinkarnasi). Hidup
adalah samsara, menderita, dan tidak menyenangkan. Menurut ajaran Buddha, hidup
menderita disebabkan adanya tresna atau cinta, yaitu cinta (hasrat/nafsu) akan kehidupan.
Penderitaan dapat dihentikan, caranya dengan menindas tresna melalui delapan jalan
(astawida), yaitu melaksanakan ajaran dengan benar, niat dan bersikap benar, berkata benar,
bertingkah laku benar, hidup dengan benar, berusaha dengan benar, selalu memperhatikan,
serta bermeditasi dengan benar.
Kitab Suci agama Buddha adalah Tri Pitaka. Tri itu bermakna tiga, dan pitaka itu
bermakna bakul, tapi dimaksudkan adalah bakul hikmat. Hingga Tripitaka itu bermakna Tiga
Himpunan Hikmat, yaitu;
1. Sutta Pitaka, berisikan himpunan ajaran dan kotbah Buddha Gautama.Bagian terbesar
berisi percakapan antara Buddha dengan muridnya.Didalamnya juga termasuk kitab-
kitab tenyang pertekunan (meditasi),dan peribadatan,himpunan kata-kata
hikmat,himpunan sajak-sajak agamawi,kisah berbagai orang suci. Keseluruhan
himpunan ini ditunjukkan bagi kalangan awam dalam agama Buddha.
2. Vinaya Pitaka, berisikan Pattimokkha,yakni peraturan tata hidup setiap anggota biara-
biara (sangha). Didalam himpunan itu termasuk Maha Vagga, berisikan sejarah
pembangunan kebiaraan (ordo) dalam agama Buddha beserta hal-hal yang berkaitan
dengan biara. Himpunan Vinaya-pitaka itu ditunjukkan bagi masyarakat Rahib yang
dipanggilkan dengan Bikkhu dan Bikkhuni.
3. Abidharma-pitaka, yang ditunjukkan bagi lapisan terpelajar dalam agama Buddha,
bermakna : dhamma lanjutan atau dhamma khusus. Berisikan berbagai himpunan yang
mempunyai nilai-nilai tinggi bagi latihan ingatan,berisikan pembahasan mendalam
tentang proses pemikiran dan proses kesadaran. Paling terkenal dalam himpunan itu
ialah milinda-panha (dialog dengan raja Milinda) dan pula Visuddhi maga (jalan menuju
kesucian).
PENILAIAN
1. Sikap
Lembar Pengamatan Sikap
Kriteria
No Aspek yang Dinilai Sangat Keterangan
Baik Cukup Kurang
Baik
1 Menunjukkan rasa syukur
2 Memiliki rasa ingin tahu
3 Menunjukkan ketekunan dan
tanggungjawab dalam belajar dan
bekerja baik secara individu maupun
berkelompok
4 Berani mengakui kesalahan, dan
memberi maaf kepada orang lain
5 Memiliki sikap percaya diri dalam
berinteraksi dengan teman dan guru
6 Responsif terhadap masalah yang
sedang dihadapi
2. Pengetahuan
Kartu Soal
1. Jelaskan bagaimana sejarah lahirnya agama Hindu!
2. Jelaskan bagaimana sejarah lahirnya agama Budha!
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teori Brahmana?
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teori Ksatria?
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teori Waisya?
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teori Arus Balik!
*Kunci jawaban
No Kunci Jawaban Tes Uraian Tertulis Rentang
Skor
*pedoman penskoran
Nilai = 30 : 3 x 10 = 100
3. Keterampilan
a. Lembar kerja dan diskusi kelompok
NO Nama Relevansi Kelengkapan Kebahasaan Ketepatan Jumlah
Siswa 1-4 1-4 1-4 waktu Skor
1-4
1.
2.
3.
4.
Keterangan Skor:
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria:
4 = baik sekali
3 = baik
2 – cukup
1 = kurang
Kriteria Nilai
13-16 = A = 80-100
9-12 =B = 70-79
5-8 =C = 60-69
<5 =D = <60