Anda di halaman 1dari 12

PERANGKAT RANCANGAN PEMBELAJARAN

INSTRUMEN PENILAIAN PESERTA DIDIK

Nama : Dhodie Mulya Riyadhie, S.Pd


Mapel : Sejarah Indonesia

PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)


ANGKATAN IV
UNIVERSITAS HALU OLEO
2021
INSTRUMEN PENILAIAN EVALUASI

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia


Kelas/Semester : XII/Ganjil
Kompetensi Dasar : 3.5 Menganalisis perkembangan kehidupan politik dan ekonomi
Bangsa Indonesia pada masa Orde Baru
4.5 Melakukan penelitian sederhana tentang pekembangan
kehidupan politik dan ekonomi Bangsa Indonesia pada masa Orde
Baru
Indikator : 3.5.1 Peserta didik mampu membandingkan tujuan penyederhanaan
Pencapaian
partai pada masa Orde Baru dengan sistem multi partai pada saat ini
Kompetensi
3.5.2. Peserta didik mampu menganalisis faktor-faktor penyebab
terjadinya peristiwa Malari (Malapetaka Lima Belas Januari) tahun
1974
3.5.3 Peserta didik mampu menganalisis hubungan kebijakan
Revolusi Hijau dengan swasembada beras pada masa Orde Baru
4.5.1 Peserta didik mampu melakukan penelitian sederhana tentang
perkembangan politik dan Ekonomi bangsa Indonesia pada masa
Orde Baru
4.5.2 Peserta didik mampu menyajikan hasil penelitian tentang
perkembangan politik dan ekonomi pada masa Orde Baru dalam
bentuk laporan tertulis

A. Prosedur, Bentuk dan Jenis Penilaian


1. Penilaian Sikap
Penilaian sikap dilakukan selama proses pembelajaran. Penilaian sikap spiritual (KI-
1) dan sikap sosial (KI-2) dilakukan dengan mengisi jurnal harian. Bentuk jurnal
terlampir.
2. Penilaian Pengetahuan (KI-3)
Penilaian pengetahuan dilakukan pada akhir pembelajaran berbentuk tes tertulis. Jenis
tes tertulisnya disusun dalam bentuk soal pilihan uraian.
3. Penilaian Keterampilan (KI-4)
Penilaian keterampilan dilakukan selama proses pembelajaran dengan menilai
menggunakan rubrik yang sudah ditetapkan dan sesuai dengan materi pelajaran.
B. Instrumen Penilaian
1. Penilaian Sikap

Jurnal Penilaian Sikap Spiritual (PPK Religius)

Nama Sekolah : SMA Negeri 4 Sukabumi


Kelas : XII IPS 5
Tanggal : ………………….
No Nama Siswa Taat Syukur Selalu Toleransi Skor Predikat
ibadah Berdoa agama
1. Susan √ √ √ √ 4 A
2. Aulia √ √ √ 3 B
3. Tadzkia √ √ 2 C

Dst

Rubrik Skoring:
Skor 1 = D/Kurang (siswa hanya memenuhi 1 indikator)
Skor 2 = C/Cukup (siswa hanya memenuhi 2 indikator)
Skor 3 = B/Baik (siswa hanya memenuhi 3 indikator)
Skor 4 = A/Sangat Baik (siswa hanya memenuhi 4 indikator)

Indikator penilaian kompetensi spiritual Daring:


1. Ketaatan Beribadah
a. Perilaku patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya.
b. Melaksanakan ibadah sesuai ajaran agama yang dianut.
c. Melakukan persembahyangan di tempat ibadah pada lingkungan sekolah

2. Berperilaku Syukur
a. Perilaku menerima perbedaan karakteristik sebagai anugerah Tuhan.
b. Selalu menerima penugasan dengan sikap terbuka.
c. Bersyukur atas pemberian orang lain.
d. Tidak mengeluh.
e. Selalu merasa gembira dalam segala hal.
f. Tidak berkecil hati dengan keadaannya.
g. Selalu berterima kasih bila menerima pertolongan.

3. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan


a. Perilaku yang menunjukkan selalu berdoa sebelum dan sesudah melakukan
pembelajaran
b. Mengajak teman berdoa saat memulai kegiatan.
c. Mengingatkan teman untuk selalu berdoa.

4. Toleransi dalam beribadah;


a. Tindakan yang menghargai perbedaan dalam beribadah.
b. Menghormati teman yang berbeda agama.
c. Berteman tanpa membedakan agama.

Jurnal Penilaian Sikap Sosial

Nama Sekolah : SMA Negeri 4 Sukabumi


Kelas : XII IPS 5
Tanggal : ………………….
No Nama Siswa Percaya Kerjasama Komunikatif Skor Predikat
diri
1. Susan √ √ √ 3 A
2. Aulia - √ √ 2 B
3. Tadzkia - - - 0 D

dst

Rubrik Skoring:
Skor 0 = D/Kurang (siswa tidak memenuhi semua indikator)
Skor 1 = C/Cukup (siswa hanya memenuhi 1 indikator)
Skor 2 = B/Baik (siswa hanya memenuhi 2 indikator)
Skor 3 = A/Sangat Baik (siswa hanya memenuhi 3 indikator)

Indikator Penilaian Sikap Sosial


1. Percaya diri
a. Berani tampil di depan kelas
b. Berani mengemukakan pendapat.
c. Berani mencoba hal baru.
d. Mengemukakan pendapat terhadap suatu topik atau masalah.
e. Mengungkapkan kritikan membangun terhadap karya orang lain.

2. Kerjasama
a. bersedia menerima tanggung jawab,
b. ringan tangan membantu teman satu kelompok dalam melaksanakan tugasnya
c. menghargai pendapat teman satu kelompok,
d. menghargai pekejaan teman satu kelompok.
e. aktif mengerjakan tugas dalam kelompok
3. Komunikatif
a. Mampu berinteraksi dengan baik kepada sesama anggota kelompok
b. Menyampaikan pendapat dengan kalimat yang sopan
c. Selalu merespon teman yang mengajukan pertanyaan
d. Selalu ramah dengan siswa lain dan juga guru
e. Dalam diskusi kelompok terlihat aktif
f. Memberikan pertanyaan dalam kelompok dengan bahasa yang jelas
g. Sabar mendengarkan pendapat teman-temannya

2. Penilaian Pengetahuan

N Soal Uraian Jawaban


o
1 Bandingkanlah tujuan Penyederhanaan partai-partai politik ini dilakukan pemerintah
penyederhaan partai pada Orde Baru sebagai upaya menciptakan stabilitas kehidupan
masa Orde Baru dengan berbangsa dan bernegara. Pengalaman sejarah pada masa
sistem multipartai pada pemerintahan sebelumnya telah memberikan pelajaran mengenai
masa kini ! perpecahan yang terjadi dimasa Orde Lama karena adanya
perbedaan ideologi politik dan ketidakseragaman persepsi serta
pemahaman Pancasila sebagai sumber hukum tertinggi di Indonesia.
Menurut pemerintah Orde Baru, tidak stabilnya politik yang terjadi
pada masa sebelumnya (Orde Lama) disebabkan oleh sistem
kepartaian. Diketahui juga partai politik saat itu sangatlah banyak,
sehingga menimbulkan banyak idiologi dan sekaligus kepentingan.
Partai politik sulit terkontrol dan akhirnya timbul gerakan-gerakan
yang membahayakan bangsa dan Negara. Hal tersebut yang
melatarbelakangi perlunya melakukan fusi terhadap kendaraan
politik tersebut. Fusi partai tahun 1973 oleh pemerintah tidak serta
didasarkan pada persamaan ideologi, tapi pada persamaan program.
Sehingga diharapkan dapat membantu pemerintah untuk bersama-
sama membangun Indonesia lebih baik. Sedangkan Indonesia pasca
Orde Baru mengalami perubahan dalam penerapan sistem politik,
dari sistem politik otoritarian ke sistem politik demokratis. Dengan
diterapkan sistem demokratis memberikan perubahan terhadap
dinamika kehidupan politik. Di antara perubahan yang terjadi adalah
jaminan kebebasan berekspresi dan berasosiasi untuk mendirikan
dan atau membentuk partai. Pada intinya penerapan sistem multi
partai adalah antitesa dari pengekangan kebebasan pada masa Orde
Baru.
2 Analisa faktor-faktor Soeharto dengan kebijakannya yaitu Rencana
penyebab terjadinya Peristiwa Pembangunan Lima Tahun (Repelita) kemudian
Malari 1974 dilanjutkan dengan Pembangunan Lima Tahun (Pelita)
mencoba untuk membangun kembali ekonomi Indonesia
yang sempat terbengkalai pada pemerintahan Soekarno
yang terfokus pada politik. Namun kebijakan Repelita
dan Pelita tidak bisa dijalankan tanpa ada dana yang
menunjang. Untuk mengatasi hal itu, Soeharto mengeluarkan
kebijakan baru yaitu Undang-Undang Penanaman Modal
Asing No. 1/1967 dimana negara-negara asing boleh
menanamkan investasinya di Indonesia. Jepang merupakan
negara paling banyak menanamkan modalnya di Indonesia.
Harapan bangsa Indonesia dengan adanya kerjasama
ini yaitu untuk menstabilkan kembali perekonomian
Indonesia. Ternyata tidak sesuai dengan kenyataan yang
ada, dimana Jepang malah mendominasi di Indonesia.
Masa lalu yang buruk dengan Jepang yang pernah
menjajah Indonesia selama tiga setengah tahun
memperburuk keadaan. Hal ini diperparah dengan Soeharto
yang seolah menutup mata dengan keadaan yang ada.
Keadaan ini tentu tidak dibiarkan begitu saja oleh
masyarakat Indonesia yang merasa dirugikan, khususnya
mahasiswa. Dikoordinasi oleh Hariman Siregar, mahasiswa
Universitas Indonesia yang baru menjabat sebagai Ketua
Dewan Mahasiswa UI. Didukung oleh Sjahrir Sekjen Grup
Diskusi Universitas Indonesia (GDUI), Mahasiswa hampir
diseluruh Jawa melakukan demonstrasi untuk menentang
modal asing di Indonesia.
Ternyata tidak hanya modal asing Jepang yang
menjadi sasaran kemarahan massa demonstrasi. Ali Moertopo
yang merupakan Asisten Pribadi (Aspri) bidang politik dan
Soedjono Hoemardani Asisten Pribadi (Aspri) bidang
ekonomi turut terkena kemarahan massa demonstrasi dan
mahasiswa. Kedua tokoh ini dianggap mendukung penanaman
modal asing di Indonesia sehingga massa menuntut
pembubaran Aspri yang merupakan jabatan kedua tokoh ini.
Dalam suasana yang kemelut, Jenderal Soemitro Panglima
Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib)
mencoba berdialog dengan para mahasiswa dengan
mendatangi kampus-kampus. Hal ini membuat mahasiswa
seolah mendapat dukungan dari elit militer untuk
melancarkan demonstrasi. Walaupun dalam memoarnya
sendiri Soemitro menegaskan bahwa saat itu ia sebagai
Pangkopkamtib melarang adanya demonstrasi. Kedatangan
Soemitro ke kampus-kampus yang seakan memberi angin
segar pada mahasiswa membuat Hariman Siregar tidak segan
pada Soemitro. Hariman kerap kali mengunjungi kantor
Kopkamtib untuk bertemu Soemitro dan mendiskusikan
mengenai keberatan mahasiswa dengan dominasi Jepang di
Indonesia. Hal ini diikuti dengan kedekatan Ali Moertopo dan
Soedjono Hoemardani dengan Presiden Soeharto yang
memang kedua tokoh ini merupakan Asisten pribadi
Presiden. Karena hal ini, kemudian munculah isu yang
mengatakan adanya permusuhan antara Soemitro dan Ali
Moertopo. Soemitro yang mencoba mendapat dukungan dari
mahasiswa dan Ali Moertopo yang mendapat dukungan
dari Soeharto.
3 Analisa hubungan kebijakan Pemerintah Soeharto begitu serius dalam
Revolusi Hijau dengan melaksanakan program Revolusi Hijau. Pelaksanaannya
swasembada beras yang terjadi terprogram dan dilaksanakan terus menerus sehingga
pada masa Orde Baru ! mencapai swasembada beras. Hal-hal yang dilakukan
antara lain: Pertama, intensifikasi pertanian. Ini diterapkan
dalam bentuk Panca Usaha Tani yakni pemilihan bibit
unggul, pengaturan irigasi, pemupukan, teknik pengolahan
tanah, dan pemberantasan hama.
Kedua, ekstensifikasi pertanian. Langkah ini
merupakan perluasan area pertanian yang sebelumnya
belum dimanfaatkan. Contohnya itu seperti pemanfaatan
hutan, lahan gambut, atau padang rumput untuk digunakan
sebagai lahan pertanian. Ketiga, diversifikasi pertanian. Ini
dapat katakan pengalokasian sumber daya pertanian ke
beberapa aktivitas lainnya yang menguntungkan, baik
secara ekonomi atau lingkungan. Contohnya menanamkan
beberapa jenis tanaman dalam satu lahan atau memelihara
beberapa hewan ternak dalam satu kandang.
Terakhir, rehabilitasi. Rehabilitasi ini merupakan sebuah
usaha meningkatkan hasil pertanian dengan cara
memperbarui segala hal terkait pertanian. Misalnya
memperbaiki sawah tadah hujan menjadi sawah irigasi.
Dampak positif utama dari Revolusi Hijau adalah
meningkatnya produksi lahan pertanian. Dengan
menggunakan pupuk modern, zat hara di tanah meningkat,
sedangkan pestisida dan herbisida mengurangi kerusakan
tanaman dari hama penyerang, seperti serangga dan gulma.
Ini membuat hasil panen meningkat. Produksi pangan
yang meningkat membuat meningkatnya ketahanan
pangan, sehingga kondisi kelaparan dan kekurangan gizi
dapat berkurang.Meningkatnya produksi pertanian juga
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama para
petani dan pengolah produk pertanian. Hingga akhirnya
Indonesia mencapai swasembada pangan pada tahun 1984
dan mendapatkan perhargaan dari FAO.
Rubrik skoring
No Indikator Jawaban Skor Skor maksimal
1. Jawaban lengkap dan terperinci 4 4
Jawaban lengkap tapi kurang terperinci 3
Jawaban kurang lengkap dan tidak terperinci 2
Jawaban tidak sesuai topik 1
Jawaban kosong 0
2. Jawaban lengkap dan terperinci 4 4
Jawaban lengkap tapi kurang terperinci 3
Jawaban kurang lengkap dan tidak terperinci 2
Jawaban tidak sesuai topik 1
Jawaban kosong 0
4 Jawaban lengkap dan terperinci 4 4
Jawaban lengkap tapi kurang terperinci 3
Jawaban kurang lengkap dan tidak terperinci 2
Jawaban tidak sesuai topik 1
Jawaban kosong 0
TOTAL SKOR MAKSIMAL 12

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑥100
12

3. Penilaian Keterampilan

RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN


PRESENTASI
No Aspek yang dinilai Kriteria Skor
1 Sistematika Materi presentasi disajikan secara runtut dan 4
presentasi Sistematis
Materi presentasi disajikan secara runtut tetapi 3
kurang sistematis
Materi presentasi disajikan kurang runtut dan tidak 2
Sistematis
Materi presentasi disajikan tidak runtut dan tidak 1
Sistematis
2 Penguasaan Bahasa Bahasa yang digunakan sangat mudah dipahami 4
Bahasa yang digunakan cukup mudah dipahami 3
Bahasa yang digunakan agak sulit dipahami 2
Bahasa yang digunakan sangat sulit dipahami 1
3 Ketepatan intonasi Penyampaian materi presentasi disampaikan 4
dan kejelasan dengan intonasi yang tepat dan artikulasi yang jelas
artikulasi Penyampaian materi presentasi disampaikan 3
dengan intonasi yang agak tepat dan artikulasi agak
jelas
Penyampaian materi presentasi disampaikan 2
dengan intonasi kurang tepat dan artikulasi kurang
jelas
Penyampaian materi presentasi disampaikan 1
dengan intonasi dan artikulasi yang tidak jelas
4 Kemampuan Mampu mempertahankan dan menanggapi 4
mempertahankan pertanyaan/sanggahan dengan arif dan bijaksana
dan menanggapi Mampu mempertahankan dan menanggapi 3
pertanyaan atau pertanyaan/sanggahan dengan cukup baik
sanggahan Kurang mampu mempertahankan dan menanggapi 2
pertanyaan/sanggahan dengan baik
Tidak mampu mempertahankan dan menanggapi 1
pertanyaan/sanggahan dengan baik

Interval Nilai Predikat Keterampilan


𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 90 < 𝑋 ≤ 100 A (Sangat Baik)
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑥100
16 B (Baik)
80 < 𝑋 ≤ 90
70 < 𝑋 ≤ 80 C (Cukup)
≤ 70 D (Kurang)

RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN


RANGKUMAN MATERI DALAM LKPD
No Aspek yang dinilai Kriteria Skor
1 Kesesuaian Isi Isi rangkuman sangat sesuai dengan materi yang 4
dengan Materi dibahas
Isi rangkuman sesuai namun tidak lengkap 3
Isi rangkuman kurang sesuai dengan pembahasan 2
Isi rangkuman keluar dari topik materi 1
2 Sistematika Sistematika tulisan sesuai dengan kaidah bahasa 4
penulisan yang benar dan runtut
Sistematika tulisan kurang sesuai dengan kaidah 3
bahasa yang benar namun runtut
Sistematika tulisan kurang sesuai dengan kaidah 2
bahasa yang benar dan tidak runtut
Sistematika tulisan tidak sesuai dan tidak runtut 1

Interval Nilai Predikat Keterampilan


𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑥100 90 < 𝑋 ≤ 100 A (Sangat Baik)
8
80 < 𝑋 ≤ 90 B (Baik)
70 < 𝑋 ≤ 80 C (Cukup)
≤ 70 D (Kurang)

Dosen Pembimbing Guru Mata Pelajaran

Prof. Dr. H. Anwar, M.Pd Dhodie Mulya Riyadhie, S.Pd


NIP. NIP.

Anda mungkin juga menyukai